Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 102 Larangan Aktifitas Seksual (2)

Jiang Yuwei tidak berkata apa-apa lagi, setelah selesai melakukan pengukuran, ia kembali ke perusahaan. Saat dalam dalam perjalanan kembali ke perusahaan, ia mengirimkan sebuah pesan ke Gu Mingcheng: Shutong kemungkinan hamil!

Dipikir-pikir lagi, pesan ini tidak ada bahaya sedikitpun baginya: Jika Jiang Shutong hamil, tentu saja bukan anak Gu Mingcheng, disaat itu hubungan mereka berdua akan habis tak bersisa. Tetapi Jiang Yuwei tidak tahu hubungan mereka berdua, jadi amarah Gu Mingcheng tidak akan sampai ke Jiang Yuwei, tetapi jika tidak hamil, bulanan Jiang Shutong juga tidak normal, bagaimanapun juga pesan ini terlihat seperti sebuah pesan yang mengkhawatirkan Jiang Shutong.

Dipikir-pikir, tidak ada kerugiaannya untuk Jiang Yuwei.

Saat menerima pesan ini, Gu Mingcheng mengerutkan dahinya.

Dia kemarin lusa baru saja melakukannya, tidak mungkin dia sekarang sudah hamil.

Lagipula, yang mengirimkan pesan kepadanya adalah Jiang Yuwei, maksud hati Jiang Yuwei terhadapnya, dia juga sudah sangat jelas.

Ia menghembuskan nafas dingin, menyalurkan isi pikirannya.

Tetapi tiada angin tiada hujan, pasti ada sesuatu yang tidak beres dengan badan Jiang Shutong, setelah menyelesaikan urusan di Shanghai, dia segera terbang kembali ke kota Hai.

Jiang Shutong sedang berada di kantor Xu Maoshen, mereka berdua sedang berdiskusi perihal design busana wanita itu.

Gu Mingcheng masuk kedalam kantor dengan tampang tergesa-gesa, kancing bajunya juga masih belum terkancing, terlihat seperti baru mendarat dari pesawat.

Jiang Shutong dan Xu Maoshen memandangnya dengan pandangan mata terkejut.

“Hamil?” Gu Mingcheng mengucapkan sekata kepada Jiang Shutong.

“Tidak ya.” Jiang Shutong juga sangat terkejut, tidak tahu bagaimana bisa Gu Mingcheng memberikan sebuah kesimpulan yang seperti itu, dia bukannya baru saja berkata padanya bahwa tubuhnya tidak mudah hamil.

Gu Mingcheng berjalan kedepan Jiang Shutong, meletakkan tangannya memeluk bahu Jiang Shutong dan menariknya keluar.

Ruang kantor yang besar itu hanya tersisa Xu Maoshen seorang diri, dalam hatinya merasa sangat kehilangan. Tetapi melihat mereka berdua berbaikan, bukankah seharusnya ia juga senang?

Hamil? Sudah tidur bersama baru ada kemungkinan hamil!

Jadi, mereka berdua dari awal sudah ————

Gu Mingcheng menarik Jiang Shutong dan menahannya ke tembok luar kantor, berkata, “Jiang Yuwei mengirim pesan kepadaku, katanya kamu hamil, kita baru beberapa hari yang lalu tidur bersama, kurasa tidak mungkin secepat ini, tetapi tidak ada angin maka tidak mungkin ada kata, apa adakah masalah dengan tubuhmu?”

Muka Jiang Shutong sedikit kemerahan, Gu Mingcheng masih benar-benar memperhatikan ini ya.

Tetapi, pada Jiang Yuwei, Jiang Shutong merasa tidak mungkin membuat jarak dalam hubungan mereka, bagaimanapun juga mereka adalah kakak-adik.

“Akhir-akhir ini jadwal datang bulanku tidak teratur, sudah lama tidak datang, begitu datang hanya satu hari kemudian berhenti lagi!” bagaimanapun juga ia adalah Gu Mingcheng, jadi saat mengatakan hal ini, muka Jiang Shutong agak sedikit kemerahan.

Melihat Jiang Shutong yang seperti ini, seperti buah peach yang sudah matang, benar-benar seperti sedang menggoda dirinya, sekujur tubuhnya merasakan sebuah perasaan, dan tiap disaat ini, ia benar-benar ingin membuatnya————

“Kenapa tidak bicara lebih awal?” tanya Gu Mingcheng dengan suara seraknya, jari-jarinya menyentuh pipi kemerahan Jiang Shutong.

Jiang Shutong menundukkan kepalanya.

Jiang Yuwei baru saja berbelok dari sudut itu dan melihat pemandangan ini.

Dua orang bermesraan, seakan-akan orang disekitarnya tidak dapat melihat mereka, seakan-akan dunia ini hanya milik mereka berdua.

“Karena ini adalah masalah wanita, lagipula kita berdua sudah putus, tidak mungkin juga membuat semua orang mengetahuinya.” Jiang Shutong menjawabnya dengan baik.

“Ayo, kita pergi memeriksakan keadaanmu.” Kata Gu Mingcheng, “Aku mengenal dokter yang ahli.”

Saat perjalanan, Gu Mingcheng sepertinya menelepon Zhu Yun, mengatakan tentang dokter kandungan, meminta tolong padanya untuk mencarikan seorang dokter yang handal.

Jiang Shutong tidak dapat mendengar apa yang dikatakan oleh Zhu Yun, hanya dapat mendengar Gu Mingcheng berkata, “Sudah membawanya untuk melihat dokter kandungan, menurutmu hubungan apa?”

Jiang Shutong melihat ke arah samping sebentar, sepertinya hubungan Zhu Yun dan Gu Mingcheng cukup dekat, saat memperkenalkan Zhu Yun kepada nenek dan ayah juga dalam hubungan yang normal.

Jiang Shutong naik ke mobil Gu Mingcheng dan terbatuk-batuk. Sepertinya sejak kembali ke kota Hai, ia kerap terbatuk-batuk, janga-jangan karena tidak terbiasa dengan udara kota Hai? Kemarin masih batuk ringan, hari ini kenapa terbatuk hingga seperti ini, seperti ada sesuatu yang menyumbat di tenggorakannya.

“Batuk?” Gu Mingcheng bertanya dan menghentikan mobilnya dipinggir jalan sambil memukul ringan punggung Jiang Shutong.

“Tidak tahu juga, sudah dari kemarin seperti ini, mungkin karena tidak terbiasa dengan udara dan air kota ini, mungkin juga karena akhir-akhir ini terlalu lelah jadi daya tahan tubuh melemah.” Jiang Shutong terbatuk-batuk hingga mukanya menjadi merah, membuatnya tidak nyaman, karena merepotkan Gu Mingcheng, ia juga menjadi merasa bersalah.

“Rumah sakit itu juga memiliki spesialis penyakit dalam, sekalian pergi memeriksa!” selesai berbicara, Gu Mingcheng menyalakan mesin mobilnya dan menyetir kearah Rumah sakit Xinci. Ini adalah rumah sakit pengobatan tradisional kelas atas, hanya sebagian orang kaya kota Hai yang datang untuk berobat.

Zhu Yun bekerja dirumah sakit ini, pijat tradisional dan akupuntur.

Jiang Shutong berobat ke bagian kandungan terlebih dahulu, dokter berkata dia dulunya pernah melakukan aborsi disebuah rumah sakit kecil, kebersihannya dari awal tidak terjamin, ada sedikit terinfeksi, ditambah lagi akhir-akhir ini jam kerja dan istirahat tidak teratur, kelelahan, endokrin tidak normal, menyebabkan keadaan menjadi seperti saat ini sangatlah normal.

Karena mereka diperkenalkan oleh orang dalam, Gu Mingcheng tidak perlu menjauh. Saat Jiang Shutong duduk dikursi dan denyut nadinya diperiksa oleh dokter, Gu Mingcheng berdiri dibelakangnya, kedua tangannya memegang pundak Jiang Shutong.

Saat berbicara tentang operasi di rumah sakit kecil dulu, tangan Gu Mingcheng mengerat dan dengan erat menekan pundak Jiang Shutong, Jiang Shutong dapat merasakannya, ia mengetahui bahwa Gu Mingcheng sedang menahan emosi terhadap Lu Zhiqian.

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu