Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 67 Aku Adalah Satu-Satunya Pria (2)

Nie Yingying berkata kepada Jiang Shutong sambil mencibir, "sebelumnya, aku memberi tahu Gu Mingcheng bahwa aku tidak peduli apakah dia akan menghadiri pernikahan atau tidak, aku akan tetap hadir, Tanpa diduga,

ternyata Gu Mingcheng ternyata benar-benar tidak hadir, aku pikir dia pergi ke KTV hanya kesenangan seorang pria normal saja, tapi siapa sangka, malam itu Gu Mingcheng pergi ke kediamanmu di tengah-tengah hujan lebat setelah dia keluar dari KTV, Gu Mingcheng tidak keluar lagi sepanjang malam, sepanjang malam….."

Jiang Shutong tidak mengerti, Bagaimana Nie Yingying bisa tahu tentang malam itu?

Rekaman video? Apakah rekaman video itu yang merekam kunjungan Gu Mingcheng ke rumah Jiang Shutong?

Selain itu, wajah Jiang Shutong sekarang menjadi panas, karena mata seluruh orang kantor terfokus pada wajahnya, dan mereka semua jadi tahu bahwa presiden direktur tidak pergi ke pernikahan ada kaitannya dengan dia.

"Sudah cukup belum?" Di pintu departemen desain, terdengar suara Gu Mingcheng.

Jiang Shutong melihat ke arah sumber suara, seolah-olah dia melihat sumber kekuatan.

Nie Yingying menerjang kearah Gu Mingcheng, "Mingcheng, Mingcheng -"

"Aku sudah bilang dari awal, aku tidak akan menghadiri pernikahan, buat apa menikah dengan orang yang tidak kamu cintai?"

Gu Mingcheng tidak menanggapi Nie Yingying, Dia berjalan ke arah Jiang Shutong dan meraih tangannya dan pergi.

Nie Yingying tersudut dan hanya melihat sosok dua orang itu menghilang dengan mata marah dan penuh kebencian.

Sejak itu, perselingkuhan antara Jiang Shutong dan Gu Mingcheng telah menjadi rahasia umum bagi seluruh perusahaan.

Jiang Shutong naik mobil Gu Mingcheng, Gu Mingcheng menyalakan mobil dan berkeliling jalanan kota dengan Jiang Shutong, Mobilnya berjalan sangat lambat.

Wajahnya terlihat berat, dan Jiang Shutong tidak berani berbicara.

"Karena kamu tidak ingin menikahinya, mengapa kamu tidak memberitahunya langsung? dia pergi sendirian ke perusahaan dengan keadaan begini kan memalukan sekali ." Untuk waktu yang lama, Jiang Shutong akhirnya memegang tangan Gu Mingcheng dan bertanya.

"Aku sudah mengatakan kepadanya tentang sikap dan pandanganku, aku juga sudah mengatakan kepadanya tadi malam bahwa aku tidak akan menghadiri pernikahan, Dia pikir aku hanya menakutinya saja, dia tetap saja bersikeras pergi lihat dan membuktikannya sendiri." Tangan Gu Mingcheng membelai dagunya Jiang Shutong.

Jiang Shutong mengangguk, Nie Yingying orangnya seperti apa, Jiang Shutong juga bisa lihat, keras kepala, selama dia belum mencapai tujuannya, dia tidak akan menyerah, Nie Yingying bisa melabrak dia di kantor, Jiang Shutong bisa memakluminya karena melakukan hal seperti itu.

"Tadi katanya ada dua video? Isinya apa saja?Bagaimana dia bisa tahu tentang kita malam itu?" Jiang Shutong bertanya lagi, banyak hal yang dia tidak mengerti dan butuh jawaban.

"Satu bagian video direkam aku sendiri untuk memberi tahu Nie Yingying bahwa aku hanya seorang lelaki yang hanya tahu hura-hura, main perempuan dan bersenang-senang saja; video bagian kedua, aku tebak itu direkam oleh Jiang Yuwei, dia merekam kunjungan aku ke rumahmu dan mengirimkannya ke Nie Yingying …..aku tahu tujuan dan maksud dia melakukan itu, aku tidak mau ngomong terlalu banyak lagi tentang hal ini. " Gu Mingcheng mengerutkan kening dan berhenti berbicara.

Jiang Shutong tertegun.

Jiang Yuwei? Bagaimana mungkin Jiang Yuwei?

Namun, saat memikirkan lagi, Jiang Yuwei adalah satu-satunya yang memiliki motif dan kesempatan untuk melakukannya, Karena dia tahu semua detail peristiwa, Setelah mengantar Jiang Shutong pulang, Jiang Yuwei tidak segera pergi, tetapi bersembunyi di kegelapan dan merekam Gu Mingcheng datang ke rumah Jiang Shutong di tengah hujan.

Untuk seorang pria, sesama saudara perempuan kandung saja bisa saling tikam, apalagi hanya saudara sepupu.

Jiang Shutong mengira Jiang Yuwei sebelumnya benar-benar baik kepadanya, tetapi sekarang karena Gu Mingcheng, Jiang Shutong tahu wajah asli Jiang Yuwei, Jiang Shutong merasa bahwa pertempuran ini, secara bertahap mulai menjadi besar.

Seperti Jiang Shutong dan Gu Mingcheng, seluruh perusahaan sudah tahu, apa yang akan dia hadapi selanjutnya?

Hari berikutnya, Jiang Shutong pergi bekerja, orang di seluruh perusahaan memandangnya dengan tatapan berbeda.

Terlebih lagi, ada banyak bunga mawar di mejanya.

Lu Zhiqian pernah mengirim bunga ke Jiang Shutong, tapi seikat bunga mawar ini, Jiang Shutong merasa aneh.

Tampaknya semua orang memandang Jiang Shutong dan ingin melihat dan mau tahu dari mana datangnya bunga itu.

Lagi pula, kemarin, presiden direktur secara tidak langsung memberi tahu seluruh orang kantor dengan "bergandengan tangan" dengan Jiang Shutong, mengumumkan hubungannya dengan Jiang Shutong, Sekarang mereka menunggu untuk melihat apakah Jiang Shutong akan mengenakan " topi hijau / selingkuh " dengan presiden direkturnya, tentu saja rumor ini akan menjadi heboh kalau benar.

Bunganya sangat indah, terlihat jauh lebih cantik daripada yang dikirim Lu Zhiqian terakhir kali.

Jiang Shutong mengeluarkan kartu yang terselip, Tanpa menulis apa pun di atasnya, hanya ada tanda tangan singkat dengan sebuah nama keluarga : Gu.

Jiang Shutong langsung tahu bahwa seikat bunga mawar ini dikirim oleh Gu Mingcheng.

Wajah Jiang Shutong tidak bisa menahan senyum.

Tentu saja, Jiang Shutong senang kalau ada orang yang dia suka memberinya bunga.

Xue Lan mengirim pesan Wechat ke Jiang Shutong: dia mengirimnya kepadamu? Apakah kamu senang? Namun, Presiden Direktur Gu sudah melindungi kamu dengan baik, Dia tidak mengatakan apa-apa sebelumnya dan tidak membiarkan orang-orang perusahaan memandang kamu secara berbeda, tidak semua orang bisa melakukannya dengan baik.

Jiang Shutong tertegun sejenak, Apakah itu yang dia pikirkan?

Tetapi semakin kita suka sama orang tersebut, Jiang Shutong merasa hati dan pikirannya menjadi lebih sempit, Jiang Shutong memberi tahu Xue Lan bahwa Gu Mingcheng dulu juga melindungi Nie Yingying dengan sangat baik.

Memikirkan apa yang Manajer Mo katakan pada dirinya sendiri waktu itu, hati Jiang Shutong menjadi dingin.