Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 98 Tidak Ingin Terlalu Ramah Padanya (1)

Jiang Shutong tidak ingin terus membahas masalah ini, “Kembali ke pokok bahasan, dalam waktu setengah tahun ini aku mendapat keuntungan sekitar 1 miliar rupiah, jadi aku ingin berinvestasi.”

Kelihatannya Gu Mingcheng tidak begitu tertarik mendengar angka 1 miliar itu, namun dari segi investasi, Jiang Shutong tetaplah “investor”.

“Transfer kesini.” Gu Mingcheng mengambil handphone dan bersiap-siap menerima uangnya.

“Bagaimana caranya?” Jiang Shutong bertanya dengan nada bingung.

“Pakai Wechat transfer!” (Wechat mempunyai dompet elektronik semacam Go-Pay / Jenius / OVO)

“Aku tidak mendaftarkan rekeningku untuk di handphone, apalagi kalau uang banyak seperti itu, kalau misalnya handphoneku hilang, bagaimana? Cara seperti itu sangat tidak aman.” Jiang Shutong menjelaskan prinsipnya.

Baiklah, Gu Mingcheng pun tidak bisa berbuat apa-apa, hanya saja kali ini dia menyadari kalau sikap Jiang Shutong yang keras kepala terlihat manis.

“Aku pergi dulu, masih ada meeting, kalau ada waktu maka transfer uangnya ke rekeningku!”

“Besok jam 3 sore ya! Aku akan pergi transfer lewat bank.” Jiang Shutong tidak bisa menahan diri, dia takut kalau Gu Mingcheng tidak menerima uangnya, maka uangnya akan hilang.

Gu Mingcheng tidak menjawab.

Tak disangka malamnya Lu Zhiqian datang ketika Jiang Shutong mau membuka tokonya.

“Shutong, Shutong, bagaimana kalau mobil ini kuhadiahkan untukmu?” Lu Zhiqian berkata sambil tertawa cekikikan.

Jiang Shutong memandang dari kaca, dia melihat sebuah mobil Nissan X-trail warna merah.

“Ganti mobil ya?” Jiang Shutong bertanya.

“Ini untukmu.”

“Untukku?” Jiang Shutong terkejut mendengarnya.

“Iya, benar, mobil ini adalah mobil sitaan, dan mobil ini cocok untuk perempuan sedangkan aku ini kan laki-laki, kalau mengemudikan mobil ini rasanya kurang cocok, lagipula aku masih punya mobil jadi setelah aku dan Ibuku berunding, dia juga merasa lebih baik mobil ini untukmu, meskipun sekarang ini dirimu tidak bekerja dan supplier mengirimkan barang untukmu, tapi kalau misalnya ada kondisi darurat yang membutuhkan kendaraan tapi tidak punya, rasanya sangat sulit, dan juga aku masih berhutang budi padamu soal sewa rumah waktu itu!” Lu Zhiqian berkata ke Jiang Shutong.

Jiang Shutong sama sekali tidak menghiraukan tentang mobil itu, dia berdiri dibelakang meja sambil menghitung uang hasil penjualan hari ini.

“Urusan rumah kan sudah lama, dan Direktur Ji juga sudah memberiku sebuah kartu hotel, serta sekarang ini kalau aku kedatangan tamu maka akan kuarahkan ke hotel itu, pelayanannya cukup bagus, dan kamu tidak berutang apapun padaku, lagipula, ini kan sebuah mobil, terlalu mahal harganya!” Jiang Shutong berbicara tanpa menatap Lu Zhiqian.

Lu Zhiqian tidak berkata apa-apa, dia langsung menaruh kunci mobil itu diatas meja, terserah Jiang Shutong mau pakai atau tidak, yang jelas mobil itu sekarang miliknya.

Lu Zhiqian sudah pergi, dan Jiang Shutong hanya bisa pasrah, tapi dia mengambil kunci mobil itu dan menaruhnya dalam laci, dia akan mengembalikannya ke Lu Zhiqian nanti, tidak ada hadiah tanpa kerja keras, dan dia tidak akan mengemudikan mobil ini.

Banyak hal yang berupa imajinasi, sama halnya ketika Jiang Shutong membayangkan kalau selamanya dia tidak akan mengemudikan mobil tersebut.

Hari kedua, ada angin topan, dan hal ini tidak diperkirakan oleh Jiang Shutong.

Kebetulan hari ini ada kiriman barang dari kota Hai, lalu karena tiba-tiba ada angin topan maka pemerintah mengumumkan kalau mobil truk dilarang masuk ke kota, jadi pakaian-pakaian Jiang Shutong tertahan diluar kota.

Supirnya menelepon dan menyuruh Jiang Shutong memikirkan cara untuk pergi menjemput pakaian-pakaian tersebut, karena mobil truknya tidak bisa masuk ke kota.

Tadinya dia berpikir untuk mencari sebuah mobil tapi kalau mobil biasa pasti barangnya tidak akan muat, sedangkan tidak mudah untuk mencari mobil yang besar.

Tatapan Jiang Shutong terpaku pada sebuah X-trail merah di depan pintu, mobil itu adalah mobil SUV, dan bisa dibilang mobil itu cukup untuk memuat pakaian-pakaiannya, jadi kebetulan sekali dalam kondisi cuaca buruk seperti ini, ada sebuah mobil yang bisa dipakai untuk menjemput barangnya lalu dia menelepon Lu Zhiqian dan memberitahukan kalau dia akan mengemudikan mobil ini.

Tentu saja Lu Zhiqian senang mendengarnya, kalau Jiang Shutong bersedia menggunakan mobil itu, berarti balas budinya sudah tersampaikan.

Sebelum Jiang shutong dan Lu Zhiqian menikah dia sudah mendapatkan SIM, dulu sesekali dia akan mengemudikan mobil, kemampuannya biasa saja, hanya sedikit lebih baik asal tidak ditilang polantas.

Dia mengemudikan mobil menerobos angin topan menuju ke tempat penjemputan barang, setelah semua barang selesai dimuat, Jiang Shutong bergegas pulang.

Setelah selesai menyerahkan barang, kemudian supir itu menelepon Xu Maoshen, karena hari ini ada angin topan, Xu Maoshen pun khawatir akan keadaan Jiang Shutong.

“Dia punya mobil?” Lalu Xu Maoshen bertanya lagi, “Beli sendiri?”

“Entahlah.” Supirnya hanya melihat sebuah mobil berwarna merah, bentuknya tidak begitu jelas.

Dalam perjalanan pulang, angin menjadi semakin kencang dan sebuah batang pohon jatuh di depan kaca mobilnya, dia tidak bisa melihat kedepan, dan ketika pandangannya sudah jernih, terdengar suara benturan, sepertinya dia telah menabrak mobil di depannya.

Dan kepalanya membentur kemudi dengan cukup keras, kepalanya terasa berdengung dia mengulurkan tangan dan meraba kepalanya, ternyata darah, begitu Jiang Shutong melihat darah bulu kuduknya merinding, tubuhnya mendadak kaku dan gemetar.

Mood Jiang Shutong hari ini sangat buruk, sudah rumahnya bocor dan malam hari hujan, sepertinya semua hal buruk diborong olehnya, tapi dia bukan pemilik mobil ini, untungnya sebelum pergi dia sudah membawa SIMnya.

Ketika polisi datang, dia pun menelepon dan meminta Lu Zhiqian untuk datang, bagaimanapun juga ini adalah mobilnya, kalau mau memperbaiki mobil dan sebagainya sudah tentu harus si empunya, Jiang Shutong pun merasa dia sangat merepotkan Lu Zhiqian, padahal Lu Zhiqian berniat baik memberikan mobil itu.

Ketika Lu Zhiqian tiba dan melihat kepala Jiang Shutong terluka, dia bergegas menelepon rumah sakit, dan karena mobil ini adalah miliknya, jadi dia tinggal untuk memberikan keterangan pada polisi dan pemilik mobil yang ditabrak oleh Jiang Shutong.

Setelah selesai memberikan keterangan, dia mengantarkan pakaian-pakaian Jiang Shutong ke toko, kemudian pergi ke rumah sakit menengok Jiang Shutong.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu