Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 110 Hatinya Sangat Cemburu (2)

"Tapi hasil desainmu-"

"Aku lebih suka desainku tidak terlihat di luar daripada merusak merek sendiri!" keteguhan hati Jiang Shutong sangat kuat.

Xu Maoshen tersenyum, "Aku tidak menyangka kamu memiliki pikiran seperti itu, Shutong, kamu belajar dari siapa?"

Di mata pria itu, ada banyak tatapan mentertawakan, Jiang Shutong tahu siapa yang pria itu maksud, Gu Mingcheng.

Namun, sepertinya nasib memang sudah tiba, Xu Maoshen baru saja memikirkan Jiang Yuwei, Jiang Yuwei kemudian datang.

Xu Maoshen melihat penampilan Jiang Yuwei dan berkata, "kalian ngobrol saja." Jadi dia keluar.

Pria itu barusan berada di kantor Jiang Shutong. Sekarang Jiang Shutong memiliki kantor sendiri. Selain itu, para pekerja dan seluruh fasilitas dipindahkan ke kota Hai. Xu Maoshen melakukannya langkah demi langkah. Lagi pula, ketika Jiang Shutong berada di Shanghai, dia hanya seorang self employed, dan tidak ada yang bisa menggantikannya.

***(self employed - pemilik toko yang juga menjadi pekerja)***

Jiang Shutong sekarang melihat Jiang Yuwei, suasana hatinya buruk, Salah satu alasannya adalah karena dia diperkosa. Sekarang Jiang Shutong harus mengalami masalah dengan Gu Mingcheng.

"Shutong, aku pergi menemui Presdir Gu hari ini. Aku bilang aku menginginkannya," kata Jiang Yuwei kepada Jiang Shutong.

Jiang Shutong menatap Jiang Yuwei. Apakah ini tantangan terbuka untuknya?

Dia belum pernah berbicara dengan Jiang Shutong seperti ini sebelumnya, tetapi sekarang dia memiliki kepercayaan diri yang demikian? Untuk apa?

Jiang Shutong tidak menyadari bahwa tangannya gemetar.

“Apa yang dia katakan?” Suara Jiang Shutong tampak tenang, tetapi gemetaran tangannya tidak bisa menyembunyikan bahwa dia sangat peduli.

Peduli pada pikiran pria itu.

"Presdir Gu sangat menyesal untuk aku. kamu tahu, dia sedikit banyak bertanggung jawab atas urusan aku. Menurut kamu, apa yang bisa dia katakan?" Jiang Yuweibeth telah melihat tangan Jiang Shutong bergetar.

Jiang Shutong tidak berbicara. Jantungnya berdebar.

Dia tidak tahu untuk apa perasaan aneh ini. Dia merasa menggigil, tetapi dia tidak marah sama sekali.

Jiang Yuwei pergi, dia datang untuk menantang Jiang Shutong dengan terang-terangan. Karena dia diperkosa, semua orang di dunia tampaknya berutang padanya. Dia bisa melakukan apa yang dia inginkan.

Jiang Shutong juga tahu bahwa apa yang dilakukan Gu Mingcheng dalam masalah ini benar-benar terlalu parah.

Dia menundukkan kepalanya dan mengambil ponselnya, kepalanya berdengung.

Dia berpikir untuk waktu yang lama, baru sadar perasaan seperti ini dari mana datangnya: karena Gu Mingcheng membicarakan cinta dengan wanita selain dia. Meskipun itu tidak benar, meskipun itu bukan benar-benar cinta yang tulus, bisa dibilang hal seperti ini----Jiang Yuwei menginginkannya, dan perasaan wanita sudah diungkapkan semuanya, apa yang bisa dikatakan pria itu?

Jiang Shutong merasa bahwa dirinya merasa cemburu. Dia merasa tidak nyaman tentang percakapan Jiang Yuwei dan Gu Mingcheng tentang isi hati.

Dia ingin tahu, apa yang akan pria itu katakan?

Memikirkan hal itu, hatinya kesal, dia memblokir wechat Gu Mingcheng.

Namun dia teringat, seharusnya bertanya pada dia tentang masalah Lu Zhiqian, jadi dia membuka blokirnya kembali.

Tapi pemblokiran wechat ini, Gu Mingcheng sudah tahu.

Karena ketika dia memblokirnya, Gu Mingcheng mengiriminya pesan wechat: hari ini datang ke perusahaan untuk apa?

Dan yang muncul adalah tanda seru.

Gu Mingcheng memandangi tanda seru dan berpikir, memblokirnya karena masalah Jiang Yuwei?

Kemudian Jiang Shutong mengirim pesan lain: Lu Zhiqian ingin menggunakan nama perusahaan ayahku untuk mencari bisnis di Shanghai. aku tidak tahu apa tujuannya. aku ingin bertanya kepada kamu, apakah mungkin?

Gu Mingcheng membalas pesan :bicara di telepon.

Bagaimanapun, ini adalah urusan bisnis besar, bukan satu atau dua kata lalu bisa jelas.

Begitu dia menelepon, Jiang Shutong tidak sabar untuk bercerita tentang ayahnya dan Lu Zhiqian yang datang kepadanya. Pada dasarnya, tidak ada kebocoran. Termasuk masa depan proyek ini nanti, Jiang Shutong apakah boleh membiarkan Lu Zhiqian menggunakan nama perusahaan Jiang Shutong, dia tidak tahu, otaknya korslet dan agak panik.

Gu Mingcheng mendengarkan dengan seksama, "begini, kamu setuju. Katakan pada Lu Zhiqian, untung, kamu mendapat 60%, rugi, dia tanggung sendiri, tidak ada urusan sama perusahaanmu, suruh tanda tangan pakai kontrak."

Jiang Shutong mendengarkan, agak telmi (telat mikir), dia merasa bahwa Lu Zhiqian tidak akan menyetujui klausul ini. Tidak ada yang sebodoh itu untuk membagikan uang yang diperolehnya secara bebas dengan orang lain, jadi dia bertanya dengan hati-hati, "Aku tidak bisa membuat kontrak. aku tidak belajar hukum atau bidang ini. aku tidak tahu -------”

“Aku akan meminta departemen hukum perusahaan untuk membantumu, dia tanda tangan ya sudah, tidak ya terserah. Pabriknya nanti aku cek” Kata Gu Mingcheng dengan santai, sepertinya pabrik itu bukan cuma level kecil, bahkan tidak bisa lebih kecil lagi, Jiang Shutong merasa kemanapun dia pergi, akhirnya bertemu lagi dengan pria itu.

Jiang Shutong terdiam sementara, "perkataan ayahku sangat benar."

“Apa kata ayahmu?” Kali ini, Gu Mingcheng sangat benar-benar ingin tahu dan tertarik.

"Ehn, bukan apa-apa. Dia bilang kamu backing-ku, jadi pabrik tidak akan jatuh." Jiang Shutong juga bukan pembohong. Dia hanya bisa mengatakan yang sebenarnya. Sekarang dia meragukan bahwa Gu Mingcheng adalah alasan sebenarnya mengapa ayahnya memberikannya pabrik.

Gu Mingcheng tersenyum karena suasana hatinya sedang baik, "Datanglah ke perusahaanku besok untuk membahas kontrak dengan departemen hukum."

Jiang Shutong setuju.

Keesokan harinya, Jiang Shutong pergi ke perusahaan dan ingin ke kantor Gu Mingcheng terlebih dahulu.

Sebelum dia pergi, Sekretaris telah memberi tahu Gu Mingcheng bahwa Nona Jiang telah datang.

Pada saat ini, Gu Mingcheng sedang dipijat di lounge. Zhu Yun mengenakan jas putih, dengan minyak urut dan kaleng di tangan, dengan peralatan lengkap, terlihat sangat tinggi, membuat orang merasa dia sangat mengagumkan.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu