Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 573 Aku Mencintai Keluargaku(3)

Mereka bertanya tempat tinggal tetap Qiu Dongyue , Miao Yingdong menjawab property yang dimiliki atass nama mereka berdua, banyak, property rumah kurang lebih ada 7-8 tempat, mereka juga bertanya pendapatan perorangannya, Miao Yingdong berkata bahwa Qiu Dongyue bekerja dibawahnya, ia bahkan membuatkannya bukti pendapatan, membesarkan 8 hingga 10 anak bukanlah masalah, yang menjadi point adalah, hubungan Cheng dan Miao Yingdong sangat baik.

Mereka melihat ke Qiu Dongyue beberapa saat, kemudian berkata beberapa hari lagi akan mengirimkan dokumen secara resmi kepada Qiu Dongyue .

Tetapi Qiu Dongyue menebak seharusnya tidak aka nada masalah.

Dalam perjalan pulang, Qiu Dongyue bertanya kepada Miao Yingdong , “Masalah ini sudah selesai, Apakah kamu sudah mau bercerai denganku?”

“Kapan aku ada bilang aku akan bercerai denganmu?”

“Tujuan dari kita menikah adalah demi Cheng , kamu begitu tidak suka padaku, benci padaku, bagaimana mungkin bisa bersama denganku, jika kamu tidak membenciku, kamu tidak akan mengusirku.” Qiu Dongyue dengan merasa bersalah menundukkan kepalanya dan menjawab.

Miao Yingdong tertawa ringan.

Qiu Dongyue mengerutkan dahinya berkata, “Aku hari ini mendengar maksud mereka, seperti hanya perlu aku memiliki tempat tinggal tetap dan pekerjaan tetap sudah ok, tidak berkata aku harus menikah. Aku dari awal memang adalah kakak Cheng , aku memilki hak wali atasnya.”

Ia mengakui, dalam hal ini, otaknya berpikir cukup terlambat.

“Oh? Benarkah?” Miao Yingdong sedikit terbatuk ringan, “Kalau begitu aku yang salah dengar?”

Qiu Dongyue juga sedikit bingung.

Dimalam hari, Qiu Dongyue menidurkan Cheng .

Ia tidak dapat tidur, ingin pergi ke ruang tamu untuk memikirkan hal Cheng .

Kebetulan sekali Miao Yingdong juga keluar dari kamarnya.

Mereka berdua berpapasan diruang tamu.

“Kamu juga belum tidur?” Qiu Dongyue bertanya.

“Iya.” Ia menjawabnya.

“Kalau kamu?” Ia kembali bertanya.

“Kekurangan seseorang didekat bantalku, tidak bisa tidur.”

“Oh.” Qiu Dongyue perlahan masih belum terpikirkan arti dari “kekurangan seseorang didekat bantalku” ini.

Masih belum selesai berpikir, ia langsung digendong oleh Miao Yingdong dan dibawa kedalam kamarnya.

Beberapa hari ini udara cukup kering.

Setelah meletakkan Qiu Dongyue keatas ranjangnya sendiri, ia mulai membuka bajunya.

Kemudian membuka baju Qiu Dongyue .

Tangannya meraba Qiu Dongyue , membuat Qiu Dongyue bergetar, dengan erat bergantung kepada lehernya.

Kecapan bibir Miao Yingdong mendarat diatas bibir Qiu Dongyue , diatas badannya.

Dari kulit putihnya hingga menjadi kebiruan, sekujur tubuh Qiu Dongyue naik turun tak beraturan, menikmati perlakuan darinya.

Erangan terputus-putus keluar dari mulut Qiu Dongyue , suaranya meraih bahu Miao Yingdong , ia diatas ranjang tidak hentinya berteriak, “Suamiku!”

Miao Yingdong sama sekali tidak melepaskannya, hanya karena “suamiku” panggilan ini.

Ia sebal tidak dapat memilikinya hingga pagi hari.

Juga memang ia ingin memilikinya hingga hari menjadi pagi.

Lama sekali hingga akhirnya Qiu Dongyue terbangun setelah itu, saat ia terbangun kalimat pertamanya adalah: “Kamu membohongiku untuk menikah kah? Kamu ingin menikah denganku kenapa tidak langsung mengatakannya saja?”

Miao Yingdong menyampingkan badannya, lengannya menjadi bantal untuk Qiu Dongyue , “Membohongi lebih menarik kan!”

“Aku tidak merasa itu menarik!” Qiu Dongyue menjawabnya, “Aku mau bercerai denganmu.”

“Surat pernikahan disimpan dimana saja kamu tidak tahu, bagaimana caranya untuk cerai?” Miao Yingdong dalam sekali gerakan merangkul Qiu Dongyue .

Saat masih kecil, ia tidak tahu harus mencari wanita yang seperti apa, keluarganya sangat bahagia dan juga kaya, sama sekali tidak ada kekurangan kasih ataupun perasaan yang lain, ia seorang diri pergi belajar, berlibur kemana-mana, wanita yang pernah ditemuinya pun cukup banyak, malah membuatnya makin lama makin tidak ada rasa, pemikirannya terhadap wanita sangatlah sedikit.

Qiu Dongyue masuk kedalam kehidupannya murni adalah suatu kebetulan, bahkan adalah hasil dari sebuah perhitungan.

Akan tetapi perlahan-lahan, dirinya yang lembut, temperamen yang menyedihkannya menarik perhatiannya.

Kurang lebih mungkin memang seperti perkataan Weiheng , ia tidak berjodoh dengan wanita.

Sifat Qiu Dongyue yang berusaha untuk menahan dan menyembunyikan, ia tahu untuk memikirkannya terlebih dahulu dalam segala hal, apapun diutamakan untuknya.

Ini didalam wanita generasi sekarang sangat tidak mudah untuk ditemukan, bahkan mungkin tidak dapat ditemukan.

Ia tidak hanya menaruh beban beratnya sendiri diatas bahunya, ia bahkan juga menanggung beban orang lain juga.

Hal yang menurut Qiu Dongyue susah sesusah memasuki surge, bagi Miao Yingdong hanyalah sesuatu semudah ia mengangkat tangannya.

Ia sangat menyukai perasaan superioritas seperti ini.

Ia sangat menyukai dirinya yang berada dibawah dirinya terlihat kasian sambil meneteskan air mata.

Dalam otaknya berkali-kali terselibat pemikiran memaksakan untuk memilikinya dirinya, tetapi satu demi satu selalu terhancurkan oleh sorotan mata keras kepalanya.

Mengetahui Qiu ongyue memiliki pacar, karena itu, pada suatu kali saat melakukannya, ia berbohong padanya bahwa ia bukanlah perjaka!

Pria di Keluarga Miao , bagaimana mungkin segampang itu kehilangan keperjakaan mereka.

Ditambah lagi, seseorang yang tidak berjodo dengan wanita seperti dirinya.

“Kamu tidak ingin menikah denganku kah?” Ia bertanya padanya.

“Jika kamu benar-benar serius ingin meminangku, maka aku menikah denganmu juga adalah serius dari dalam hari.” Qiu Dongyue menjawabnya.

“Pesta sebelum taun baru imlek bagaimana?” Ia bertanya padanya.

“Baiklah, kamu berkata bagaimana kita jalankan seperti itu.” Qiu Dongyue tertawa kemudian memeluk lehernya.

Qiu Dongyue hidup selama 23 tahun, pertama kalinya ia merasa begitu bahagianya.

Karena ia berada disampingnya.

Mereka berdua menundukkan dahi mereka sambil tertawa.

Pesta pernikahan itu cukup mendadak, sedikit seperti pernikahan yang terburu-buru, akan tetapi pesta ini cukup besar.

Baju pesta pernikahan Qiu Dongyue benar-benar indah, jas pernikahan Miao Yingdong juga sangat tampan, Qiu Dongyue terus menerus tersenyum.

Semua orang berkata ia berhasil memancing emas berlian yang sangat terkenal, hanya ia yang tahu, ia tidak memiliki maksud apapun.

Keluarga Gu semuanya datang kemari, anak-anakpun juga datang, perut Miao Yingjiu yang agak sedikit menonjol pun juga datang.

“Tuan Miao , aku dari kecil tumbuh besar di panti asuhan, dikemudian hari mungkin akan sangat berhemat, lewat beberapa saat mungkin akan menjadi ibu rumah tangga yang tidak dapat memperindah diri sendiri, apakah kamu akan membencinya?” Qiu Dongyue bertanya dengan bintang bersinar didalam matanya.

“Aku akan menyukainya. Nyonya Miao , suamimu ini jauh lebih tua daripadamu, dikemudian hari mungkin akan membutuhkanmu untuk merawatnya, apakah kamu akan menerimanya?”

“Tuan Miao apakah tidak tahu bahwa keahlian Nyonya Miao adalah merawat orang?” Qiu Dongyue kembali bertanya.

Setelah menikah, Qiu Dongyue mendaftarkan diri ke berbagai macam kelas, persis seperti apa yang dikatakannya saat pesta pernikahan, ia hemat dan pekerja keras.

Sedangkan Tuan Miao sekarang benar-benar sangat bahagia!

Ingatan kelahiran Weiheng

“Suamiku, aku hamil!” Jiang Shutongmendongakkan kepalanya melihat Gu Mingcheng.

Gu Mingcheng melihat kepada Jiang Shutong, kemudian dengan segera menggendongnya dari atas kursi menaikki tangga kelantai atas, meletakkannya diatas ranjang.

Setelah naik keatas, dia menggigiti dan menciumi leher Jiang Shutong, dengan lembut membelai perut kecilnya.

Jiang Shutong merasa badannya menjadi panas.

“Anak ini, adalah anakku sepenuhnya! Benar-benar sepenuhnya milikku.” Ia mengatakannya disamping telinga Jiang Shutong.

“Ken juga adalah milikmu seorang! Milik kita berdua!” Jawab Jiang Shutong.

“Tidak sama.”

Jiang Shutong mengerti, Gu Mingcheng selalu menggerutu, saat-saat ia meninggalkannya beberapa tahun itu, beberapa saat bersama Adam itu.

Kedatangan anak ini sepertinya benar-benar sangat pas, Gu Qingyuan menyetujui mereka berdua untuk menikah, ini bagi Jiang Shutong, bagi seorang wanita, bagaimanapun juga adalah sebuah kebahagian yang sangat besar.

Mencintai seseorang dengan begitu lamanya, pada akhirnya pasti berharap akan membuahkan hasil yang baik.

Mengikutinya terus menerus tanpa ada sebuah identitas, meskipun telah memiliki anak, tetapi tetap ada ketidak pastian didalam hati ini.

Ditambah lagi, Gu Mingcheng adalah pria idaman semua wanita.

“Besok kita pergi untuk mengurus sertifikat pernikahan bagaimana?” Gu Mingcheng berbicara disamping telinga Jiang Shutong, bibirnya sangat seksi dan membawa kekuatan yang dapat menyihir Jiang Shutong.

“Baiklah! Anak ini, sepertinya benar-benar adalah bintang keberuntunganku.” Kata Jiang Shutong.

“adalah bintang keberuntungan kita.”

Saat Jiang Shutong turun kebawah untuk makan, Gu Mingcheng yang menggendongnya turun kebawah, saat anak pertama mereka, ia tidak dapat mengurusnya dengan baik, anak kedua tentu saja harus diperlakukan dengan baik, sejak saat ini, Gu Mingcheng adalah ayah dari dua anak.

Saat makan, Gu Mingcheng lah yang menyuapi Jiang Shutong, Jiang Shutongjuga semakin lama semakin menjadi manja, ditambah lagi anak ini, ia benar-benar muntah dengan sangat parah, sepertinya akan memuntahkan empedunya keluar, setiap hari hidup tidak jauh lebih baik daripada mati, ia pun jauh menjadi kurus.

Gu Mingcheng sekarang tidak begitu sering pergi bekerja, tiap hari dirumah menemaninya, bagaimanapun juga ia telah meninggalkannya selama 4 tahun, bagaimanapun juga mereka berdua telah melalui begitu banyaknya masalah.

Jiang Shutong sering berbaring diatas kasur dan bercerita tentang hal-hal menarik dimasa lalu kepada Gu Mingcheng, karena diatas semua itu, rasa sakit dimasa lampau sudah terlalu banyak.

Dimalam hari, badan Jiang Shutong bergerak-gerak tidak nyaman karena anak ini, ia sering kali dengan kepala pusing berkata, “Aku tidak bisa tidur! Dasar anak nakal.”

Gu Mingcheng akan perlahan-lahan menariknya kedalam pelukannya, membiarkannya menghadap keluar, tubuhnya menempel erat ketubuhnya.

Gu Mingcheng menyadari, selama proses perut Jiang Shutong semakin besar membuatnya semakin seksi.

Gu Mingcheng secara perlahan-lahan melihat pertumbuhan satu kehidupan.

Kecantikan dan kelembutan wanita Virgo tercerminkan sepenuhnya dalam dirinya.

Gu Mingcheng memeluk Jiang Shutong, tubuhnya menjadi panas, dan mengeras.

Bibirnya secara tidak disadarinya bergesekan dengan punggung Jiang Shutong, ia mengesampingkan rambut Jiang Shutong kedepan.

“Jika kamu tidak dapat menahannya, lakukan saja.” Jiang Shutong berkata kepada prianya.

Gu Mingcheng akan mengangkat salah satu kaki Jiang Shutong dan memasukinya.

Tetapi setiap kali memasukkannya, ia tidak akan memasukkannya terlalu dalam, ia takut menyakiti anaknya.

Terkadang saat sedang melakukannya, Jiang Shutong akan secara tiba-tiba mengerang.

“Kenapa?” Gu Mingcheng yang berada dibelakang tubuhnya bertanya, dengan erat memeluknya, dengan begini kekuatan untuk masuk akan lebih besar.

“Anak ini sedikit bergerak, seketika bergerak dari sini kesana. Mengagetkanku saja.” Jiang Shutong berkata sambil menepuk dadanya.

Gu Mingcheng menghentikan sebentar gerakan dari belakang tubuhnya, kemudian, ia mengelus lembut perut Jiang Shutong, “Dasar anak nakal, tiap hari membuat ibumu tidak dapat tidur, selalu mengganggu saat aku melakukan hal penting dengan ibumu, tunggu saja saat kamu keluar, lihat bagaimana aku membereskanmu!”

Meskipun tidak begitu dinantikan oleh ayahnya, Weiheng tetap keluar dari perut ibunya.

Hari dimana ia lahir, adalah hari pertanda keberuntungan jatuh dari langit.

Sebelumnya, Gu Mingcheng sama sekali tidak memilihkan nama untuknya, akan tetapi detik disaat ia melihatnya, Gu Mingcheng mengucapkan satu kalimat, “Berpuluh ribu tahun dalam sepasang mata, adalah sebuah kekekalan. Panggil dia Weiheng kalau begitu! Ini adalah pertama kalinya aku memberikan nama untuk seorang anak.”

Jiang Shutong terbaring diatas ranjang, baru saja melahirkan anaknya, ia tahu ia adalah seorang anak laki-laki, saat masih kecil masih belum terlihat ia lebih menyerupai siapa, tetapi banyak sekali teman-teman Gu Mingcheng yang berkata, anak ini mirip dengan Gu Mingcheng, bagian-bagian yang mirip dengan Jiang Shutong sangat sedikit.

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu