Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 393 Paman Nan Sama Sekali Tidak Cemburu Karena Niantong

Ye Maochen menangkat kepalanya melihat kearah Gu Niantong.

“Dimatamu aku adalah orang yang seperti itu?” kemudian kembali menundukkan kepalanya melanjutkan mengerjakan perhiasan itu.

Gu Niantong melihat ditangannya pasing terpampang cincin yang dibuatnya untuk Nan Liyuan, Gu Niantong sangat emosi hanya tidak dapat diutarakannya, “Sudah mengambil cincinku, tidak mengembalikannya kepadaku, aku juga tidak melihat karakter baik darimu! Tidak tahu malu.”

Kemudian Gu Niantong membalikkan kepalanya dan kembali mengerjakan perhiasannya.

Professor Edmond masuk kedalam ruang operasional, memberikan setumpuk material kepada Gu Niantong dan Ye Maochen, “Ini adalah karya-karya yang akan ikut kedalam kompetisi, aku sudah men-designnya, jika kalian masih ada sesuatu untuk ditambahkan, silahkan! Jika tidak ada pendapat lain maka langsung mulailah mengerjakan.” Gu Niantong melihat gambar.

Kalung ini simple dan elegant, cocok untuk estetika kelompok kelas atas.

Ia menaruh kertas gambaran keatas meja kerja Ye Maochen, Ye Maochen kemudian berdiskusi dengan professor, suaranya lebih kecil tetapi Gu Niantong dapat mendengarnya, seharusnya mungkin mendiskusikan masalah bahan.

Karena kalung ini akan dipakai Gu Niantong dan Ye Maochen untuk mengikuti lomba, karena itu, Professor Edmond membiarkan mereka berdua bekerja diatas satu tempat kerja.

Saat membuat perhiasan, Ye Maochen secara tidak sengaja sedikit menyentuh tangan Gu Niantong, Gu Niantong seolah-olah seperti berlindung dari virus menghindar darinya.

Ye Maochen melihat kearah Gu Niantong.

“Apakah selain Nan Liyuan, para pria lain jika menyentuhmu, kamu akan seperti ini?” Ye Maochen mengangkat kepalanya melihat Gu Niantong, dengan penuh makna mengucapkan kalimat itu.

Gu Niantong mengangguk-anggukan kepala, “Kurang lebih lah!”

Ye Maochen tidak memberikan tanggapan lagi, kembali menundukkan kepala mengerjakan perhiasannya.

Hari ini saat pulang kerumah, Nan Liyuan sudah pulang lebih awal, Gu Niantong bertanya padanya mengenai listrik mati yang sebelumnya, sebenarnya apa yang terjadi.

“Kecelakaan, aku sudah mengklaim kerusakan kepada perusahaan asuransi!

“Baiklah kalau begitu. Aku hari ini sudah memperingati anak bocah itu, hati-hati kalau dia berani berbuat macam-macam.” Gu Niantong sambil mengepalkan tangannya.

“Bocah yang mana?” Nan Liyuan duduk diatas sofa, salah satu tangannya memegang dagunya berpikir.

“ Ye Maochen donk!” Dia hari ini masih saja menggunakan kesempatan untuk menyentuh tanganku.” Gu Niantong dengan wajah penuh amarah, seperti benar-benar emosi.

Tangan Nan Liyuan mengelus dagunya, melihat dengan meneliti kearah Gu Niantong.

“Kenapa, pria lain dimatamu semua hanyalah bocah kecil?” Nan Liyuan bertanya padanya.

“En. Kekanakan dan tidak dewasa. Hal yang dilakukannya ak benar-benar membencinya.” Gu Niantong duduk lagi diatas kaki Nan Liyuan, “Tidak orang yang dapat dibandingkan dengan paman Nan ku.”

Kemudian kembali mulai menciumi paman Nan nya.

Kurang lebih sejak minum-minum, Nan Liyuan menemukan suatu permasalahan, sepertinya Gu Niantong saat ini berada dimasa-masa melakukan perlawanan, hal yang dilarang untuk dilakukan olehnya, sebaliknya malah akan dilakukan oleh Gu Niantong.

Jika demikian, Nan Liyuan merasa, dalam berbagai permasalahan, lebih baik membiarkannya berjalan sesuai dengan keadaan.

Gu Niantong dan Ye Maochen seharian penuh berhubungan, tiap hari ia mengikutinya juga tidak masuk akal, daripada melarangnya, lebih baik membiarkannya saja.

Sejak Gu Niantong menceritakan kepadanya perihal cincin itu, Nan Liyuan merasa kali ini bisa mencoba bertaruh sekali.

“Bagaimanapun juga adalah direktur Olive kan, banyak-banyak berhubungan dengannya juga menambahkan bantuan untuk karirmu nanti!” Kata Nan Liyuan.

Gu Niantong dengan terkejut melihat ke Nan Liyuan, beberapa lama kemudian baru bertanya, paman Nan jangan-jangan sudah tidak mencintai Niantong lagi?”

Nan Liyuan menyentil sedikit kepala Gu Niantong, “Hanya sebatas saling berhubungan normal aku juga tidak akan banyak mengurusi!”

“Dia itu mengejar Niantong loh, dia itu saingan cinta paman Nan, paman Nan sama sekali tidak cemburu kah?” Gu Niantong merasa sangat tidak adil, sepertinya paman Nan sama sekali tidak pernah cemburu karenanya.

Nan Liyuan tertawa, “Suamimu bukan anak kecil lagi.”

Gu Niantong merasa dirinya seperti anak yang dibuang oleh orangtuanya sendiri, merasa sangat tidak adil.

Tidak cemburu, malah menyuruhnya berhubungan lebih banyak lagi dengan Ye Maochen.

Ia menyuruh dirinya berhubungan, tidak mau!

Membuatmu marah!

Nan Liyuan berdiri untuk pergi mandi.

Gu Niantong dari belakang menarik-narik tangannya, menggerak-gerakannya, kemudian ditambah lagi dengan memanggilnya, “paman Nan ————”

Dengan pandangan mata memelas melihat ke Nan Liyuan.

Nan Liyuan juga melihat kepadanya, “Kalau begitu kamu ingin aku mengurusnya, atau ingin aku tidak mengurusnya?”

Gu Niantong langsung memeluk erat bagian belakang Nan Liyuan, “Huah” menangis, “paman Nan sudah bersama dengan Niantong sejak Niantong 19 thn, jika suatu saat paman Nan tidak mengurus Niantong lagi, Niantong akan seperti anjing yang kehilangan pemiliknya.”

“Bicara apa kamu!” Nan Liyuan membelai lembut kepalanya.

Nan Liyuan juga merasa, sejak Gu Niantong berumur 19 thn sudah bersama-sama dengannya, ia sangat bergantung pada dirinya, tidak dapat jauh darinya, ini semua hal yang normal.

Karena itu, 5 hari kedepan, saat professor Edmond menyuruh Gu Niantong dan Ye Maochen pergi ke Washington, reaksi Nan Liyuan adalah: Ia tidak pergi!

Gu Niantong emosi hingga menghentakkan kakinya, dulu disaat-saat seperti ini, ia pasti selalu mengikutinya.

Selama perjalanan, ia selalu tidak rukun dengan Ye Maochen, tidak menganggap Ye Maochen.

Menganggap ini semua adalah ulah dari Ye Maochen, karena dia paman Nan jadi tidak menemaninya.

Saat berada dipesawat, Gu Niantong dengan sengaja menukar posisi duduknya, tidak bersebelahan dengan Ye Maochen, berhemat agar tidak berbicara dengannya.

Dimana berbahayanya, ia sendiri pun mengetahuinya, Ye Maochen adalah seorang anak muda yang benar-benar menjanjikan, Namanya didunia internasional lebih hebat dibandingkan Gu Niantong, lagipula, orang ini benar-benar memiliki keahlian, ia bisa menunggu, tidak seperti anak-anak muda lainnya yang sangat gegabah.

Memang benar, ditengah perperangan ini, Nan Liyuan selalu hanya berdasar pada statusnya sebagai “suami”.

Ia mengetahui seluruh pergerakan Gu Niantong.

Karena Gu Niantong selalu mengirimkan pesan Wechat kepadanya, sepertinya ingin membuat Nan Liyuan marah: Membuatmu tidak cemburu!

Saat berada di Washington, grup professor Edmond kembali memenangkan juara 1.

Diatas sertifikat tertuliskan nama LeonYe dan NianTong Gu.

(Leon Ye = nama Inggris Ye Maochen)

Ye Maochen melihati buku sertifikat itu, ini adalah pertama kalinya, namanya dan nama Gu Niantong tertulis bersamaan.

Kali ini, nama Gu Niantong didunia internasional kembali terbawa naik oleh karena Ye Maochen, Gu Niantong sedang menunggu kesempatan, selama kesempatan itu datang, ia bisa terbang menembus langit.

New York dan Washington tidak jauh, paling tidak, tidak perlu keluar negri.

Malam ini menginap semalam lagi, kemudian Gu Niantong dan Ye Maochen sudah bisa kembali ke New York.

Beribu-ribu pemikiran juga tidak disangka-sangka, Gu Niantong mala mini jatuh sakit—— panas tinggi.

Ia selama ini adalah seseorang yang benar-benar jarang sakit.

Ia berbaring sendirian diatas ranjang hotel, dalam keadaan pingsan dan tidak ada orang yang mengetahuinya.

Ye Maochen mengetuk pintu kamarnya, awalnya ia ingin menukar hadiah dan sertifikatnya dengan Gu Niantong.

Saat pembagian penghargaan, juri memberikan sertifikat pemenang lombanya kepada Gu Niantong, Gu Niantong pun tentu saja menerimanya dan membawanya.

Ye Maochen ingin mendapatkan kertas sertifikat yang bertuliskan nama LeonYe dan NianTongGu itu.

Saat pembagian penghargaan, juri memberikan sertifikat kepada Gu Niantong dan memberikan hadiah kepada Ye Maochen, Ye Maochen ingin mengambil sertifikat itu.

Ia mengetuk pintu, tidak ada orang yang menjawab.

Reaksi pertama Ye Maochen adalah ia mungkin sedang mandi, ia harus menunggu sebentar baru kemari lagi.

Tetapi kemudian ia berpikir, Gu Niantong, wanita yang bahkan saat seorang pria hanya menyenggolnya sedikit saja sudah menghindar seperti dari penyakit berbahaya itu bagaimana mungkin mandi sambil membuka pintu?

Ia berdiri didepan pintu, kemudian membuka pintu kamar Gu Niantong, bayangan Gu Niantong terbaring diatas ranjang tanpa bergerak menangkap perhatian matanya.

Bagaimanapun juga, berasal dari keluarga medik, Ye Maochen merasa ia sakit.

Ia masuk kedalam kamar Gu Niantong, menyentuh dahinya, mengetahui ia panas.

Ia menelepon ke mamanya, meminta mamanya harus mengirimkan obat penurun panas sekarang juga.

“Leon, dari New York menuju Washington sangat jauh. Apakah kamu sendiri yang sakit?” Mamanya bertanya padanya.

“Aku tidak peduli! Aku tidak percaya kepada obat-obatan diluar sana! Aku memberimu waktu satu jam.” Jawab Ye Maochen.

Nyonya Ye menjawab kalimatnya, “Baiklah, Aku sekarang juga berangkat dengan mobil mengantarkannya kepadamu, kirimkan lokasimu kepadaku!”

Ye Maochen mengirimkan lokasinya.

Kemudian, ia mencuci handuk untuk Gu Niantong, mengelap dahinya kemudian tangannya.

Gu Niantong kebingungan karena panasnya, mulutnya terus mengucapkan, “paman Nan ” “paman Nan ” “ Liyuan, Niantong benar-benar sakit” kata-kata.

Ye Maochen mengeratkan rahangnya, melanjutkan hal yang seharusnya dilakukannya.

Tangannya, terus mengenakan cincin yang dibuat oleh Gu Niantong itu.

Bagaimanapun Gu Niantong memintanya, ia tidak pernah melepaskannya.

Cukup brengsek.

Sejam kemudian mama Ye Maochen tiba dihotel.

Ia berdiri diposisi ranjang kepala Gu Niantong, kemudian berkata, “Ini adalah gadis yang kamu sukai? Karenanya tidak pergi dalam kencan buta?”

“En.”

“Bagaimana asal usulnya?”

“Nona ketiga keluarga Gu kota Hai!”

“Nona ketiga keluarga Gu kota Hai? Bukankah seingatku ia sudah menikah? Menikah dengan keluarga Nan dari daerah Utara. Jangan memberi perhatianmu pada wanita yang sudah menikah! Tidak bermoral.” mama Ye terus berdiri dipinggir ranjang bagian kepala, melihat Ye Maochen menyiapkan obat untuk Gu Niantong, kemudian meminumkan obatnya kepadanya.

“Kamu tidak perlu mengurus hal ini! Aku memang mau memangsanya untuk bersamaku. Anakmu tidak pernah mengurus hal-hal seperti tradisi moral kedalam hati! Lebih-lebih hanya masalah menyinggung orang.” Ye Maochen mengucapkan kalimatnya.

“Aku menyarankanmu, lebih baik jangan menyinggung keluarga Nan, lagipula, hubungan perjodohan ini, aku dengar-dengar para tetua Keluarga Gu juga dangat menyetujuinya, kamu menyinggung Keluarga Gu dan keluarga Nan, berhati-hatilah.” mama Ye dari awal hingga akhir melipat kedua tangannya, berdiri dibagian kepala kasur.

Gu Niantong meminum obatnya, mungkin karena obat tradisional itu memang sangat pahit, ia langsung memuntahkannya, memuntahkannya ke badan Ye Maochen, obat-obatan ini adalah obat yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu oleh mama Ye, kemudian langsung dibawa kemari menggunakan termos penyimpan air panas.

Ye Maochen tidak mengucapkan apapun.

Hingga menyuruh Gu Niantong untuk tiduran, saat keadaannya sudah mulai membaik, ia baru kembali kedalam kamarnya sendiri.

Gu Niantong karena memakan obat, pagi hari dihari keduanya ia terlambat bangun, melihat kasur masih tersisa bekas obat, ia cukup kebingungan, melihat-lihat kesekeliling, didalam kamar tidak ada orang sama sekali, sebenarnya siapa yang telah masuk kedalam kamarnya?

Gu Niantong ingat tiket pesawatnya pukul 1 sore, ia cepat-cepat membereskan barang-barang.

Ye Maochen berkata ia menunggu Gu Niantong di lobi, Gu Niantong langsung turun kebawah.

Didalam lobi, tubuh Ye Maochen cukup menjulang, berdiri disana melihat gambar ditembok.

Melihat Gu Niantong turun kebawah, ia berkata padanya, “Sudah bangun?”

“En. Kepalaku sakit sekali. Tidak tahu apa yang terjadi kemarin!” Gu Niantong menjawabnya.

Ye Maochen tidak berkata apa-apa.

Keduanya turun dari pesawat.

Nan Liyuan sudah menunggu Gu Niantong dibandara.

Setelah turun dari pesawat, Gu Niantong langsung jalan kedepan, memeluk paman Nan langsung menciuminya, tertawa sambil berkata, “paman Nan, Niantong benar-benar rindu padanya, berasa seperti sudah tidak bertemu denganmu seumur hidup ini!”

Kemudian melihat Ye Maochen menarik kopernya berjalan melewati Gu Niantong dan Nan Liyuan, wajahnya tidak berekspresi apapun.

Saat berciuman, Nan Liyuan mencium rasa pahit dari dalam mulut Gu Niantong, kemudian bertanya padanya, “Kenapa? Minum obat china?”

“Tidak kok. Paman Nan kenapa bertanya seperti itu?” Gu Niantong lumayan kebingungan.

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu