Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 330 Nan Liyuan, Segera Pulang

Setelah Cai Cai turun ke bawah, dan naik ke dalam mobil Nan Liyuan.

Ketika memasang sabuk pengaman, Nan Liyuan bertanya, “Apakah dia ada nanya tentangku?”

“Uhm?” Tangan yang digunakan Cai Cai untuk memasang sabuk pengaman terhenti, “Dia¬—dia bertanya sebelumnya, aku langsung memberi tahunya, mengatakan kamu yang mengantarkanku ke sini, dia sudah tahu, makanya tidak bertanya lagi!”

Nan Liyuan tidak berkata, itu merupakan keceplosan!

Informasi Nan Liyuan sudah bertunangan, seluruh orang di Kota Jiang mengetahuinya, hanya tahu adalah seseorang yang terkenal, tetapi secara keseluruhan siapa, tidak ada yang tahu, kadang-kadang, media juga mengana dalkan uang untuk melayani, sesuai dengan permintaan Gu Niantong, istri Nan Liyuan, tidak ada yang tahu, jadi, Gu Niantong di sekolah masih tenang.

Sebelum pelajaran matematika pada hari Jumat, Qiao Qiao melihat jari tangan Gu Niantong mengenakan cincin, dia menarik tangan Gu Niantong dan melihatnya.

“Jangan lihat, hanya iseng memakainya!” Gu Niantong menarik tangannya kembali.

“Untuk bermain? Jangan bohong aku! Cincin ini paling tidak bernilai satu sampai 2 miliar! Kamu memakainya hanya iseng?” Qiao Qiao sudah melihat cincin tersebut.

“Aku—rumah kami kaya, Papaku menuruti semua permintaanku, urusan¬—urusan apa denganmu?” Wajah Gu Niantong memerah.

Terbiasa tinggal di lingkungan yang kaya, dulu dia tidak pernah merasa dirinya adalah orang kaya, barang yang berharga pun merasa biasa saja dan tidak penting, sekarang mengatakan demikian, hanya merupakan alasan yang buruk!

Bibir Qiao Qiao melengkung, “Membunyikan lidah”, hebat sekali!”

“Aku sekarang sudah bosan memakainya, ingin melepaskannya!” setelah berkata, dengan kuat Gu Niantong mulai melepaskan cincin tersebut dari jari tangannya, lagi pun hari ini bukan sabtu, dia juga tidak tahu, cincin itu mulai melonggar, dan tersangkut di bagian persendiannya, di bagian persendian, bagaimanapun tidak bisa melepaskannya, kelas akan segera di mulai, dia dan Qiao Qiao memasuki ruangan kelas.

Pelajaran matematika sekarang, bagi Gu Niantong, sudah bukan bingung lagi, tetapi, masih tetap sangat susah.

Heting juga mendengar informasi mengenai pertunangan Nan Liyuan, dia menduga tunangannya adalah Gu Niantong, kelihatannya aktivitas Gu Niantong di sekolah sangat normal.

Setelah kelas, Heting mengejar Gu Niantong, di halaman rumput luar kelas.

“Saner, beberapa waktu yang lalu, Presdir Fengzhuan Grup Liuyan menikah, tidak tahu dia menikahi siapa, kamu memilki hubungan yang baik dengannya, apakah kamu tahu?” Heting bertanya.

Wajah Gu Niantong sedikit malu, dia mengenggam telapak tangannya, “Tidak—tidak tahu! Sejak dia bertunangan, aku masih belum menemuinya, bagaimana aku bisa tahu?

Cincin karena dia berusaha melepaskannya, darahnya tersumbat terlebih dahulu, awalnya cincin yang tersangkut di persendiannya, pada saat itu juga menyelinap ke dalam rumput.

Dia tidak melihatnya, tetapi Heting melihatnya.

Dulu Gu Niantong tidak pernah memakai aksesoris apa pun!

“Baiklah. Aku sudah tahu. Cepat kembali ke asrama untuk beristirahat!” Heting berkata.

Gu Niantong melarikan diri dengan cepat, setelah dia pergi, Heting memungut cincin tersebut, bagaimanapun adalah keturunan keluarga kaya, dia mengetahui nilai cincin ini.

Walapupun di Kota Hai tidak ada yang mengatakan hal mengenai nona ketiga keluarga Gu, tetapi Nan Liyuan sudah bertunangan, dan istrinya begitu misteri, dia sudah menduga istrinya adalah Gu Niantong!

Sekarang tangannya ada cincin ini——

Pada sore hari, Nan Liyuan menerima sebuah paket di kantornya, kotak yang sangat kecil, pengirimnya Ekspedisi Shunfeng, sepertinya adalah Kota Tong!

Nan Liyuan membuka paket tersebut untuk melihatnya, dia melihat cincin tunangan itu!

Dia meletakkan cincin itu bersama cincin di tangannya, satu besar satu kecil——

Hah, betapa tidak memperdulikan pernikahan ini?

Mengetahui paket ini bukan dia yang kirim, tidak peduli siapa yang mengirimnya, dia yang melepaskannya, barulah bisa sampai di tangan orang lain.

Nan Liyuan melihat cincin tersebut, dengan sangat lama.

Dia mengeluarkan sebuah kotak kecil dari laci, dan memasukkan cincin tersebut ke dalamnya.

Dia menelepon Cai Cai untuk masuk.

“Infokan ke semua manajer tingkat tinggi, rapat pada hari senin dimajuin ke hari ini!” Nan Liyuan berkata.

Dia hari ini tidak ingin pulang.

Melihat Cai Cai hanya diam di sana, dia bertanya lagi, “Ada masalah?”

“Presdir, berita harian cuaca mengatakan bahwa malam ini akan ada hujan badai, setiap perusahaan harus mempercepat jam pulang kerja! Dan, rapat hari senin, semua manajer tingkat tinggi pasti belum siap. Data juga belum semuanya terkumpul, rapat ini terlihat keburu-buru!” Cai Cai berkata.

Biasanya Presdir menanganinya dengan baik, pasti tidak akan terjadi hal seperti ini, rapat mendadak?

Kelihatannya sedang mau menghabiskan waktu!

"Kalau begitu lakukan rapat ringkasan!"

"Uh——" Cai Cai berkata, "Baiklah. Aku pergi bersiap-siap dulu!"

Dia tahu, hari ini Jumat, dia akan pulang ke rumahnya, itu perintah dari papanya, dia harus menurutinya.

Dia sudah memberikan kunci kepadanya.

Pada pukul enam sore, karyawan perusahaan lain semuanya pulang kerja dengan gembira untuk menanti akhir pekan.

Hanya karyawan Grup Liuyan, semuanya lagi menunggu instruksi Presdir untuk rapat.

Bagi Gu Niantong, Hari ini bagaikan Jumat hitam baginya!

Karena malam hari, dia mau pulang ke rumah Nan Liyuan.

Dia masih belum nyadar bahwa cincinnya telah hilang, dan juga tidak tahu suasana hati Nan Liyuan setelah menerima paket yang berisi cincin tersebut.

Setelah makan malam, dia pulang sendirian dengan perasaan depresi.

Gu Mingcheng menetapkan, setiap hari Jumat sebelum jam tujuh harus sampai di rumah!

Qiao Qiao bertanya dia kemana, dia mencari alasan, dan berkata papanya membeli seunit rumah untuknya di Kota Jiang, tidak baik kalau tidak ada yang tinggal, harus ada yang tinggal, papanya menyuruh dia agar pulang ke sana setiap akhir pekan.

Qiao Qiao tertawa dengan gembira, “Menginap di rumah baru? Kamu sendirian? Dengan keberanianmu yang segitu?”

Gu Niantong tidak puas, “Ini rumah kami, kenapa kalau aku menginap di sini? Ada tante yang memasak bersamaku, apa yang aku takut? Lain kali aku mengundangmu untuk melihatnya!”

Kata terakhir hanya omongan sembarangan.

Qiao Qiao mengingatnya!

Ketika hendak sampai di rumah, suasana hatinya semakin cemas, dan menelepon Nan Liyuan, untuk bertanya apakah dia sudah pulang.

Ketika panggilan tersambung, Nan Liyuan sedang duduk di dalam ruang rapat, orang belum lengkap, dan rapat belum di mulai, dia masih sedang menunggu.

“Itu——Kamu sudah pulang?” Gu Niantong bertanya.

Hari sudah malam, sangat mengerikan, melihat hujan badai segera menerjang.

Kira-kira setelah hujan ini, musim dingin akan segera tiba.

“Masih belum. Mau rapat. Mungkin agak malam.”

“Benaran?” Gu Niantong seperti anak kecil, tidak pandai menahan diri, suasana hati yang gembira, meskipun tidak bersamaan, juga dapat melihatnya!

Terdiam sejenak.

“Aku tidak pulang, kamu bukannya sangat senang?”

Gu Niantong baru ingat bahwa suasana hatinya tidak tepat, dengan buru-buru dia berkata, “Tidak-tidak senang! Tetapi aku orangnya begitu, suasana hatiku cukup baik sepanjang hari ini. Kamu kira-kira pulang jam berapa?”

“Tidak tahu, mungkin lembur!”

“Oh.” Gu Niantong mengakhiri panggilannya.

Dia tidak pulang, hatinya menjadi lebih tenang.

Awalnya hubungan keponakan yang sangat harmonis, seketika menjadi sepasang suami istri, dan menjadi sangat canggung.

Tidak ingin melihatnya, meskipun mama sudah membicarakan dengannya, sebelum pernikahan tidak boleh melakukan hubungan intim, tetapi dia masih takut!

Gu Niantong sampai di rumah, baru menyadari, rumahnya sangat besar, selain itu, banyak tikungan dan belokan, membuatnya merasa ketika berbelok sekali, ada hantu yang bersembunyi di belakangnya, tidak bisa menahan rasa takut! Jika, dia tidak pulang, tinggal di rumah ini sendirian?

Rumah itu sunyi dan menakutkan.

Agar membuat suasana rumah menjadi ramai, dia membuka home theater, dan menonton film Amerika yang sangat menyentuh hati.

Sekitar pukul delapan, ketika Gu Niantong hendak bangun untuk mencuci muka, dia mendengar guntur yang menggelegar, dan meledak ke langit, Gu Niantong terkejut dan jatuh di atas sofa.

Kemudian, tetesan hujan berderak, dan posisi ruang tamu di sebelah jendela, sehingga mendengarkan dengan sangat jelas.

Setelah film Amerika itu ditayangkan, tidak tahu kenapa, tv itu memutar film hantu sendiri.

Masih belum mulai, musiknya sudah membuat Gu Niantong terkejut setengah mati.

Dulu, dia tidak pernah sendirian tinggal di rumah sebesar ini!

Rumahnya selalu ada papa, Mama, dan kakaknya!

Dia mematikan televisi, meringkuk di sofa, dan menggigil.

Telepon Jiang Shutong berdering, dan suaranya sangat keras dalam kegelapan, Gu Niantong mengangkatnya, begitu dia mendengar suara mamanya, dia menangis dengan sedih, dan berkata, "Ma, aku sangat takut!"

Ketika Jiang Shutong mendengarnya, hatinya hancur, "Di mana Nan Liyuan?"

“Dia sedang lembur! Apakah Kota Hai hujan? Langit di Kota Jiang terdengar suara mengguntur, dan hujan deras, aku tidak berani tidur, tidak berani masuk ke dalam kamar, tidak berani bergerak!” Gu Niantong menangis.

Ketika Jiang Shutong mendengarnya, hatinya sangat gelisah, dan Kota Hai juga mengalami hujan deras, namun, dia bersembunyi di dalam pelukan Gu Mingcheng, dan secara alami tidak memperhatikan hujan yang begitu deras, mengingat anak perempuannya, yang sedang sendirian, dia merasa gelisah, dan berkata kepada Gu Mingcheng, "Lihatlah menantu Kamu yang baik!"

"ma, rumahnya lebih dari 500 meter persegi, hanya aku ku sendirian! Aku awalnya ingin tidur, tetapi aku sekarang tidak berani!" Gu Niantong masih menangis.

"Jangan menangis! Aku akan meneleponnya!" Setelah itu, Jiang Shutong mengakhiri panggilan dengan Gu Niantong.

Nan Liyuan masih sedang rapat, panggilan Jiang Shutong masuk, Jiang Shutong bertanya dia, Saner sudah takut sampai begitu, dia masih tidak pulang? Apa maksudnya?

Ruang rapat Grup Liuyan, tirainya sudah di tutup, dan tadi pikirannya fokus pada rapat.

Dia tahu bahwa seorang wanita muda seperti Gu Niantong, pasti akan takut pada saat guntur dan hujan, tetapi dia tidak menyadari bahwa hujan badai yang begitu besar!

Bawahannya datang, dan menghubungkan ponselnya ke komputer, tadi sebelum Presdir mengangkat panggilan, instruksi Presdir, mengatakan ada sebuah dokumen, di dalam ponselnya.

Baru selesai di hubungkan, ponselnya langsung berbunyi, dia masih belum bicara, ada suara akibat ketakutan, dengan nada yang memerintah, "Nan Liyuan, segera pulang!"

Semua orang di ruangan mendengarnya.

Semua orang tersenyum dan menundukkan kepala, sudah lama mendengar Presdir menikahi anak perempuan keluarga Gu Kota Hai, masih seorang pelajar, sangat bandel, hari ini mendengarnya, dapat dikatakan memang seperti itu!

Nan Liyuan dengan enggan menundukkan kepalanya, bibirnya terangkat, rasa tidak senang hari ini, karena kalimat tersebut langsung menghilang!

Tampaknya, baginya, dia masih berguna!

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu