Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 96 Memanggil Gu Mingcheng, Memanggilnya Lembut (2)

Jiang Shutong seratus persen yakin bahwa dia ketahuan, pabrik sebesar itu tidak mungkin tidak mengecek. Sebelum masalah terjadi, mereka tidak mengecek dan menuruti Jiang Shutong terlebih dahulu. Jika tidak, ketika mengunjungi pabrik Jiang Shutong tidak akan bisa mencuri rahasia apapun; pasti setelah masalah terjadi baru dicek identitasnya.

Jelas saja, mata orang itu mengernyit , “Nona Jiang, kamu pergi ke perusahaan kami, mengecek pabrik kami, dan sekarang kamu mau kabur?”

Jiang Shutong tidak mengira, orang-orang pabrik akan ada pemeriksaan, bahkan sampai mencari ke tempat Jiang Shutong, yang lebih buruk lagi bilang bahwa Jiang Shutong berusaha menjadi pencuri.

Saat Jiang Shutong sudah tak bisa apa-apa lagi, ia melihat seseorang muncul di pintu hotel.

Tanpa diduga, dia adalah Gu Mingcheng. Apa yang dia lakukan di sini?

Satu tangan Gu Mingcheng dimasukkan ke saku, saat melihat Jiang Shutong dan satu orang lainnya berdiri di lobi, Gu Mingcheng memantapkan langkah, dengan cepat ia langsung tahu apa yang sedang terjadi.

Gu Mingcheng berjalan sampai ke hadapan Jiang Shutong, kemudian memandang manajer tersebut.

Manajer itu tentu saja mengenal Gu Mingcheng, sikapnya jadi tiga tingkat lebih rendah, “Gu—— Presdir Gu——“

Gu Mingcheng melirik si manajer, “Berani menyentuh orangku?”

Manajer itu kemarin baru saja mengumpulkan informasi dan tahu bahwa Jiang Shutong bukan sekretaris Gu Mingcheng, sekretaris Gu Mingcheng adalah orang lain, tapi bagaimana bisa Gu Mingcheng hari ini bilang bahwa Jiang Shutong adalah “orangnya”?

Tapi kemudian terpikir olehnya, karena bukan sekretaris, maka pasti hubungan pria dan wanita. Sebaliknya, mana ada perempuan yang berani memanggil dirinya sendiri sebagai sekretaris Gu Mingcheng? Orang lain tidak akan berani.

Manajer itu mempermalukan dirinya sendiri, dengan kesal dia pun pergi.

Jiang Shutong baru akan berterimakasih pada Gu Mingcheng, tapi Gu Mingcheng memutar kepala dan berkata, “Ayo pergi, Sekretaris Jiang.”

Sebutan “Sekretaris Jiang” tadi membuat Jiang Shutong tak bisa bicara, dan hal tersebut ketahuan oleh Gu Mingcheng, sungguh memalukan.

Jiang Shutong agak tidak bisa keluar dari situasi memalukan ini.

Jiang Shutong ingin menarik kopernya dan jalan, namun kopernya sudah ditarik oleh Gu Mingcheng, jadi dia hanya mengikuti dari belakang.

“Siapa yang memberimu keberanian sampai bisa pura-pura jadi sekretarisku? Hm?” Gu Mingcheng sambil berjalan sambil bertanya.

Pasti manajer itu kemarin menginvestigasi Jiang Shutong kemudian memperingatkan Gu Mingcheng.

“Paling aman berpura-pura jadi sekretarismu.” Jiang Shutong berkata satu kalimat.

“Siapa yang memberimu rasa aman itu?” Gu Mingcheng terus bertanya.

Jiang Shutong tidak bicara, mereka berdua sudah berada di pintu masuk hotel, petugas tukang parkir mengeluarkan mobil Gu Mingcheng.

“Ayo, aku antar kamu ke bandara.”

Jiang Shutong bertanya-tanya mengapa Gu Mingcheng muncul saat ia dan manajer berada dalam konflik, ternyata Gu Mingcheng tahu bahwa Jiang Shutong akan pergi hari ini, ia secara istimewa datang untuk mengantar Jiang Shutong.

Sesampainya di bandara, Jiang Shutong langsung berbalik dan pergi ke pemeriksaan keamanan.

“Tidak ingin memelukku sebentar?” Tanya Gu Mingcheng.

Jiang Shutong memandang Gu Mingcheng.

Laki-laki ini, muncul dalam hidup Jiang Shutong, ia sudah terjerat oleh Gu Mingcheng selama ini, bagaimanapun juga Jiang Shutong tidak bisa melepasnya. Sekarang ia akan pergi, dan hati Jiang Shutong masih tejerat.

Jadi, sebuah pelukan tidak masalah kan?

Jiang Shutong melepas kopernya dan memeluk pinggang Gu Mingcheng, ini mungkin akan jadi kali terakhir ia memeluk Gu Mingcheng.

Mulai saat ini, Jiang Shutong akan pergi ke Shanghai, dia mungkin tidak akan sering kembali ke kota Hai, hari-hari tinggal di kota Hai juga tidak akan ada lagi.

Pelukan Gu Mingcheng selalu hangat.

Gu Mingcheng menundukkan kepalanya, mencium rambut harum Jiang Shutong, dagunya menempel pada kepala Jiang Shutong, “Kapan kembali ke sini?”

“Tidak tahu, jika tidak terjadi apa-apa, aku mungin tidak akan kembali, di Shanghai urusanku banyak, sangat sibuk.” Jiang Shutong jatuh dalam pelukan Gu Mingcheng, ia berkata dengan lembut, “Baik-baiklah kamu, aku harap kamu bahagia!”

Mengingat waktu dimana Gu Mingcheng dan Shu Yao menari dengan gembira, Jiang Shutong merasa bahagia untuk Gu Mingcheng.

Tapi juga merasa sedih.

Jiang Shutong tidak meminta banyak, ia hanya berharap Gu Mingcheng bahagia. Tiba-tiba ia teringat pernah sekali berkata pada Jiang Yuwei, bahwa Jiang Yuwei bisa mengejar Gu Mingcheng, tapi tiba-tiba terpikir oleh Jiang Shutong, karena Gu Mingcheng masih bersama dengan mantan pacarnya, maka tidak bermoral rasanya jika Jiang Yuwei masih mengejarnya, meskipun semua orang punya kesempatan sebelum menikah. Bagaimanapun juga, karena Gu Mingcheng masih menyukai mantan pacarnya, maka Jiang Shutong akan terus menyemangati Jiang Yuwei.

“Aku pergi, sampai bertemu lagi!” Setelah selesai bicara Jiang Shutong melepas pelukan Gu Mingcheng, kemudian naik ke pesawat.

Sambil berjalan sambil mengirim pesan kepada Jiang Yuwei: Yuwei, aku pernah bilang padamu bahwa kamu boleh mengejar Gu Mingcheng, meskipun aku tidak berhak berkata begini, tapi Gu Mingcheng selalu menyukai mantan pacarnya. Jadi sekarang aku menyarankanmu untuk bersikap konservatif, karena banyak drama wanita yang mengejar pria seperti ini, aku tidak ingin melihatmu tenggelam ke rawa-rawa. Ini hanya opini pribadiku, pikirkanlah baik-baik.

Jiang Shutong yang menundukkan kepala saat mengirim pesan hampir saja menabrak seseorang, sosok yang terburu-buru itu dengan cepat sudah menghilang di balik sudut.

Ha ha, Gu Mingcheng juga tidak tahu dengan siapa Jiang Shutong berkirim pesan, asyik sekali kelihatannya.

Tapi, Gu Mingcheng dengan cepat tahu siapa yang dikirimi pesan oleh Jiang Shutong.

Saat kembali ke mobil, Jiang Yuwei mengirimkan screenshot kepada Gu Mingcheng.

Gu Mingcheng menghentikan mobil di pinggir jalan, dahinya berkerut saat melihat pesan tersebut, karena yang ia lihat bukan hanya pesan ini saja, melainkan pesan sebelumnya, pesan sebelumnya adalah rekaman percakapan Jiang Yuwei dan Jiang Shutong.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu