Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 215 Balas Pencarian Pasangan

Jiang Shutong tidak ingin bertengkar di depan anak, jadi, terus menahan suaranya.

Bertengkar sampai tubuhnya tidak tahan lagi, matanya berair berkata kepada Gu Mingcheng, “Aku tidak ambil!”

“Aku tahu.” Gu Mingcheng menjawab dengan ringan.

“Oh, benar, aku sudah ingat, kemarin aku memang melihat satu lembar cek, di meja kayu taman, aku membantu bibi mengambil dan memasukkan ke dalam laci.” Xiao Qu berkata dengan tidak bersalah.

Ye Qiu menatap bengong ke Xiao Qu, kata-kata Xiao Qu ini, bisa di bilang “menampar” wajah dia.

Dia awalnya sangat kuat, tapi setelah kata-kata Xiao Qu ini, dia terdiam tidak bisa berkata.

Saat itu, Ye Qiu mulai membenci Xiao Qu.

Jiang Shutong tidak mengerti, kenapa Xiao Qu baru berkata seperti ini sekarang, padahal dari tadi dia bisa menjelaskan.

Xiao Qu merasa kemunculannya sekarang, benar-benar membuat keuntungan, Jiang Shutong bukankah tidak berterus terang kepada Gu Mingcheng, lalu memaksa dia mengatakan, memaksa dia mengatakan “Dia tidak ingin berpisah dengan Gu Mingcheng”, karena Xiao Qu juga melihat Gu Mingcheng melihat keonaran dengan melipat tangan di dada.

Padahal dia sendiri sangat menyukai Gu Mingcheng, tapi malah menjodohkan orang lain.

Karena Gu Mingcheng sudah memberinya satu rumah, hutang budi ini, dia harus bayar, kalau tidak dia seumur hidup juga tidak bisa membeli rumah.

Dan hal lain yang Xiao Qu sudah jelas: Gu Mingcheng tidak akan bisa mencintainya, di matanya hanya ada Jiang Shutong.

Dia juga tidak lagi mengharapkan.

Jika bisa membantu Jiang Shutong maka akan dibantu, dia tiba-tiba merasa mereka ibu anak kesepian, tinggal 4 tahun di Jerman, keduanya masih belum menikah, juga tidak mudah.

Pintu orang kaya tidak bisa dimasuki dengan mudah, tapi sepertinya Gu Mingcheng akan terus berusaha mendapatkan Jiang Shutong.

Mengapa dia harus menjadi orang licik?

Jiang Shutong menarik anaknya berjalan keluar, Gu Mingcheng berkata, “Aku antar kamu!”

Jiang Shutong dan anak duduk di belakang, dia terus menghapus air mata, Ken terus melihat dia.

Semua anak tidak ingin melihat ibunya merasa kesulitan, Ken juga sama.

“Mummy, apa ada yang menganggumu?” Ken bertanya ke Jiang Shutong.

“Tidak. Mummy hanya saja terlalu bersemangat, air mata ini bukan karena diganggu, karena aku terlalu bersemangat.” Jiang Shutong mengelus wajah Ken, takut hati anaknya terganggu psikiologis, sengaja tidak mengatakan masalah bertengkar, untung saja Ken tidak mengerti.

Gu Mingcheng yang awal nya sikapnya sedikit naik, melihat ini, tiba-tiba menekan kebawah.

Tidak tahu selama 4 tahun ini, anak dan ibu ini bagaimana hidupnya, apakah juga pernah terjadi masalah seperti ini.

Apakah Jiang Shutong juga menerima provokasi seperti ini, dan hanya menerimanya saja.

Keduanya hidup berdua, seperti sudah mengeluarkan dirinya.

Hati Gu Mingcheng sangat susah, saat lampu merah, tangannya meraba dagunya, “Lain kali kalau diganggu cari aku!”

Tapi, benar-benar, gangguan ini semua jelas-jelas karena dia.

Jika tidak ada dirinya, mungkin dia sudah menikah dan punya anak, hidup dengan bahagia.

Terhadap situasi tadi hanya menonton saja, merasa sedikit menyesal.

Hanya mengingat apa maksud perkataannya, tapi tidak pernah berpikir beban dia.

Atau mungkin, dia tidak bisa mengatakan putus kepada Gu Mingcheng, hanya memberitahu Ye Qiu: Dia tidak mengambil uang, dan juga tidak menyetujui syarat Ye Qiu, itu saja.

Setelah pulang dia akan mengusir Ye Qiu.

“Papa, lain kali kamu harus melindungi Mummy, Ken sekarang masih kecil, belum ada tenaga.” Ken berbicara kepada Gu Mingcheng yang di depan.

Alis mata Gu Mingcheng mengernyit, diam, matanya melihat ke arah luar jendela.

Dua orang ini, mengapa membuat dia merasa sangat sakit seperti ini?

Saat sudah akan sampai di rumah Jiang Shutong, dia berkata agar mengantar sampai depan komplek saja, dia takut Jiang Linian akan melihat Gu Mingcheng mengantarnya pulang, maka akan berkata sekarang sedang jalan-jalan di komplek bersama Ken.

Setelah Jiang Shutong turun dari mobil, Gu Mingcheng memandang punggung kedua orang itu, satu besar satu kecil.

Tiba-tiba ingin merokok, tapi tidak jadi.

Dia sudah tidak merokok lagi.

Jiang Linian pulang dari rumah orang lain sehabis bermain mahjong, dari jauh, melihat mobil Gu Mingcheng mengantar Jiang Shutong pulang.

Jiang Linian mengernyit, Gu Mingcheng rupanya tidak menepati janji, mulai mengganggu Jiang Shutong lagi.

Jiang Shutong teringat untuk membeli strip tes, lalu pergi ke apotik, dan pulang ke rumah untuk tes.

Untung saja tidak hamil, Jiang Shutong menghela napas panjang.

Dan juga tidak bisa dikatakan, kenapa dia sekarang takut untuk mengandung anaknya?

Bai Mei datang.

Mengatakan dia di website pencarian pasangan sudah resmi mendaftar, juga sudah mendaftarkan untuk Jiang Shutong.

Jiang Shutong sangat terkejut, buru-buru berkata, “Aku tidak ingin menikah, kamu mendaftarkan namaku apa?”

“Aku juga bukannya ingin menikah, tapi bukankah aku juga mendaftar?” Bai Mei menjawab, “Aku menikah untuk memperlihatkan ke pria itu.”

“Siapa?”

“Ayah dari anak.”

Jiang Shutong merasa aneh, sejak kapan Bai Mei dan Xu Maoshen menjadi seperti ini?

Mungkin karena berkeliling, berjalan ke seluruh dunia, merasa Xu Maoshen adalah yang paling baik.

Jiang Shutong juga berpikir, Xu Maoshen benar-benar pria yang baik.

Dia saat itu berpikir kedua orang ini seharusnya mengulang dari awal kembali, karena keduanya orang baik.

“Tapi untuk apa kamu mendaftarkanku? Aku tidak punya siapa pun untuk diperlihatkan bahwa sudah menikah.” Jiang Shutong menjawab.

“Kamu tidak butuh memberikan dia lihat? Anakmu sudah sebesar ini, sudah seharusnya mengenal nenek moyangnya, sekarang seluruh orang di kota Hai tahu Ken adalah putranya, tapi kamu? Apakah dia ada mengatakan akan memberimu status?” Bai Mei sedikit antusias.

Jiang Shutong tertawa pahit, “Kamu benar-benar lebih penasaran daripada aku!”

Bai Mei mendengus mendengar jawaban Jiang Shutong, wanita mana yang tidak ingin cepat menikah, merawat suami dan menjaga anak.

“Aku tidak percaya, kamu dan Gu Mingcheng berputar terus, kamu hanya berharap menjadi istrinya. Tapi jika dikatakan, mendaftarkan cari pasangan untukmu bagus juga, biar dia cemas! Kamu tidak perlu khawatir, orang lain tidak akan mengajakmu, semua tahu anak pun sudah kamu lahirkan untuk dia, mungkin orang di kota Hai tidak ada lagi yang mau melamarmu.” Selesai berbicara, Bai Mei lalu pergi.

Mungkin karena suasana hatinya hari ini tidak bagus, datang mencari Jiang Shutong, sekalian mengatakan sudah mendaftarkan pencarian suami untuk Jiang Shutong.

Jiang Shutong ingin menghapus, tapi lupa bertanya pada Bai Mei dimana dia mendaftarkan, mungkin Bai Mei juga tidak akan memberitahunya.

Dia cari sendiri, kalau bukan mencari jarum dalam lautan lalu apa?

Tapi, yang Bai Mei katakan, tidak ada yang berani melamar Jiang Shutong, hal ini lumayan membuat hati Jiang Shutong tidak enak.

Jiang Shutong duduk di sofa, “Nyonya” kata-kata ini tidak berhenti muncul dalam pikirannya.

Terakhir kali, Gu Mingcheng melamar dengan tergesa-gesa, seharusnya ---tidak termasuk melamar.

Jiang Shutong tertawa pahit.

Jiang Linian pulang kerumah, melihat Jiang Shutong, wajahnya keras.

Jiang Shutong tidak tahu Jiang Linian sudah melihat mobil Gu Mingcheng.

Saat Jiang Linian ke kamar mandi, melihat strip tes di tong sampah kamar mandi.

Walaupun dia sudah tua, tapi masih tau kegunaan barang ini, dan juga, dia sangat sadar ini menunjukkan apa.

Dia menggertakkan gigi, Jiang Shutong akhirnya berhubungan lagi dengan Gu Mingcheng, kalau tidak berhubungan, sama sekali tidak membutuhkan strip tes seperti ini! Tentu saja itu hal yang baru saja terjadi.

Jiang Linian sangat marah, dulu saat Gu Mingcheng memberikan status penduduk Ken, dia pernah berkata, kalau Gu Mingcheng tidak menurut, dia akan menggunakan cara yang kejam, tapi tampaknya, dia tidak menepati janjinya.

Jiang Linian meremas tangannya---

……

Hari ini, Gu Mingcheng menjemput Ken kerumah lagi, tampaknya sedang video call dengan Gu Qingyuan.

Dengan Gu Qingyuan video call, adalah hasil yang sudah lama di pikirkan oleh Gu Mingcheng.

Gu Qingyuan dari video melihat rupa cucunya, menatap lama, tidak berbicara.

Seperti sedang merasakan waktu yang berlalu.

Dulu Gu Mingcheng juga mempunyai rupa seperti ini.

Ken mengambil handphone Gu Mingcheng, sedikit terbengong, tidak tahu harus berkata apa.

Tapi rupa dia yang menggemaskan, Gu Qingyuan dari awal sudah melihat.

Saat itu, hati Gu Qingyuan melunak.

Cucu, cucu dia.

“Anakmu dengan Jiang Shutong?” Gu Qingyuan bertanya pada Gu Mingcheng.

“Betul”

“Kalian belum menikah?”

“Belakangan ini memikirkan masalah ini. Ibu dari cucumu, tidak bisa terus tinggal diluar.” Gu Mingcheng berkata dengan ringan.

Terakhir kali melamar gagal, kali ini harus direncanakan dengan sebaiknya.

Kebetulan, saat video call, Ye Qiu berjalan melewati pintu kamar Gu Mingcheng, mendengar itu.

Matanya menatap lesu, langkah kakinya berjalan menuruni tangga.

Mengambil gelas dan mulai minum air.

Gu Qingyuan sudah mempunyai cucu, Gu Qingyuan dari awal sudah tidak percaya padanya.

Melihat maksud Gu Mingcheng, ada keinginan membuat Jiang Shutong masuk ke keluarga Gu secara resmi, anak ini, pasti akan dengan sukses menjadi putra Gu Mingcheng.

Dia masih belum tahu, Gu Mingcheng sudah memindahkan akun Gu Xingjiang ke nama dia sendiri.

Gu Qingyuan saat itu bisa mencelakai kakaknya menjadi seperti ini, sekarang ada kemungkinan bisa menendang dia pergi, membuat dia terpaksa meninggalkan.

Asalkan Gu Mingcheng mempunyai anak, harta Gu Qingyuan sebagian besar akan diberikan ke anak ini!

……

Ye Qiu mengambil handphone memperlihatkan kepada Gu Mingcheng situs web pernikahan besar, foto pernikahan Jiang Shutong , sangat membanggakan.

“Lihat, “Ye Qiu berkata, “Jiang Shutong sekarang sudah mulai kencan buta, tentu saja, perempuan sudah lewat 30 tahun, tidak ada yang mau lagi, mau cantik seperti bagaimanapun, hanya barang sisa. Jiang Shutong takut tidak orang yang berani mendekati dia, jadi otomatis membagikan undangan pernikahan.”

Gu Mingcheng mengambil handphone dan melihatnya, tidak memunculkan nama asli Jiang Shutong, tapi wanita dalam foto itu adalah dia: 29 tahun, janda, mempunyai pabrik sendiri, ada toko di China dan Jerman, Ekonomi lumayan, mencari pria yang serius, boleh tidak memiliki uang , mobil, rumah, hanya meminta memperlakukan dengan serius.

Gu Mingcheng meraba dagunya sendiri, Huh, dia kali ini menampar wajah Gu Mingcheng.

Tidak ada uang mobil atau rumah, memperlakukan dia dengan serius!

Dibawah meninggalkan nomor telepon Jiang Shutong.

Gu Mingcheng menelepon nomor sekretarisnya: “Balas untukku sebuah pencarian pasangan.”

Saat Bai Mei mengatakan membantu Jiang Shutong mendaftarkan pencarian suami, Jiang Shutong sama sekali tidak serius menanggapinya.

Karena apa yang dikatakan Bai Mei benar, pria di kota Hai tidak akan ada yang berani melamar dia.

Jadi, saat menerima satu panggilan pencarian pernikahan, dia sangat terkejut, lawan bicaranya mengatakan, kalau Jiang Shutong mempunyai waktu, dia ingin mengajak Jiang Shutong pergi makan.

Jiang Shutong merasa tidak enak, dia mengatakan tidak perlu, dia sudah ada anak, itu adalah bebannya, takut menunda lawan bicaranya.

Lawan bicaranya mengatakan, tidak masalah, dia tahu keadaan Jiang Shutong, dia sangat kagum pada Jiang Shutong, sendiri merawat anak, dia tidak akan bersikap jahat pada anak.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu