Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 112 Kenapa Kamu Tidak Duduk Disini (1)

Jiang Shutong berdiri tertegun disana, bahkan Xue Lan saja dengan mudah bisa menebaknya, kalau begitu ketika Jiang Shutong melihatnya apakah Gu Mingcheng benar-benar tidak bisa menebaknya?

Ketika Gu Mingcheng dan Manajer Mo main catur waktu itu, dia pernah berkata kalau perempuan itu paling suka mengawasi ----

Dan sepertinya dia tidak begitu suka dengan ide tersebut.

Tadinya Jiang Shutong berniat pergi ke kantor Gu Mingcheng namun dia ragu-ragu, dia tidak ingin menjadi perempuan berhati sempit dalam pandangan Gu Mingcheng, jadi dia menghentikan langkahnya.

Padahal Gu Mingcheng sedang menunggunya di kantor.

Dan tepat pada saat itu Jiang Yuwei mengirimkan pesan di wechat : ketika kamu datang ke rumahku, Jiang Shutong baru saja pergi.

Ketika Gu Mingcheng pergi ke rumah Jiang Yuwei, wechatnya berbunyi, dan Jiang Yuwei menebak kalau Jiang Shutong mungkin sudah melihat Gu Mingcheng dan mengirim wechat padanya, tak lama kemudian Gu Mingcheng bergegas pergi, jadi dia menebak sepertinya ada masalah sehingga ketika Gu Mingcheng berada di rumahnya, Yuwei sengaja tidak memberi tahu Gu Mingcheng kalau Jiang Shutong baru saja pergi dari sana dan sekarang baru mengatakannya.

Ini berarti dia menebak kalau Gu Mingcheng tidak berterus terang, sehingga menimbulkan kesalahpahaman diantara kedua orang tersebut.

Gu Mingcheng terus-menerus mengerutkan alis, sebenarnya apa yang direncanakan oleh Jiang Yuwei semuanya bisa ditebak oleh Gu Mingcheng, dia hanya berpikir kenapa orang ini sangat licik?

Tebakannya adalah Jiang Shutong melihat dia pergi ke rumah Jiang Yuwei, maka dia sengaja bertanya pada Gu Mingcheng.

Namun dipikir-pikir lagi, Jiang Shutong seperti seorang ibu rumah tangga yang suaminya selingkuh, seperti apa rupanya kalau dia sedang cemburu, memikirkan hal ini sudut bibir Gu Mingcheng menekuk membentuk senyuman samar tanpa dia sadari.

Sesaat setelah dia berpikir seperti itu, wechatnya pun berbunyi sekali lagi, ternyata dari Xue Lan, sejak kejadian taruhan di Shanghai waktu itu Xue Lan bertaruh dengan Gu Mingcheng mengenai Jiang Shutong, jadi hubungan dia dengan Xue Lan pun mulai akrab, dan Xue Lan mulai mengirimkan chat yang isinya agak personal kepadanya, contohnya seperti kali ini : Presdir Jiang Shutong baru saja datang, dan kelihatannya dia cemburu lho!

Kata “lho” di akhir kalimatnya, menggambarkan dengan jelas sikapnya yang menggoda.

Gu Mingcheng tak tahan dan tertawa membacanya, benar-benar tipe orang yang tidak menganggap keramaian adalah sesuatu yang besar.

Tak lama kemudian, Xue Lan mengirimkan sebuah chat lagi : Presdir, sepertinya Jiang Shutong sudah pergi.

Gu Mingcheng mengernyitkan alisnya, dan dia melihat bayangan punggung Jiang Shutong di koridor, jalannya sangat cepat hingga bayangan punggungnya dengan cepat menghilang.

Ah, ternyata benar --- dia cemburu!

Tapi kelihatannya, seperti sedang ada urusan yang mendesak.

Dan memang benar Jiang Shutong ada urusan yang mendesak, dia baru saja menerima chat dari Xu Maoshen yang isinya mengatakan bahwa ada sebuah desain yang cukup mendesak ---

Awalnya memang Jiang Shutong berniat mendatangi Gu Mingcheng, meskipun itu bukan suatu keharusan namun dia khawatir kalau Gu Mingcheng melihat dirinya yang cemburu, dan itu cukup memalukan, jadi dia memilih untuk pergi.

Setelah Jiang Shutong pulang, dia tidak menghubungi Gu Mingcheng beberapa hari kemudian, dan Gu Mingcheng juga tidak menghubunginya, karena mereka berdua berada di kota Hai dan tempat mereka berdekatan sehingga satu sama lain pun jarang berhubungan.

Pada hari itu, Jiang Shutong sedang duduk di kantornya, karena sangat lelah dia tertidur di kursinya.

Tepat pada saat itu Xu Maoshen sedang berjalan melewati kantornya, dan karena pintunya terbuat dari kaca maka bisa terlihat dari jelas.

Kemudian Xu Maoshen berjalan masuk, dia mengambil sebuah selimut dari sofa disampingnya kemudian menyelimuti Jiang Shutong.

Dia membungkukkan badannya lalu pelan-pelan menyelimuti Jiang Shutong karena takut dia terbangun, tak disangka Jiang Shutong tidurnya belum terlalu lelap dan terbangun seketika seperti terkejut, dan mulutnya mengucapkan, “Mingcheng ---“

Yang terucap dari mulutnya, ternyata nama orang itu.

Xu Maoshen pun tertegun.

Jiang Shutong juga baru bisa melihat Xu Maoshen dengan jelas, sedang ingin menyelimutinya, dan saat itu dia merasa tidak enak hati karena kebaikannya tersebut malah jadi terasa canggung, jadi dia tertawa, dan berkata, “Maaf Direktur Xu, aku ketiduran!”

“Tidak apa-apa, kamu sangat lelah.” Selesai berkata, dia pun memberikan selimut itu pada Jiang Shutong kemudian pergi.

Beberapa hari kemudian, ada gosip yang beredar di antara karyawan kalau Xu Maoshen dan Jiang Shutong jadian, karena hari itu ada seorang karyawan yang berjalan di depan kantor Jiang Shutong dan kebetulan dia melihat bayangan punggung Xu Maoshen yang sedang mencium Jiang Shutong---

Sebuah berita yang belum tentu kebenarannya lalu ditambah dengan bumbu-bumbu cerita seperti Direktur Xu mengirim Jiang Shutong ke Amerika untuk belajar dan datang bekerja di Amon, dan hubungan Jiang Shutong pun dibalik sehingga semuanya adalah keinginan Xu Maoshen.

Sayangnya kabar gosip Xu Maoshen mencium Jiang Shutong ramai hingga terdengar oleh Gu Mingcheng.

Jadi, suatu hari, Jiang Shutong dan Xu Maoshen sama-sama mendapatkan chat dari Gu Mingcheng yang isinya mengatakan kalau sudah lama mereka tidak berkumpul, jadi ingin mengajak makan bersama.

Jiang Shutong dan Xu Maoshen sama sekali tidak mengetahui kalau Gu Mingcheng telah mengundang mereka satu sama lain, dan mereka berdua cukup terkejut ketika Xu Maoshen mengajak Jiang Shutong pergi untuk booking tempat.

Mereka berdua tidak berpikir sejauh itu.

Sesampainya di hotel, Gu Mingcheng sudah datang dan duduk bersandar di kursinya, dia memegang buku menu dan memesan menu pada pelayan.

Dia tidak sengaja melihat Xu Maoshen dan Jiang Shutong datang berbarengan.

Mereka datang bersama!

Xu Maoshen dan Jiang Shutong masih belum merasakan sikap Gu Mingcheng yang aneh, jadi mereka berdua pun duduk.

Gu Mingcheng tertawa kecil, “Oh iya, seharusnya aku juga memanggil Nie Mingming kemari, bukankah dia tertarik padamu?”

Ekspresi wajah Xu Maoshen terlihat canggung.

Jiang Shutong juga memperhatikan dengan seksama, ternyata Nie Mingming suka dengan Xu Maoshen? Dia tidak tahu hal itu, pantas saja sewaktu Xu Maoshen mengenalkan Nie Mingming pada dirinya, Nie Mingming berkata dia bisa membantu dirinya, dan hubungan Xu Maoshen dengan Nie Mingming cukup baik.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu