Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 211 Ingin Membuka, Ingin Menghancurkan

Sejak Jiang Shutong masuk dalam pandangan Xiao Qu, setiap gerakan Jiang Shutong, membuat hati Xiao Qu bergerak, membuat dia merasa cemburu.

Sangat aneh, saat diam-diam menyukai seseorang, saat mengetahui orang yang disukai sudah mempunyai pacar, pandangan kita biasanya bisa berubah.

Hati Xiao Qu dari awal berada di Presdir Gu, tapi dengan kemunculan Jiang Shutong, membuat dia diam-diam merasa iri, diam-diam ingin membandingkan diri dengan wanita ini, ingin melihat apa kelebihan Jiang Shutong.

Melihat Jiang Shutong memakai baju olahraga, Xiao Qu merasa, Huh, wajah menawan itu ternyata bisa memakai baju olahraga, tidak terlihat energi mudanya ! Melihat Jiang Shutong memakai baju perempuan, dia berpikir: menggoda pria dengan mengangkat dada dan pinggul?

Sepertinya Presdir Gu hanyalah pria biasa, bisa digoda oleh perempuan seperti ini!

Apalagi, Xiao Qu tahu, rumah yang Presdir Gu berikan ke dia, bukan untuk minta maaf, dan saat itu Presdir Gu tahu, dia sudah ada putra, karena merasa senang, jadi memberikan Xiao Qu satu rumah.

Benar-benar murah hati!

Dan ini adalah anak kesayangannya, yang dilahirkan perempuan itu.

……

Gu Mingcheng bermain biliar di atas atap perusahaan Mingcheng, merasa pengap.

Sejak perempuan itu kembali, dia menahan segalanya, dan berhati-hati terhadap segalanya.

Walaupun takut dia berpikir banyak, mengira dia mendapatkannya hanya untuk keperluan tempat tidur, karena keduanya sudah mempunyai anak.

Selalu melakukan seperti ini, merusak martabat orang tua.

Hanya saja dia tidak menyangka, pertama kali dia melamar ternyata gagal.

Dia tidak berani melamar dengan terbuka, kalau gagal akan kelihatan malu, tetapi saat dia melamar secara tidak langsung, masih merasa malu.

Seharusnya membalik dia di atas ranjang, masalah yang lain nanti baru dibicarakan.

Satu udara pengap di kepala Gu Mingcheng, dia meniup tongkat bola, Memukul bola masuk kedalam lubang.

Matanya menyipit, tubuhnya mulai menunjukkan reaksi !

Setiap kali memikirkan wanita ini, walaupun marah, atau merindukan dia, tubuhnya akan seperti ini.

Tidak sama jika berada di depan wanita lain.

Mungkin dia tidak tahu, hanya di depannya, dia baru seorang pria sejati.

Didepannya, dia menemukan martabat pria dan hormon kuat.

Dia tidak tahu wanita di luar bagaimana menilai dia, tidak tahu wanita diluar memandang dia dengan pandangan memuja.

Mungkin di matanya, dia sama seperti binatang liar, memperlakukan setiap wanita sama.

Empat tahun, tidak ada satu wanita pun, saat hormon naik.

Jika dikatakan, dia sendiri juga tidak percaya.

Ketidak mampuannya di depan wanita lain, adalah privasi dan hal memalukan dia, dia tidak memberitahu Jiang Shutong.

Saat ini, yang ada didalam kepala Gu Mingcheng, adalah dia yang memakai sweater turtle neck putih dengan rok panjang, membawa Ken turun.

Saat itu dia di bawah, dalam hati bangga, wanita dan anak kecil di depannya, adalah istri dan anaknya.

Ingin melamar adalah hal masuk akal, dia menyetujui juga hal masuk akal.

Tidak disangka, dia menanam satu bibit lagi dalam tubuhnya.

Dia terhadap Ken, sangat lembut dan sabar, aura keibuannya bersinar sangat cantik.

Terhadap dia, Huh...

Bersembunyi, tertutup, seolah akan melarikan diri.

Karena reaksi tubuh, dia tidak bisa tenang, dengan ringan meraba dagunya, berhenti bermain biliar, duduk di atas kursi.

Benar-benar arogan.

Apakah sombong karena disayang?

Tahu dia menyayanginya, jadi wanita itu bersikap begini untuk membalasnya?

……

Jiang Shutong pulang dari Shanghai, kembali sibuk bekerja, setiap hari pergi ke pabrik.

Karena kejadian Jiang Mingqi terakhir kali, Jiang Shutong tidak lagi menitipkan anak di rumah, takut.

Perasaan ini sangat mudah dimengerti, dari awal sudah merasa takut.

Ken bermain di kamar, ada cahaya masuk menyinari ruangan kerja Jiang Shutong, wajahnya sangat lembut, ada anting berlian di telinganya.

Dulu selalu memakai pakaian olahraga, dia pernah berpikir, sudah punya anak, dia bukan lagi dia yang dulu.

Tapi, Ken sudah umur 3 tahun, dia merasa diri sendiri ingin cantik lagi, berpakaian seperti dulu, menawan.

Ken di ruangan kerja dia memukul bola.

Jiang Shutong menulis dengan kepala miring, sangat sunyi.

“Ken, tidak boleh ribut! Mummy sedang melihat anggaran tahun ini. “Jiang Shutong menyipitkan mata, berkata kepada Ken.

Ken melihat Mummy sangat sibuk, berkata,” Mummy, kenapa kamu tidak membiarkan papa melakukan untukmu. Bukankah papa sangat hebat?”

Jiang Shutong mengelus kepala Ken, rambutnya sangat lembut, dalam hal ini mirip dengan Jiang Shutong, “Papamu juga sangat sibuk. Harus mengurus perusahaan sebesar itu, perusahaan Mingcheng, dua puluh-an lantai, semua adalah milik dia.”

Ken pernah pergi ke Perusahaan Mingcheng, tahu betapa megahnya bangunan besar itu.

Saat tinggal di Jerman, dia dan Mummy hanya mempunyai apartemen yang kecil, rumah kakek walaupun besar, tapi hanya ada satu.

Dia cukup terkejut, “ Gedung besar itu semua punya papa?”

Dia mengulurkan tangannya keluar, menggambarkan gedung besar dan tinggi itu.

Jiang Shutong mengangguk.

“Sebenarnya bukan hanya itu, masih ada beberapa cabang perusahaan, di Jerman, Amerika, dan banyak kota lagi, semua ada, rumah dia juga banyak, Villa di gunung juga salah satunya.” Jiang Shutong tiba-tiba teringat, juga tidak tahu kota Hai sekarang bagaimana.

Dengan umur Ken yang 3 tahun, ini sudah jauh dari pemikiran dia, tapi dari saat itu, hanya ada satu pikiran yang jelas dalam kepalanya----papa adalah orang hebat.

Saat itu handphone Jiang Shutong berdering, setelah pulang, dia membeli handphone baru, mengganti nomor dalam negeri, nomor Jerman masih dipakai, lagipula dengan yang di sana masih ada kontak untuk pekerjaan, juga sering berhubungan dengan Adam.

Tapi, Adam berbicara, tidak suka bertele-tele, setiap kali selalu mengatakan poin utama, paling banyak menanyakan Ken.

Telepon dari Gu Mingcheng, dia sepertinya menahan napas, Jiang Shutong baru saja mengatakan “Halo”, langsung mengatakan, “cari Ken!”

Mengacuhkan Jiang Shutong.

Jiang Shutong mendengar Ken dengan gembira menerima telepon, menganggukkan kepala, dalam hati sedikit kesal.

Ken seteleh menerima telepon, lalu menutupnya.

Ken berkata, papa mengatakan nenek ingin menemui dia, ingin Jiang Shutong mengantarkan dia ke sana.

Jiang Shutong berpikir dalam hati: Dia juga adalah ibu dari anak ini, apakah tidak perlu mengatakan kepadanya dulu?

Sepertinya Gu Mingcheng sedang marah padanya, ada apa sebenarnya?

Jiang Shutong baru-baru ini mengemudi Highlander ayahnya, sebenarnya tidak ingin pergi sendiri, tapi teringat dengan Xiao Qu, dia akhirnya pergi.

Gu Mingcheng tidak ada di ruang tamu, tidak melihat dia.

Bagus juga, mengurangi kecanggungan.

Jiang Shutong datang, ucapan Xiao Qu menjadi banyak, dia sedang menjadi penerjemah untuk Ken dan Ye Xia.

Jiang Shutong capek, duduk di sofa, menutup mata.

Xiao Qu memerhatikan dia, dadanya sangat tinggi, pinggangnya ramping, kelihatan kalem, itu termasuk tipe wanita yang akan dibenci, pria terhadap orang seperti ini, seperti kawanan bebek, tipe menghilangkan harta keluarga.

Gu Mingcheng turun dari atas, dia sedang mengancingkan kancing kemejanya, baru saja berbelok di ujung tangga, melihat kedua tangan Jiang Shutong bersandar di sofa.

Tepat, satu kata, masuk ke telinga Jiang Shutong, “Qiu”!

Ye Xia yang mengatakan.

Dia awalnya tertidur nyenyak, Xiao Qu tidak tahu Qiu itu siapa, Ken lebih tidak mengerti.

Jadi, dia berdiri dari sofa, bertanya ke Ye Xia,” Kamu ingin mencari Ye Qiu?”

Dengan matanya memberitahu Jiang Shutong, Gu Mingcheng sudah berdiri di tangga.

Tapi, dia pura-pura tidak melihat.

Ye Xia mengangguk, dia sepertinya merindukan Ye Qiu, jadi terus mengungkit.

“Ye Qiu dipaksa ayah, tidak mengizinkan dia ke Kanada lagi.” Gu Mingcheng sambil menyelesaikan mengancing, berjalan turun dari tangga, matanya menatap kancing baju, seperti tidak melihat kedatangan Jiang Shutong.

Xiao Qu lalu berkata kepada Ye Xia.

“Xiao Qu, jaga rumah baik-baik, aku pergi dulu!” Selesai berbicara, Gu Mingcheng lalu keluar.

Jiang Shutong tetap bersandar di sofa belakang pura-pura tidur, tapi malah tidak bisa tidur.

Dia dan Gu Mingcheng diam-diam merasa canggung.

Suasana dingin di antara keduanya, Xiao Qu juga sudah melihat.

Dia tidak tahu apa yang terjadi antara mereka berdua, tapi dia merasa, Jiang Shutong sepertinya bergerak sendiri, merasa malu, tidak bisa berbicara langsung, orang yang arogan dan sulit.

Xiao Qu merasa, apakah pria menyukai wanita seperti ini?

Karena kamu bergerak sendiri, maka Xiao Qu semakin tidak akan membuat dia berhasil.

Saat malam, Xiao Qu memesan pakaian dalam yang sangat seksi dari internet, sangat terbuka, sangat menggoda.

Penerimanya adalah Jiang Shutong, alamat penerima adalah villa di gunung, rumah Gu Mingcheng.

Jiang Shutong bukankah berpura-pura polos, kalau begitu perlihatkan ke Gu Mingcheng, dia sangat sensual.

Dalam pikiran Xiao Qu, pria terhadap wanita polos, selalu tidak bisa menolak, kecuali melihat Jiang Shutong yang menyembunyikan, menunjukkan diri polos, padahal wanita yang sensual.

Xiao Qu sangat benci pada wanita seperti Jiang Shutong.

Dia ingin mengejek penampilan Jiang Shutong.

Ye Xia ingin melihat Ken, jadi beberapa hari ini bersama dengan Jiang Shutong dan Ken, Gu Mingcheng kadang pulang, lalu menyapa.

Xiao Qu merasa dua orang ini terlalu dalam hubungannya, beberapa kali ingin menghancurkan dia.

Walaupun mereka berdua tidak berbicara, tapi udaranya ada keinginan, matanya mengikuti Jiang Shutong, dan kadang mata Jiang Shutong mengikuti Gu Mingcheng dengan pandangan benci dan kesal, lalu saat Gu Mingcheng berbalik, Jiang Shutong lalu berpura-pura tidak peduli.

Seperti ada banyak kata, tapi tidak ada satupun yang bisa mengucapkan.

Xiao Qu selalu merasa Gu Mingcheng tertipu oleh penampilan luar Jiang Shutong, dia ingin Gu Mingcheng melihat wujud asli Jiang Shutong.

Mungkin, Gu Mingcheng akan tiba-tiba sadar.

Jadi dia menjebak jiang Shutong, membeli pakaian dalam yang seksi seperti ini.

Saat dikirim kerumah, Jiang Shutong dan Ken tidak datang, Gu Mingcheng berada di rumah.

Gu Mingcheng melihat paket Jiang Shutong di antar ke rumah, sangat aneh.

Xiao Qu tidak berhenti terus mengawasi Gu Mingcheng.

Tangan Gu Mingcheng membuka kotak paket itu, dikotak atas tertulis: Merah terang, 75C.

Dia sudah tahu apa itu, pakaian dalam, karena itu adalah nomor dia.

Tidak tahu apa maksudnya mengirimkan pakaian dalam ke rumahnya?

Menggoda? Memanggil? Ingin kembali bersamanya?

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu