Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 96 Memanggil Gu Mingcheng, Memanggilnya Lembut (1)

Jiang Shutong mencari-cari sampai ke dasar tasnya, barusan saja dia teringat untuk mengeluarkan vape dan menyerahkannya kepada Gu Mingcheng, “Untukmu!”

Wajah Gu Mingcheng dihiasi senyum sedingin es, ia menarik ujung bibirnya dan berkata pada Jiang Shutong, “Haruskah aku berterimakasih pada Nona Jiang karena telah ingat padaku?”

Jiang Shutong tersenyum canggung.

Pada saat seperti ini Xu Shenjing berlari masuk dan ingin mengambil mainan di atas sofa, karena terhalang meja tamu, jadi dia malah berdiri di tempat dan menyuruh Jiang Shutong mengambilnya.

Karena Jiang Shutong berdiri tepat di depan Gu Mingcheng, ia ingin Gu Mingcheng menyerahkan benda tersebut.

Jiang Shutong melihat bahwa mainan itu adalah mobil-mobilan kecil, tubuh Gu Mingcheng bersandar di lengan sofa dan mainan tersebut berada di bawah tubuhnya, Jiang Shutong bisa melihatnya.

“Presdir Gu, bisakah kamu mengambilkan mobilnya?” Jiang Shutong menunjuk ke arah mobil kecil yang berada di bawah lengan Gu Mingcheng dan bertanya.

Jiang Shutong barusan sudah memberi vape kepada Gu Mingcheng, yang diterimanya dengan enggan.

Mau jelek atau bagus, bagaimanapun juga ini kan hadiah yang dibeli Jiang Shutong dari Amerika untuk Gu Mingcheng.

Di samping itu, karena hanya satu barang, jadi bisa dibilang sangat berharga.

Dalam hati Gu Mingcheng, karena diejek dengan “tidak lebih baik daripada Xu Maoshen”, ia jadi jengkel dan merasa kalah.

Ia bahkan membuang obat yang dibelikan untuknya.

Gu Mingcheng melihat ke bawah tubuhnya, seperti yang ia duga ada sebuah mobil di sana, ia mengambilnya dan menyerahkannya pada Jiang Shutong, kemudian oleh Jiang Shutong diserahkan kepada Xu Shenjing.

Jiang Shutong baru akan berbalik dan pergi sampai ia mendengar Gu Mingcheng berkata ringan, “Nona Jiang, secara diam-diam kamu telah memanggilku ‘Gu Mingcheng’, kenapa sekarang jadi 'Presdir Gu’ lagi?”

Jiang Shutong belum sepenuhnya sadar, dalam hati ia berpikir, siapa yang membocorkannya?

Jiang Shutong samar-samar ingat bahwa dirinya beberapa kali memanggil ‘Gu Mingcheng’ secara diam-diam, bukan ‘Presdir Gu’. Kapan tepatnya hal itu terekspos, Jiang Shutong sama sekali tidak ingat jelas.

Karena hal ini diketahui oleh Gu Mingcheng, Jiang Shutong tidak bisa keluar dari momen memalukan ini, suaranya juga tidak sekuat barusan. Satu-satunya jalan keluar saat ini adalah dengan tidak mengakuinya, bahkan sampai mati sekalipun.

“Tidak ada kok, aku selalu memanggil kamu ‘Presdir Gu’.” Mata Jiang Shutong berkedip.

“Kamu menyangkal?”

“Sungguh tidak ada, lagipula aku jarang membicarakan kamu secara diam-diam, tentu saja kesempatan untuk memanggil nama aslimu sangat sedikit.”

‘Sangat sedikit’, Gu Mingcheng mendengus dingin, ia tidak ingin berdebat dengan Jiang Shutong mengenai hal ini, lagipula inti permasalahannya bukan terletak pada nama.

Tapi terletak pada kelalaian Jiang Shutong sendiri.

Setelah Jiang Shutong memberikan hadiah, ia langsung kembali ke hotel, awalnya ia ingin secepatnya kembali ke Shanghai, tapi ia masih terbebani masalah rok sobek waktu itu, Jiang Shutong ingin melihat bahan apa yang digunakan di pabrik ini, mengapa sangat rapuh? Masuk akal, karena tercantol di sebuah paku, maka dalam sekali tarik saja bisa sobek. Tapi tidak disangka, kainnya bisa serapuh ini, sekali saja bisa langsung sobek.

Untungnya, pabrik pakaian ini berada di kota Hai.

Jiang Shutong pergi ke perusahaan mereka dengan membawa pakaian ini, awalnya dia ingin komplain, tapi setelah dipikir-pikir, kalau dia komplain maka orang-orang tersebut tidak akan membiarkannya mengunjungi pabrik. Jiang Shutong ingin melihat proses produksi yang mereka tangani.

Dia sudah berada di depan pintu perusahaan, sebelum masuk ke sana, Jiang Shutong sudah harus memikirkan satu alasan sempurna, yaitu perihal identitasnya dan mengapa ia kemari. Alasan untuk komplain yang sebelumnya, sudah ia tolak sendiri.

Di tengah-tengah proses berpikir, orang dari resepsionis menyapanya, “Nona, apa ada yang bisa saya bantu?”

Selagi Jiang Shutong berjalan, sebuah ide cemerlang muncul dalam otaknya, “Begini, aku adalah sekretaris Presdir Gu dari Mingcheng Group, Presdir kami ingin membeli beberapa seragam, dia menyuruhku datang terlebih dahulu dan melihat-lihat keadaan.”

Tentu saja dia tidak bisa bilang bahwa dia adalah sekretaris dari Amon.

Setelah memikirkannya baik-baik, memang paling cocok memilih menjadi sekretaris Mingcheng Group. Pertama, nama Mingcheng Group jauh lebih besar dari Amon Group, itulah mengapa orang-orang di meja resepsionis sangat sopan padanya, di samping itu, yang terpenting adalah Amon juga perusahaan yang memproduksi baju, jika Jiang Shutong menyebut dirinya sekretaris Xu Maoshen, maka kecurigaan akan perusahaan pesaing tidak akan terhindarkan. Bicara soal menipu perusahaan lain, sebenarnya Jiang Shutong belum pernah pergi ke perusahaan lain, jadi jaga-jaga untuk berbagai situasi, ia tidak boleh salah bicara.

Setelah memikirkannya baik-baik, Jiang Shutong berpikir bahwa Mingcheng Group adalah pilihan terbaik dari banyak pilihan lain.

Wanita dari resepsionis melaporkan permintaan Jiang Shutong kepada manajer, manajer mereka juga sangat berhati-hati, ia bahkan menemui Jiang Shutong secara priadi dan menanyakan seragam kerja seperti apa yang diinginkan, Jiang Shutong dipersilahkan melihat-lihat di bagian produksi terlebih dahulu.

Jiang Shutong dengan entengnya berbohong, lagipula dia sudah pernah ke Mingcheng Group sebelumnya, bisa dibilang ini ‘menipu untuk kebaikan’. Setelah mengunjungi tempat produksi, Jiang Shutong berpikir bahwa mesin di pabrik ini sudah tua, di samping itu kain yang sudah dimasukkan ke dalam air tidak dicuci dan dipati——

Untuk sementara ini, Jiang Shutong mengetahui dua hal ini.

Jika ingin membuat pakaian wanita, maka harus memperbaiki kesalahan mulai dari aspek-aspek ini.

Jiang Shutong berpikir, dia tidak akan datang lagi ke pabrik ini, jadi meski ketahuan tidak masalah.

Mengepak barang-barang dan bersiap kembali ke Shanghai, Jiang Shutong turun dari elevator hotel, bersiap menuju bandara.

Tepat di lantai bawah, Jiang Shutong bertemu dengan seseorang yang familiar——baru kemarin bertemu. Wajah Jiang Shutong langsung terbakar.

Dia adalah manajer dari pabrik yang kemarin.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu