Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 200 Punya Keturunan

Jiang Shutong tiba-tiba duduk di sofa, memikirkan momen ketika kembali ke China, apakah mengatakan sesuatu kepada Ken tentang Gu Mingcheng.

Seharusnya tidak ada.

Sepulang ke China dia hanya dua kali bertemu dengannya, dan sangat jarang berbicara dengannya, hanya saja ketika dibandara baru berbicara beberapa kata, tetapi ngobrol itu sama sekali tidak mengungkapkan dia adalah ayah kandung anak ini.

Jiang Shutong yang memberitahunya adalah satu hal, Gu Mingcheng yang mengetahuinya adalah satu hal yang berbeda lagi.

Ini semua terlalu pasif.

Dari pemahaman Jiang Shutong kepada Gu Mingcheng, jika dia tahu, mungkin dirinya akan perlahan-lahan melawan Jiang Shutong, karena mengandung anaknya, dan tidak memberitahunya.

Sejujurnya, Jiang Shutong sangat ketakutan.

Empat tahun——

Meskipun ada banyak wanita di sampingnya selama empat tahun ini, tetapi dia masih belum menikah.

Tetapi, tidak mungkin, ini hanya anaknya diluar nikah, dia sama sekali bisa menganggapnya tidak ada, untuk mengurangi masalah.

Kisah cinta empat tahun lalu, ketika tidak bisa bertemu dengannya, hatinya terasa sakit, setelah bertemu dengannya, rasa sakti dihati telah terobati, dan masalah yang harus dipertimbangkan semakin banyak.

Dia semakin dewasa dan stabil, tetapi perangainya yang sombong dan arogan semakin kuat, Jiang Shutong merasa keagresifannya semakin kuat, dibandingkan empat tahun lalu, yang membuat orang tidak bisa memalingkan mata dari dirinya.

Dia ditakdirkan menjadi perampok wanita, bertemu dengannya, ditakdirkan untuk mati.

Ketika pertama kali bertemu dengannya di sebuah restoran Prancis, detak jantung Jiang Shutong masih seperti seorang gadis bertemu cinta pertama.

Dasar sialan, sudah empat tahun berlalu!

Sekarang masalahnya adalah, sebenarnya dia mengerti bahasa Jerman tidak?

Jiang Shutong ingat bahasa Inggrisnya sangat bagus, tetapi dia tidak mengerti bahasa Jerman, Ken juga mengatakan dia tidak mengerti.

Sebenarnya sejak kapan dia mempelajarinya?

Jiang Shutong yang memikirkannya semakin tidak tenang.

Setelah dipikir-pikir, pada akhirnya dia menelepon Gu Mingcheng.

Pada saat ini Gu Mingcheng sedang membaca informasi tentang asma di rumahnya.

Dia baru saja menelepon Zhu Yun menanyakan masalah menstruasi dan melahirkan, Zhu Yun mengatakan, kebanyakan wanita melahirkan dalam keadaan seperti ini, terutama jika anak pertama, mereka tidak tahu sudah hamil, selalu mengira sedang menstruasi dan sangat normal.

Sedangkan untuk asma, dia mengambil salinan materi dari teman-teman sekelasnya di luar negeri dan menunjukkannya kepada Gu Mingcheng.

Asma bawaan, selain faktor keturunan, memiliki penyebab lain yang sangat penting - orang tua merokok.

Ketika dia melihat ini, hati Gu Mingcheng merasa bersalah, merasa bersalah sampai ingin mati.

Anaknya!

Dia juga tiba-tiba mengerti, tatapan Jiang Shutong padanya di restoran menandakan apa, itu menandakan dendam yang mendalam terhadapnya.

Tampaknya memang harus berhenti merokok!

Teleponnya berdering saat ini, Gu Mingcheng tidak sempat melihatnya, karena akhir-akhir ini dia sangat sibuk, dia mengundang seluruh agen di seluruh dunia melakukan tiga hari perjalanan, dan semuanya tinggal dihotel bintang lima.

Meskipun masalah reimbursement adalah pekerjaan finance, tetapi tidak sedikit orang yang bertanya: Apakah Presdir Gu sudah mempunyai putra, hingga begitu bahagia?

Mereka semua tahu Gu Mingcheng belum menikah, dan juga tahu tidak mungkin baginya mempunyai anak, ini hanya untuk menggambarkan kegembiraan “Putranya yang jatuh di langit”.

Tetapi dia benar-benar memiliki seorang putra.

Gu Mingcheng menengadah dari tumpukan dokumen, dan menyadari Jiang Shutong menelepon.

Ini benar-benar sebuah keajaiban, dia menelepon dirinya.

Dia memasukkan tangan di saku, berjalan ke depan jendela, kaca yang telah dirusaknya terakhir kali, sudah diganti oleh pekerja.

“Selamat, kamu akan mengembangkan bisnismu di Jerman.” ucap Jiang Shutong.

Gu Mingcheng menjawab “Oh”t anpa basa-basi, karena dia tahu Jiang Shutong pasti memiliki kata-kata lain.

“Aku menonton konferensi persmu di TV.”

“Haruskah aku berterima kasih kepada Nona Jiang karena terlalu memperhatikanku?”ucap Gu Mingcheng memandangi pemandangan di luar jendela, melihat seekor kucing liar tidak tahu bagaimana masuk ke dalam halaman rumahnya, dan suaranya sangat tajam.

Iya, Selamat!

Jiang Shutong bergumam sebentar, lalu berkata dengan santai, “Tidak juga, kebetulan menyalakan TV. Melihat kamu di TV, jadi tidak mengganti siaran. Aku tidak menyangka kamu mengerti bahasa Jerman, bahasa Jerman sangat sulit dipelajari, berapa lama kamu mempelajarinya?”

Gu Mingcheng tidak bisa menahan senyum, dan tahu Jiang Shutong sedang menunggunya di sini.

“Tidak lama. Karena memutuskan untuk mengembangkan bisnis ke Jerman baru mempelajarinya.”

Lalu dia mendengar Jiang Shutong menghembuskan nafas panjang, itu seharusnya setelah dia pergi.

Heh, sepertinya dia tidak ingin Gu Mingcheng tahu anak itu adalah putra kandungnya.

Sebenarnya apa yang ingin dia lakukan?

“Di mana Ken?” Setelah mendengar suara desahan Jiang Shutong, Gu Mingcheng marah dan mengganti topik pembicaraan.

“Dia pergi ke parenting class, beradaptasi dengan lingkungan taman kanak-kanak.”ucap Jiang Shutong.

“Parenting Class? dia sendiri?”tanya Gu Mingcheng.

***(Parenting class = kelas untuk orang tua mendidik anak)***

Dari kalimat ini ada jebakan yang tidak bisa didengar Jiang Shutong, dia sedang menanyakan kenapa Adam tidak menemani Ken pergi.

“Meskipun parenting class, terkadang aku pergi, terkadang tidak pergi, hari ini aku tidak pergi. Sebentar lagi aku mau pergi menjemputnya. Sampai jumpa.”ucap Jiang Shutong mematikan telepon.

Mendengar dari maksud Jiang Shutong, seharusnya biasanya dia seorang diri yang mengantar Ken pergi ke sekolah.

Adapun hubungan Adam dan Jiang Shutong, benar-benar tidak mudah ditebak.

Dan tidak bisa asal tanya.

Empat tahun telah berlalu, dan dia tidak begitu peduli tentang waktu singkat ini.

Gu Mingcheng turun ke bawah dan melihat Ye Xia membolak-balikkan foto album lama.

Awalnya Gu Mingcheng ingin keluar, tetapi tiba-tiba berhenti.

Dia melihat foto-foto dirinya ketika kecil yang sangat mirip dengan Ken, ketika dia tiba-tiba memalingkan wajahnya.

Saat itu, air mata membasahi matanya, semacam ada perasaan darah ayah dan anak larut dalam air.

Sudah sejak lama dia melupakan wajah dirinya ketika kecil, ketika mengingat wajah Ken dan melihat foto ini, keduanya sangat mirip.

Perasaan aneh antara ayah dan anak, membuat waktu kembali ke 30 tahun lalu.

Terkadang, kita sering tidak mengerti mengapa sering disebut “Keluarga”, karena hubungan darah, melihat diri sendiri di dalam tubuh orang lain, atau mungkin tempramen, sifat atau tampang.

Terkadang Gu Mingcheng melihat anak orang lain diluar, mengatakan mirip seperti ayahnya, mirip ibunya, dia sama sekali tidak mengerti, dua orang yang tidak memiliki hubungan darah, bersatu pada satu wajah, akan memiliki perasaan seperti apa?

Tetapi pada saat itu, tiba-tiba dia mengerti, yang disebut “Buah cinta”!

Yang artinya tampak mirip Jiang Shutong lebih banyak, tetapi dari beberapa ekspresi dan dari beberapa tindakan tertentu sangat mirip dengannya.

Ken adalah hasil cintanya pada Jiang Shutong, meskipun mereka sangat tidak bahagia saat itu.

Jiang Shutong telah menjaga anak ini selama tiga tahun, yang harus dirasakan semua telah dirasakan.

Tidak seperti dia, tidak menemani masa kehamilannya, tidak melihat anak ini dilahirkan, dan kekurangan masa indah anaknya.

Selain itu dia juga membawa asma pada anak ini, sudah seharusnya Jiang Shutong tidak membiarkan mereka bertemu.

Tetapi tidak tahu mengapa dia begitu membenci Jiang Shutong?

Seharusnya dirinya menebusnya, tetapi tidak, dirinya malah ingin memotong-motong tubuhnya.

Waktu begitu singkat, bagaimana bisa wanita itu membesarkan anak seorang diri tanpa dirinya?

Atau mungkin wanita itu sudah memiliki pria lain di sampingnya.

Masalah ini tidak boleh terburu-buru.

Dia tulus mencintai Jiang Shutong, cinta yang disertai dengan kebencian.

Gu Mingcheng tersenyum, matanya berlinang air mata.

Ye Xia melihatnya dan berkata dengan sangat lambat, “Ada apa?”

Gu Mingcheng mengeluarkan ponselnya, mencari foto Ken di stadion dan menunjukkan ke Ye Xia.

Pada saat itu, Gu Mingcheng berpikir tindakan Ken sangat menarik perhatian orang, dia telat mengeluarkan ponsel, dan foto hasil jepretan sedikit buram.

Ye Xia melihatnya cukup lama, lalu bertanya, “Kamu?”

“Bukan. Kamu lihat lagi.”

“Ye Xia mengambil ponselnya dan melihat lebih teliti, “Ken?”

Ken menghabiskan waktu sehari di rumah Gu Mingcheng, tentu saja Ye Xia mengingatnya, nama Ken sangat mudah diingat.

Gu Mingcheng mengangguk, ibu kandungnya bahkan bisa salah mengenali dirinya dengan cucunya.

Tiba-tiba tenggorokannya kencang, dia pikir dia kesepian sendirian, ternyata disisi lain samudera, ada seorang anak yang mirip dengannya.

Sangat tersentuh.

Saat ini, Xiao Qu seharusnya datang, tetapi hari ini, dia tidak datang, Gu Mingcheng tahu dirinya sudah menyinggung dia.

Gu Mingcheng menelepon Xiao Qu, Xiao Qu sebelumnya pernah mengatakan dia tertarik untuk membeli rumah yang dikembangkan oleh Grup Mingcheng, tetapi Gu Mingcheng malah memberinya.

Awalnya Xiao Qu ingin membeli rumah ini untuk ditinggali oleh orang tuanya, tetapi uangnya tidak kunjung cukup.

Setelah telepon ditutup, Xiao Qu terbengong, Presdir Gu——ada apa kenapa segila ini?

Hanya untuk meminta maaf kepadanya?

Ini pertama kalinya dalam empat tahun Gu Mingcheng mengadakan satu-satunya party pada hari ini.

Party diadakan dihotel bintang lima.

Seseorang bertanya kepada Gu Mingcheng apa maksud dari ini, sebelumnya acara seperti ini diadakan tahunan, sudah beberapa tahun terakhir tidak diadakan, terus tiba-tiba mengadakan party, ini benar-benar membuat semua orang terkejut.

Gu Mingcheng menjawab, “Sudah ada keturunan!”

Di tengah keramaian dengan jas abu-abu dan tubuh tinggi, dia datang dan pergi di antara kerumunan, tetapi yang dia ingat di hatinya adalah dua bayangan besar dan kecil.

……

Ken pulang dari parenting class, dan kebetulan Adam juga pulang kerja, sekalian membawakan Jiang Shutong sebotol Ventolin baru dari rumah sakit, botol Ventolin Jiang Shutong masih belum habis dipakai, tetapi sudah kadaluarsa, dia sekalian meminta Adam membawakan satu botol yang baru dari rumah sakit.

Ketika Adam datang, Jiang Shutong sedang memasang lampu hemat energi yang baru, sedangkan Ken sedang bermain disofa di belakangnya.

Tubuh Jiang Shutong kecil, berdiri diatas kursi, tetap saja tidak sampai, pada akhirnya Adam mengatakan, “Sini aku saja.”

Jiang Shutong turun dan membiarkan Adam yang menggantinya.

Ken duduk disofa, mengambil HP Adam, mencari wechat Gu Mingcheng dan video call dengannya.

Anak sekarang sangat jahil, dia tahu di hp ibunya tidak ada wechat paman Gu, jadi tidak menggunakan hp ibunya, dan menggunakan HP Adam.

Gu Mingcheng yang berada di party, melihat panggilan video Adam.

Dia mencari tempat yang tenang, memasang earphone dan menjawabnya.

Pertama-tama yang muncul adalah situasi didepan Ken.

Seorang pria dan seorang wanita berdiri di sana, mengganti lampu hemat energi, dan hanya bisa melihat punggung mereka, Jiang Shutong menengadah, dan Adam dengan teliti mematikan aliran listrik.

Hati Gu Mingcheng gelisah, dia mengepalkan tangannya dengan erat.

Tetapi kemudian, video itu dialihkan ke Ken sendiri.

“Uncle Gu, aku rindu kamu. Aku menyuruh ibuku menambah kontak Wechatmu, tetapi dia tidak mau, aku hanya bisa menggunakan hp daddy mengobrol denganmu.”

Gu Mingcheng mengerti bahasa Jerman ini.

Tetapi, dia pura-pura tidak mengerti.

Jiang Shutong yang ada di depan, ketika mendengar suara Ken di belakang mengobrol dengan Gu Mingcheng, dia sibuk bertanya, “Ken, kenapa kamu video call dengan orang lain tidak permisi dengan Adam?”

Nada bicaranya sedikit marah.

Gu Mingcheng juga mengerti kalimat ini.

Heh, sekarang dia adalah “Orang lain” baginya.

Gu Mingcheng berkata di Wechat, “Ken, suruh mummy kamu yang menerjemahkannya.”

Jiang Shutong yang mendengarnya, segera duduk disamping Ken.

Dia tidak ingin Gu Mingcheng melihat Adam, tidak tahu kenapa, empat tahun yang lalu dia takut melihat Gu Mingcheng cemburu, dan sekarang juga takut.

Dia takut kepada Gu Mingcheng, dan selalu takut.

Empat tahun yang lalu jelas-jelas dia takut Gu Mingcheng cemburu, tetapi sekarang tidak tahu apa yang dia takutkan.

Sejak awal dirinya bukan lagi seseorang yang ada dalam hidupnya, dan tidak memiliki hak membuatnya cemburu.

Mata Jiang Shutong terus melihat keatas untuk melihat apakah Adam telah selesai.

Adam sudah selesai, Jiang Shutong melambaikan tangan padanya, Adam tidak kemari, dia pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangan.

Jiang Shutong tidak tahu, video tadi sudah merekam sosok dirinya dengan Adam, tiba-tiba dia ingat hp yang digunakan Ken adalah milik Adam, dia yang berbuat begini, hanya membuat dirinya ketahuan dan menipu diri sendiri.

Untuk sejenak dia menundukkan kepala, mengerutkan kening, lalu meremas telapak tangan sendiri.

Dia yang seperti itu, tampak sangat menyedihkan, disertai dengan rasa bersalah tertangkap basah.

Kepolosan ini, tersembunyi dibawah pesona dan daya pikat dirinya yang membuat Gu Mingcheng sangat membencinya.

Membencinya sampai ingin memilikinya.

Senyum Gu Mingcheng disertai dengan menggertakkan gigi.

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu