Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 581 Surat Cinta Untuk Suami

Miao Yingdong mengatakan bahwa jika Qiu Dongyue akhir-akhir ini tidak sibuk, dia boleh pergi belajar bahasa Spanyol. Semakin banyak belajar semakin tidak merasa kesulitan. Miao Yingdong ingin Qiu Dongyue memiliki sebuah gelar pendidikan.

Qiu Dongyue mulai menyadari, pengendalian Miao Yingdong terhadap hidupnya tidak tergesa-gesa, tetapi setiap langkah yang Miao Yingdong arahkan sangat bermanfaat, tidak seperti Qiu Dongyue, dia selalu cemas.

Qiu Dongyue berkata, "Jika belajar, harus tinggal di sekolah."

Qiu Dongyue sudah banyak mendengar, jika istri memiliki sebuah keterampilan, maka suami akan pergi bersenang-senang dengan wanita lain.

Meskipun Miao Yingdong bukan orang seperti itu, tetapi Qing Yu selalu memiliki perasaan pada Miao Yingdong.

Miao Yingdong mengerutkan kening dan menatapnya, "Kamu bisa pulang dan tinggal di rumah setiap hari."

Melihat Miao Yingdong mengerti isi hatinya, Qiu Dongyue terus tersenyum.

Miao Yingdong memilih universitas terdekat untuknya dan mencari relasi untuknya. Qiu Dongyue bisa langsung mengambil gelar sarjana, aplikasi bahasa dan melakukan penelitian tentang sastra Spanyol. Studi sastra dapat membantu meningkatkan kultivasi dirinya.

Qiu Dongyue pulang dan tinggal di rumah setiap hari.

Qiu Dongyue semakin mencintai Miao Yingdong.

Qiu Dongyue ingin menulis sebuah surat cinta untuk Miao Yingdong.

Orang zaman sekarang sudah sangat jarang menulis surat cinta, tetapi Qiu Dongyue benar-benar ingin menulis, jika tidak menulis, dia tidak bisa menahan isi hatinya.

Qiu Dongyue pergi ke sekolah pada siang hari dan tinggal di rumah pada malam hari.

Hari itu, setelah selesai menyiapkan makanan, Qiu Dongyue duduk di meja tulis dan menulis surat cinta untuk Miao Yingdong.

Miao Yingdong memasuki pintu.

Pintu ruang belajar Qiu Dongyue selalu tertutup, dia tidak mendengar suara Miao Yingdong membuka pintu.

Karena itu, sampai Miao Yingdong mendorong pintu dan berdiri di belakangnya, Qiu Dongyue juga tidak tahu.

Melihat Qiu Dongyue sedang menulis sesuatu, Miao Yingdong bertanya di belakangnya, "Setelah dua hari bersekolah, sekarang sudah bisa menulis surat cinta untuk orang lain? Apakah untuk gigolo itu?"

Qiu Dongyue dengan cepat menutupi kertas yang sedang dia tulis, kemudian mengangkat kepalanya dan berkata, "Mengintip surat orang lain adalah tindakan ilegal!"

Miao Yingdong bangkit dan berkata, "Benarkah? Bagaimana kalau kamu menuntutku saja?"

"Kamu--" Qiu Dongyue tidak bisa berkata apa-apa.

Sebelum Miao Yingdong pergi, Qiu Dongyue dengan cepat menyembunyikan surat itu ke dalam laci.

Saat makan, Miao Yingdong sangat puas dengan makanan yang dimasak Qiu Dongyue hari ini.

Miao Yingdong mengatakan bahwa dirinya besok malam tidak pulang makan, beberapa hari ini ada proyek yang sangat besar dan mungkin akan sibuk selama beberapa hari.

“Kalau begitu aku juga tidak perlu pulang untuk memasak?” Qiu Dongyue bertanya.

"Tidak, baca-baca buku di sekolah. Aku akan menjemputmu."

“Apakah proyek besar ini menghasilkan banyak pendapatan?” Qiu Dongyue bertanya, dia masih memikirkan tentang uang yang dia habiskan di pelelangan kemarin.

“Mungkin menghasilkan 200 sampai 400 Miliar,” Miao Yingdong berkata dengan acuh tak acuh.

Qiu Dongyue hampir tersedak.

200 sampai 400 Miliar, Miao Yingdong menyebutnya dengan begitu santai, tampaknya uang yang telah dia habiskan tidak terlalu bermasalah baginya

Selain itu, 200 sampai 400 Miliar ini masih merupakan hasil Miao Yingdong pribadi, bukan perusahaan, hasil perusahaan akan lebih banyak.

Saat pergi ke sekolah pada hari berikutnya, setelah selesai belajar, Qing Yu menunggu Qiu Dongyue lagi di kampus.

Terakhir kali orang yang membeli gelang dari Qing Yu mengatakan bahwa gelang itu akan diberikan kepada Nyonya Miao.

Orang yang membeli gelang itu tidak mengetahui tentang permasalahan antara Qing Yu dan Qiu Dongyue.

Qing Yu ingin memanfaatkan kerabat Miao Yingdong untuk menjebak Miao Yingdong, tidak disangka ternyata Qiu Dongyue tidak menerimanya.

Kelihatan Qiu Dongyue tidak bodoh!

Qing Yu mengira, karena itu adalah barang paling berharga dari ibunya yang sudah meninggal, maka Qiu Dongyue pasti akan menerimanya.

Qing Yu sangat percaya dan bahkan sudah menulis surat pengaduannya.

Jika memberikan gelang itu kepada Qiu Dongyue dengan sukarela, maka Qing Yu tidak akan memiliki kesempatan untuk menjebaknya.

Tapi Qiu Dongyue memiliki kontak bisnis dengan orang lain, selain itu, harga gelang ini jauh lebih tinggi dari pendapatan yang seharusnya diterima oleh Qiu Dongyue.

Terlihat sangat jelas dari berbagai sisi bahwa perusahaan kabel ini menginginkan sesuatu dari Miao Yingdong.

Namun, Qiu Dongyue ternyata tidak menerimanya.

Dan hal ini membuat Qing Yu melakukan pekerjaan sia-sia.

Qing Yu sangat marah, tentu saja dia akan datang dan membuat perhitungan kepada Qiu Dongyue.

Melihat kedatangan Qing Yu memiliki niat yang tidak baik, Qiu Dongyue sudah tahu bahwa ini pasti berkaitan dengan gelang itu, Qingyu pasti sudah mengetahuinya.

Keringat dingin keluar dari punggung Qiu Dongyue, untungnya dia menolak gelang itu.

Jika menerimanya, Qiu Dongyue juga tidak tahu perangkap apa lagi yang akan dibuat oleh Qing Yu untuknya.

“Nona Qiu, mengapa kamu tidak menerima gelang itu?” Qing Yu bertanya.

"Gelang apa? Apa yang harus diterima atau tidak? Mengapa aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan!" Qiu Dongyue menjawab.

"Kamu jangan berpura-pura!"

“Itu adalah urusan pribadiku, meskipun aku berpura-pura, apa yang bisa Nona Qing Yu lakukan?” Qiu Dongyue melawan balik dengan sangat kuat. “Apakah kamu memberitahu masalah ini kepada Miao Yingdong?” Qing Yu bertanya lagi.

"Apakah aku mengetakannya pada suamiku atau tidak, kamu juga tidak bisa mengendalikannya. Ini adalah masalah suami istri. Tidakkah kamu merasa kalau kamu terlalu banyak mencampuri urusan orang lain?" Qiu Dongyue membalas.

Tampaknya setelah melihat keterlibatan Xu Qian dengan Ji Hong dan melihat kefasihan Miao Yingdong dalam berbicara, Qiu Dongyue sepertinya sudah mulai mahir.

Qiu Dongyue mulai menyadari bahwa saat melakukan percakapan, seseorang harus bisa melihat kondisi dan mengendalikan situasi. Hanya dengan terus memandang pihak lain, tidak menjawab pertanyaan dari pihak lain dan membuat pihak lain merasa cemas, maka ini baru dinamakan keterampilan dalam percakapan, apalagi saat menghadapi kemarahan Qing Yu.

“Apakah kamu memberitahu kepada Miao Yingdong atau tidak?” Qing Yu bertanya lagi.

Qing Yu tidak ingin Qiu Dongyue memberitahu hal ini kepada Miao Yingdong, jika tidak, satu-satunya kesan baik di hati Miao Yingdong terhadap dirinya akan lenyap.

“Jika kamu ingin mengetahuinya, maka aku akan menelepon Miao Yingdong, bukankah lebih gampang jika kamu bertanya sendiri padanya?” Setelah itu, Qiu Dongyue mulai menelepon Miao Yingdong dan menyetel hands-free, agar Qing Yu juga bisa mendengar.

Kemudian Miao Yingdong terhubung, sebuah kata "Halo" dengan nada rendah dan anggun, baru saja mulai berbicara, Qiu Dongyue langsung berkata, "Suami, Qing Yu ingin mencarimu!"

Dari ujung telepon membalas: "Aku tidak punya waktu! Mengapa kamu berhubungan dengan Qing Yu?"

"Suami, dia menggertakku!"

"Aku akan segera datang!"

Setelah menutup telepon, Qiu Dongyue merasa sangat senang.

Sikap Miao Yingdong terhadap Qiu Dongyue dan juga terhadap Qing Yu, Qing Yu sudah melihatnya.

Ternyata benar, wajah Qing Yu berubah menjadi pucat.

Qiu Dongyue merasa puas, jadi tidak ingin mempermasalahkannya lagi dengan Qing Yu.

Sekarang, Qiu Dongyue semakin merasa bahwa Qing Yu sengaja ingin menjebak dirinya.

Bagaimana mungkin Qiu Dongyue begitu mudah dijebak oleh Qingyu?

Qing Yu langsung pergi setelah diperlakukan Qiu Dongyue seperti itu.

Setelah beberapa saat, mobil Miao Yingdong datang.

Qiu Dongyue menunggu Miao Yingdong di depan gerbang sekolah.

Hari sudah mulai gelap, matahari sudah mulai terbenam dan langit senja tampak sangat indah.

Sekarang melihat matahari terbenam dan melihat langit senja, Qiu Dongyue tidak lagi merasa kesepian seperti saat di Venezuela.

Karena Qiu Dongyue sudah memiliki Miao Yingdong.

Setelah masuk ke dalam mobil, Miao Yingdong bertanya mengapa Qing Yu juga ada di sana?

"Siapa yang tahu dia akan ada disana," Qiu Dongyue kemudian menceritakan masalah gelang itu dan Qing Yu datang karena masalah ini.

Bagi Miao Yingdong, masalah ini tidak ada apa-apanya, melainkan pemikiran Yue'er yang menjadi semakin komprehensif.

“Kenapa kamu bisa terpikir untuk tidak membuat suamimu terlibat atas masalah ini?” Miao Yingdong bertanya.

"Aku mempertimbangkannya sejenak, lagipula, di hari-hari biasa ibu mertua selalu membimbingku. Setelah berpikir-pikir, aku semakin tahu bahwa Qing Yu ingin menggertak orang."

"Lumayan bagus, Yue'er sudah mulai menyadarinya."

Qiu Dongyue tersenyum.

Miao Yingdong mengendarai mobilnya dengan santai, setelah beberapa saat, langit menjadi semakin gelap.

Sangat gelap, pinggir jalan juga redup.

Qiu Dongyue memandang ke arah kaca jendela di sampingnya. Di luar terlihat sepetak tanah yang sangat besar, sangat gelap dan mengerikan.

“Suami, apa itu yang di tepi jalan?” Qiu Dongyue bertanya.

Miao Yingdong melirik ke luar dan berkata "kuburan" dengan acuh tak acuh!

Tubuh Qiu Dongyue langsung tersentak ke arah Miao Yingdong dan bersandar di lengannya.

"Aku takut gelap dan takut hantu!"

Miao Yingdong memiringkan kepalanya dan menatap Qiu Dongyue sekilas, mengapa kata-kata Qiu Dongyue terdengar begitu akrab?

Meskipun keseharian mereka berdua sangat monoton, tetapi hubungan mereka sangat manis, dan tidak ada di antara mereka yang menyebutkan masalah anak.

Miao Yingdong tampaknya tidak terburu-buru, karena dia memang takut anak-anak akan sangat mengganggu, saat menangis akan susah berhenti, Miao Yingdong sangat terganggu dengan hal ini.

Sedangkan Qiu Dongyue, karena masih muda, jadi dia tidak punya pemikiran untuk memiliki anak.

Beberapa hari ini dilewati begitu saja.

Hari itu Qiu Dongyue pergi ke rumah Xu Qian untuk melihat Cheng.

Xu Qian berkata kepada Qiu Dongyue, "Ngomong-ngomong, Yue'er, kamu sangat berjodoh dengan Yingdong."

“Benarkah?” Qiu Dongyue bertanya, matanya bersinar cerah.

Orang yang sedang jatuh cinta sangat mengharapkan orang lain mengatakan bahwa mereka sangat berjodoh dengan suami mereka, terutama kata-kata seperti ini memiliki daya tarik bagi para gadis, karena semakin banyak yang berkata seperti itu, berarti bahwa pernikahan mereka adalah takdir dari Tuhan. Mereka ditakdirkan untuk menjadi suami istri dan tidak akan terpisahkan.

"Iya, hari ulang tahun yang sama, nama juga sama. Aku selalu merasa bahwa kalian berdua terlihat seperti saling melengkapi," Xu Qian berkata.

Xu Qian sangat senang melihat putra dan menantunya bahagia, hal ini sangat jarang terjadi di kalangan orang kaya.

Hati Qiu Dongyue sangat senang dan bahagia.

Surat Qiu Dongyue untuk Miao Yingdong diterima setelah tiga hari kemudian.

Sekretaris itu sangat terkejut saat dia membawa surat itu kepada Miao Yingdong.

Sekretaris itu telah membawa banyak paket dan dokumen kepada Miao Yingdong, tetapi, surat itu---- adalah pertama kalinya!

Saat ini sudah jarang ada orang yang menulis surat.

Miao Yingdong juga sangat, sangat jarang menerima surat, bisa dibilang, selama bertahun-tahun, selain surat dari Qiu Dongyue, Miao Yingdong tidak pernah menerima surat dari orang lain lagi.

Terakhir kali Miao Yingdong menerima surat dari Qiu Dongyue adalah pada saat sebelum Qo=iu Dongyue pergi ke Venezuela. Kali ini, Miao Yingdong menerimanya lagi.

Miao Yingdong menebak mungkin itu adalah surat yang sebelumnya ditulis Qiu Dongyue di meja tulis, tetapi Miao Yingdong tidak tahu bahwa itu adalah surat cinta. Namun, pada saat itu Miao Yingdong melirik sekilas tulisan "cinta", jadi Miao Yingdong menduga bahwa Qiu Dongyue menulis untuknya.

Qiu Dongyue menulis sebanyak tiga halaman, tidak pendek.

Qiu Dongyue mengatakan bahwa dia sangat berterima kasih kepada Miao Yingdong karena telah mengubah dirinya menjadi orang yang percaya diri dan optimis. Terima kasih kepada Miao Yingdong karena telah membimbingnya di kehidupan ini. Bisa mendapatkan Miao Yingdong mungkin karena kehidupan sebelumnya, Qiu Dongyue telah menyelamatkan galaksi. Miao Yingdong telah menjadikan dirinya seperti orang yang dia inginkan.

Qiu Dongyue sangat mencintai Miao Yingdong, dia tidak bisa memikirkannya, jika suatu hari, Miao Yingdong tiada lagi, seperti apa kehidupannya saat hanya tinggal seorang diri?

Qiu Dongyue menulis banyak kata-kata indah.

Bahkan kata-kata indah seperti itu, orang seperti Miao Yingdong tidak pernah bosan membacanya berkali-kali.

Jadi, saat sekretaris datang dan memanggilnya untuk rapat, Miao Yingdong berkata, "Tunggu sebentar, biarkan aku membaca surat ini sampai selesai."

Tampaknya surat itu sangat penting, jadi sekretaris itu pergi.

Song Yang kembali lagi ke Amerika Serikat setelah tiga hari kemudian, kali ini dia menerima perintah dari Ming Yuan untuk mengintegrasikan perusahaan di Amerika Serikat.

Saat Qiu Dongyue bekerja di perusahaan Amerika Serikat, ada banyak kejanggalan. Ming Yuan sebelumnya sudah pernah merumuskan standar dan banyak yang sudah berubah.

Kali ini Song Yang akan sepenuhnya mengintegrasikan cabang perusahaan di Amerika Serikat.

Kembali ke Amerika Serikat adalah permintaan Song Yang kepada Ming Yuan

Setelah sekian lama, permintaan ini baru dikabulkan.

Song Yang mulai mengajukan permintaan ini saat Qiu Dongyue kembali ke China. Saat itu, Song Yang menerima pemberitahuan dari Ming Yuan bahwa Qiu Dongyue sudah menikah.

Song Yang tidak menyangka bahwa Miao Yingdong akan begitu cepat memutuskan untuk menikah!

Song Yang mengira, mungkin setengah tahun lagi.

Jadi, Song Yang sudah terlambat saat kembali!

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu