Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 593 Miao Guoqing, Apa Mirip Ayah? (1)

Weiheng begitu melihat respon Miao Yingdong itu, langsung menundukkan kepala dan terbatuk.

Ketika Miao Yingdong masuk ke ruang bersalin, Qiu Dongyue sudah melahirkan seorang bayi laki-laki yang sangat imut.

Qiu Dongyue sangat khawatir dan sangat takut Miao Yingdong tidak menyukai bayi laki-laki ini.

Bayi laki-laki itu berbaring di samping Qiu Dongyue sedang menangis dengan keras, kakinya menendang-nendang dengan keras. Sekali lihat langsung tahu, bayi itu pasti anak yang nakal dan begitu aktif.

Ketika Miao Yingdong masuk, dia hanya melirik sebentar ke bayi itu lalu langsung memegang tangan Qiu Dongyue dan bertanya, “Bagaimana keadaanmu?”

Qiu Dongyue memiringkan kepala melihat bayinya, “Ini adalah bayi laki-lakimu.”

Miao Yingdong juga ikut melihat ke bayi itu,”Iya, aku tahu.”

Qiu Dongyue tahu kalau Miao Yingdong tidak terlalu menyukai anak laki-laki. Dan memang pada dasarnya ini juga bukan apa yang dia harapkan.

Miao Yingdong ini terhadap hal atau orang yang tidak disukai, dari awal tidak akan pernah berpura-pura menyukainya.

“Layanan pascapersalinanmu, pijat untuk memperlancar menyusui, semuanya sudah beres dan lengkap. Pengasuh bayi itu juga sudah ada." kata Miao Yingdong.

Qiu Dongyue mengangguk dan terlihat tidak begitu senang.

Mingyuan datang dan melihat Qiu Dongyue melairkan seorang bayi, dia sangat emosional lalu berkata, "Aku tidak pernah menyangka suatu hari, aku bisa bertemu dan melihat adikku sendiri. Aku juga tidak pernah menyangka kalau suatu hari, keluarga kita juga akan punya keturunan.”

Qiu Dongyue hanya berkata dengan sedikit sedih, “Kakak.”

Mereka berdua memang sudah cukup tidak mudah menjalani semua ini. Terlalu banyak hal dan kemunduran yang mereka alami yang tidak akan mungkin orang lain bisa tahan menghadapinya.

Dia inap di sebuang bangsal untuk satu orang, Qiu Dongyue baru saja melahirkan seorang bayi, dia tidak mengenakan apa-apa di tubuhnya dan hanya ditutupi dengan selimut.

Masih saja tidak ada asi, perawat akan berusaha sekuat tenaga untuk membuat bayinya dekat dan menyedot payudara Qiu Dongyue.

Setiap kali di waktu ini, wajah Qiu Dongyue pasti memucat. Sampai rasanya ada keinginan membunuh orang saja. Setiap kali melakukan ini, dia pasti akan mengepalkan dengan erat tangannya karena itu sangat sangat sangat sakit.

Petugas yang bertugas untuk memijat melancarkan aliran asi di payudara itu telah memijat-mijat Qiu Dongyue, dia juga telah menyiapkan makanan yang akan membuat asi-nya keluar. Tapi asinya masih saja sedikit, Ini wajar karena bagaimana pun ini adalah bayi pertama.

“Aku saja yang melakukannya.” Miao Yingdong telah melihat cara petugas itu melakukan pemijatannya. Miao Yingdong duduk di samping ranjang Qiu Dongyue.

Tubuh Qiu Dongyue berbaring ke samping sedang berusaha menyusui bayinya dan petugas pemijat payudara itu berdiri di sampingnya.

Qiu Dongyue sedikit malu, dia yang mau melakukannya? Batinya.

Dia melihat ke petugas pemijat payudara di sampingnya, petugas itu sedang menatap mereka berdua.

“Kamu biarkan saja dia yang melakukannya, sudah profesional.” kata Qiu Dongyue kepada Miao Yingdong.

“Apa yang sedang kamu pikirkan sih?” Miao Yingdong sudah mulai memijat payudara Qiu Dongyue, “petugas pemijat pria juga ada kok.”

Qiu Dongyue pun mulai menundukkan kepala melihat ke Miao Guoqing.

Miao Guoqing sedang minum asinya, lalu menatap Qiu Dongyue, kemudian menatap Miao Yingdong.

Jemari Qiu Dongyue menunjuk ke Miao Yingdong lalu dia berkata, “Ini ayahmu.”

Tatapan mata Miao Guoqing jatuh ke Miao Yingdong, tatapan yang sangat biasa saja. Lalu bayi itu menoleh lagi ke Qiu Dongyue. Ketika melihat Qiu Dongyue, tatapannya begitu hangat sekali.

Bayi itu seolah tidak terlalu suka dengan Miao Yingdong.

Miao Yingdong mengerutkan keningnya.

Setelah menginap di rumah sakit beberapa hari, mereka pun pulang ke rumah.

Asi Qiu Dongyue tersumbat di payudara. Ini membuat Qiu Dongyue sangat kesakitan dan setiap hari jadi menangis terus, apalagi bayinya siang dan malam selalu saja berisik membuat Qiu Dongyue tidak bisa tidur nyenyak.

Petugas pemijat sudah berusaha memijat untuk memperlancar asi tapi tetap saja masih tersumbat. Petugas itu pun berkata, jika masih saja tidak baik begini, terpaksa suami yang harus menghisap payudaranya.

Qiu Dongyue merasa, Miao Yingdong tidak akan mungkin melakukan hal semacam ini.

Karena bagaimana pun, itu dan asi bayinya adalah dua hal yang tidak ada kaitannya.

Tapi pemijat itu bilang seperti itu di depan Miao Yingdong, jadi Miao Yingdong jelas juga tahu hal ini.

Malamnya, Qiu Dongyue berbaring di ranjang dan sangat kesakitan tidak karuan.

Miao Yingdong menghampiringya, lalu menghisap payudaranya.

Qiu Dongyue mengelus kepala Miao Yingdong, awalnya cukup sakit kemudian begitu dihisap, sudah sangat membaik.

“Aku dulu mengira hal semacam ini, kamu tidak akan melakukannya.” Katanya.

Miao Yingdong terus menghisap payudara Qiu Dongyue, dan tidak memedulikan apa yang dikatakan Qiu Dongyue.

Setelah asinya lancar, asi itu langsung terciprat ke wajah Miao Yingdong.

Untung saja lampunya dalam keadaan mati jadi Qiu Dongyue tidak bisa melihat ekspresi wajah Miao Yingdong.

Setelah menghisap begitu, Miao Yingdong segera pergi ke toilet untuk membasuh wajahnya. Begitu kembali dia memeluk Qiu Dongyue dan melanjutkan tidurnya.

Tanpa mengatakan satu kata pun.

Qiu Dongyue merasa kalau hatinya terasa begitu hangat.

Setelah proses memiliki anak, Qiu Dongyue merasakan dengan jelas kalau hubungan dan perasaannya terhadap Miao Yingdong jadi semakin dekat. Tapi hubungan Miao Yingdong dengan anaknya, masih saja kaku!

Miao Jintian selalu menangis siang dan malam. Miao Yingdong sangat kesal sekali. Dia awalnya sudah tidak terlalu menyukai bayi yang menangis, apalagi bayi ini adalah bayi laki-laki.

Bayi itu tidur di kamar pengasuh malamnya. Setiap hari Qiu Dongyue tidak bisa tidur dengan enak. Tengah malam kadang dia keluar dari kamar dan menengok bayinya. Dia merasa tidak enak dan merasa bersalah kepada Miao Yingdong.

Miao Yingdong juga jarang sekali menggendong bayinya.

Qiu Dongyue kadang pagi dan siang hari menggendong bayinya, Miao Yingdong melihatnya duduk di sofa. Qiu Dongyue akan menjauh dari Miao Yingdong karena takut tangisan bayinya akan sangat berisik untuk Miao Yingdong.

Terkadang Qiu Dongyue berpikir, mungkin karena dirinya dulu waktu kecil tidak pernah berbaring dan tidur di samping ibunya, jadi dia ingin kekurangan kasih itu akan dia bayarkan dan luapkan kepada Miao Jintian. Lalu akan mencium kening bayinya.

Sejak memiliki bayi, karakter dan sifat Qiu Dongyue jadi semakin lembut, dan begitu tenang seperti seorang ibu yang sangat baik sekali.

Tapi sejak lewat acara satu bulanan, setelah bayi itu dan ayahnya saling memandang, Miao Jintian sangat menyukai Miao Yingdong. Bayi itu sudah beberapa kali menangis di dekapan Qiu Dongyue, tapi tatapan mata bayi itu selalu saja menatap Miao Yingdong.

Menurut Qiu Dongyue, anak itu seolah memiliki tatapan kesal dan marah yang memohon kepada Miao Yingdong.

Demi membuat Miao Yingdong menyukai bayi itu, Qiu Dongyue berkata, “Bayi ini begitu menyukaimu, kamu kenapa tidak coba menggendongnya?”

Seringkali pada saat ini, Miao Yingdong akan menggendong bayi itu dan melihatnya.

Miao Jintian seolah benar-benar menghargai kesempatan ketika digendong Miao Yingdong. Dia pasti akan manja, megimutkan diri, dan tersenyum kepada Miao Yingdong untuk membuatnya ayahnya senang.

“Kamu tetap akan menjadi pengkhianat di masa depan," kata Miao Yingdong.

"Bagaimana kamu bisa mengatakan hal seperti pada anak-anak? Jadi pengkhianat itu, bagaimana pun dari bibitmu sendiri." Qiu Dongyue membantah pernyataan Miao Yingdong.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu