Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 36 Minum Ini

Bab 36 Minum Ini

Gu Mingcheng sedikit mengerutkan kening, dia tidak mengerti kenapa Jiang Shutong tiba-tiba berubah.

Jiang Shutong melihat tidak ada tanaman hijau di kantor Gu Mingcheng, lalu dia berkata, “Hhm, aku lihat tidak ada tanaman hijau di kantor Presiden Gu, dua hari yang lalu aku beli kaktus dan beberapa bunga, lain waktu ku bawakan beberapa untuk Presiden Gu?”

Gu Mingcheng meletakkan pulpennya, sebelumnya Jiang Shutong tidak pernah inisiatif berbicara begitu banyak di depannya.

Tubuhnya bersandar di sandaran kursi dan menatap Jiang Shutong.

Jiang Shutong merasa sangat tidak nyaman, “Mau tidak?”

Jiang Shutong meletakkan kedua tangannya di belakang dan menundukkan kepalanya, si gadis kecil malas dan cantik.

“Mau.” kata Gu Minghcneg, “kamu bisa bawa ke sini, selanjutnya kamu yang rawat!”

“Aah?”Jiang Shutong terkejut, bagaimana dia merawatnya?

Dia tidak mungkin setiap hari datang ke kantor Presiden merawatnya? Berapa banyak orang yang akan menggosipinya?

“Tapi, tapi Presiden Gu——begitu aku mengirimimu bunga, barangnya sudah menjadi milik anda, kenapa masih mau aku yang merawatnya?” tanya Jiang Shutong bingung.

“Minta kamu yang merawat, ada masalah?”Mata Gu Mingcheng memelototinya, dan berkata dengan acuh tak acuh.

Mata Jiang Shutong menyipit, dia sendiri yang menggali lubang untuk dirinya, dia hanya bisa mengangguk, dan berkata, “Baiklah.”

“Apa ini menyusahkanmu?” tanya Gu Mingcheng, “Kalau kamu rasa ini menyusahkanmu, aku bisa menyuruh orang lain merawatnya.”

“Oh, tidak menyusahkan, sedikitpun tidak menyusahkan.” Mengingat tujuannya sendiri, Jiang Shutong merasa semuanya bisa ditoleransi, selain itu, masalah merawat bunga seperti ini, Gu Mingcheng juga jarang dikantor.

“Kalau tidak menyusahkan, mulai dari besok semenjak bunga dibawa kemari, setiap hari datang ke kantorku.” perintah Gu Mingcheng.

Eii, niat Jiang Shutong awalnya tidak seperti itu, tapi Gu Mingcheng malah memiliki permintaan seperti ini.

Jiang Shutong pergi, awalnya dipikir kembali, ingin menolak permintaan bunga ini, dengan begini bisa menghindari kontak dengan Gu Mingcheng, tapi kemudian dia menemukan penjual sudah mengirimkan bunga kemari.

Tuhan tidak berpihak padanya.

Terakhir kali Gu Mingcheng bersikap begitu kepadanya, sudah membuatnya ketakutan, dia sekarang masih dalam status menikah, dia tidak ingin begitu dekat dengannya, hamil, dia tidak ingin itu terjadi lagi.

Dan perusahaan Lu Zhiqian bangkrut dengan cepat, setiap hari dia pulang kerumah, selalu merokok dua putung lebih banyak dari sebelumnya, dia yang seperti ini, membuat Jiang Shutong yang melihatnya merasa kasihan.

Pada hari itu, Jiang Shutong lembur men-design gambar, saat dia pulang sudah jam delapan lewat.

Tepat saat lift turun, dia berteriak, “Tunggu,” dan berlari ke lift.

Sesampai di lift, dia terengah-engah, dan orang yang berada di dalam lift adalah Gu Mingcheng, barusan Gu Mingcheng yang menekan lift untuknya.

Wajah Jiang Shutong memerah dan tidak berani menatap Gu Mingcheng.

Untungnya mereka pernah punya anak, walaupun anak itu sudah tidak ada, tapi hubungan mereka seperti masih ada.

Tepat saat Jiang Shutong memikirkan hal ini, tiba-tiba, lampu di lift padam, lift turun dengan cepat, tiba-tiba lift penuh dengan kegelapan.

Jiang Shutong berteriak “Aaah” dan seluruh badannya berlutut di sudut.

“Jangan panik,” kata Gu Mingcheng, yang mengambil telepon, memfoto-foto, wajah Jiang Shutong sendiri sampai pucat.

“Kemarilah.” Gu Mingcheng mengulurkan tangan dan berkata kepada Jiang Shutong.

Jiang Shutong takut lift akan terus turun.

Gu Mingcheng melangkah ke sisi Jiang Shutong dan menariknya. Jiang Shutong berdiri dan kedua tangannya memegang leher Gu Mingcheng, dan seluruh badannya menindih ke badan Gu Mingcheng, dia menangis dan berkata, “Aku takut, aku benar-benar takut!”

Gu Mingcheng memeluknya, “tidak perlu takut!”

Menepuk punggungnya dengan lembut, dan berkata di telinganya, melalui rambut panjangnya yang mempesona, tiga kata ini dikatakan dengan menggoda, yang membuat jantung Jiang Shutong terus berdetak.

Jiang Shutong menangis, Gu Mingcheng memapahnya maju dua langkah, dan berbicara melalui interkom lift, menyuruh mereka memperbaikinya.

Sebelum orang maintenance tiba, awalnya Jiang Shutong ketakutan dan berada di pelukan Gu Mingcheng, tapi, karena pelukan Gu Mingcheng, dirinya menjadi tidak begitu takut, atau mungkin saat ini adalah waktu terlemah kemampuan pertahanan psikologis seseorang, atau mungkin ini adalah momen terbaik dia mengungkit Lu Zhiqian dan ayahnya agar dia mengampuni mereka.

“Presiden Gu——”Jiang Shutong menjinjit dan bersandar di bahu Gu Mingcheng.

“Ehn.” Suara Gu Mingcheng juga lembut hingga membuatnya lupa diri.

“Bisakah aku memohon agar tidak memberi pelajaran Lu Zhiqian lagi?” tanya Jiang Shutong.

Diam, sekali lagi di dalam lift menjadi diam menakutkan.

Jiang Shutong dapat mendengar suara Gu Mingcheng menggertakkan gigi dengan penuh kebencian, kalau dalam keadaan normal, dia pasti akan menolaknya, tapi masalah ini——

Jiang Shutong baru saja selesai mengatakannya, staf maintenance sudah tiba, mereka membuka pintu lift, Jiang Shutong masih dalam pelukan Gu Mingcheng, kedua orang ini masih sangat intim hingga membuat orang maintenance tertegun.

Wajah Jiang Shutong masih ada bekas air mata.

Petugas maintenance terus meminta maaf kepada Gu Mingcheng.

Gu Mingcheng tidak mengatakan apa-apa, menarik tangan Jiang Shutong pergi keluar.

Jiang Shutong mengikutinya, dan naik ke mobil Gu Mingcheng.

“Hari ini pakai trik wanita cantik penggoda?” setelah naik ke mobil, Gu Mingcheng mulai berkata dingin, hari ini saat Jiang Shutong inisiatif memberinya bunga, sudah memiliki feeling.

Hati Jiang Shutong dingin, triknya sudah ketahuan, dia tidak tahu selanjutnya harus bagaimana.

Dia menundukkan kepalanya dan bermain dengan jari-jarinya. “Aku demi ayahku. Uangnya semua diinvestasikan di perusahaan Lu Zhiqian, aku tidak terlalu peduli, dengan masalah Lu Zhiqian, hanya saja ayahku, dia memohon padaku - aku tahu kamu demi anak itu, aku tidak menyangka—”

Jiang Shutong awalnya ingin berkata, “Aku tidak menyangka, waktu itu aku hamil anakmu.”

Lalu di potong oleh Gu Minghceng, “Sakitkah?”

Jiang Shutong masih menundukkan kepalanya, mengepalkan jari-jarinya, dia tahu Gu Mingcheng bertanya tentang proses aborsi anak itu, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, “Aku tidak tahu.”

“Tidak tahu?” Gu Mingcheng terkejut, masalah keguguran, Jiang Yuwei hanya memberitahunya tentang itu, detailnya tidak jelas.

“Karena yang aku tahu hari itu, tidur di tempat tidur, Lu Zhiqian memberiku obat anestesi dan bius, sewaktu aku bangun, sudah berada di rumah sakit.” kata Jiang Shutong, “Rasa sakit di hatiku baru terasa di kemudian hari, rasa sakit di tubuh hanya sesaat.”

Gu Mingcheng membanting tinjunya dan berkata, “Aku tidak akan berhenti, aku akan menunggu sampai dia bangkrut dan mengemis di pinggiran jalan——”

“Tapi, Presiden Gu, kalau dia bangkrut, uang ayahku juga lenyap.” Jiang Shutong secara naluriah membalik badan meraih lengan baju Gu Mingcheng.

Mata Gu Mingcheng mengarah ke tangan Jiang Shutong, dan nadanya melambat. “Kamu tidak ingin menggugurkan anak ini?”

“Ya.” Nada bicara Jiang Shutong sangat lembut.

“Hei.” Gu Mingcheng mengulurkan tangan untuk menyentuh rambut Jiang Shutong, tapi Jiang Shutong menghindar.

Nada suaranya juga sudah lebih lembut.

“Maaf, Presiden Gu, aku orang yang sangat lemah, tidak memiliki pendapat sendiri, selalu mengikuti arus.” Jiang Shutong menjelaskan kekurangan dirinya sendiri, Dia tahu beberapa hari ini Gu Mingcheng masih terjebak dalam dalam kesedihan keguguran anak.

“Kamu? Tidak.” Gu Mingcheng pertama-tama tersenyum dan membantahnya dengan nada positif.

Jiang Shutong tidak tahu apa artinya, Gu Mingcheng mengantarnya pulang, lalu pergi.

Jiang Shutong tidak menyangka, merawat tanaman hijau di hari kedua sudah tiba, dia sudah membeli beberapa, yang pertama pasti untuk meja kerja agar lebih meriah sedikit, kedua ditaruh sedikit di dekat meja komputer, dan yang lainnya untuk menyenangkan mata, dia juga memesakan beberapa untuk rekan kerja, kemarin, Gu Mingcheng juga bilang mau beberapa.

Dengan hati-hati memilih, dia memilih pot kaktus, pot lobak hijau, dan anggrek cakar kepiting besar yang sangat populer dikirim ke kantor Gu Mingcheng, selain itu, karena Jiang Shutong memesan banyak bunga, penjual sengaja memberinya buket besar bunga lili, buket yang sangat besar, diletakkan di kantor Jiang Shutong, yang akan menghalangi pandangan, ditambah lagi tidak ada vas bunga, jadi Jiang Shutong memutuskan untuk memberikan buket besar bunga lili ini kepada Gu Mingcheng.

Siapa suruh kantornya begitu besar?

Dia jalan bolak-balik dua kali, untuk memindahkan semua bunga ke kantor Gu Mingcheng.

Tapi bunga lili yang tidak memiliki vas bunga, harus mencari vasnya sendiri.

“Presiden Gu, bunga ini diberikan oleh penjual, tapi tidak ada vas bunga, di kantormu ada?”

Karena sebelumnya Jiang Shutong belum pernah bekerja sama sekali, juga karena karakter nya yang polos dan murni, tatapan sedih dan bersalah di matanya, biasanya bisa berlalu, seperti mata air yang mengalir.

Presiden Gu sepertinya sibuk, dan hanya mengucap beebrapa patah kata, “Terserah, cari saja sendiri.”

Bahkan tidak melihat sama sekali.

Jiang Shutong dengan hati-hati mencari vas di kantornya.

Benar saja, di sisi kanan meja Gu Mingcheng, ada rak buku besar, salah satunya memiliki vas kristal.

Jiang Shutong sangat girang, dia ingin mengambil vas kristal dan meletakkan bunga lili ke dalamnya.

Mungkin vas kristal itu baru diisi dengan air, dan mungkin raknya terlalu tinggi, pokoknya, Jiang Shutong tidak tahu bagaimana, botol kristal itu terlepas dari tangannya, dan jatuh di atas karpet Gu Mingcheng, dan terdengar suara pecah.

“Piaang” vas itu pecah!

Wajah Jiang Shutong berubah menjadi canggung, ini pertama kalinya dia mengambil inisiatif melakukan sesuatu untuk Gu Mingcheng, malah terjadi hal seperti ini, Gu Mingcheng tidak akan mengira, dia orang yang tidak bisa melakukan apapun kan?

Ya Tuhan!

Jiang Shutong awalnya membelakangi Gu Mingcheng, lalu perlahan-lahan berbalik dan senyum malu di wajahnya, ditambah, canggung, semua perasaan campur aduk, menunggu Gu Mingcheng marah.

Setelah berbalik, baru melihat mata Gu Mingcheng melihatnya.

Eii, tadi jelas-jelas dia lagi menulis, sekarang memalingkan kepala menatap Jiang Shutong, dengan wajah tak berdaya.

“Ma - Maaf, Pre——Presiden Gu, aku tidak sengaha——”kata Jiang Shutong minta maaf.

Berbicara tentang itu, Gu Mingcheng adalah bos pertama sejak Jiang Shutong bekerja.

Gu Mingcheng tidak mengatakan apa-apa, dan memanggil OB untuk membersihkannya.

Saat Jiang Shutong ingin pergi, dia dihentikan oleh Gu Mingcheng yang berkata, “Minumlah ini.”

“Apa ini?” Tanya Jiang Shutong.

Apa karena dia memecahkan sebuah vas bunga, dia dihukum minum racun?

Terlalu tidak masuk akal!

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu