Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 120 Berada Sangat Dekat Dengannya (1)

Setelah masalah semalam, Jiang Shutong merasa dirinya sangat beruntung bisa melewati kesulitan tersebut, sehingga dia sangat menghargai kehidupannya yang sekarang, dan dia juga tidak pergi menengok Du Mingfeng lagi, kedepannya dia tidak ada urusan dengannya, kalaupun ada maka biarkan Gu Mingcheng yang mengurusnya, karena Jiang Shutong merasa tidak cukup cerdas menghadapinya.

Gu Mingcheng sudah selesai makan dan dia melihat Jiang Shutong makan.

Jiang Shutong minum sup dengan kepala tertunduk dan dia tidak memperhatikan kalau ada rambutnya yang jatuh ke dalam mangkuk.

Gu Mingcheng melihatnya dari samping, kemudian dengan lembut menyibakkan helaian rambutnya dan menyelipkannya ke belakang telinga.

Dengan begitu, dia terlihat lebih segar, dan menampakkan parasnya yang menawan dan mempesona, mereka sudah lama tidak berada sedekat ini.

Jiang Shutong meliriknya dari samping, kemudian meneruskan minum supnya.

Sekarang sudah bulan Oktober, cuacanya mulai sejuk.

Jiang Shutong mengenakan kemeja hitam dan celana panjang, model dan bahan kemejanya sama dengan baju Amon yang dia pakai, namun ini lebih pendek dan lebih berbentuk, dia sendiri tidak tahu kenapa dia bisa memakai baju ini, mungkin karena pengaruh orang disampingnya yang menyukai warna hitam, sayangnya hari ini malah dia malah memakai warna lain.

Tentu saja pakaiannya dibelikan oleh Gu Mingcheng dan disiapkan di apartemen di lantai atas kantor cabangnya, Jiang Shutong sendiri juga tidak mengerti kenapa Gu Mingcheng membelikan dia kemeja seperti ini, dan pakaian yang dikenakannya kemarin sudah dibuang, karena pakaian itu bekas masuk penjara, dia tidak ingin ada bekas peninggalan yang mengingatkannya akan masa suram itu.

Jiang Shutong meneruskan minum supnya, dan Gu mingcheng mengelus kepalanya dari samping, dia memperlakukannya seperti anak perempuannya.

Baru saja Jiang Shutong menghabiskan supnya, dan berbalik badan, “Aku sudah----“

Belum selesai dia mengucapkan kata “kenyang”, Gu Mingcheng langsung menciumnya, dia meraih tubuhnya ke dalam pelukannya, tubuh mereka menempel dengan erat.

Awalnya Jiang Shutong merasa malu dan terkejut, apalagi ini adalah tempat umum, namun Gu Mingcheng berkeras hingga membuat Jiang Shutong tidak bisa melawan, jadi dia menerima dengan pasrah, dan dia menyadari ada aroma rokok dan aroma lelaki yang samar dari mulut Gu Mingcheng dan mulai meracuni hatinya, perlahan Jiang Shutong pun mulai memejamkan mata.

Setelah mereka berciuman cukup lama barulah Jiang Shutong mulai tersadar kalau mereka sedang berada di tempat umum, dan di sekeliling mereka ada banyak mata yang memandangi mereka berciuman, dia pun merasa canggung.

“Ayo kita pergi.” Jiang Shutong tidak tahan dan segera menarik lengan Gu mingcheng, kemudian mereka pergi.

Sepanjang jalan, Jiang Shutong menempelkan kepalanya erat-erat padanya, dan posisi Gu Mingcheng pun setengah merangkul dirinya, mereka berdua pun tahu apa yang akan terjadi berikutnya.

Bisa ditebak, mereka belum sampai di kantor cabang tapi Gu Mingcheng langsung menggendong Jiang Shutong naik ke atas, bahkan Jiang Shutong mendengar suara napas dia yang semakin memburu.

Dia langsung masuk ke dalam rumah dan meletakkan Jiang Shutong di atas ranjang.

Jiang Shutong berhubungan badan dengan Gu Mingcheng diatas ranjang, dia memeluk Jiang Shutong sambil menempelkan tubuhnya dengan erat, “Shutong!”

Beberapa hari kemudian, dia pun sekali lagi memanggilnya “Shutong”

Sekujur tubuh Jiang Shutong terasa lemas tak bertenaga, dia bahkan tidak kuat mengangkat kepalanya, rambutnya tergerai berantakan di atas ranjang, tubuhnya basah oleh keringat, matanya agak terpejam dan bekas air matanya belum kering.

Ini adalah pertama kalinya dia dan Gu Mingcheng berhubungan badan, dan bisa dibilang kali ini yang paling panas, karena Gu Mingcheng membuatnya merasakan kenikmatan surgawi dan membumbung ke atas langit, namun Jiang Shutong merasa dalam sejarah hubungan mereka, inilah pertama kalinya jarak diantara mereka begitu dekat., jarak antara dia dengan hatinya --- sangat, sangat dekat.

Semalaman mereka bermain dengan tempo cepat dan lambat bergantian, di hari kedua Jiang Shutong bangun malam hari, kemudian dia pergi mencuci muka dan gosok gigi di kamar mandi, dia melihat ada satu set sikat dan pasta gigi selain milik Gu Mingcheng, dalam sekejap hati Jiang Shutong merasakan kelembutan yang tiada tara, karena dia tahu sikat gigi itu adalah untuknya.

“Aku membelikanmu sikat dan pasta gigi yang baru.” Terdengar suara Gu Mingcheng dari luar.

Jiang Shutong menjawab “Ehm”, dia berpikir apakah Gu mingcheng yang pergi membelinya sendiri? Pasta gigi dan sikat giginya adalah barang impor, bulu sikatnya begitu halus, benda ini terlihat mahal, benar-benar sepadan dengan identitasnya.

Gu Mingcheng pun masuk ke dalam dan mereka berdua sikat gigi bersama, Jiang Shutong tidak bisa menahan tawanya, belum pernah mereka sedekat ini sebelumnya.

Sebenarnya masih ada satu perkataan yang terus dipendam dalam hati Jiang Shutong : Apakah aku ini tidak pantas untuk dilihat orang? Kenapa aku harus diam-diam pergi ke kantormu.

Akan tetapi sekarang ini, sudah tidak penting lagi!

Karena sekarang sudah dini hari, setelah bangun tidur Gu Mingcheng sudah mengenakan kemeja hitam yang dimasukkan ke dalam celana, dia tampak keren dan tampan.

Dia telah selesai menyikat gigi kemudian berdiri di belakang Jiang Shutong, gerakan menyikat Jiang Shutong mulai melambat dan dia melihat orang yang ada dibelakangnya melalui cermin, dia merasakan ada orang yang menatapnya ----

Dia menundukkan kepala, berkumur dan mencuci muka.

Tubuh Gu Mingcheng menempel erat pada tubuhnya.

Jiang Shutong berumur 25 tahun, dia sedang berada di puncak masa mudanya, dan dengan alami tubuhnya tidak bisa menahan godaan tersebut, sehingga api di dalam tubuhnya mulai membara.

Dia berbalik kemudian memeluk Gu Mingcheng, dan mulai menciumnya.

Mereka berciuman cukup lama, lalu Gu Mingcheng membalikkan tubuh Jiang Shutong dan kedua tangan Jiang Shutong berpegangan pada wastafel.

Ini adalah pertama kalinya Jiang Shutong memandang paras Gu Mingcheng dari cermin, dia cinta setengah mati dan tidak bisa melepaskan diri darinya.

Tubuhnya yang seksi membuat dia tidak bisa menahan diri untuk masuk lebih dalam ke dirinya, dia semakin ingin supaya Gu Mingcheng menginginkan dia dan masuk semakin dalam.

Mereka saling bertatapan di cermin.

Belakangan ini Jiang Shutong tetap tinggal di rumah Gu Mingcheng.

Ini adalah masa-masa yang paling menyentuh bagi mereka berdua, di dalam dirinya ada Gu Mingcheng, dan di dalam diri Gu Mingcheng ada Jiang Shutong.

Dia tahu kalau dirinya ada di dalam hati Jiang Shutong, namun Jiang Shutong tidak begitu mengerti apa yang ada di dalam pikiran Gu Mingcheng,

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu