Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 357 Bagaimana Dengan Teman Laki-laki Baru Yang Mamamu Perkenalkan?

Malam disaat Gu Niantong pulang, dia dengan santai membicarakan dengan papanya mengenai besok akan pergi bermain mahjong dengan Nyonya Fang.

Jiang Shutong memiliki tujuan apa, hati Gu Mingcheng sama seperti cermin.

Tapi dia tidak mengatakan apa-apa.

Keesokan harinya, Gu Niantong mengenakan pakaian yang dibelikan mamanya, gaun kecil yang menjepit pinggangnya hingga menunjukkan lekuk tubuhnya, pinggangnya terlihat sangat kosong, tapi dadanya terlihat kencang, dimobil, Jiang Shutong menanyakan bagaimana perkembangan hubungan Gu Niantong dengan Nan Liyuan.

Gu Niantong merasa asngat enggan, didepan mamanya, semua anak perempuan pasti akan merasa enggak, terlebih lagi diusianya yang sekarang---

Dia hanya berkata “hanya berpegangan tangan”.

Jiang Shutong mulai memberikan dia pelajaran, dia berkata perempuan harus menjaga nama baik, walaupun jaman sekarang, kalau kamu bukan perawan tidak akan mengurangi nilaimu, tapi kalau kamu perawan pasti akan memberikan kamu nilai lebih, laki-laki walaupun tidak mengatakannya, tapi didalam hatinya pasti merasa itu sangat penting.

Gu Niantong terus menganggukkan kepalanya, ini bukan pertama kalinya Jiang Shutong dan Gu Niantong membicarakan topik yang begitu pribadi ini, saat pergi bersekolah di Harvard, Jiang Shutong juga sudah pernah membicarakan hal ini kepadanya, tapi disaat itu, Jiang Shutong tidak menunjuk langsung, kali ini, dia frontal.

Yang dia maksud adalah Nan Liyuan.

Mereka sampai di rumah Nyonya Fang di Kota Hai.

Orang kaya, dimana-mana memiliki rumah.

Guan Niantong baru sadar, ternyata rumah Nyonya Fang ada di seberang pusat perbelanjaan yang kemarin mereka datangi, pantas saja, kemarin pergi jalan-jalan bias bertemu dengan Nyonya Fang.

Tadinya anak Nyonya Fang kemarin tidak ada disini, tapi setelah janjian untuk bermain mahjong dengan Jiang Shutong, dia langsung menyuruh anaknya datang.

Gu Niantong bersikap sangat sopan di rumah Keluarga Fang, selain Nyonya Fang dan mamanya, sepertinya masih ada dua orang wanita, mereka berpakaian dengan sangat elegan.

Masih ada laki-laki tampan yang keluar dari dalam, namanya Fang sesuatu Tong, Gu Niantong tidak mendengar jelas, wajahnya lumayan, dinama mereka berdua sama-sama ada huruf Tong, walaupun penulisannya tidak sama, tapi penyebutannya sama.

Laki-laki ini, sebanding dengan laki-laki yang bersama dengan Gu Niantong, ketampanannya bisa membandingi, sikapnya juga, orang dengan banyak kelebihan, baru saja lulus kuliah dan bersiap akan melanjutkan perusahaan papanya, dia memiliki masa depan yang cerah, mungkin dalam beberapa tahun akan bisa sepantaran dengan Gu Weiheng.

Para wanita sedang bermain mahjong, sebenarnya mereka tidak berniat unutk minum-minum, Gu Niantong dengan tenang duduk di sofa, mengambil dan membaca buku yang ada dibawah meja the.

Fang sesuatu Tong itu pun datang menghampiri, menanyakan Gu Niantong sedang membaca buku apa dan memiliki hobi apa.

Gu Niantong ---menjawabnya.

Disebelahnya para wanita sedang bermain mahjong, Gu Niantong tahu mereka hanya pura-pura bermain, menggunakan mahjong sebagai kedok, mereka mendengarkan Gu Niantong mengatakan apa.

Gu Niantong merasa sangat tidak tenang, kalau sedari awal tahu ini tujuannya, dia pasti akan menolak untuk datang.

Dia pun berkata dia ingin pergi ke pusat perbelanjaan yang mereka datangi kemarin, pergi jalan-jalan sendiri, menemani mamanya bermain mahjong sangat membosankan.

Fang sesuatu Tong orang yang baik, sudah wajar tidak boleh ikut.

Gu Niantong pergi ke tempat menjual pakaian laki-laki, masih ada kemeja itu, Gu Niantong sangat bahagia, kebanyakan baju populer seperti ini pasti edisi terbatas dan ternyata masih ada, dia pun jadi tenang.

Dia menunjuk kemeja itu dan berkata kepada pelayan tokonya, “Aku mau yang ini!”

Pelayan toko itu berkata, “Nona punya mata yang bagus. Kemeja ini banyak dilihat orang, tapi tidak banyak yang membelinya. Karena kemeja ini, harganya lumayan mahal, 38 juta!”

Sekarang pengeluaran Gu Niantong sudah ditanggung oleh Nan Liyong, Liyong memberikan kartu kreditnya kepadanya, ditambah lagi setiap bulan dikirimkan ke rekening banknya sebanyak 60 juta, hal ini sudah dia bicarakan dengan Gu Niantong beberapa hari lalu, sudah diputuskan.

Setelah memberikan kartu kreditnya kepada Gu Niantong, Gu Niantong masih belum pernah menggunakannya.

Tadinya dia tidak ingin menggunakan uang Liyuan untuk membelikan dia baju, tapi dia pikir, dirinya sendiri tidak ada uang sebanyak itu, namun dia sangat menyukai baju itu, jadi, dia menggertakan giginya dan membelinya.

Walaupun dibeli dengan uangnya sendiri, tapi dia pasti akan senang juga kan?

Dulu dia membelikan barang untuk papanya menggunakan uang papanya, dia tetap senang, mamanya juga sama.

Pelayan tokonya dengan senyuman membungkuskan kemeja itu, Gu Niantong tidak ingin mamanya tahu dia membelikan Nan Liyuan baju, kalau pakai bungkusannya psti akan kelihatan, jadi, dia tidak memakai bungkusnya, dia langsung memasukkan kedalam tasnya, untung saja tas MCM-nya cukup besar.

Disaat ini Nan Liyuan sedang membaca buku di rumah Nan Mingjun, kehidupan laki-laki tua lajang sangat membosankan.

Dia menerima pesan singkat dari pemakaian kartu kreditnya, lagipula Niantong menggunakan kartu kreditnya, catatan pengeluaranny dia pasti tahu.

Dia pun bertanya-tanya: Hari ini dia melakukan apa?

Dia tidak bertanya, dia sangat penasaran dengan tingkah Niantong.

Akhir pekan nanti pulang baru tanyakan kepadanya.

Gu Niantong tidak ingin kembali ke rumah Nyonya Fang, jadi dia berkeliling lagi di dalam pusat perbelanjaan, saat dia merasa sudah waktunya, dia baru pulang.

Mereka ternyata masih bermain mahjong.

Gu Niantong merasa tidak sabar, tapi dia terpelajat, dia dengan tenang duduk disofa membaca buku.

Gelang ditangannya menarik perhatian Fang sesuatu Tong itu, dia bisa membedakan barang bagus dan jelek, dia pun berkata, “Aku dengar Nona Gu Niantong belajar desain perhiasan, gelang ini, kamu yang membuatnya sendiri?”

Dia dari meja mengambil jus dan menuangkan segelas untuknya, jusnya dingin.

Seperti sudah merasakan ramuan dewa, dia seperti tidak menyukai lagi sesuatu yang begitu umum seperti ini.

Gu Niantong sudah eprnah meminum jus jagung yang paling natural dan enak, jus dingin seperti ini dia tidak suka, dia membencinya,

“Bukan aku sendiri yang membuatnya. Suamiku yang memberikannya kepadaku.” Gu Niantong mengangkat tangannya.

“Pasangan mengambil suratmu?”

“Ya! Kalau bukan itu apa lagi?”

Fang sesuatu Tong itu, ekspresinya menjadi jelek.

Gu Niantong juga sangat marah, apanya “Pasangan untuk mengambil surat”?

Gu Niantong tidak akan bersikap baik kepada orang yang tidak dia sukai.

Jiang Shutong melihat situasinya berubah dengan cepat dan tahu Niantong tidak memiliki kesabaran lagi, dia meninggalkan permainannya dan membawa Gu Niantong pergi.

“mama, kamu semakin kesini semakin kurang ajar! Aku sudah menikah.” Gu Niantong memarahi Jiang Shutong dimobil.

“Kamu menikah apanya? Kamu sendiri saja tidak datang ke pernikahanmu. Kamu sendiri tidak tahu, mamamu juga tidak tahu. Yang paling penting, diantara kalian juga tidak ada apa-apa.”

“Intinya kamu memaksa anakmu sendiri untuk dijodohkan itu sangat kurang ajar.”

Jiang Shutong tidak berdaya, anaknya sendiri sudah dinikahi, dia hanya ingin anaknya memiliki pilihan sendiri, malahan dimarahi oleh anaknya sendiri, dia pun berkata dengan lembut, “Tunggu sampai kamu memiliki anak, baru kamu coba katakan kalimat itu kepadaku!” dalam urusan Gu Niantong, Jiang Shutong selalu dibantu oleh Gu Mingcheng.

Sesampainya Gu Niantong di rumah, dia langsung mengirimkan pesan wechat kepada Nan Liyuan, menanyakan apa yang dia lakukan hari ini.

Nan Liyuan berkata dia dirumah papanya, tidak melakukan apa-apa dan menanyakan kapan Gu Niantong ;er akan kembali.

Gu Niantong berkata sore akhir pekan.

Nan Liyuan berkata dia akan mengirimkan supir untuk menjemput dia.

Sebenarnya, Gu Niantong ingin bertanya kenapa dia tidak datang menjemputnya sendiri? Tapi dia biarkan dan tidak bertanya.

Mungkin dia tidak ingin bertemu dengan Jiang Shutong.

Lagipula urusan pernikahan ini, kalau berkata jujur, papanya sudah melakukan hal yang buruk, papa sudah membohongi mamanya hingga menderita.

Tingkah Jiang Shutong dan Gu Niantong sudah diketahui oleh Gu Mingcheng, dipikiir-pikir, dia mengirimkan pesan kepada Nan Liyuan: Hari ini istriku membawa istrimu pergi ke rumah seseorang bermain mahjong, mahjongnya hanya berpura-pura, sebenarnya ingin memperkenalkan Niantong kepada teman laki-laki barunya!

Dia mengatakan begitu.

Anak muda, kalau hidupnya terlalu mulus tidak akan baik.

Nan Liyuan sedang makan, melihat kalimat ini, dia berpikir, uang yang dia pakai hari ini dengan diperkenalkan kepada teman laki-laki baru ada hubungan apa?

Pada Minggu siang hari, Gu Niantong merapihkan barang-barangnya baju yang dia belikan untuk Nan Liyuan ada di atas kasur dan ingin dimasukan kedalam tasnya.

Jiang Shutong masuk kedalam kamarnya, melihat baju itu dan berkata, “Eh? Kamu memblikan baju untuk papamu? Ukurannya juga ukuran papamu. Warnanya juga kesukaan papamu. Sungguh anak yang manis.”

Jiang Shutong mengelus kepada Gu Niantong.

Gu Niantong tidak bisa mengatakannya tapi dia merasa dimata mamanya hanya ada suaminya sendiri?

Jiang Shutong benar-benar mengira Gu Niantong membelikannnya untuk Gu Mingcheng, dia mengambilnya dan turun karena Gu Mingcheng sedang duduk di sofa.

“Anakmu sudah besar, dia membelikanmu baju.” Jiang Shutong menyerahkan baju itu kepada Gu Mingcheng.

Gu Mingcheng merasa aneh.

“Bungkusannya mana?” Dibelakangnya juga masih ada label, tapi tidak ada bungkusnya.

“Tidak ada!” Kata Jiang Shutong.

Gu Mingcheng tahu baju ini bukan dibelikan untuk dia.

Dilihat-lihat dia tidak salah pilih memilih Nan Liyuan, Gu Niantong bisa membelikan baju untuk Nan Liyuan.

Tapi dia merasa wanita harus melewati masa sulit.

Yang dia bisa lakukan hanya memilihkan suami yang baik untuknya.

Karena Jiang Shutong sudah salah paham, dengan begitu dia anggap salah ya salahpaham.

Lagipula terakhir dia berkomunikasi dengan Nan Liyuan, nantinya biaya hidup Niantong, tidak akan dia biayai lagi.

Gu Niantong duduk diatas, tercengang, dia sudah menggunakan uangnya, tapi tidak membelikan apa-apa untuknya, dia harus bagaimana?

Dia juga tidak bisa membuat sesuatu dari kosong.

Dia tidak bisa turun dan mengambil kembali bajunya dan mengatakan dia membelikan baju itu untuk suaminya, papanya bisa-bisa sakit hati.

Begini saja, kapan-kapan bisa membelikan untuk Nan Liyuan.

Keesokan harinya, Gu Niantong pulang ke Kota Jiang, supir datang menjemput dia.

Nan Liyuan meminta supirnya untuk membawa istrinya pulang dulu.

Saat Gu Niantong masuk dia langsung meraba leher Nan Liyuan, seperti anak kecil yang bertemu dengan saudaranya, “Paman Nan, Niantong merindukanmu!”

Setiap kali Gu Niantong mengatakan kalimat “Aku merindukamu” dengan nada yang lembut dan perasaan meminta kasih sayang dan pelukan, itu membuat hati Nan Liyuan luluh, dia memeluk pinggang Gu Niantong.

“Dua hari ini kamu melakukan apa?”

“Tidak melakukan apa-apa. Hanya berjalan-jalan di pusat perbelanjaan dan membelikan kamu baju.” Gu Niantong berkata begitu sambil meraba leher Nan Liyuan.

“Kalau begitu bajuku mana?”

“mamaku salah paham mengira aku membelikannya untuk papaku dan dia ambil, jadi dengan uangmu, aku membelikan baju untuk papaku!” Gu Niantong mengatakan itu dengan perasaaan frustasi dan sedih.

“Jadi, bagaimana dengan teman laki-laki baru yang mamamu perkenalkan?” Tanya Nan Liyuan.

Hari sudah sore.

Semenjak Kamis sore haari, didalam dapur, setelah hal yang dilakukan Nan Liyuan kepada Gu Niantong, Gu Niantong merasakan perasaan berbeda dengan sore di rumah Kelluarga Nan, dia selalu merasa seperti ada angin berhembus dengan lembut dari Paman Nan, membuuat dia merasa terikat, perasaan itu tidak akan dia lupakan sepanjang hidupnya.

Disaat itu, dia menatap Nan Liyuan dan bertanya, “Kamu bagaimana bisa tahu?”

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu