Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 190 Marga Gu

Tangan Jiang Shutong menggenggam erat sepasang sepatu kulit itu, seperti sedang mengenggam erat jerami yang terakhir.

Di China, orang-orang selalu berkata “tidak ada yang bisa dilakukan”, Ia takut, takut kondisinya saat ini, akan di tolak oleh orang, jadi ia memegang erat kaki orang itu.

Demi anaknya, walaupun di kira sebagai penipu, dia pun sudah pasrah.

“Jangan berbicara.” Suara seorang lelaki yang menyenangkan, ia membalikkan badan Jiang Shutong, “Tarik nafas.”

Suaranya sangat tenang, ada perasaan seperti memberikan kekuatan didalam ketenangan.

Perlahan Jiang Shutong membalikkan dirinya di lengannya, ia memenjamkan matanya dengan pelan, memperingati diri sendiri : Jiang Shutong, kamu hanya ada satu kesempatan ini untuk melahirkan, jika kamu menyerah, kamu gagal, sekarang yang bisa melindungi anak ini, hanyalah kamu!

Mungkin keinginan kuat seperti ini untuk bertahan hidup, seluruh wajah Jiang Shutong sangat kotor, namun matanya sangat tegas, dan cerah.

Pria itu mengulurkan tangan dan menyewa taksi, setelah manaiki mobil, Jiang Shutong bersandar diatas sandaran.

“Terima kasih.” Jiang Shutong sangat berterima kasih pada orang didepannya, dialah yang telah menolong nyawa dia dan anaknya.

Hampir tidak ada seorang pun di jalan yang baru saja dilewati, jika lama berdiam disana, anaknya pasti akan kehabisan nafas.

“Jangan berbicara, melahirkan butuh tenaga!” orang itu berbicara pelan lagi.

Kedua orang ini berbicara bahasa jerman, laki-laki itu memiliki wajah asia, Jiang Shutong tidak tau ia adalah orang negara mana, tetapi jika dilihat-lihat, lelaki berpendidikan, berumur 30-an, sangat enak dipandang.

Lagipula, dalam sekilas mata ia mengerti kondisi Jiang Shutong, menurut Jiang Shutong ada kemungkinan ia adalah seorang dokter.

Dalam waktu sekejap ia sudah tiba di rumah sakit universitas Frankfurt, orang itu sudah menelepon dokter, jadi baru saja tiba, langsung ada suster yang datang membawa Jiang Shutong.

Melewati ini, Jiang Shutong sudah merasa diri akan melahirkan prematur, dokter Jerman sudah mengatakan bahwa anaknya adalah seorang anak laki-laki, dokter menyuruhnya untuk mempersiapkan baju dan namanya, kelahiran prematur bayi laki-laki juga normal, lagipula sudah cukup bulan, sekarang lebih cepat seminggu, ia hanya berharap bayinya bisa selamat.

Raut wajah Jiang Shutong terlihat pucat, mulai sakit berdenyut, rasa sakit di mobil tadi tidak sesakit ini, jadi ia tidak menganggap serius, tetapi sekarang ia merasa sedikit tidak bisa bertahan.

Sebelum memasuki ruangan bersalin, ia membalikkan kepalanya dan berterima kasih kepada pria itu, ia hormat membungkuk padanya, penyelamat nyawa nya dan anaknya.

“Dimana suamimu? Biar aku meneleponnya.”

Jiang Shutong tersenyum dengan pahit, tidak menjawab, memasuki ruangan bersalin.

Ia mengalami sakit denyutan yang lumayan lama di dalam ruang bersalin, keringat di dahinya sudah membasahi rambutnya, Rasa sakit yang berdenyut yang tadinya seperti hujan ringan sekarang seperti drum yang sangat keras.

Sebelumnya ia membaca banyak buku mengenai persalinan, mengetahui bahwa sakit wanita melahirkan adalah dua belas kali lipat lebih sakit, tidak bisa dibandingkan dengan sakit yang lain.

Ia meringkuk di atas ranjang, baru saja ia hampir tumbang ketika digantikan baju oleh suster.

Seluruh bayangan di otaknya adalah Gu Mingcheng, kenal dengannya, saling mengerti, saling mencintai, berpisah, ia memperlakukannya seperti ini....

Sekarang, ia mau melahirkan anaknya.

Ia bahkan tidak di sisinya.

Keringat di wajahnya telah membersihkan kotoran yang ada di wajahnya, tadi suster juga telah mengelap wajahnya, telihat tampak sakit dan kasihan pada wajah mungil itu di rumah sakit universitas Frankfrut.

Ia meringkukkan tubuhnya, menggigit gusinya, sesakit apapun, tidak boleh mengeluarkan suara.

........

Pada waktu yang bersamaan di China, Kota Hai.

Ada seorang wanita masuk ke dalam Apartment yang pernah ditinggali oleh Lin Meisu.

Wanita-wanita di Kota Hai, semuanya berebutan ingin meniduri ranjang Gu Mingcheng.

Pada beberapa waktu ini, Gu Mingcheng selalu membawa pulang wanita yang berbeda, wanita berada dalam kamar, ia duduk merokok di ruang tengah.

Pikir saja sudah tau bahwa ia ingin menggunakan cara ini untuk memaksa Jiang Shutong kembali.

Jika dia saja bisa pergi dan tak kembali, sama sekali tidak meletakkannya dalam hatinya, jika begitu, dia juga bisa.

Semenjak kepergian Jiang Shutong, semakin sering ia merokok, terkadang merokok hingga batuk.

Perihal Gu Mingcheng sering mencari wanita, sudah diketahui oleh seluruh Kota Hai, orang-orang sedang menyaksikan bagaimana penggila bisnis ini tenggelam pada wanita.

Sebelumnya adalah Jiang Shutong seorang, sekarang sudah banyak hingga tidak bisa disebutkan satu per satu.

Ada senyuman sedikit manja dan menghina di bibirnya, bukankah ingin merajuk, mari kita lihat siapa yang bisa.

Tampaknya Jiang Shutong bisa merasakan segala sesuatu tentang dia, dan tidak tahan dan akan kembali sendiri

Tetapi 1 tahun sudah mau berlalu, tidak ada tanda-tanda dia akan kembali, sepertinya ia bersembunyi di salah satu sudut dunia, dan tidak lagi memerhatikannya.

Terdengar suara ketukan pintu.

........

Frankfrut.

Tadinya Jiang Shutong berada di ruang bersalin, sekarang sudah berpindah ke ruang melahirkan, dokter berkata bahwa bedasarkan kondisinya, ia bisa sepenuhnya melahirkan normal.

Seharian Jiang Shutong melihat-lihat rumah, malamnya tidak makan, kantuk dan lapar, tidak bertenaga.

Ia ingin menangis, tetapi, tidak boleh menangis, seperti yang dikatakan orang tadi, menangis membuang tenaga, dan akan sulit melahirkan.

45 menit telah berlalu, anaknya masih belum dilahirkan.

Terpikir masa-masa bersama Gu Mingcheng, seluruh pahitan yang dideritanya, sekejap Jiang shutong langsung menangis dengan kuat.

Dulu saat bersamanya, walaupun seberapa pahit, ia tidak akan merasa pahit, bahkan terakhir kali ketika memasak untuknya, cabe membuat matanya begitu pedas, ia pun tidak terasa pedas, dan kemudian ketika ia berkata seperti itu pada dirinya, ia juga merendah dan menunduk berkata bahwa ia akan berubah.

Dia pikir dengan merendah seperti ini, akan mendapatkan hubungan yang baik.

Tetapi dia salah.

Hubungan yang baik tidak datang, digantikan dengan sakit yang semakin dalam.

Mungkin karena ia menangis, dan seluruh tubuhnya berkontraksi, akhirnya sudah sampai pada saat dimana anaknya keluar.

Ruang melahirkan, berbunyi suara tangisan bayi dan orang dewasa.

Bidan Jerman membersihkan bayinya, dan memperlihatkannya pada Jiang Shutong.

“Seorang anak laki-laki, sangat sehat.”

Bayi itu menangis-nangis, tangisannya membuat hati Jiang Shutong sangat bahagia.

Tadi tenggelam pada masa lalu Gu Mingcheng yang buruk, dan langsung dibuat sangat baik oleh bayi itu

Untuk pertama kalinya, ia merasa berjalan ke gerbang hantu dan kembali lagi, surga neraka, bahagia, semuanya sudah pernah ia rasakan.

Anak ini, harus memanggil Gu Mingcheng “papa”.

Tetapi, dia tidak tau bahwa ia telah memiliki anaknya, karena ketika ia pergi ia mengira itu adalah telat haid.

Ia mengira bahwa seumur hidupnya ia tidak akan mengandung anaknya.

Mungkin bisa dikatakan sebagai usilan Tuhan?

Terdapat air mata di mata Jiang Shutong, ia menangis.

Pertama kalinya menjadi seorang ibu, perasaan campur aduk, sayangnya, tidak bisa berbagi suasana ini pada orang lain.

Melakukan pengecekan sementara di ruang melahirkan, akhirnya dokter memindahkan ibu dan bayi ke ruang penginapan.

Hal yang tidak terpikir oleh Jiang Shutong adalah, laki-laki yang tadi masih menunggunya.

Tangan yang menggendong bayi itu tiba-tiba tereratkan.

Wanita lemah, tetapi ibu tidak.

Jiang Shutong tidak pernah terpikir, hari dimana, ia sangat melindungi anak ini.

Walaupun ia telah menolongnyaa, tetapi orang yang bermaksud lain sangatlah banyak, anaknya adalah nyawanya.

Orang itu melihat kondisi ini, tidak berkata apa-apa.

“Tadi sudah mengurus administrasimu, aku menanyakan namamu dengan suster, saya seorang dokter kardiologi di rumah sakit ini. Namaku Adam. Hallo, Nyonya Jiang.” Adam mengulurkan tangannya.

Bahasa yang digunakan tetap bahasa Jerman.

Menurut Jiang Shutong sepertinya ia tumbuh besar di Jerman, tidak bisa berbahasa Cina, terlihat sepertinya ia berasal dari keluarga yang kaya.

Jiang Shutong juga mengangguk-ngangguk dengan sopan.

“Sekarang rumah sakit ingin mengeluarkan surat kelahiran untuk bayi ini, nama dan tanggal lahirnya akan tertera disana, biasanya hal seperti ini diurus oleh ayah.” Adam duduk di kamar inap Jiang Shutong.

Tadinya pria ini ingin menelepon suami Jiang Shutong, tetapi ekspresinya memberitahu Adam bahwa wanita ini ada sesuatu yang tidak bisa di jelaskan, jadi, dia tinggal.

“Aku membawakan kertas untukmu, kamu mengisinya, aku mengantarkannya.” Adam meletakkan sebuah kertas di depan Jiang Shutong.

Jiang Shutong melihat bahwa ini bukanlah formulir yang resmi, mungkin karena takut dia salah mengisi, mungkin dia mau membantu Jiang Shutong mengisi ulang di formulir yang resmi setelah Jiang Shutong selesai mengisi.

1 kolom untuk nama bayi, Jiang Shutong menulis : “Gu Xingjiang.

Sebelumnya Jiang Shutong sudah pernah memikirkan perihal nama anak, Jiang Shutong pikir, anaknya tidak boleh mengikuti marganya, kelak anaknya dewasa menanyakan marga ayahnya dan mengapa mengikuti marga ibunya dan lain-lain, banyak permasalahan.

Ketika masih bersama Gu Mingcheng, keduanya tidak pernah sama sekali memikirkan nama anak, dan juga tidak pernah sama sekali berpikir bahwa akan memiliki anak.

Jiang Shutong membesarkan anak seorang diri, sudah membuat perasaan anak itu tidak sehat, ia tidak ingin menambah minyak diatas api lagi.

Lagipula, anak ini, dia juga tidak bermaksud ingin menyembunyikannya dari Gu Mingcheng, mungkin suatu hari, ia sendiri akan memberitahunya juga belum pasti.

Ini anaknya, tentu saja harus mengikuti marganya.

“Gu? Adam melihat sekilas formulir yang diisi Jiang Shutong, “Ayah bayi ini marga Gu?”

Jiang Shutong menjawab “em”

Sepertinya Adam merasa sangat terkejut, kemudian memiringkan kepalanya dan tersenyum.

Jiang Shutong tidak mengerti kenapa ia tersenyum.

Adam mengambil kertas kemudian keluar, pergi mengisi ulang formulir asli.

Jiang Shutong tidak bisa turun dari ranjang, membiarkan Adam mengurusnya, ini adalah salah satu caranya.

Surat kelahiran ini sama saja dengan akte kelahiran, sebelum anak ini lahir Jiang Shutong telah membuat penelurusan yang terperinci, dia tau bahwa kondisinya saat ini tidak dapat menjadikan anaknya sebagai kewarganegaraan Jerman, dia belum memiliki tempat tinggal menetap di Jerman, lagipula ia belum 8 tahun tinggal di Jerman.

Jadi, Cepat atau lambat, ia tetap harus kembali ke kota Hai, memasukkan nama anaknya pada kartu keluarga ayah.

Setelah bercerai, kartu keluarganya berpindah ke rumah.

Jiang Shutong memikirkan persoalan ini hingga terbengong

Adam kembali pun tidak tau.

Mungkin melihat Jiang Shutong seorang diri bosan di ruangan, Adam bermain dengan bayi itu.

Bayi baru saja lahir, sangat bingung ada yang bermain dengannya, menggenggam tangan Adam tidak mau lepas.

Kemudian, ada seorang suster yang berteriak “Mister Gu, ada kasus darurat pembuluh darah sedang menunggumu untuk operasi, aku mencarimu kemana-mana!”

Jiang Shutong terbengong, tadi suster memanggil Adam apa?

“Duluan.” Adam berdiri, melambaikan tangan dengan bayi.

Pertanyaan di hati Jiang Shutong tidak ia tanyakan.

Setelah ia bisa turun dari ranjang, suatu hari, ia bosan di ruang inapnya, menggendong bayinya dan berjalan berkeliling di koridor, melihatnya bersama sekelompok dokter, mengenakan jas putihnya, berjalan mendekat.

Ia tersenyum dengan Jiang Shutong, kemudian pergi.

Jiang Shutong melihat jelas papan nama di depan dadanya.

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu