Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 363 Gu Niantong Memiliki Otot Perut

Nan Liyuan berdiri di depan pintu, karena sesuai, karena dia menyayangi Gu Niantong dan menyukainya, kondisi ekonominya juga bagus---

Iya juga, sangat susah mau menemukan orang yang begitu cocok dengan Gu Niantong di dunia ini, sementara Nan Liyuan juga merupakan menantu pilihan Gu Mingcheng, bisa jadi Gu Niantong sendiri juga memiliki keinginan seperti itu, hanya saja tidak sekuat papanya.

Nan Liyuan mengetuk pintu asrama Gu Niantong.

"Paman Nan, kamu sudah datang ya?" Qiao Qiao berkata.

Karena dipengaruhi Gu Niantong, teman asrama Gu Niantong sekarang juga memanggil Nan Liyuan "Paman Nan"

Gu Niantong yang sedang duduk di depan meja belajarnya menoleh ke Nan Liyuan dan berkata, "Wah, hari ini kamu datang sangat cepat! Tunggu sebentar ya, biarkan aku mengerjakan soal ini dulu"

Gu Niantong mengenakan baju basket dan celana pendek, kakinya sangat panjang dan lurus, sepertinya dia mewarisi kaki panjang papanya.

Setelah mengerjakan soal, Gu Niantong baru membereskan tasnya dan berkata kepada Qiao Qiao dan Becky, "Aku pergi dulu ya"

Selanjutnya, Gu Niantong memegang lengan Nan Liyuan dan mereka pun turun ke lantai bawah dan masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil, Gu Niantong memberikan sebuah tiket kepada Nan Liyuan.

Nan Liyuan yang sedang mengemudi bertanya, "Apa itu?"

"Final kompetisi bola voli antar sekolah akan mulai pada jumat sore ini. Satu pemain memiliki 5 tiket, ini 1 untuk kamu" Gu Niantong memberikan tiket tersebut dengan senang seperti seorang anak kecil yang mau memberikan hartanya kepada Nan Liyuan.

"Aku ada urusan pada hari itu" Nan Liyuan menjawab.

Tangan Gu Niantong tegang di tengah udara, dia merasa sangat canggung, akhirnya dia menyimpan tiket tersebut dan berkata, "Kalau kamu tidak mau pergi, aku akan memberikan tiket ini kepada orang lain"

"Kamu memberikannya kepad siapa saja?" Nan Liyuan bertanya, sebenarnya dia ingin melihat di hati Gu Niantong siapa yang memiliki posisi terpenting.

"Lu Jingyuan, baru-baru ini dia datang ke sekolah kami, Qiao Qiao, Becky, sama satu temanku yang berada di kelas sebelah, teman yang kemarin memposting itu, lalu satu lagi itu untuk kamu, tidak apa-apa kalau kamu tidak mau pergi, aku sembarang mencari seseorang dan memberikan tiket ini kepadanya saja"

Di tolak Nan Liyuan, Gu Niantong merasa lumayan malu.

Padahal Gu Niantong berpikir mau memberikan tiket ini kepada Nan Liyuan pada waktu pertama setelah dia mendapat tiket.

Sebuah nama muncul di pikiran Nan Liyuan : Lu Jingyuan.

"Kamu main posisi apa?" Nan Liyuan bertanya dengan nada suara yang santai.

"Pemain bebas"

Tinggi tubuh 172cm Gu Niantong termasuk tinggi di tengah orang baisa, tetapi di dalam bola voli dia masih termasuk rendah, jadi posisinya adalah pemain bebas.

Waktu pergi melihat Gu Niantong bermain di Universitas Li Gong kemarin, Nan Liyuan juga sudah sadar bahwa posisi Gu Niantong adalah pemain bebas.

"Main dengan serius!"

Gu Niantong menjawab, "Iya"

Gu Niantong ingin Nan Liyuan pergi memberi semangat untuknya, tetapi Nan Liyuan tidak mau pergi.

Ini bukan pertama kali Nan Liyuan tidak menghadari kompetisi Gu Niantong, kemarin kompetisi di Amerika dia tidak hadir, kali ini dia juga tidak hadir.

Gu Niantong pun memutuskan tidak mau memberi tahu Qiao Qiao dan Becky masalah Nan Liyuan tidak mau pergi, kalau tidak nanti mereka meragukan pernikahan Nan Liyuan dengan Gu Niantong lagi.

Malam ini, Nan Liyuan menginginkan Gu Niantong dengan jahat, Gu Niantong juga tidak tahu Nan Liyuan itu kenapa.

Gu Niantong sudah melewati masa merasa kesakitan, Gu Niantong juga sangat menyukai melakukan hal seperti itu dengan Nan Liyuan, tetapi terkadang stamina Gu Niantong tidak bisa menanggapi dengan Nan Liyuan.

Nan Liyuan sepertinya mau membuktikan hubungan spesial dia bersama Gu Niantong melewati memasuki bagian tubuh Gu Niantong yang terdalam.

Dorongan Nan Liyuan sangat kuat, Gu Niantong merasa agak pusing, dia memeluk Nan Liyuan dan mulai menangis.

Ujung-ujungnya Gu Niantong tetap adalah wanita kecil yang seperti air.

Gu Niantong berkata di dalam pelukan Nan Liyuan, "Aku tidak suka kamu melampiaskan emosi kamu di tubuhku!"

"Apa yang kamu melihat?" Nan Liyuan bertanya.

"Kamu melampiaskan emosi yang kamu tahan di dalam hati di tubuhku. Aku tahu kamu sedang marah dengan aku, tetapi aku tidak tahu kamu sedang marah apa, aku tidak tahu aku salah dimana" Gu Niantong berkata.

Nan Liyuan mengelus rambutnya dan berkata, "Jangan bertanya lagi!"

Ini adalah pertama kali Nan Liyuan mengalami hal tidak adil di dalam hidupnya, orang yang dia cintai tidak mencintai dia, orang itu hanya sekedar 'menyukai' dia.

Besok harinya, Nan Liyuan mengantar Gu Niantong kembali ke sekolah, Gu Niantong terus tidur di sepanjang jalan.

Suasana hati Nan Liyuan beberapa hari ini tidak termasuk baik, setelah tiba dia kantor, dia pun memanggil Cai Cai.

Nan Liyuan memberikan nota atb yang diberikan Gu Niantong kemarin kepada Cai Cai, "Melakukan pembayaran sesuai nota atb ini, kemudian pergi meminta satu tiket kompetisi voli antar sekolah bersama kepala sekolah Niantong, aku mau posisi yang paling baik"

Melihat suasana hati Presdir yang kurang baik hari ini, Cai Cai menjawab, "Baik, aku akan langsung mengurusnya"

Lomba antarsekolah seperti ini termasuk kompetisi kecil, kepala sekolah sama sekali tidak butuh memberikan tiket kepada Nan Liyuan, tetapi kalau Nan Liyuan sendiri yang meminta, maka hal ini merupakan urusan lain lagi.

Sesuai ekspektasi, kepala sekolah memberi tiket dengan posisi terbaik kepada Nan Liyuan, tiket yang dimiliki pemain juga memiliki posisi bagus, tetapi berbanding dengan tempat duduk utama, tentu saja memiliki perbedaan tertentu.

Awalnya Nan Liyuan itu ingin memberikan kejutan kepada Gu Niantong.

Satu malam sebelum tanding, Nan Liyuan memasak sup untuk Gu Niantong agar dia bisa menjaga staminanya, malam itu Gu Niantong juga tidur pada jam 8 malam tanpa melakukan apa pun dengan Nan Liyuan.

Gu Niantong tidur di tempat tidur Nan Liyuan sekarang, kalau tidak ada hal spesial, Gu Niantong akan tidur di satu tempat bersama Nan Liyuan.

Nan Liyuan menatap ke Gu Niantong yang sedang tidur, bulu matanya sangat lebat dan panjang, wajahnya hanya berukuran sekecil telapak tangan, kulitnya sangat mulus dan jernih, dahinya sangat cantik, karena usianya masih kecil, penampilannya terlihat sangat polos dan bersih, setelah beberapa tahun, penampilan ini akan menggoda sangat banyak pria, di tambah gadis ini memiliki latar belakang yang begitu bagus, anak gadis kesayangan Gu Mingcheng.

Mau seberapa bagus pun persyaratan Nan Liyuan, pasti ada pria yang lebih kuat dari pada dia muncul dalam waktu beberapa tahun.

Mungkin ini juga merupakan alasan mengapa Gu Mingcheng ingin menikahi Gu Niantong dengan Nan Liyuan pada usianya yang begitu muda, Gu Mingcheng tidak ingin Gu Niantong sama seperti Jiang Shutong, dilukai oleh masalah cinta dan reputasi.

Nan Liyuan menggeserkan rambut Gu Niantong ke belakang dan mengomel, "Niantong"

Gadis ini adalah miliknya sekarang, tetapi pada suatu hari, gadis ini akan tamat, bekerja, bisa jadi harus ke luar negeri, dia akan bertemu dengan banyak pria yang lebh berprestasi dan pria-pria itu tidak akan peduli apakah gadis ini telah menikah.

Niantong sekarang adalah bunga yang sedang mekar, tetapi belum tiba di masa pemekaran yang paling indah.

Mungkin suatu hari, Nan Liyuan akan menjadi masa lalu di kehidupan Niantong.

Besok harinya, Gu Niantong bangun pada jam pagi, Nan Liyuan mengantar dia ke sekolah.

Pada saat di kelas, Gu Niantong merasa sangat gugup, dia takut nanti sore dia tidak bisa bermain dengan bagus.

Pada saat mengganti baju tanding, Gu Niantong mengirim pesan teks kepada Nan Liyuan dan bertanya apakah dia bisa datang?

"Nanti sore ada rapat. Kamu tanding dengan baik, nanti aku traktir kamu makan yang enak"

Gu Niantong merasa sangat kecewa.

Alasan Nan Liyuan tidak memberi tahu Gu Niantong bahwa dia mau pergi itu karena dia mau melihat Gu Niantong itu seperti apa tanpa dia, dia ingin melihat Gu Niantong itu seperti apa di mata teman-temannya.

Kalau Gu Niantong tahu Nan Liyuan mau pergi, dia akan bertingkah dengan sengaja dan tidak natural.

Nan Liyuan pergi ke lapangan dengan kacamata hitamnya dan kemeja berwarna abu-abu, dia meletakkan sebotol air mineral di sisi tangannya dan menatap ke arah tempat tiket yang Gu Niantong mau berikan kepadanya semalam.

Sesuai ekspektasi, Lu Jingyuan, Qiao Qiao dan Becky semuanya duduk di sana.

Mereka bahkan membawa sebuah spanduk panjang yang menulis : "Semangat, Gu Niantong !"

Bahkan ada penggemar yang tidak tahu dari mana juga mengambil spanduk sambil berteriak : "Semangat, Gu Niantong !"

Penggemarnya ada pria dan wanita.

Pria yang berusia seperti Nan Liyuan tentu saja mengetahui ada satu jenis wanita itu digemari oleh banyak wanita, tetapi mungkin karena tidak cantik, wanita tersebut tidak digemari oleh pria, sementara wanita yang digemari oleh banyak pria biasanya tidak disukai oleh para wanita.

Gu Niantong yang digemari oleh pria dan wanita bisa dibilang itu jenis yang sangat jarang.

Di tempat penonton, Nan Liyuan melihat Gu Niantong berjalan ke lapangan.

Dia mengenakan baju olahraga berwarna putih dan rambutnya diikat ke belakang, senyuman Gu Niantong sangat dan manis, setelah Gu Niantong keluar, suara teriakan nama Gu Niantong terus berbunyi di sekeliling Gu Niantong.

Berbanding dengan hal itu, Nan Liyuan sepertinya tidak melakukan apa pun untuk Gu Niantong.

Di baris belakang ada pria yang berteriak, " Gu Niantong, Gu Niantong -----"

Nan Liyuan melirik ke arah belakang sejenak.

"Dia tidak kenal kamu juga pun, jangan teriak lagi" Salah satu pria di sisi berteriak.

"Mengapa aku tidak boleh meneriak namanya kalau dia tidak kenal aku? Gu Niantong memiliki bentuk tubuh yang sangat cantik, aku mendengar dia memiliki otot perut. Kapan-kapan aku juga ingin melihatnya!" Pria di depan berkata lagi.

Nan Liyuan menggigit bibirnya dengan kuat.

Mendengar pria lain mengatakan istrinya benar-benar terasa tidak enak.

" Gu Niantong sudah menikah, aku mendengar dia menikah dengan Presdir Nan yang terkenal itu yang memiliki latar belakang setingkat dengannya"

"Dia baru saja 20 tahun tetapi malah menikah dengan pria berusia 30 tahun lebih, bisa jadi mereka menikah karena keuntungan ekonomi, karena kalau menikah mereka bisa memimpin ekonomi di seluruh sisi barat dan timur. Niantong benar-benar sangat kasihan" Orang itu berkata dengan frustrasi.

Hah!

Nan Liyuan menonton Gu Niantong bermain voli dengan fokus.

Pada saat waktu istirahat, Gu Niantong melihat ke arah Qiao Qiao mereka, kemudian dia senyum dan melakukan satu gerakan tangan, menunjukkan 5 jarinya satu per satu kemudian mengakhiri dengan gaya menunjukkan jempol.

Nan Liyuan yang tidak mengerti maksud gerakan itu mengerutkan alisnya.

Kemudian bagian Qiao Qiao sana, Lu Jingyuan yang membalas Gu Niantong dengan gerakan yang sama.

Nan Liyuan mengerutkan alisnya untuk sekali lagi.

Kondisi Gu Niantong sangat bagus, mereka kerja sama dengan baik dan memenangkan pertandingan itu.

Gu Niantong berlari ke Qiao Qiao sana dan memeluk mereka satu per satu, termasuk Lu Jingyuan.

Nan Liyuan terus menatapnya dari tempat duduknya.

Setelah beberapa saat, Cai Cai muncul di sisi Gu Niantong dengan bunga mawar, kata Cai Cai ini adalah hadiah dari Presdir.

"Dia tidak mau datang!" Gu Niantong berkata dengan kecewa.

"Kamu lihat ke sana!" Cai Cai menunjuk ke arah duduk Nan Liyuan.

Gu Niantong melihat ke arah yang ditunjuk Cai Cai dan berlari ke Nan Liyuan.

Setelah tiba di sisi Nan Liyuan, Gu Niantong bahkan hampir jatuh, untugnnya Nan Liyuan sempat memegangnya.

Selanjutnya, Nan Liyuan pun menciuam Gu Niantong.

Nan Liyuan mencium Gu Niantong di lapangan olaharaga yang dipenuhi oleh keramaian, kemudian dia juga memeluk Gu Niantong dengan erat.

Dua pria muda yang berada di belakang merasa sangat canggung setelah melihat adegan itu, mereka berdua baru saja mengatakan hal seperti ini dengan kondisi suami Gu Niantong berada di depan, akhirnya mereka berdua pun melarikan diri dengan panik.

Wajah Gu Niantong memerah dan tatapannya memancarkan cahaya, "Bukannya kamu berkata tidak mau datang?"

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu