Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 214 Mingcheng, Sudah Terlalu Lama

Seorang dokter tidak dapat menyembuhkan penyakitnya sendiri, Namun Xiao Qu masih dengan serius menganalisis kondisi psikologis dari dirinya sendiri.

Pada awalnya, dia berpikir Jiang Shutong menyembunyikan sesuatu, Xiao Qu merasa dia adalah orang yang tidak jujur, sengaja menggoda Gu Mingcheng, tetapi sekarang, Xiao Qu malah melihat Jiang shutong yang terus menangis sambil bertengkar dengan Ye Qiu, Dia baru bisa mengetahui sifat sebenarnya Jiang Shutong.

Sifat asli adalah yang paling bisa menggerakan hati orang.

Sifat asli Jiang Shutong sangat menyentuh sehingga tidak bisa disangkal, dan dia sedang berjuang demi Gu Mingcheng dan bertengkar dengan Ye Qiu.

Dia diintimidasi oleh Ye Qiu dan tidak bisa melawan, Ye Qiu mempermalukan Jiang Shutong dengan uang yang diberikan.

Xiao Qu juga tidak suka Ye Qiu, Namun Ye Qiu sangat menekan.

Menurut psikologi, semakin kuat seseorang dalam suatu sisi, berarti dia memiliki suatu sisi yang yang tidak mendapatkan kepuasan.

Ye Qiu ingin berurusan lebih banyak, namun tidak ada yang mendengarkannya.

Jiang Shutong melemparkan cek senilai 10 miliar tersebut di atas meja sambil berbicara tajam kepada Ye Qiu.

Ye Qiu duduk di sofa, tampak sangat meremehkan.

"Cek ini sudah diterima, Sekarang kamu malah datang kesini untuk mengembalikannya, Apakah supaya dia melihat bahwa kamu tidak mata duitan ? sayang, Dia tidak ada di rumah saat ini !” Ye Qiu berkata dengan sombong .

Jiang Shutong seperti seorang akademisi bertemu dengan tentara, Walaupun dijelaskan secara logis pun tidak akan mengerti, Dia pun tidak ingin berdebat lebih lanjut.

"Ambil uangmu! Kamu mengembalikannya sekarang, tidak ada gunanya, bagaimanapun juga, Mingcheng tidak ada di sini, Sosokmu yang sok suci, tidak mencari uang seperti ini pun tidak bisa dilihat oleh dia ! " Ye Qiu melanjutkan.

Ye Xia yang melihat ekspresi kemarahan Jiang Shutong, juga sudah mulai panik, namun dia tidak tahu bagaimana cara menghiburnya.

Jiang Shutong berbalik, tidak ingin mendengarkan omong kosong Ye Qiu lebih banyak lagi.

Dia membawa tas merk COACH yang tidak menggunakan resleting hari ini.

Saat ia berbalik, Ye Qiu memasukkan cek itu kembali ke dalam tasnya.

Jiang Shutong tidak melihatnya.

Xiao Qu yang saat itu sedang duduk di sofa melihatnya.

Jika Gu Mingcheng mengetahui Jiang Shutong telah menerima uang dari Ye Qiu, dia pasti tidak akan bisa menjelaskannya dengan jelas.

Sebenarnya, Xiao Qu sama sekali tidak memiliki kebencian yang mendalam kepada Jiang Shutong, ini semua hanyalah hati dari seorang yang menyukai secara rahasia.

Rasa tidak suka, benci dan cemburu.

Melihat penampilan menyedihkan Jiang Shutong, dia juga menjadi kasihan terhadap Gu Mingcheng.

Begitu Jiang Shutong masuk ke dalam mobil, teleponnya berdering: Shutong, baru saja Ye Qiu memasukkan cek di tasmu lagi.

Jiang Shutong melihatnya. Benar juga, dia datang untuk mengembalikan cek ini dan masih belum dikembalikan. Apa yang harus dia lakukan?

Xiao Qu mengirim wechat lagi : Tunggu dan letakkan cek itu di kursi di halaman, Aku akan mengambilnya, supaya Ye Qiu terbisu tidak bisa membalas.

Reaksi Xiao Qu membuat Jiang Shutong bingung.

Bukankah gadis ini awalnya berdiri di sisi yang berlawanan ? Kenapa sekarang---?

Walaupun begitu, dia merasa beruntung, diingatkan akan cek yang diletakkan Ye Qiu di dalam tasnya, Tidak peduli Xiao Qu bisa atau tidak dipercaya, namun dia tidak bisa menyimpan cek ini !

Akhirnya dia pun mengeluarkan cek, dan meletakkannya di kursi kayu yang terletak di taman, Juga memfoto dan memberikan foto tersebut kepada Xiao Qu, Mengingatkan dia untuk tidak lupa mengambilnya.

Xiao Qu membalas : Baik !

Jiang Shutong pergi meninggalkan tempat itu, Setelah menaiki mobil, dia merasakan perutnya sedikit sakit.

Hari-hari ini, menstruasinya akan datang, dikarenakan kejadian sebelumnya di jerman, karena dia dan Gu Mingcheng baru berhubungan, sehingga kali ini dia khawatir dia akan hamil kembali, Ketika kemarin malam melihat terdapat bercak merah, Setelah terjadi kejadian sebelum ini, Dia tidak bisa dengan mudah menganggap bahwa ia sudah menstruasi, Lebih baik pergi melakukan tes.

Namun, Sakit perut kali ini benar-benar serius. Apalagi sejak Ye Qiu datang, tidak ada yang baik yang terjadi.

Dia juga emosi terhadap Gu Mingcheng, menggunakan perpisahan dirinya dan dia sebagai syarat memindahkan nama Ken di keluarga.

Dia sekarang sudah mulai bisa memahami perilaku Gu Mingcheng dan tahu bahwa dia bisa melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya.

Mengenai perpisahan dirinya dengan Jiang Shutong, itu diputuskan oleh Gu Mingcheng, Namun mengenai perpindahan nama Ken, dikarenakan masih dibawah nama ayahnya, Diperlukan penanganan yang berbeda, Karena jika Jiang Linian tidak menyetujui perpindahan nama Ken, Gu Mingcheng pun tidak dapat berbuat apa-apa.

Namun, Jiang Shutong tidak mengerti. Ayahnya bukan orang bodoh. Dia tahu perpisahan dengan Jiang Shutong adalah keputusan dari Gu Mingcheng sendiri. Mengapa dia masih menggunakan syarat ini sebagai kondisi pemindahan nama ?

Atau apakah ayahnya memiliki cara pemerasan lainnya?

Berdasarkan yang dilakukan oleh Gu Mingcheng di kamarnya hari itu, Jiang Shutong merasa bahwa itu bukanlah tindakan seorang yang ingin berpisah dengannya !

Jiang Shutong berhenti memikirkannya. Ketika sampai di rumah, dia melihat Gu Mingcheng dan Ken sudah berdiri di pintu, ternyata Gu Mingcheng lah yang mengantar Ken pulang.

“Mengapa kamu tidak menelpon jika kalian sudah sampai?” Jiang Shutong bertanya sambil memegang kunci.

Ken tidak melihat Mummy sepanjang malam, sudah sangat merindukan mummy, sambil memeluk Jiang Shutong dan menciumnya.

"Aku khawatir kamu sedang mengemudi! Ken dan aku jadi menunggu terlebih dahulu." Pandangan Gu Mingcheng tidak meninggalkan Jiang Shutong.

Pandangannya memberi tahu Jiang shutong sisa percakapan yang ingin disampaikan.

Saat dia membuka pintu, dia merasakan telinganya panas.

Setelah Gu Mingcheng memasuki rumah, dia tidak buru-buru pergi.

Jiang Shutong menuangkan air untuknya. Ketika air itu diturunkan, tangan Jiang Shutong segera melepaskan gelas karena gelas itu sangat panas, dan tangannya pun menyentuh tangan Gu Mingcheng sedikit. Rasanya seperti saat awal jatuh cinta dan tidak tahu harus bagaimana.

Gu Mingcheng juga merasakan emosi kecil ini.

"Air sepanas ini, apakah digunakan untuk mencoba membunuh suamimu? Hah?" Suara Gu Mingcheng yang menggoda pun muncul.

Membunuh ? Suami?

Ken tidak mengerti, hanya bisa menatap dengan matanya.

Jiang Shutong tidak menjawab dan hanya duduk di sofa di sebelah Gu Mingcheng.

"Mummy, Daddy bilang dia sangat mencintaimu!" ​​Ken memanfaatkan kesempatan itu dan akhirnya bisa ikut berbicara.

Gu Mingcheng tidak menyangka bahwa Ken akan memberi tahu Jiang Shutong percakapan mereka, dan dia tidak menyangka dia akan memberi tahunya di depan wajahnya.

“Apa?” Jiang Shutong seakan tidak mendengar dengan jelas dan bertanya lagi.

“Papa bilang dia sangat mencintaimu.” Ken sangat senang bisa memancing ekspresi dari Jiang Shutong.

Mungkin setiap anak ingin orang tua mereka supaya bisa bersama, Perubahan sedikit apapun dari Orang tua mereka, Seorang anak akan memiliki perasaan.

Karena Ken melihat ekspresi Jiang Shutong, yang terkejut dan malu-malu, matanya dipenuhi cahaya yang lembut, bibirnya menekan dengan kuat, dan walaupun ingin tertawa tetapi tidak bisa dikeluarkan.

Gu Mingcheng sambil meniup gelas air "pembunuh" di sebelahnya. Ketika dia mendengar Ken mengatakan ini, dia langsung berpaling untuk melihat ekspresi Jiang Shutong.

Pandangannya, tertangkap oleh mata Jiang Shutong, ia pun memalingkan kepalanya, membelakangi Gu Mingcheng.

Senyum yang ia tahan pun akhirnya bisa ia keluarkan.

“Ada apa?” ​​Tanya Gu Mingcheng seperti biasa.

"Gombal ya! Hingga menceritakan hal seperti ini kepada anak-anak, " Walau terlihat terdapat air mata yang berkerlip di matanya.

Untuk seorang gadis dengan wajah yang seperti dewi, tetapi dengan harga diri batin yang rendah dan kurang cinta, Saat itu, Jiang Shutong merasa hatinya sudah dipenuhi dengan Gu Mingcheng dan Ken, Dia merasa lebih puas dan lebih kaya daripada siapapun di dunia.

Dia merasa matahari benar-benar cemerlang hari itu!

“Kupikir kamu sudah tahu.” Gu Mingcheng masih terlihat seperti biasa.

Jiang Shutong tidak tahu, tidak pernah tahu.

“kamu menyuruh Ken untuk memberitahuku kan.” Jiang Shutong tampaknya tidak mempercayainya. Dia harus meyakinkan Gu Mingcheng tentang masalah ini.

"Terserah apa yang kamu pikirkan. Oke, aku pergi dulu. Ayahmu sudah kembali dan nanti tidak akan bisa dijelaskan dengan jelas."

Gu Mingcheng pun bangkit dan pergi meninggalkan tempat itu.

Senyum malu-malu terus terpancar di wajah Jiang Shutong hari ini, dia tidak peduli kondisi apa pun yang yang akan digunakan ayahnya untuk mengancam Gu Mingcheng.

Selama Gu Mingcheng mencintainya, semuanya sudah cukup.

Dia memeluk Ken dan bertanya secara rinci apa yang dia katakan.

Mungkin Ken mengingat kalimat ini terlalu dalam, tetapi mengenai di kondisi apakah ayah memberi tahunya, dia benar-benar lupa.

Namun, Jiang Shutong tidak kecewa.

Ketika Gu Mingcheng kembali ke rumah, dia berjalan sambil bersiul, sambil memasukkan tangannya di sakunya, terlihat seperti orang yang penuh semangat.

Xiao Qu jarang melihat Gu Mingcheng seperti ini, sepertinya sesuatu yang bahagia telah terjadi.

Setelah Gu Mingcheng memasuki kamarnya, Ye Qiu masuk, "Aku memberikan Jiang Linian uang sebesar 10 miliar, dia sudah membicarakan ini dengan kamu kan ? Aku tidak setuju Kamu dan Jiang Shutong bersama!"

Gu Mingcheng mendengus, "Kupikir, hal ini bukanlah sesuatu yang bisa kamu atur."

"Ketika kamu mengajak Ken keluar pada hari itu, aku melihatnya sejenak, Benar-benar seperti Jiang Shutong, Kalian sudah memiliki anak, Apakah akan menikah ? Tetapi, Jiang Linian sudah mengambil uang itu, Jiang Shutong juga sudah tahu mengenai hal ini, Dia tidak menolak, Wanita seperti dia yang cinta uang, buat apa kamu menikahinya ? "

Gu Mingcheng hanya mencibir kata-kata yang diucapkan Ye Qiu.

"Dia menerima uang itu? Bagaimana jika aku yang menggantinya kepadamu atas namanya ?"

"Tidak Perlu ! Dia datang kepadaku setelah menerima uang dan berkata dia ingin berpisah denganmu!" Kata Ye Qiu di dekat pintu.

Gu Mingcheng berdiri membelakanginya dan tidak berbicara.

Kata-kata Ye Qiu tidak bisa dipercaya, dia juga tidak percaya sama sekali, karena tidak ada kebenaran yang keluar dari mulut wanita ini.

“Aku mau tidur.” Gu Mingcheng mengeluarkan perintah untuk mengusir tamu.

"Tidak percaya padaku, Mingcheng? Jika begitu menurutmu, jika dia tidak melakukan apa-apa, tapi menerima uangku, apa alasannya ? Dari apa yang aku tahu tentang Jiang Shutong, dia tidak memiliki begitu banyak kecemburuan !" Ye Qiu masih mencoba memperkeruh suasana.

"Besok cari dia untuk menjelaskannya, " kata Gu Mingcheng dengan santai.

Meminta penjelasan ini bukan tujuan aslinya, Tetapi yang benar adalah ia ingin bertemu dengan wanita itu.

"Oke, itu janjimu."

Gu Mingcheng pergi tidur tanpa banyak berpikir.

Hari berikutnya, Gu Mingcheng menelpon Jiang Shutong dan menyuruhnya datang ke Villa.

Jiang Shutong mengatakan saat ini sedang sibuk di pabrik, dia tidak tahu apakah punya waktu, dan bertanya apakah dia harus pergi?

"Tentu saja."

Jikapun diubah menjadi wanita lain, Gu Mingcheng tidak ingin melihatnya.

Jiang Shutong pun setuju, dan pada hari berikutnya, dia membawa anaknya datang ke Villa.

Begitu dia sampai, Ye Qiu mulai membuat ulah, mengatakan bahwa Jiang Shutong sudah mengambil ceknya dan setuju untuk berpisah dengan Gu Mingcheng.

Ketika Jiang Shutong mendengarkan hal ini, dia hanya memandang Xiao Qu, yang duduk di sofa, sama seperti orang yang tidak terpengaruh.

Hatinya terasa dingin, dan merasa bahwa Xiao Qu telah berbohong padanya, walaupun dia sudah membantunya, namun ia dibuat masuk ke dalam jebakan yang baru.

"Dasar Pembohong ! Aku sama sekali tidak pernah setuju berpisah dengan Mingcheng, dan aku tidak menerima cek mu! Aku meletakkan cekmu di kursi kayu di taman bunga!" Jiang Shutong bertengkar dengannya, walau suaranya tidak keras, tetapi dipenuhi amarah, nadanya cepat, dan ada suasana yang menawan yang muncul.

Dia tidak memberitahu bahwa Xiao Qu yang memberi tahunya, karena takut saat ia menyebutkannyanya malah akan menambah rumit masalah.

Bagaimanapun, Xiao Qu juga sangat menyukai Gu Mingcheng, lebih baik memiliki satu teman daripada lebih banyak satu musuh.

Pertengkaran mereka sangatlah seru.

Gu Mingcheng yang pada awalnya khawatir mulai bersemangat karena ia mendapatkan kesimpulan yang baru : O, ternyata dia tidak setuju berpisah dengannya.

Jadi sekarang mereka masih di tahap pasangan kekasih.

Apalagi dia masih memanggilnya Mingcheng.

Panggilan ini, sudah tidak didengar selama empat tahun, benar-benar sudah terlalu lama tidak didengarnya !

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu