Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 70 Pintu Belakang (1)

“Dia merindukanmu hari ini.” Xu Maoshen menjelaskan.

Rumah Jiang Shutong memang tidak luas, datang begitu banyak orang, seketika rumahnya dipenuhi dengan keramaian.

Di bagian depan rumah, hanya ada sepasang sandal, awalnya Jiang Shutong berpikiran untuk menyimpan sandal itu, tidak ingin meminjamkan ke siapapun, tetapi Gu Mingcheng mendahulukan langkahnya dan langsung mengenakan sandal itu, seakan-akan seperti tuan rumah.

Jiang Shutong menatap Gu Mingcheng dengan tatapan yang tidak memuaskan, Xu Maoshen hanya bisa memakai sepatu kulitnya.

Ia menuangkan teh kepada dua pria itu, kemudian Jiang Shutong kembali ke dapur untuk memasak.

Gu Mingcheng juga ikut masuk ke dapur, Dengan gagahnya ia melepaskan kemejanya dan hanya mengenakan kaos pakaian berwarna abu-abunya, dan membantunya.

Tetapi Jiang Shutong merasa, cara berpakaiannya tidak begitu cocok berada di dapur sederhana ini, ia lebih cocok berada di dapur berkelas di vilanya.

Jiang Shutong tidak berkata apa-apa, ia memotong sayurannya, ia sudah terbiasa memasak untuk bekal di kantor setiap hari, dia juga tidak sungkan untuk memasak.

Jiang Shutong pernah melihat Gu Mingcheng memasak pada saat Tahun Baru kemarin, pada saat itu Jiang Shutong merasa Gu Mingcheng sangat hebat, tetapi sekarang dilihat, dia memang ahli memasak, ia bahkan sudah bisa menggantikan posisi Jiang Shutong sebagai pemasak hidangan utama, karena dia memang kelihatan seperti koki profesional, Jiang Shutong dengan sendirinya turun level menjadi pembantu koki.

“Pakaikan aku apron !” Kata Gu Mingcheng sambil mengaduk.

Walaupun merasa sedikit tidak puas, tetapi memang kemampuan sendiri tidak bisa disaingkan dengannya, pada saat seperti ini, lebih baik diam dan tidak perlu menyalahkan siapapun, seperti di dunia pekerjaan.

Jiang Shutong berdiri di belakang Gu Mingcheng, mengikatkan apronnya.

Tadinya Gu Mingcheng sedang mengaduk-aduk masakan, tidak tau apakah dia sengaja atau tidak, ia menggunakan sikunya menyentuh dada Jiang Shutong, terasa sedikit empuk.

Jiang Shutong terdiam sejenak, tidak bergerak.

Lima masakan dihidangkan, beberapa orang memakannya dengan senang hati.

Pada saat makan, Xu Shenjing dengan ceria membawakan beberapa candaan, kemudian ia dengan serius berkata, “Malam ini aku tidak mau pulang, aku mau tidur dengan kakak.”

Jiang Shutong terdiam seketika, bukannya dia tidak mau, tetapi, dia bahkan belum pernah tidur dengan laki-laki seperti Shenjing, diantara semuanya, ia hanya pernah tidur dengan Gu Mingcheng, tetapi jika ia berkata tidak, ia takut ayah Xu Shenjing akan merasa ia sombong, jadi, ia tidak membantah, dalam hati ia berpikir, anggap saja ini latihan untuk kelak menjaga anak.

Gu Mingcheng berkata, “Tetapi hari ini, paman Gu akan bermalam disini, mau seranjang dengan kakakmu, kamu mau disini juga?”

Kemudian, Jiang Shutong melihat gerak-gerik Xu Maoshen, sepertinya sedikit terkejut.

Dia belum mengetahui hubungannya dengan Gu Mingcheng.

Perlahan-lahan wajah Jiang Shutong tampak merah.

Xu Shenjing tidak tau bagaimana mau menjawab pertanyaannya, dia tidak tau kenapa Jiang Shutong harus tidur dengan Gu Mingcheng, ia bertanya kepada ayahnya, “Ayah, apa hubungan paman Gu dengan kakak? Kenapa mereka harus tidur bersama?”

Pertanyaan seperti ini, mengandung sedikit hal tabu bagi orang dewasa, tetapi tidak ada maksud apa-apa bagi anak kecil.

Ayah Xu Shenjing tidak menjawab.

Xu Shenjing mengalihkan pandangan, “Kakak, malam ini kakak sungguh tidur bersama paman Gu?”

“Mungkin.” Jiang Shutong menjawab dengan ragu.

“Kalau begitu aku juga mau tidur dengan kakak.” Xu Shenjing akhirnya memutuskan pilihannya.

Menurut Jiang Shutong, tadi Gu Mingcheng berkata ingin tidur dengan dirinya, bukan untuk didengar oleh Xu Shenjing, tetapi untuk didengar oleh ayahnya Xu Maoshen.

Jiang Shutong tidak pernah merasa ada sesuatu yang berbeda dari sikap Xu Maoshen terhadapnya, Gu Mingchenglah yang memberitahunya semua pemikirannya terhadap Jiang Shutong, awalnya dia merasa Gu Mingchen terlalu berlebihan, tetapi setelah melihat respon gerak-geriknya, Jiang Shutong jadi teringat dengan perkataan Gu Mingcheng, sepertinya benar.

Xu Maoshen tidak berniat membujuk Xu Shenjing pulang, ia berniat membiarkannya bermalam di rumah Jiang Shutong.

Malam hari, Jiang Shutong dan Gu Mingcheng tidur di kedua sisi anak, Jiang Shutong di samping tembok, Gu Mingcheng di bagian luar, anak di bagian tengah.

Xu Shenjing sangat gembira, ia bercerita dengan tiada henti, Jiang Shutong mendengarkannya dengan tenang.

Gu Mingcheng mengangkat tangannya di kepala bagian belakang, menutup mata, bocah ini telah melewati batas kesabarannya, jika Xu Shenjing masih tidak tidur, ia sudah mau memukulnya.

Akhirnya ia tidur juga, Jiang Shutong juga sudah mengantuk, ketika sudah mau terlelap tidur, tiba-tiba ada suara di samping telinganya, “sudah ngantuk?”

“ehm.”

Gu Mingcheng menggigit telinga Jiang Shutong, “Membuat sedikit gerakan yang tidak membuat ngantuk?”

“Ada anak-anak.”

“Anak sudah sangat terlelap, dia tidak akan mendengar!” Sambil berkata, tangannya mulai menyentuh tubuh Jiang Shutong.

Gerakan kali ini sangat cepat, karena ia sudah tidak sabaran lagi dan tergesa-gesa untuk dilakukan, ia menggunakan kekuatan yang besar untuk berhubungan dengan Jiang Shutong, membuat Jiang Shutong merasa kesemutan satu badan.

Karena anak sedap terlelap, jadi Jiang Shutong mencoba untuk tidak mengeluarkan suara, jadi semuanya seperti tersangkut pada tenggorokannya.

Keesokannya, pagi-pagi Xu Maoshen sudah datang menjemput anaknya, menanyakan bagaimana tidurnya Xu Shenjing tadi malam.

Xu Shenjing berkata tidak baik.

Satu “tidak baik” sangat mengagetkan Jiang Shutong, karena dia adalah tamu pertama yang bermalam di rumahnya, seperti ada layanan yang tidak cukup untuk anak ini.

“kenapa tidak baik?” Jiang Shutong menundukkan badannya, bertanya kepada Xu Shenjing.

“Tadi malam ada kucing yang bermeow terus, sangat berisik sampai aku susah tidur, mungkin kucing liar, yang penting aku tidak puas tidur tadi malam.” Xu Shenjing menjawab dengan polosnya.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu