Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 89 Mingcheng Pernah datang? (1)

"Bukannya bilang aku kotor?" Gu Mingcheng berbicara dengan nada kesal.

Tangan Gu Mingcheng menyentuh bagian tertentu di badannya, "Disini, ada pria mana lagi yang pernah masuk?"

Jiang Shutong tersenyum dingin, "Sangat banyak sekali, aku selalu mempunyai hubungan intim dengan banyak pria, Apakah ini adalah hari pertama Presdir Gu mengenalku?"

Dia dengan Deng Xianyu pernah nonton bersama, pernah tidur bersama, pernah memberikan Xu Maoshen baju, seperti bunga yang dihinggapi beberapa kupu-kupu di aula dansa Perusahaan Properti, dan dengan tertawa.

Dia dengan Shu Yao pernah tidur bersama dihadapannya, Jiang Yuwei juga masih mengejarnya.

Sebenarnya yang kotor siapa? Kedua orang ini sama saja.

Bibir Gu Mingcheng dengan ganas menimpa bibirnya, dia tidak bisa mengeluarkan suara, seluruh badan Jiang Shutong lemas dibuat Gu Mingcheng, seluruh badannya ringan, sedikit tenaga pun tidak bisa dikeluarkan.

Mereka sudah putus, tapi sekarang malah berhubungan intim lagi.

"Aku yang kotor, dari kecil yang mengejarku sangat banyak, aku tidak bisa menolak orang, siapa yang mengejarku, aku akan tidur dengannya, aku tidak berprinsip, aku sudah tidur dengan sangat banyak pria, kamu bukan pria pertama, juga tidak akan yang terakhir!" Akhirnya ada sedikit napas, suara Jiang Shutong terengah-engah, dia berbicara dengan sangat cepat, bersuara ditelinga Gu Mingcheng, bukannya dia pernah bilang kalau Jiang Shutong kotor? Mungkin karena inilah Jiang Shutong salah paham terhadapnya.

Jadi Jiang Shutong hari ini tidak akan melakukan setengah-setengah, membuat dirinya kotor sampai akhir.

Gu Mingcheng menggertakkan giginya, menutup matanya dengan kuat, menambah kecepatan bagian bawah tubuhnya.

Setelahnya, Gu Mingcheng tebaring di tempat tidur, Jiang Shutong menarik selimut, menutupi badannya, seluruh badannya seperti sudah terpisah, bagian bawah badannya kebas sampai sedikit rasa sakit pun tidak ada, kedua kakinya tidak bisa dirapatkan-----

Detik selanjutnya, dia langsung tertidur, tapi hari ini, dia tidak akan tidur ditempat orang ini, dia begitu menghina dirinya, sekarang seranjang dengannya, dia begini, juga sama seperti menghina dirinya sendiri.

Ketika dia sedang menutup matanya untuk memulihkan kesadarannya, menjelang beberapa saat, Gu Mingcheng yang berishtrirahat datang ke arahnya, dia mau menggendong Jiang Shutong ke kamar mandi, membersihkan cairan dibadannya, Jiang Shutong dengan lengannya menyatakan penolakannya, Gu Mingcheng tidak memaksa, berkata, "Tunggu disini."

Jiang Shutong mengangguk, tampaknya, sangat menurut.

Sebelum Gu Mingcheng masuk ke kamar mandi, dia melihat Jiang Shutong sekali lagi, merasa tidak ada masalah, baru pergi mandi.

Setelah Gu Mingcheng masuk, Jiang Shutong bangun dari tempat tidur, wajahnya sangat pucat, bagian belakang gaunnya sudah dirobek oleh pria, tidak buka lampu, dilantai ada sebuah jas, dengan samar-samar mengingat ini yang pria pakai waktu datang, Jiang Shutong tidak memikirkan apa-apa lagi, langsung memakainya, menutupi robekan dibelakang, langsung menutup pintu dan pergi.

Malam ini, dia tidak akan menemani Gu Mingcheng tidur, setelah Gu Mingcheng begini memperlakukannya, kalau dia masih bisa dengan tenang berbaring disebelah Gu Mingcheng, maka dia benar-benar wanita bodoh.

Turun kebawah, memanggil taksi, dan pulang.

Setelah 15 menit berlalu, Gu Mingcheng baru keluar, dia menghidupkan lampunya, sadar kalau dia sudah tidak ada, jas dia juga hilang, mungkin sudah pergi.

Awalnya dia ingin keluar mengejarnya, tapi setelah dipikir-pikir, di kondisi seperti ini, Jiang Shutong mungkin tidak ingin menemuinya, biarkanlah dia sendiri menenangkan diri.

Sebelah tangan Gu Mingcheng disanggah oleh pintu, badannya dibalut handuk, kepalanya menunduk, air di rambutnya menetes, ia juga tidak menyekanya.

Perusahaan Properti yang mengirimkan surat undangan itu kepadanya, dia bilang tidak tentu bisa pergi atau tidak, jadi menyuruh Perusahaan Properti memberikannya kepada penyewa, dia berpikir kalau Jiang Shutong pasti akan pergi.

Dan benar-benar pergi, juga berdandan sangat mempersona.

Membuat orang terkejut, perkatannya malah sama dengan Mo Sian.

Awalnya dia sudah memeriksa, bahkan sama sekali tidak percaya pernyataan Mo Sian yang seperti itu, sekarang, dia malah menyiramkan air kotor diatas dirinya-----

Setelah Jiang Shutong pulang ke rumah, dia mandi dengan sangat bersih, lalu tidur.

Baju Gu Mingcheng itu, digantung dibelakang pintunya, dia mengangkat matanya, langsung bisa melihat, seperti Gu Mingcheng berdiri disana.

Jiang Shutong melihat baju itu sampai melamun sebentar, pelan-pelan, kelopak matanya tidak bisa tertahan lagi, langsung terlelap, tanpa mematikan lampu.

Sekali lampu dimatikan, wajah Gu Mingcheng yang seperti binatang itu muncul diotaknya, dia ingin menangis, benar-benar air matanya seperti kalung mutiara yang putus, berjatuhan dibantalnya.

Hari kedua, dia tidak pergi bekerja, dia tidur, lagipula dia juga bos, tidak ada yang mengurusnya.

Ketika Xu Maoshen meneleponnya, dia sedang tertidur dan pusing, hari sudah petang, lampu masih menyala, dia mematikan lampu, mengambil handphonenya, berkata "Halo?"

Suara Xu Maoshen terdengar sangat senang, dia bilang melalui diskusi perusahaan, dibandingkan, penjualan barang yang paling cepat adalah toko Jiang Shutong, barang yang paling lengkap, ditambah area strategis seperti daerah Jingan, jadi akan mengangkat toko Jiang Shutong sebagai toko utama, kedepannya akan ada banyak diskon, perusahaan juga akan menambah dukungan untuk toko Jiang Shutong.

"Shutong, tidak disangka kamu bisa melakukan sebaik ini, awalnya aku mengira mau memasarkan amon di dalam negeri akan membutuhkan waktu yang sangat lama",

"Kamu sekarang benar-benar seorang wanita hebat, dalam kehidupan ini susah mencari uang, tapi kalau uang bisa menghasilkan uang tidak akan susah lagi, aku sudah menyiapkan kamu tahun ini akan membuka toko kedua, ketiga----Shutong, sukses kedepannya, harus berusaha, aku sekarang sedang di Shanghai, sebentar lagi aku kirimkan sertifikat padamu!" Xu Maoshen sepertinya sedang berbicara di bandara.

Karena terlalu senang, jadi dia tidak begitu memperhatikan suasana hati Jiang Shutong, Jiang Shutong hanya membalaskan "Ehn", “Ehn”.

Setelah memutuskan panggilan, Xu Maoshen langsung naik ke pesawat.

Di bandara, kebetulan dia berpas-pasan dengan Gu Mingcheng, tetapi tidak saling melihat.

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu