Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 212 Jika Ada Beberapa Salah Paham Seperti Ini Sangat Bagus

Gu Mingcheng menatap kotak yang diletakkan di atas meja selama sepuluh menit, dan akhirnya ia memutuskan untuk membukanya.

Jika dikirim ke rumahnya, sudah jelas ingin memberitahu dia.

Dia menemukan di dalamnya terdapat satu set pakaian dalam seksi yang sangat menggoda.

Dia tidak bisa menahan diri dan membayangkan Jiang Shutong saat mengenakan pakaian ini.

Sambil membelai dagunya, dia duduk di sofa dan mulai tersenyum.

Dia memotret kedua pakaian ini, mengirimnya ke Jiang Shutong, dan menulis: Seperti apa ya jika kamu yang kenakan?

Jiang Shutong saat itu sedang berada di kantornya, ketika dia melihat foto pakaian dalam yang dikirimkan oleh Gu Mingcheng, wajahnya memerah, dan detak jantungnya semakin cepat.

Rasa malunya berubah menjadi kemarahan.

Dia membalas : Kamu benar-benar tidak tahu malu. aku tidak akan memakai pakaian semacam ini!

Kenapa dengan baju ini ?

Tali branya terbuat dari rangkaian pola bunga merah tua, bagian dadanya hanya tertutup sebagian, dan hampir transparan, celana dalam berbentuk T back, dan masih tersisa lubang di tengahnya.

Jiang Shutong mengerti untuk apa lubang tersebut.

Selain itu,baju ini adalah kiriman dari Gu Mingcheng, seolah-olah semua bagian privasinya bisa dilihat olehnya.

Pria menjawab: Masih ada kata serapah apa lagi ? Lanjutkan!

Jiang Shutong melanjutkan: Penjahat kelamin ! Sepanjang hari hanya memikirkan ini ! Dalam empat tahun ini, Pasti sudah berpuluh puluh wanita yang memakai pakaian ini ! aku tidak akan memakainya, baik dulu maupun sekarang.

Oh, cemburu!

Gu Mingcheng terdiam untuk waktu yang lama, dan bahkan mulai merasakan sukacita: Mengapa kamu mengirimkan benda seperti ini ke villa ? Siapa yang merayu duluan ? Maaf, jika aku salah mengira maksudmu, aku pikir kamu ingin merayu aku !

Jiang Shutong terlalu malas untuk menjelaskan bahwa dia belum pernah membeli pakaian seperti itu sebelumnya, dia pun hanya membalas : Bukan milikku!

Di kepalanya muncul sebuah gambar wanita : Xiao Qu!

Tampaknya cinta rahasia Xiao Qu kepada Gu Mingcheng tidak semuanya hanya ada di hatinya, tampaknya dia bisa aktif melakukan sedikit inisiatif juga.

Namun, trik yang dilakukan Xiao Qu ini malah membuat Jiang Shutong semakin bahagia.

Sejak kembali dari Jerman, dia telah menyembunyikan banyak perasaannya terhadap Gu Mingcheng, yang terlalu malu untuk dia dikatakan,

Karena, meskipun hatinya tergerak, dia dan Gu Mingcheng sudah terpisahkan oleh waktu selama empat tahun, Dia juga sepertinya sedang menunggu suatu kesempatan, yang bisa digunakan untuk mengekspresikan perasaannya.

Kali ini, kesalahan yang dilakukan oleh Xiao Qu yang telah memberinya kesempatan.

Rajukan yang ia lakukan kepadanya, telah jelas diungkapkan dari reaksinya yang dia berikan mengenai masalah pakaian dalam.

Dia menaruh dendam terhadap semua wanita yang pernah menjadi miliknya selama 4 tahun ini.

Dulu dia tidak berharap untuk kembali ketika meninggalkan tempat ini, tetapi sekarang setelah dia kembali, dia mulai menaruh kebencian.

Lihatlah, wanita sangatlah kontradiktif.

Dia bisa menjadi hantu, namun bisa menjadi malaikat juga.

Gu Mingcheng terus membelai dagunya, ia tidak bisa duduk diam, segera mengambil kunci dan ingin pergi ke rumah Jiang Linian.

Seseorang memasuki rumahnya---Ye Qiu!

Gu Mingcheng tidak menyukai Ye Qiu.

Terutama setelah mengetahui bahwa Ye Xia masih hidup, mengetahui bahwa orang tuanya tidak bisa bersatu kembali, yang semuanya disebabkan oleh Ye Qiu, Gu Mingcheng sangat marah, karena dia tidak bisa mempublikasikan peristiwa ini pada waktu itu, karena dia bisa membuat ayahnya jatuh dan tidak terselamatkan.

Ye Qiu bertemu Ye Xia dan sambil memeluknya ia mulai menangis. Ketika di Kanada, dia hanya melihat Ye Xia di ruang bawah tanah. Empat tahun kemudian, keduanya bertemu untuk pertama kalinya.

Saudari kandung, emosi sedih dan bahagia yang bercampur menjadi satu.

Orang tua dari keduanya sudah lama terlupakan. Ye xia dibesarkan hingga besar oleh Ye Qiu sendiri. Bisa dibayangkan hubungan emosionalnya.

Respon Ye Xia sangat datar, bagaimanapun juga ia adalah orang yang memiliki reaksi lebih lambat.

Gu Mingcheng mengingat wanita itu dan putranya, ia pun memberi tahu Ye Xia bahwa dia akan pergi keluar. Walaupun ia tidak mengucapkan perpisahan kepada Ye Qiu dan pergi tanpa pamit.

Sebelum pergi, dia berkata bahwa Xiao Qu akan datang sebentar lagi.

Setelah naik mobil, Gu Mingcheng juga mulai berpikir bahwa yang memberikannya pakaian dalam itu adalah Xiao Qu.

Awalnya Gu Mingcheng tidak memperhatikan Xiao Qu, tapi sekarang dia merasakan Xiao Qu adalah orang yang ambisius.

Dia tidak mempedulikannya : pertama , tidak ada kerugian yang disebabkan. kedua, selama 4 tahun terakhir, dia telah bekerja keras untuk Ye Xia.

Sejujurnya, dia berharap Xiao Qu bisa membuat lebih banyak kesalahpahaman seperti ini.

Membuat wanita itu supaya mengatakan lebih banyak perasaan hatinya.

Gu Mingcheng berpikir sepanjang jalan dan akhirnya memutuskan memindahkan nama Ken di kartu keluarganya.

Terakhir kali dia gagal menikahinya, dia tidak bisa meminta kepada Jiang Shutong lagi, sehingga dia langsung pergi mencari kepala keluarga — Jiang Linian.

Dia mengangkat pergelangan tangannya dan melihat arlojinya. Sekarang Jiang Shutong seharusnya masih berada di pabrik. Dia mengambil kesempatan ini untuk bertemu dengan Jiang Linian.

Pemindahan nama anak ke kartu keluarganya, Tidak bisa ditunda.

Ketika dia sudah sampai di rumah Jiang Linian, seperti perkiraan Jiang Shutong dan Ken tidak ada di rumah.

Dia dan Jiang Linian duduk di sofa selama, dan mengobrol cukup lama.

Sebenarnya dia tidak menyambut kedatangan Gu Mingcheng, bahkan membencinya.

Namun, bagaimanapun juga, Ken adalah putranya, anak terkaya di kota Hai. Walaupun dia dapat memperlakukan Jiang Shutong sesuka hati, tetapi terhadap cucunya dia memperlakukannya dengan hati-hati.

Ketika Ken dan Jiang Shutong kembali, mereka terkejut melihat Gu Mingcheng sedang duduk di sofa.

Gu Mingcheng melihat wanita dan putranya kembali. Dalam pandangannya terdapat banyak hal yang tidak bisa diungkapkan, Tetapi yang paling banyak dikarenakan senyum karena kejadian Jiang shutong di pagi hari.

Jiang Shutong dikarenakan percakapan mereka pagi hari tadi, mengabaikannya dan sambil membawa tas langsung pergi ke kamarnya.

Ken melihat ayahnya datang segera bergegas berlari ke pelukannya dan berkata, "Daddy, mengapa kamu di sini?"

Gu Mingcheng menatap cahaya di mata putranya, membelai rambutnya, dan berkata, "Aku masih harus berbicara dengan kakekmu, Kamu kembali dulu ke kamarmu mencari mummy !"

Ken agak kecewa, karena dia ingin bermain bersama Ayahnya.

Dia awalnya sudah memiliki kesan yang baik tentang "Paman Gu." Setelah ibunya mengatakan bahwa Ayah adalah orang yang luar biasa, Dia semakin mengidolakan Ayahnya !

Pria ini adalah ayahnya!

Ken pun kembali ke kamar, Jiang Shutong sedang duduk di meja rias dan menyisir rambutnya.

menggunakan sisir kayu, terus menerus merapikan rambutnya.

Mungkin dikarenakan kedatangan Gu Mingcheng, Ia pun menjadi sangat gugup.

Mungkin juga dia diam-diam sedang menunggu Gu Mingcheng datang, karena dia dan Ken ada di ruangan ini, dia merasa bahwa Gu Mingcheng tidak akan pergi langsung.

Menghadapinya langsung, dia akan malu, namun jika memandangnya dari cermin, dia akan jauh lebih baik.

“Di mana Daddy mu ?” Jiang Shutong bertanya pada Ken.

"Daddy sedang berbicara dengan kakek. Aku tidak tahu mereka berbicara apa."

Jiang Shutong sedikit mengernyit, tidak tahu apa yang bisa dibicarakan oleh Gu Mingcheng dan Jiang Linian .

Pintu terdorong.

Detak Jantung Jiang Shutong pun semakin cepat.

Ken berlari ke Ayah lagi, dan dengan patuh memanggil, "Daddy!"

Gu Mingcheng sekarang berbicara kepada Ken, menggunakan bahasa Jerman dengan fasih.

Ketika dia berbicara bahasa Jerman, Jiang Shutong merasa bersalah, tidak tahu berapa banyak pembicaraannya dulu yang didengar olehnya.

" Pergi cari kakekmu. Daddy masih ada urusan yang mau dibicarakan dengan Mummy mu." Gu Mingcheng sambil membungkuk dan berkata kepada anak kecil ini.

Ken tidak gembira. "Tadi saat aku di luar, daddy menyuruhku mencari Mummy, Sekarang aku di dalam, daddy memintaku untuk pergi mencari Kakek! Daddy tidak sayang Ken!"

Gu Mingcheng tertawa, anak itu memberinya rasa aman menjadi seorang ayah.

dia anak kandungnya, ia semakin menyayangi Ken.

Terkadang, dia patuh seperti ibunya, membuatnya lebih menyayangi mereka.

Membuat jantungnya pun ikut berdetak.

Ken dengan sedih mendorong pintu keluar.

“Ken, katakan kepada kakek jangan membawamu keluar!” Jiang Shutong berteriak ke pintu.

Kenangan penculikan terakhir masih terngiang di dalam pikirannya.

Gu Mingcheng berdiri di pintu, Jiang Shutong sengaja tidak memandangnya.

Ken sudah pergi, dan kamar Jiang Shutong kembali menjadi tenang.

“Apa yang kamu bicarakan dengan ayahku tadi?” Jiang Shutong bertanya.

Gu Mingcheng berjalan di belakang Jiang Shutong, membungkuk, tangannya bersandar pada bahu Jiang Shutong, menatapnya di cermin, "mengenai catatan penduduk anak kita!"

"Anak kita", dua kata ini membuat hati Jiang Shutong gatal.

"Apakah dia setuju ?"

“Ya!” Gu Mingcheng menatap Jiang Shutong di cermin, “Apa maksudmu dengan mengirimiku pakaian dalam seperti itu?”

Jiang Shutong sedikit malu dan marah, "Kan aku sudah bilang, ini bukan milikku! ini bukan milikku! Berapa kali aku harus mengatakannya? Siapa aku? Apa kamu masih belum tahu?"

Gu Mingcheng menarik Jiang Shutong berdiri dari kursinya, "aku tentu sadar siapa kamu, hingga ukuran, kedalaman, dan titik G mu. aku mengetahuinya dengan detail!"

Jiang Shutong tersipu merah, "Kamu--"

Gu Mingcheng membungkuk dan mulai menciumnya.

Bibirnya dingin, tetapi masih semanis dan menyegarkan seperti biasa!

Jiang Shutong tidak bisa diam di dalam pelukannya.

Tangannya berusaha melewati ketiak Gu Mingcheng, dan berjuang mendorong bahu Gu Mingcheng.

Mereka jarang melakukan pelukan seperti ini.

Biasanya pelukan, hanyalah cara bantu untuk melakukan hubungan, sangat jarang melakukan pelukan yang murni.

Dia dipeluk hingga setengah terangkat, dia berusaha untuk menginjak kaki, Namun masih terus dicium olehnya.

Jiang Shutong merasa bahwa dia benar-benar murahan. Setelah meninggalkannya selama empat tahun, menolak proposal pernikahannya yang tergesa-gesa itu. Sudah jelas dia mengatakan bahwa ia tidak mencintainya. Namun ketika dia menciumnya, Tetap tidak dapat dihentikan, tidak tahan bahwa ia akan menjadi miliknya malam ini.

“Aku ingin kamu memakainya!” Gu Mingcheng berkata di telinga Jiang Shutong dengan suara yang rendah, serak, magnetik yang menjadi khas suara seorang pria.

Kehangatan yang lembut ini, tidak pernah dirasakan oleh Jiang Shutong selama empat tahun ini.

Dengan perasaan mabuk, dia jatuh di pelukan Gu Mingcheng, menyusut, dan semua beratnya didukung oleh Gu Mingcheng.

"Tidak mau," dia menyipitkan matanya.

"Cepat atau lambat, kamu akan mengenakannya untukku."

Jiang Shutong tidak berbicara.

Gu Mingcheng memeluknya, dan meletakkannya di tempat tidur, dan terus menciumnya.

Jiang Linian tiba-tiba mengetuk pintu, merusak suasana keintiman mereka berdua.

Dia mengatakan Ken mencari ibunya dan meminta Jiang Shutong untuk keluar.

Wajah Jiang Shutong memerah, rambutnya acak-acakan, namun dia bergegas keluar.

Jiang Linian terus menatap Jiang Shutong dengan ekspresi tidak senang, tetapi karena Gu Mingcheng masih ada di sana, ia tidak bisa mengungkapkannya.

Gu Mingcheng mengatakan dia akan membawa Ken jalan-jalan selama sehari, dan ada jamuan yang harus dihadiri.

Jiang Shutong tidak berpikir terlalu banyak, Hanya menyampaikan untuk menjaga baik-baik anaknya, supaya kejadian terakhir kali tidak terjadi.

Gu Mingcheng melirik Jiang Shutong, seolah menertawakan pertanyaan Jiang Shutong itu sangat kekanakan

Ini putranya sendiri.

Besok baru akan mengantar Ken ke rumah. Jiang Shutong jarang sekali bisa bersantai, dia bisa menonton TV dan merapikan rambutnya.

Jiang Linian sebenarnya ingin berbicara, namun terhenti.

Suasana hati Jiang Shutong sangat baik.

Berita bahwa Gu Mingcheng membawa putranya ke perjamuan muncul pada semua berita yang ada di Kota Hai pada hari berikutnya oleh Jiang Shutong.

Dia tidak berpikir terlalu jauh, Walaupun ia mengetahui status Gu Mingcheng.

Sosoknya dan sosok putranya sangat menarik perhatian di pesta.

Orang lain yang datang selalu membawa pasangannya ke pesta, hanya dia yang membawa putranya.

Media kota Hai masih belum tahu bahwa Gu Mingcheng memiliki seorang putra. Mereka hanya bisa menebak siapa anak yang berbahasa Jerman ini, dan siapa ibu anak ini?

Jiang Shutong sedikit bersalah, Dia hanya berpikir hanya acara makan, dia tidak pernah berpikir bahwa banyak hal akan terjadi.

Jiang Linian akhirnya tidak bisa menahan diri, dan berkata kepada Jiang Shutong, "Apakah kamu tahu, yang dibicarakan oleh Gu Mingcheng denganku mengenai syarat untuk pemindahan status Ken di bawah namanya?"

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu