Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 20 Cerailah

Bab 20 Cerailah


Dokter juga mengerutkan kening, “Dia tidak hamil, darahnya keluar dari kantong darah, tidak tahu dia sedang akting untuk film yang mana.”


Jiang Shutong yang sedang menangis, begitu mendengar ini, terkejut, tidak hamil? 


Lalu Lu Zhiqian datang, Gu Mingcheng yang berdiri di sana, tidak menghindar, Lu Zhiqian hanya melihat Gu Mingcheng sekilas, lalu lari ke kamar Yanxi.


“Disini tidak ada urusan kita, ayo pergi.” kata Gu Mingcheng pada Jiang Shutong.


Dalam pikiran Jiang Shutong, begitu Lu Zhiqian datang, dia langsung lari masuk ke kamar pasien, karena dia tidak menghargai Jiang Shutong yang ada disana, Jiang Shutong juga tidak mau menghargainya, lagi pula mereka berdua cepat atau lambat akan pisah, dia mengikuti Gu Mingcheng pergi.


Di depan Rumah Sakit, ada sebuah taman, yang sangat tenang, dengan pemandangan musim gugur yang sangat indah.


Jiang Shutong berdiri di samping gerobak penjual permen kapas, sewaktu kecil di suka makan permen kapas, sekarang dia baru saja mengalami kepanikan, dia ingin relax.


Dia membelinya 1 pcs 5 dollar.


Gu Mingcheng yang melihatnya memakan permen kapas, menundukkan kepala dan batuk-batuk yang disertai senyuman, Jiang Shutong tahu dia menertawakan Jiang Shutong yang kekanak-kanakan, dengan marahnya dia berkata, “Hanya makan permen kapas, apanya yang aneh?”


Lalu mereka berdua duduk di bangku.


“Permen kapas apa begitu enak?” tatap Gu Mingcheng pada Jiang Shutong, sambil meletakkan satu tangan di belakang bangku Jiang Shutong, sambil bertanya.


Jiang Shutong mengira dia akan mengatakan sesuatu tentang masalah Lu Zhiqian dan Yanxi, tapi tidak.


Jiang Shutong yang menjulurkan lidah menjilat permen kapas, tidak mengatakan apa-apa, hanya menganggukkan kepala.


Gu Mingcheng terdiam, lalu mengatakan sesuatu, “Cerailah, Jiang Shutong.”


Seolah-olah batu berat menghantam kepalanya, yang penuh dengan kekacauan.


Ini pertama kalinya Gu Mingcheng memanggil namanya, seolah-olah terdengar berbeda dengan memanggil nama orang lain, seakan-akan di hatinya, sudah memanggil nama ini puluh ribuan kali, seakan-akan dia orang yang sudah dikenal sangat baik——


“Cerai” gagasan ini sudah muncul di benaknya puluh ribuan kali, jadi, dia tidak terkejut, ketika di ungkit orang lain, sebaliknya, dia yang memanggil nama “Jiang Shutong”, terdengar seperti seekor kucing yang meraung hatinya.


Dia berhenti menjilat permen kapas, dan menundukkan kepala.


“Masih belum pikirkan dengan baik? Ku beri kamu waktu.” kata Gu Mingcheng.


Seakan Jiang Shutong cerai demi dia.


Jiang Shutong mengira karena masalah ini, Lu Zhiqian akan mencari ayahnya membuat perhitungan, ternyata tidak, malamnya dia sangat tenang, dia terlihat sangat lelah, langsung pergi ke kamar tidur.


Ini di luar dugaan Jiang Shutong, setelah di pikir-pikir, benar juga, Yanxi hamil bohongan, mungkin dia juga tertipu, sekarang dia membongkar kedok Yanxi, seharusnya Lu Zhiqian berterima kasih padanya.


Kejadian ini tidak memberikan pengaruh yang besar pada Jiang Shutong, dia berangkat dan pulang kerja seperti biasa.


Keesokan harinya, saat Jiang Shutong mau pulang kerja, kejadian memalukan terjadi——dia mens, dan tidak membawa pembalut, ini membuatnya sangat malu.


Setelah bekerja sepanjang sore, dia terus duduk di kursi, begitu bangkit, baru sadar, sudah tembus sampai ke kursi, sialnya kursi itu di balut bahan kain, kalau kulit atau kayu masih bisa di lap, tapi ini tidak bisa.


Dia pergi ke toilet, melihat celananya penuh dengan darah, kebetulan dia memakai mantel panjang, dia bermaksud, saat pulang kerja membalut celana dengan mantel, dengan begini rekan kerja tidak bisa melihatnya.


Melihat semua rekannya pergi, Jiang Shutong dengan hati-hati mengambil mantelnya dan bersiap untuk pergi.


Baru saja berdiri, belum memakai mantel, dia melihat Gu Mingcheng masuk ke kantor, dengan terburu-buru, seolah-olah sesuatu telah terjadi.


Jiang Shutong tertegun, dia tidak datang sepanjang hari, tapi ketika dia pergi, dia datang?


Gu Mingcheng melihat Jiang Shutong berdiri di sana, mantelnya masih belum dikenakan, dan berkata dengan santai, “kenapa belum pulang?”


“Aku——Aku——”karena Jiang Shutong tidak bisa berbohong, dia mengatakannya dengan gagap.


Awalnya ada barang Gu Mingcheng yang tertinggal di kantor, datang untuk mengambil, karena melihat Jiang Shutong yang terburu-buru, dia berdiri di samping Jiang Shutong.


Jiang Shutong dengan cepat bersandar di kursi dan menutup noda darah yang cukup besar di kursi dengan mantelnya.


“Ada pekerjaan yang belum selesai ku kerjakan, jadi——”

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu