Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 113 Putus (2)

Sesampainya dirumah, dia langsung naik ke atas ranjang dan memukul bantal sambil menangis, namun kesedihannya tak tertahankan hingga mengakibatkan dia bangun keesokan harinya dalam keadaan demam, dia sangat ingin memberitahukan kepadanya kalau dia sama sekali tidak menyadari telah jatuh ke dalam perangkap Lu Zhiqian, dan kenapa Gu Mingcheng memasukan ucapan pria itu ke hatinya, kenapa----kenapa----

Tidak penting!

Sekarang, semua itu sudah tidak penting lagi!

Dari awal Gu Mingcheng sudah tidak suka dengan Xu Maoshen, beberapa hari sebelumnya waktu di kota Hai juga seperti itu, sekarang pun sama, hanya saja masalah dengan Lu Zhiqian ini merupakan puncaknya.

Pelayan tokonya tahu kalau perasaan Jiang Shutong sedang tidak baik, jadi di hari kedua dia datang menjaga Jiang Shutong sambil mengoceh : “Jaman sekarang ini, mana ada lelaki yang baik!”

Jiang Shutong hanya menggertakkan gigi kuat-kuat.

Dia mengakui kalau perasaannya yang mendalam tidak bisa membayar kesalahan itu-----

Tapi kenapa dia tidak mau mendengar penjelasannya?

Jiang Shutong bolak-balik di Shanghai selama setengah bulan, kurun waktu itu pelayan tokonya yang baik hati mengenalkan teman pria, pepatah mengatakan kalau yang lama tidak pergi, maka yang baru juga tidak akan datang, dan jangan anggap serius cinta orang kaya.

Namun Jiang shutong masih saja tidak rela, dia benar-benar tidak rela!

Selama setengah bulan ini Xu Maoshen selalu menelepon dia dan menanyakan kabarnya, dan Jiang Shutong dengan nada datar menjawab kalau dia cukup baik.

Jadi Xu maoshen pun tidak bertanya lebih lanjut.

Karena Xu Maoshen tahu kalau penyebab Gu Mingcheng putus dengan Jiang Shutong ada kaitannya dengan dia, jadi Jiang Shutong pun mulai menjaga jarak dengan Xu Maoshen, mereka tidak bisa seakrab dulu lagi.

Sekarang sudah bulan September dan Jiang Shutong kembali lagi ke kota Hai.

Dia pergi ke vilanya Gu Mingcheng, namun pintu gerbangnya terkunci.

Jalan mendaki ke arah vila Gu Mingcheng, ditempuh oleh Jiang Shutong dengan berjalan kaki, dia mengenakan kemeja putih dan celana hitam longgar serta rambutnya diurai, sekilas terlihat seperti gadis pecinta seni.

Dia duduk di depan vilanya dan menunggu Gu Mingcheng datang, namun yang ditunggu tetap saja tidak muncul.

Jiang Shutong berjongkok sambil memeluk kedua kakinya di depan pintu rumah Gu Mingcheng, bulan sudah bersinar di langit, dan udara di gunung semakin dingin.

Ketika mobil Gu Mingcheng sampai di jalan tanjakan ke arah rumahnya, dia melihat Jiang Shutong yang sedang jongkok sambil memeluk kakinya, dan cara berpakaiannya berbeda dengan yang dulu, meskipun hari sudah gelap dan Jiang Shutong menunduk dan tidak begitu jelas terlihat, namun Gu Mingcheng masih bisa mengenalinya.

Kemudian Gu Mingcheng turun dari mobil dan membuka pintu, meskipun sebenarnya dia bisa saja menggunakan remote untuk membuka pintu sehingga dia tidak perlu turun dari mobil.

“Presdir Gu, kenapa anda tidak percaya padaku?” Jiang Shutong memegang lengan Gu Mingcheng.

“Aku bukannya tidak percaya padamu, aku-----“ Belum selesai Gu Mingcheng bicara, ucapannya sudah disela oleh seseorang dari dalam mobil, “Presdir Gu, orang itu bisa mati kedinginan, cepat masuk!”

Jiang Shutong menoleh dan baru menyadari ternyata ada orang yang duduk disamping kursi pengemudi, ternyata orang itu adalah Shu Yao.

Seketika hati Jiang Shutong terasa jatuh hingga ke dasar, dia berusaha memikirkan berbagai macam alasan namun tidak ada satupun yang keluar, ternyata Gu Mingcheng sudah berpacaran dengan Shu Yao, Jiang Shutong dengan reflek melepaskan pegangan tangannya seperti disetrum.

Jadi sekarang ini sulit untuk dikatakan, siapa yang merupakan cinta lama, siapa yang merupakan cinta baru.

Sangat ironis!

Jiang Shutong menundukkan kepala sambil tertawa getir, “Maaf, Presdir Gu, aku sudah mengganggu!”

Kemudian dia langsung turun gunung tanpa menoleh ke belakang.

Gu Mingcheng tidak menjawab, dia hanya melihat bayangan punggung Jiang Shutong yang putus asa dari kaca spion.

Setelah Gu Mingcheng naik ke mobil, dia masih saja melihat spion dan tidak langsung membuka pintu.

“Presdir Gu, kamu ini bagaimana sih? Bukankah kamu yang bilang kalau baju yang kamu belikan untukku hari ini semuanya dibuang, apakah masih mau mengelak?” Shu Yao berkata sambil menatap Gu Mingcheng

Gu Mingcheng mengernyitkan keningnya namun dia tidak berkata apapun, dan bayangan punggung Jiang Shutong sudah hilang di tikungan, dan akhirnya mobilnya masuk ke dalam gerbang.

Tanpa menunggu respon Shu Yao, dia berjalan dengan langkah lebar masuk ke dalam rumah dan langsung naik ke lantai dua.

Dia bisa melihat pemandangan di bawah gunung dari lantai dua, meskipun hari sudah malam namun bayangan tubuh Jiang Shutong cukup mencolok, ketika menuruni gunung dia melihat bayangan tubuh Jiang Shutong tertatih-tatih dan sesekali mengangkat tangannya untuk mengusap ----

Dia sedang mengusap apa?

Hati Gu Mingcheng terasa seperti dipilin.

Dia tahu dengan jelas Jiang Shutong sedang mengusap air mata.

Gu Mingcheng mengganti pakaiannya, kemudian dia turun kebawah sambil memegang rokok, sedangkan Shu Yao masih mencari ke sekeliling rumah.

“Dulu aku menyimpan banyak pakaian disini supaya Nie Mingming mengira kita pacaran!” Kemudian Shu Yao mengeluarkan sebuah koper dari kolong ranjang di sebuah kamar, “ditambah lagi kamu juga membelikan banyak pakaian untukku, makasih ya!”

Gu Mingcheng duduk di sofa sambil merokok, dia tidak mendengarkan ucapan Shu Yao.

Tak lama kemudian, Shu Yao membawa sebuah kotak yang sangat indah, dia mengeluarkan sebuah kalung semanggi berdaun empat, “Terima kasih, Presdir Gu!”

Gu Mingcheng mendongak lalu berkata, “Barang itu bukan untukmu, taruh disana.”

“Jadi, bukan untukku ya, lalu ini buat siapa? Apa ini untuk wanita yang tadi di depan pintu? Kalau mau kasih kenapa tidak dari awal kasihnya, bukankah sekarang kalian sudah putus?” Shu Yao meneliti mata kalung semanggi berdaun empat itu dibawah sinar lampu, ternyata mata kalung itu dibuat dengan tingkat presisi yang tinggi dan sangat berkelas, ditambah lagi kalungnya buatan Tiffany, dia sangat menyukainya. “

“Meskipun sudah putus, barang itu tetap bukan milikmu. Taruh disana!”

Shu Yao memonyongkan bibirnya, lalu dia meletakkan kalung itu.

Dia sudah mengemas barangnya ke dalam sebuah kardus besar, Gu Mingcheng akan mengantarkan barangnya ke hotel di kota.

Di dalam mobil, Gu Mingcheng bertanya satu-satu pada Shu Yao, “Pacar bulemu bagaimana?”

“Hah, sudah menghilang entah kemana.” Kelihatannya Shu Yao bisa berpikiran terbuka.

Aneh, Gu Mingcheng sudah mengenalnya bertahun-tahun tapi baru kali ini dia menanyakan pertanyaan yang cukup pribadi, jadi sebelumnya tidak peduli berapa banyak uang yang diminta oleh dirinya, Shu yao tetap saja merasa dirinya ada jarak yang cukup jauh.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu