Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 37 Aku Datang Melihat Wanitaku

Gu Mingcheng memesan semangkuk makanan diatas meja, eitts, apa dia lagi main trik?

Jiang Shutong menghampiri dan menghela nafas, “Apa?”

“Sup minyak kedelai!”

Jiang Shutong baru saja mau bertanya kepadanya kenapa harus minum sup minyak kedelai, tapi tiba-tiba dia mengingatnya, dia dulu pernah keguguran, dia ingin memberinya suplemen.

Dalam sekejap, hatinya menjadi hangat.

Meskipun Lu Zhiqian dan dia saling sehidup semati, juga Lu Zhiqian pernah mengatakan berkali-kali mencintai Jiang Shutong, tapi perhatian yang familiar seperti ini, dia tidak bisa melakukannya, atau mungkin anak itu bukan miliknya, jadi, sedikit kurang perhatian pada Jiang Shutong.

Tidak heran, hari itu Gu Mingcheng pernah mengatakan, menyuruhnya setiap hari merawat bunga, alasan merawat bunga itu palsu, yang benar adalah ingin menyuruhnya minum sup minyak kedelai.

Setelah minum sup, Jiang Shutong lupa mengatakan “terima kasih”dan langsung turun.

Saat Office Girl membersihkan pecahan vas kristal, dia menemukan seikat kunci di rak, lalu bertanya, “Presiden Gu, apakah ini kuncimu?"

Gu Mingcheng melihatnya dan berkata, “Tidak, berikan padaku.”

Ini seharusnya tadi Jiang Shutong saat mengambil vas bunga tidak sampai, lalu menggunakan kunci untuk mengambilnya.

Gu Mingcheng memandangi kunci-kunci itu seolah-olah semua perabot Jiang Shutong ada di dalamnya.

Dia menyipitkan mata sambil tersenyum, dia menyimpan kunci itu dalam genggamannya.

Saat malam hari pulang ke rumah, Jiang Shutong tidak bisa menemukan kuncinya, dia berpikir,mungkin ketinggalan di kantor, dan dia tidak menganggapnya serius, Lu Zhiqian ada di rumah, bisa membuka pintu untuknya.

Setelah makan malam, Lu Zhiqian bilang ingin keluar sebentar, mungkin sangat malam baru pulang, Jiang Shutong menjawab “Hmm”.

Bagaimanapun, dua orang yang hidup di atap yang sama, setidaknya masih memiliki sopan santun.

Jiang Shutong pergi ke kamar mandi untuk mandi, di kamarnya ada satu kamar mandi, jadi, biasanya setelah dia mandi, dia tidak begitu memperhatikan pakaiannya, apalagi, hari ini Lu Zhiqian tidak ada dirumah.

Setelah mandi air hangat, wajahnya sehalus dan seputih salju, rambutnya sedikit keriting, keluar dari kamar mandinya, gaun tidurnya terlihat bagus, tidak begitu rapi, dan terlihat setengah sexy.

Karena haus, tidak berpikir banyak, langsung pergi ke ruang tamu untuk menuangkan air.

Dan melihat seorang pria duduk di sofa, merokok, memandanginya.

Bukankah itu Gu Mingcheng.

Kejutan itu membuat Jiang Shutong melupakan segalanya dan tertegun selama dua menit.

“Presiden Gu, anda duduk di sini seperti pemilik rumah, tidak takut pemilik rumah sebenarnya kembali?”kata Jiang Shutong yang salah tingkah, dan dengan cepat menutup piyamanya.

Dia baru teringat, pagi ini meninggalkan kunci di kantor Gu Mingcheng.

Gu Mingcheng meletakkan satu kaki di kaki lainnya dan memandang Jiang Shutong dengan malas dan main-main, “Kalau pemilik rumah kembali, dia juga akan kembali posisinya, aku takut apa?”

Jiang Shutong sedikit marah, tapi dia belum pernah melihat orang seperti itu yang membobol rumah orang lain.

Karena dia tidak takut, Jiang Shutong lebih tidak perlu takut, dia sangat haus, jadinya pergi mengambil cangkir dan pergi ke dispenser air di sampingnya untuk minum.

Dia membungkuk, ujung baju piyama terlepas, memperlihatkan kaki putihnya.

Dari posisi Gu Mingcheng, kebetulan bisa melihatnya dengan jelas.

Dia menyipitkan mata, tatapan matanya tidak munafik, lalu dia langsung menatap lurus.

Selang berapa saat, Jiang Shutong baru sadar apa yang dilihatnya, dia yang membungkuk, lalu minum berdiri minum air yang ada di tangannya, tapi wajahnya tampak sedikit merah.

Tatapan matanya lurus dan menatap tulang putihnya,

Baru minum seteguk, Gu Mingcheng yang duduk di sofa berdiri, memeluk Jiang Shutong dalam dekapannya.

Karena tangan Jiang Shutong yang lagi memegang gelas, tidak berani memberontak, meskipun air minumnya tidak mendidih, tapi tetap terasa panas, dia hanya melihat tangannya diatas yang membentuk sebuah lekukan tubuh sexy, yang seluruh tubuhnya dalam dekapan Gu Mingcheng.

Sampai dia duduk di pangkuannya, dia masih memegang segelas air di tangannya.

Jiang Shutong seperti pin dan jarum, dia ragu untuk berdiri, terlebih lagi, itu di rumahnya, Gu Mingcheng adalah pria luar dibanding Lu Zhiqian pemilik rumah itu.

Hatinya gusar, merasa bersalah, semacam ada perasaan seperti Pan Jilian dan Wu Dalang.

“Aku bukan Pan Jilian.” katanya sambil menundukkan kepala, tidak seperti Pan Jilian yang membawakan obat.

“Aku juga bukan Xi Mengqi.” dia mengesampingkan rambut Jiang Shutong kesamping kanan wajahnya, wajahnya yang mulus, dingin dan kenyal.

*****(Pan Jilian adalah wanita cantik dalam drama klasik China yang merawat suaminya yang jelek bernama Wu Dalang. Pan Jilian selalu membawakan obat untuk Wu Dalang dalam sebuah mangkuk kecil. Xi Mengqi adalah pangeran kaya dan disukai banyak wanita, yang menaruh perasaan pada Pan Jilian)******

Selanjutnya, Jiang Shutong tidak tahu harus melakukan apa,

Karena posisi duduk, ujung baju piyamanya jatuh, dan seluruh paha Jiang Shutong terlihat.

Tangan Gu Mingcheng tidak bisa menahannya dan langsung menaruhnya di paha Jiang Shutong, dan perlahan-lahan merabanya.

Dia berbeda dengan Lu Zhiqian, dalam hati Gu Mingcheng tidak ada rasa ilfeel, yang ada hanya kenyamanan, karena dia tahu, dari awal hingga akhir, Jiang Shutong adalah miliknya seorang.

Jiang Shutong tidak tahan dengan sentuhannya, dia adalah orang yang sangat sensitif, jadi dia membelokan arah tubuhnya.

Karena tubuhnya yang bergerak, membuat nafas Gu Mingcheng menjadi lebih berat——

Gu Mingcheng tidak membiarkannya turun, dia meletakkan gelasnya di meja, lalu menindihnya lebih kencang.

Jiang Shutong hanya bisa melingkari leher Gu Mingcheng dengan kedua tangan, dan membungkukkan kepalanya di balik pundaknya, gerakan dan rasa malu ini, sebelumnya, tidak pernah ada, dia menempelkan dadanya ke tubuh Gu Mingcheng.

Tangan Gu Mingcheng menyentuhnya, dan sangat lembut——

Tak satu pun dari mereka berbicara.

Sampai seorang pria masuk, dan dia adalah Lu Zhiqian.

Jiang Shutong melompat seperti burung ditembak busur yang menakutkan. Meskipun Lu Zhiqian tahu bahwa dia pernah hamil anak dari Gu Mingcheng, Lu Zhiqian belum pernah melihat kemesraan dua orang seperti itu.

Jadi, hari ini adalah hari Lu Zhiqian menangkap, “Maling”.

Kata ini, memang sedikit tidak enak di dengar, tapi itu benar.

Lu Zhiqian sangat terkejut melihat pemandangan di depannya, dia menghampiri Gu Mingcheng dengan tidak percaya, “Presiden Gu, apa maksudmu? Hah? Apa maksudmu? Ini istriku! Beraninya kamu menggoda istriku dirumahku!”

Kalimat ini masuk ke telinga Jiang Shutong, dan dia tidak bisa membantah.

Gu Mingcheng duduk malas di sofa seperti biasa, “Aku datang melihat wanitaku!”

Lu Zhiqian menatap dengan tajam dan tampak marah, dia menunjuk ke arah Jiang Shutong dan berkata, “Apa kamu menyukainya? Apa yang kamu sukai darinya? Dia sebelum menikah sudah tidur dengan orang lain, kemudian menikah denganku, dan sekarang dia menggodamu——”

Ini membuat Jiang Shutong sedikit susah untuk membantah, kalau pria pertamanya bukan Gu Mingcheng, bagaimana dia bisa bergaul dengan dirinya?

Untung saja Gu Mingcheng tahu masa lalunya.

“Iya hanya karena suka. Karena tuan Lu tidak suka nona Jiang, tolong singkirkan tanganmu darinya, kalian masih muda, saling menyakiti seperti ini tidak ada ujungnya.”

Lu Zhiqian tiba-tiba mengambil vas di atas meja dan mau menghancurkannya, Jiang Shutong merasakan akan ada badai, hari ini akan terjadi perang.

“Pelacur, aku akan membunuhmu!” kata Lu Zhiqian sambil membanting vas bunga.

“Tuan Lu,” kata Gu Mingcheng yang masih duduk di sana dengan santai, “Kalau aku tidak salah lihat, vas ini sangat mahal, mungkin hanya akan bertahan sampai hari ini, dan mungkin ini akan menjadi barang paling berharga milik tuan Lu!”

Lu Zhiqian tertegun, Gu Mingcheng benar, di kota Hai, Gu Mingcheng hanya perlu menutupi langit dengan satu tangan dan menginjakkan kakinya, banyak perusahaan bisa bangkrut dalam satu menit, orang seperti ini tidak bisa diganggu.

Dia juga tahu, karena dia membunuh anak Gu Mingcheng, jadi, Gu Mingcheng baru balas dendam hingga seperti ini.

Tapi pada awalnya mengira, ini hanya anak haram Gu Mingcheng!

Mata Lu Zhiqian menatap lurus kedepan, melihat lantai di depan.

Sebenarnya, Jiang Shutong bukan wanita miliknya, bahkan dia tidak pernah menidurinya.

Dia duduk diam di lantai kehilangan suara dan berkata, “Apa yang kamu inginkan?”

“Gampang, kalau tidak cinta, cerai!” kata Gu Mingcheng.

“Siapa yang tahu, sebenarnya aku sangat mencintai Jiang Shutong, aku mencintainya melebihi nyawaku sendiri, tapi aku tidak bisa melawan ego ku sendiri!”Lu Zhiqian mulai menangis terseduh-seduh.

“Karena tidak bisa menang, lebih baik selamanya jangan melawan, untuk sementara Jiang Shutong tinggal dirumahmu, kalau dia ada masalah, kamu yang akan bertanggung jawab!” selesai mengatakannya, Gu Mingcheng pergi.

Dia tidak lagi begitu sabar untuk menghadapi Lu Zhiqian.

Ini adalah Gu Mingcheng, selama dia sudah memutuskan bagaimana memperlakukan seseorang, orang itu tidak akan pernah bisa melarikan diri.

Jiang Shutong berdiri di sana sepanjang waktu, Gu Mingcheng menepuk kepalanya, lalu bangkit dan pergi.

Ayah benar, pria seperti itu, berpikir sejauh bintang-bintang di cakrawala, tidak bisa dia jangkau.

Jiang Shutong sekarang berubah menjadi mutiara yang diletakkan Gu Mingcheng di rumah Lu Zhiqian, Lu Zhiqian hanya bisa melihatnya, tidak bisa menyentuhnya, dulu dia tidak ingin menyentuhnya sebelumnya, tapi sekarang dia tidak berani——

Jiang Shutong yang melihat Lu Zhiqian, duduk di lantai, dan kembali ke kamarnya.

Hari berikutnya, Manager Mo sangat bahagia, membuat Jiang Shutong juga mendapat pengaruh darinya, dan membuatnya terus bertanya hal baik apa yang terjadi.

Manager Mo menjawab, “Tentu saja kabar baik, mendapat proyek besar.”

“Aku juga disuruh ikut?”kepala Jiang Shutong menjulur kedepan, dan mengajukan pertanyaan yang sangat misterius.

“Kamu muridku, tentu saja.” jawab manager Mo, dia sudah 50 tahun-an, masih sangat kekanak-kanakan.

Manager Mo tidak mengatakan siapa kliennya, dan Jiang Shutong tidak bertanya, lagi pula, dia juga bilang akan membawa Jiang Shutong pergi, cepat atau lambat dia akan tahu, dan dia tidak bertanya lagi.

Saat itu jam menunjukkan pukul dua siang, Jiang Shutong pergi dengan mobil Manager Mo, dan dia sengaja menyiapkan sepasang flat shoes di kantor, kalau-kalau akan dinas lapangan di jam kerja.

Tidak jauh dari perusahaan, tampaknya itu di atas bukit, ini villa yang sangat besar, dibandingkan dengan rumah Lu Zhiqian, bisa dibilang sebagai “rumah kumuh”, yang sanggup membuat Jiang Shutong kagum.

Tidak hanya ada halaman depan dan belakang, masih ada juga bebatuan mahal di taman, hari ini manager Mo datang kesini untuk mendesain taman, membuat gunung-gunungan palsu, lebih baik ada jembatan dan air yang mengalir.

Pemiliknya tidak ada di rumah, pembantu rumah tangga yang membukakan pintu, tapi Jiang Shutong merasa pemiliknya cukup sentimental dan mengenal kehidupan dengan baik.

Kedua orang ini berdiri di halaman dan memperkirakan desain renovasi, dan menentukan langkah awal yang akan dilakukan.

Saat ini, telepon di kamar belakang berdering.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu