Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 488 Dia Sakit

Xu Shian terdiam sesaat, berbalik dan pergi.

Miao Yingdong baru saja ingin menutup pintu, Qiao Yueran seperti menggila, membuka pintu dan berlari keluar.

Dia melihat Xu Shian sedang berjalan di koridor, sambil batuk sambil berjalan terhuyung-huyung dengan bersandar di dinding.

Air mata Qiao Yueran langsung menderas, dia berlari menghampirinya dan merangkul lengannya, "Apakah kamu baik-baik saja?"

Xu Shian sekedar mengangkat tangannya, "Aku baik-baik saja!"

"Aku tidak pernah berpikir untuk melepaskanmu, benar-benar tidak pernah memikirkannya! Informasi yang kuberikan padamu adalah hasil curianku dan itu ketahuan olehnya! Dia menghukumku, aku tidak menyangka konsekuensinya begitu besar!" Xu Shian berjongkok di tanah, bersandar pada dinding, senyuman sedih terpasang di wajahnya, "Yueran, aku tahu bahwa semua yang kamu lakukan adalah untukku, jika tiada kamu, aku sudah mati sejak awal! Pulanglah, pulang untuk menemaninya, dia sedang menghukummu sekarang, melihatmu ikut keluar, hukumanmu akan menjadi lebih berat, aku mungkin juga akan dihukum!” Kata Xu Shian dengan tangan memegang dada.

Qiao Yueran terpana sejenak. Kata-kata Xu Shian benar. Jika Miao Yingdong menghukum Xu Shian, tubuh Xu Shian tidak akan bisa menahannya!

Ingusan dan tangisan menyertai kata-kata, "Tapi aku benar-benar mengkhawatirkanmu. Di mana kamu tinggal?"

"Aku tinggal di lantai bawah, di ruangan normal. Bagaimana bisa seorang karyawan sepertiku tinggal di ruangan yang sama dengan bos? Beri tahu dia bahwa kerjaanku sudah selesai, aku pulang ke perusahaan dulu! Akhirnya aku tahu kenapa dia membawaku keluar kali ini, pekerjaanku memang tidak penting. Apa yang ingin diperlihatkannya padaku sudah kulihat, sudahlah, kamu pulang saja. "Xu Shian bersandar di dinding.

Qiao Yueran tidak henti menangis, dia sekarang menemukan betapa kejamnya Miao Yingdong.

"Yueran," Xu Shian bertanya lagi, "apakah kamu menyukainya?"

Qiao Yueran membeku sejenak, lalu menggelengkan kepala.

Xu Shian tersenyum, berjuang untuk bangkit dari lantai, "Aku baik-baik saja, kamu cepat pulang! Jika dia marah, maka akan celaka! Maafkan aku, Yueran, maafkan aku!"

Xu Shian juga menangis.

Selama 18 tahun ini, Xu Shian dan Qiao Yueran telah menghadapi banyak kesulitan bersama-sama. Biasanya Xu Shian yang selalu menghalang di depan, sedangkan Qiao Yueran di belakang. Ini adalah pertama kalinya ia tertinggal, juga kehilangan kekasihnya.

Dia baru saja memungut kembali nyawanya dari pintu kematian, dia tidak bisa lagi memberi Qiao Yueran kebahagiaan, hanya bisa mendorong Qiao Yueran ke sisi Miao Yingdong.

Namun, akankah pria seperti Miao Yingdong memperlakukannya dengan baik?

Qiao Yueran memandangi punggung Xu Shian. Dia baru saja kambuh, tapi malah langsung menanggung pukulan semacam ini, semoga dia baik-baik saja.

Seperti yang dikatakan Xu Shian, dia harus berperilaku baik di depan Miao Yingdong. Jika tidak, Miao Yingdong akan menghukumnya, juga menghukum Xu Shian. Walau dia sekarang sangat sedih, tiba di kamar, dia hanya bisa berlagak seperti orang santai yang tidak terjadi apa-apa.

Qiao Yueran kembali ke kamar, Miao Yingdong telah berganti pakaian.

Sosoknya yang acuh tak acuh mengenakan setelan mahal.

“Sudah pulang?” Miao Yingdong menatapnya dengan dingin, “Memang, hubungan 18 tahun tidak bisa ditandingi orang lain.”

Qiao Yueran telah menyeka kering air matanya, tetapi matanya masih tampak merah. "Tuan Miao, dia bilang bahwa dia telah menyelesaikan pekerjaannya dan dia akan kembali ke perusahaan terlebih dahulu!"

Qiao Yueran berpura-pura santai sambil berjalan ke jendela, dia mengkhawatirkan Xu Shian, dia ingin melihat dari jendela apakah Xu Shian telah pergi.

"Hari ini aku harus pergi untuk membicarakan masalah bisnis, kamu tunggu di sini." Ujarnya.

“Oke.” Sahut Qiao Yueran.

Dia masih berdiri di dekat jendela, sebenarnya dia tidak bisa menyalahkan orang lain atas perihal ini. Miao Yingdong tidak pernah memaksanya, dia sendiri yang meminta bantuan pada Miao Yingdong ketika dia kekurangan uang. Oleh karena itu, dia tidak membenci Miao Yingdong sama sekali, ini merupakan konsekuensi yang harus ditanggungnya atas pilihan yang telah diambilnya.

Xu Shian menghalang sebuah taksi, dia melihat ke arah kamar Qiao Yueran dari lantai bawah, tangan Qiao Yueran menempel di kaca jendela.

Ketika mobil Miao Yingdong keluar, terlihat Xu Shian berdiri di samping mobil, berpamitan dengan Qiao Yueran.

Matanya sedikit menyipit, pergi tanpa meninggalkan sepatah kata pun.

Perasaan semacam itu adalah sesuatu yang sudah ada di tangan orang, orang lain bahkan tidak memiliki kesempatan untuk mendambakannya lagi!

Qiao Yueran mengirim Xu Shian sebuah WeChat, menyuruhnya untuk merawat diri dengan baik, jangan terlalu banyak pikir.

Miao Yingdong mengirimkan sejumlah uang kepada Qiao Yueran, menyuruhnya untuk membeli beberapa pakaian, malam ini dia akan membawanya pergi menghadiri pesta.

“Kenapa bawa aku?” Tanya Qiao Yueran.

Dia dan Miao Yingdong hanyalah hubungan sementara, setelah malam ini, keduanya mungkin tidak memiliki hubungan lagi.

"Tidak kenapa-napa! Pergi beli pakaian." perintah Miao Yingdong.

Mungkin dia tidak suka orang banyak bertanya.

Qiao Yueran pergi ke mal dan membeli beberapa pakaian. Dia agak linglung. Pada dasarnya, dia membeli apa saja yang direkomendasikan oleh wiraniaga kepadanya. Tentu saja, mereka merekomendasikan yang paling mahal. Tentunya, pakaian mahal akan tampak sangat bagus ketika dipakainya.

Pada malam hari, Miao Yingdong menunggunya di lantai bawah. Qiao Yueran turun dengan gaun hijau gelap dan sepatu hak tinggi, rambut membadai. Di dalam mobil, Miao Yingdong memandangnya, dia tampak anggun dengan penampilan ini.

Setelah masuk ke mobil, dia memanggil "Tuan Miao", kemudian mengangguk dengan lembut.

Miao Yingdong tidak menjawab, setelah mobil melaju, dia berkata, "Coba senyum!"

“Apa?” Qiao Yueran bingung.

"Aku suruh kamu senyum! Pergi dengan wajah tegang seperti ini, orang lain akan mengira aku menggertakmu." Ucap Miao Yingdong.

Qiao Yueran merilekskan emosi, memberi senyuman pada Miao Yingdong.

Apakah dia tidak menggertaknya? Dia menggertaknya sepanjang waktu.

Mengandalkan uang untuk melakukan apa pun sewenang-wenangnya.

Senyuman kecil itu memasuki hati Miao Yingdong.

Sudut bibir sedikit terangkat, mata mengeskpresikan senyuman, bak angin musim semi, bak hujan musim panas, bak awan musim gugur, bak matahari musim dingin.

"Hari ini hanya pesta rutin, tiada kenalan, santai saja."

Qiao Yueran sekedar merespons "Iya".

Di hadapan Miao Yingdong, dia sangat berhati-hati dalam setiap gerak-gerik.

Jika dulunya demi uang, maka sekarang demi Xu Shian.

Sebenarnya, dia ingin Xu Shian mengundurkan diri, tetapi dia membayar harga yang sedemikian tinggi untuk mencuri informasi. Jika Xu Shian mengundurkan diri, maka akan bertentangan dengan niat aslinya. Apalagi Xu Shian sedang mencari pekerjaan, tidak pasti akan menemukan yang lebih baik. Hanya setelah melalui masa percobaan untuk pekerjaan baru, barulah bisa menghasilkan uang.

Qiao Yueran terus melihat lalu lintas yang sibuk di luar jendela.

Benar saja, itu adalah pesta yang tidak dihadiri banyak orang. Qiao Yueran tidak banyak bicara. Dia bersembunyi di sudut. Namun, Miao Yingdong menariknya untuk menari di tengah pesta.

Miao Yingdong terus menundukkan kepala untuk menatapnya. Dia sedikit tidak nyaman, mengangkat kepala dan bertanya, "Tuan Miao, apa yang Anda lihat?"

“Lihat dirimu yang cantik!” Tatapan Miao Yingdong selalu merupakan tatapan malas dengan aristokrat. Tatapannya mengesankan, tetapi orang lain tidak pernah bisa memahami tatapannya itu, hatinya tidak pernah tergerak.

Setelah dia mengatakan ini, Qiao Yueran merasa semakin tidak nyaman.

Malam ini, Miao Yingdong lagi-lagi meniduri Qiao Yueran semalaman.

Ini adalah malam kesembilan mereka.

Dalam keadaan setengah sadar, Qiao Yueran berpikir bahwa dirinya tidak boleh terus begini lagi.

Setelah kembali ke sekolah, dia akan memutuskan hubungan dengannya, jumlah hubungan intim yang terjadi di antara mereka berdua tidak akan mencapai dua digit.

Keesokan harinya, Qiao Yueran lagi-lagi terbangun dengan tubuh penuh luka, Miao Yingdong mengantarnya kembali ke sekolah.

Tiba di sekolah, ibu Xu Shian menelepon Qiao Yueran dan mengatakan bahwa Xu Shian sakit lagi. Tapi ibu Xu Shian juga menyuruhnya untuk tidak perlu khawatir, karena Xu Shian hanya flu, sebab kekebalan tubuh lemah, bahkan flu pun akan dengan mudah menyebabkan berbagai komplikasi, jadi dia pergi ke rumah sakit.

Qiao Yueran pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Xu Shian.

Ketika melihat Xu Shian, Qiao Yueran jelas merasakan ada sesuatu yang membatasi mereka.

Antara dia dan Xu Shian, seperti terdapat banyak kata yang sulit diucapkan.

Dia merasa dirinya tidak tahu malu untuk mendatangi Xu Shian, dia tidur dengan pria lain, dan Xu Shian tahu itu!

Tapi seperti yang dikatakan Miao Yingdong, persahabatan mereka selama 18 tahun telah menjadi kebiasaan bersama, tidak ada yang bisa meninggalkan satu sama lain.

Keduanya tidak mengungkit perihal Miao Yingdong, juga tidak membahas masa depan mereka berdua, hanya membicarakan topik yang tidak signifikan.

Xu Shian berkata dia akan kelaur rumah sakir dua hari kemudian, meminta Qiao Yueran untuk tidak mengkhawatirkannya.

Qiao Yueran mengangguk, berkata dirinya akan pergi melihat Niantong besok, berencana membuatkan Niantong makanan.

Xu Shian juga mengangguk.

Terasa semacam perasaan tidak puas dalam obrolan.

Pada siang hari berikutnya, Qiao Yueran membuat es buah untuk Niantong, Niantong agak lelah akhir-akhir ini, dia berbaring di tempat tidur.

Ketika Qiao Yueran naik, Niantong sedang bertelepon dengan Miao Yingdong.

“Niantong, ayo makan es buah!” Kata Qiao Yueran.

Kalimat ini diteruskan sampai ke telinga Miao Yingdong melalui saluran telepon.

Melihat Yueran masuk, Niantong mengakifkan speaker ponsel.

Meski tidak ingin menjadi mak comblang lagi, tapi sudah menjadi kebiasaan untuk menjadi mak comblang.

Ketika Qiao Yueran masuk, Niantong sedang berbicara, "Perjalanan ke luar negeri kali ini sangat melelahkan, energiku tidak pulih untuk waktu yang lama. Jadi, abang, walau kamu sakit, aku juga harus menunggu sampai Liyuan pulang baru bisa pergi menjengukmu. Tapi menyedihkan sekali, kamu harus melewati flu berat sendirian!"

Niantong sekilas menatap Qiao Yueran, kepala Qiao Yueran tertunduk, seperti sedang memikirkan sesuatu.

Apakah dia sakit? Apakah serius?

“Kejam, kamu bahkan harus memilih hari untuk menjenguk abangmu yang sakit?” Miao Yingdong sedang duduk di sofa saat ini, melihat dokumen perusahaan.

Sebenarnya, sakitnya jauh kurang serius dari yang dideskripsikannya, hanya flu ringan yang tidak memprihatinkan.

Deskripsinya itu hanya untuk – didengar seseorang.

Jantung Qiao Yueran berdebar.

"Oke, ketika Liyuan pulang sore nanti, aku akan pergi ke rumahmu!" Kata Niantong sambil tersenyum.

Qiao Yueran telah meletakkan es buah dan turun ke lantai bawah.

Pada sore hari, ketika Niantong hendak keluar, dia merangkul lengan Nan Liyuan, "Yueran, kami mau pergi menjenguk abang, abang sakit parah, apakah kamu mau pergi menjenguknya?"

Qiao Yueran tersenyum ringan, "Pacarku juga sakit dan flu. Dia sedang berbaring di rumah sakit. Besok baru kujenguk Tuan Miao."

Niantong tertawa, "Ternyata tidak mau bersama kami, mau sendirian ya!"

Niantong tidak memaksa Qiao Yueran.

Qiao Yueran pergi ke rumah sakit dan tampak linglung ketika berbicara dengan Xu Shian.

Percakapan mereka berlangsung dengan pertanyaan dari Xu Shian dan jawaban darinya. Ketika dia mengkhawatirkan sesuatu, dia suka mengupas kulit jeruk.

Xu Shian menyadari hal ini sejak dulu.

Niantong pergi ke rumah Miao Yingdong dan berkata, "Yueran awalnya mau datang hari ini juga. Sayangnya, pacarnya juga sakit. Kamu hanya bisa menyalahkan diri sendiri karena tidak begitu penting baginya, kalah penting dari pacarnya. Tetapi dia juga bilang bahwa dia akan datang untuk menjengukmu besok."

Tangan Miao Yingdong lagi memegang gelas dan hendak menuangkan air. Mendengar Niantong berkata demikian, dia menjawab, "Benarkah?"

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu