Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 106 Aku Mau Tinggal Bersamamu 1

Jiang Shutong telah sibuk di Kota Hai selama semingguan, selama seminggu ini, dapat dikatakan bahwa dia sibuk tanpa henti dan sering bekerja lembur. Untungnya, kesehatannya semakin membaik dan liburan reguler juga telah tiba, Jiang Shutong merasa lega.

Akhir-akhir ini, Gu Mingcheng juga sangat sibuk, tidak bisa menarik diri keluar dari kesibukan itu.

Seminggu kemudian, tanggal 5 September, Jiang Shutong mendapatkan berita dari toko Shanghai bahwa Nyonya Tong datang memesan barang, jadi dia harus kembali.

Sekian lama tidak berada di toko, Jiang Shutong juga kangen akan bisnis di toko, jadi dia pun langsung memesan tiket pesawat untuk pulang ke Shanghai, seolah-olah Shanghai yang merupakan rumahnya, Kota Hai hanyalah tempat yang dilaluinya.

Sehabis memproses pesanan Nyonya Tong, dia menerima telepon dari ibu mertuanya yang mengatakan bahwa ingin mentraktir Jiang Shutong untuk makan malam pada hari berikutnya, di restoran luar.

Jiang Shutong ragu sejenak, terhadap ibu mertuanya, dia masih memiliki rasa hormat, tetapi jika disuruh pergi ke rumah Lu Zhiqian, dia tidak akan mau, dia takut Lu Zhiqian akan bertindak sesuatu yang menakutkan lagi padanya.

Jiang Shutong menyetujui ajakan itu.

Ibu mertuanya mentraktir Jiang Shutong di Hotel Kempinski yang besar, kemewahan itu membuat Jiang Shutong takjub.

Pada waktu bersamaan.

Xu Maoshen juga sedang membeli barang, dia pergi ke pameran pakaian dan melihat konsep desain dari banyak master desain pakaian yang terkenal, dia membeli sebuah buku 'Galeri Desainer Mutakhir', kembali ke kantor dan mulai membungkus buku itu, bagaimanapun dia tidak merasa hasil kemasannya bagus.

Kebetulan Gu Mingcheng datang ke kantornya, melihat Xu Maoshen membungkus barang dengan sangat hati-hati, dia pun bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"

Xu Maoshen tidak segera menjawabnya, seperti sedang menimbang kata-kata.

“Dia pulang ke Shanghai, tahukah kamu?” Tanya Xu Maoshen.

Gu Mingcheng mengernyit, dia tidak tahu tentang hal ini.

Apakah Jiang Shutong mendadak memiliki masalah sehingga lupa untuk memberitahunya, atau dia memang tidak berpikiran bahwa dia seharusnya memberitahunya bahwa dia pulang ke Shanghai?

“Dia tidak memberitahumu?” Xu Maoshen menatap Gu Mingcheng dengan ekspresi terkejut.

Raut muka Gu Mingcheng sangat buruk.

“Hadiah apa yang kamu persiapkan untuknya hari ini?” Xu Maoshen bertanya.

"Apa?" Kerutan pada kening Gu Mingchen semakin dalam.

"Hari ini ulang tahunnya, jangan katakan bahwa kamu tidak tahu."

Seluruh wajah Gu Mingcheng gelap, dia benar-benar tidak tahu bahwa hari ini adalah ulang tahunnya.

Xu Maoshen melihatnya dari kontrak kerja yang ditandatangani oleh Jiang Shutong dan amon, 6 September adalah hari ulang tahunnya.

Tapi yang tidak dia ketahui adalah bahwa Jiang Shutong bahkan lupa akan ulang tahunnya sendiri.

“Kamu mau kasih apa ke dia?” Xu Maoshen bertanya lagi.

"Mungkin mobil. Aku sudah memilihnya, bisa diambil kapan saja." Sudut bibir Gu Mingcheng akhirnya menunjukkan senyuman kecil, untungnya, hadiah ini sudah disiapkan sejak awal, sehingga tidak terlalu tergesa-gesa.

Xu Maoshen tersenyum bermaksud menyindirnya.

"Apa yang kamu tertawai?" Tanya Gu Mingcheng

“Kasih mobil, dia tidak akan suka.” Xu Maoshen tertawa sambil menggelengkan kepala.

Gelengan kepala semacam ini memberi Gu Mingcheng memiliki rasa keterasingan karena dikecualikan, seolah-olah hanya barang yang diberikan oleh Xu Maoshen yang akan disukai Jiang Shutong, padahal hanya sekadar sebuah buku.

Gu Mingcheng melakukan panggilan telepon, meminta sekretaris untuk mengambil mobil, dia mau membawa mobil ke Shanghai sore ini.

Pada pukul 2 siang, sebuah Mercedes slk200 merah terang muncul di pintu depan perusahaan Mingcheng Group, Gu Mingcheng mengemudikan mobil itu.

Sebelum Gu Mingcheng pergi, Xu Maoshen menyerahkan hadiahnya kepada Gu Mingcheng, menitipkannya untuk diberikan kepada Jiang Shutong, dia sendiri tidak pergi, karena bagaimanapun ini adalah momen untuk mereka berdua, ruang dan waktu seharusnya diberikan kepada mereka berdua.

Pada saat ini, Jiang Shutong sedang mengobrol dengan ibu mertuanya di Hotel Kempinski, bertanya-tanya tentang kondisi kesehatan ibu mertua. Kali ini, ibu mertuanya sama sekali tidak membicarakan Lu Zhiqian, tetapi segera, Lu Zhiqian muncul di depan Jiang Shutong dengan mendorong sebuah kue yang terdiri dari beberapa tingkatan, sambil bernyanyi: Happy birthday to you!

Jiang Shutong terbengong, ketika dia ingat bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya, barulah dia mulai merasa takut.

Orang lain akan senang ketika diberi kejutan semacam ini. Mengapa Jiang Shutong merasa takut?

Dia sendiri juga tidak tahu dari mana perasaan itu berasal, hanya saja dia selalu merinding dan ketakutan ketika melihat Lu Zhiqian, adegan terakhir kali di mana ia mengakali Gu Mingcheng supaya jatuh masih jelas tertanam di dalam benaknya, sekarang dia tersenyum pada Jiang Shutong, Jiang Shutong merasa sangat menjijikkan.

Sedangkan ibu mertua, tampak jelas bahwa ia telah membohonginya.

Jiang Shutong mengambil tas dan hendak pergi, Lu Zhiqian langsung meraih lengannya, "Shutong, jangan pergi. Hari ini adalah hari ulang tahunmu. Aku datang untuk merayakannya bersamamu."

"Lu Zhiqian, simpan wajah munafikmu itu, jangan berpikir bahwa aku tidak mengetahui rencana panjangmu, kamu ingin menangkap dua burung dengan sekali lemparan batu, tidak mau Gu Mingcheng mengambil alih proyek ini, juga tidak mau kami bersama, benar-benar tidak ada yang bisa menyaingi rencana licikmu itu.” Jiang Shutong mengambil tas dan siap pergi.

Lu Zhiqian malah masih menghentikannya sambil memasang senyuman lebar, "Jangan marah, tidak peduli seberapa liciknya aku, tidakkah kamu juga sudah menyadarinya? Lihatlah, dia bahkan tidak menemani kamu merayakan ulang tahun—"

Jiang Shutong tersenyum sinis, dia sendiri bahkan melupakan hari ulang tahunnya sendiri akibat terlalu sibuk.

“Shutong, kamu dengar dulu apa yang ingin dikatakan Zhiqian!” Ibu mertua berdiri, berpihak di sisi yang sama dengan Lu Zhiqian.

Novel Terkait

My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu