Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 371 Niantong Mencintaimu, Mencintai Seluruh Jiwamu

Jiang Shutong segera mengenali bahwa itu adalah suara Xi Yao. Dia pun melepaskan handsfree-nya, lalu berjalan ke hadapan Gu Mingcheng dan membiarkannya berbicara.

“ Baik! ” Kata Gu Mingcheng.

“ Oh, terima kasih Presdir Gu karena telah merawat mamaku. Aku meneleponmu hanya karena ingin berterima kasih. ” Kata Xi Yao.

Jiang Shutong tersenyum menyeringai. Ternyata yang menelepon selama ini adalah Xi Yao yang selalu berakting. Jiang Shutong tahu bahwa Gu Mingcheng telah beberapa kali pergi mengunjugi mama Xin Yao.

Dia menatap Gu Mingcheng dengan curiga dan berpikir mengapa Xi Yao melakukan panggilan ini secara anonim.

Oleh karena itu, dia berkata pada Gu Mingcheng dengan ragu : “ Xi Yao telah jatuh cinta padamu, kamu jangan menganggapnya tidak serius! ”

“ Aku menganggapnya serius dan aku khawatir kamu tidak menganggapnya serius! ” Gu Mingcheng memandang IPAD dan berbicara dengan santai.

Jiang Shutong tertegun sejenak, lalu menatap Gu Mingcheng dan berkata : “ Gu Mingcheng, mengapa kamu sengaja mencari masalah denganku? ”

Jiang Shutong benar-benar tidak bisa memahami maksud dari Xi Yao. Awalnya, dia mengincar suami putrinya, dan kemudian suaminya. Haha, benar-benar cari masalah. Sebelumnya, dia selalu takut untuk membiarkan Niantong tahu dan melakukannya secara diam-diam. Dan sekarang dia benar-benar mencari masalah, maka dia pun menuruti keinginannya.

Selama beberapa tahun ini, Jiang Shutong telah mengalami banyak cobaan, dan kehidupannya tidak seindah dulu lagi.

.....

Selama Nan Liyuan tinggal di Amerika, Gu Niantong kebetulan menerima pemberitahuan dari teman kelasnya bahwa mereka akan mengadakan acara pertemuan teman kelas. Dia juga sudah lama tidak bertemu dengan teman kelasnya.

Di acara pertemuan teman kelas, tentu saja tidak boleh membawa suami. Gu Niantong dan Nan Liyuan telah mengatakan bahwa Gu Niantong akan membiarkannya mengantarnya sampai ke depan pintu hotel dan kemudian Nan Liyuan akan pergi.

Gu Niantong sangat senang dapat berkumpul bersama teman sekelas lagi. Gu Niantong tidak pernah minum alkohol, tetapi ini adalah pertama kalinya Gu Niantong berkumpul kembali bersama dengan teman kelasnya setelah dia pindah, jadi tentu saja dia harus minum sedikit. Kadar alkohol sampanye sangat tinggi, dan Gu Niantong pernah mabuk sekali, jadi dia pun menyesapnya sedikit dan langsung meminum jus.

Sangat senang.

Gu Niantong merasa sedikit pusing, tetapi masih baik-baik saja. Teman-temannya masih ngobrol, dan semua orang di Harvard itu elit, jadi tidak ada yang saling memuji satu sama lain.

Gu Niantong duduk di sofa dan memegang kepalanya.

Beberapa saat kemudian, ada seseorang muncul dan ternyata itu adalah He Ting.

Gu Niantong merasa sangat tidak enak badan dan dia berpikir, bagaimana dia bisa pusing hanya dengan meminum jus?

He Ting dulunya adalah seorang mahasiswa Harvard dan beberapa teman kelas Gu Niantong juga mengenalnya. Semua orang yang mengenal He Ting tahu bahwa dia memiliki hubungan baik dengan Gu Niantong. Melihat He Ting duduk di sofa, dia pun tidak mengatakan apa-apa.

“ Nona Niantong, bagaimana kabarmu? ” He Ting sangat dekat dengan Gu Niantong.

“ Sangat baik. Suamiku yang mengantarku datang kesini. ” Gu Niantong merasa kepalanya semakin sakit dan dia ingin memanggil satu atau dua temannya. Tetapi dalam sekejap, semua temannya sudah tidak ada di dalam ruangan itu.

Dia tahu bahwa He Ting yang telah memberinya obat. Tetapi dia hanya tidak menyangka bahwa teman kelasnya akan menggunakan cara kejam seperti ini.

Dia mengeluarkan ponsel dari tasnya dan ingin menghubungi Nan Liyuan.

Ponselnya tiba-tiba diambil oleh He Ting dan kemudian dia berkata : “ Ingin menelepon suamimu? Mari kita ngobrol dulu, kamu juga sudah lama tidak bertemu denganku. Nona Niantong benar-benar sangat harum, aku telah meremehkan Nan Liyuan ! ”

He Ting mendekati leher Gu Niantong dan mengucapkan sebuah kalimat, lalu dia pun segera dihempas Gu Niantong.

He Ting menahan pergelangan tangan Gu Niantong dan berkata : “ Pergelangan tanganmu sangat kecil... Apakah kamu tahu berapa banyak yang aku habiskan untuk mengadakan acara pertemuan teman kelasmu ini? Dan juga butuh banyak usaha untuk memasukkan obat bius di dalam jusmu. ”

“ Obat apa yang kamu berikan padaku? ” Tanya Gu Niantong.

“ Masih perlu ditanya? Tentu saja obat perangsang. papamu telah bertindak terlalu cepat, dan juga sudah menikahimu dengan Nan Liyuan begitu cepat. Mengapa tidak memberiku kesempatan sama sekali! ” He Ting memegang dagu Gu Niantong.

Mungkin kehidupan Gu Niantong dalam 20 tahun ini begitu mulus sehingga dia belum pernah mengalami hal seperti ini dan hari ini dia seperti melihat bahaya dunia.

“ Aku merasa menderita. Kamu harus membawaku ke tempat lain, disini ada kamera. ” Gu Niantong menatap kamera dan berkata padanya. Dia ingin pergi dari sini, ada banyak orang di jalan sehingga dia dapat menemukan kesempatan untuk melarikan diri dan menelepon Nan Liyuan.

“ Baik! ” Kata He Ting. Dia berpikir bahwa Gu Niantong tidak mungkin mempermainkannya. Nona kaya ini tidak memiliki banyak pengalaman dan kemampuan intelektual selain penampilannya. Ketika Gu Niantong sekolah, dia adalah seseorang yang sombong dan mendominasi.

Sepanjang jalan, Gu Niantong sangat benci dengan penemu obat perangsang ini, dan sekarang dia merasa sangat menderita.

He Ting ingin menggendongnya, tetapi dia menolaknya. Dia bisa berjalan sendiri dengan memegang lengan He Ting.

Untung saja dia bertemu dengan Lu Jingyuan di koridor hotel.

Gu Niantong tidak tahu bagaimana Lu Jingyuan bisa tiba-tiba muncul di tempat ini. Dia sangat terkejut, tetapi sekarang Lu Jingyuan adalah penyelamatnya.

“ Kak Lu. ” Kata Gu Niantong. Begitu dia akan berjalan menuju Lu Jingyuan, He Ting langsung menahan lengannya.

“ Niantong ? Mengapa kamu bisa bersama dengan He Ting ? ” Lu Jingyuan bertanya karena wajah Gu Niantong merah dan kekuatannya bergantung pada He Ting.

“ Kak Lu, aku... ” Niantong sekarang kesulitan untuk berbicara dan kata-katanya tidak jelas.

“ Niantong menghadiri acara pertemuan teman kelas dan aku juga merupakan teman kelasnya. ” He Ting menepuk tangan Gu Niantong dan berkata.

“ Kak Lu, jangan pergi... ” Gu Niantong berusaha sekuat tenaga untuk berbicara. Matanya sudah mulai buram dan kepalanya sangat pusing.

Lu Jingyuan telah mengetahui masalahnya. Niantong sudah menikah dan dia tidak pernah memiliki hubungan yang ambigu dengan He Ting sebelumnya. Dan apa yang terjadi sekarang?

Dia menarik Gu Niantong dari sisi He Ting, dan kedua tangan Gu Niantong memegang bahu Lu Jingyuan agar tidak terjatuh.

“ He Ting, aku tidak menyangka bahwa kamu sejahat itu! Beraninya kamu melakukan ini pada Niantong. Apakah kamu tidak takut Presdir Gu akan menghajarmu? ” Lu Jingyuan telah mengetahui obat apa yang diberikan He Ting kepada Gu Niantong.

Lu Jingyuan membopongnya dan berjalan keluar dari hotel, lalu menaruhnya di dalam mobil. Sepanjang jalan, untuk mengalihkan perhatian Gu Niantong, dia mengatakan bahwa salah satu adik kelasnya di kelas Gu Niantong juga datang. Hari ini kebetulan dia datang karena adik kelas itu meminta Lu Jingyuan untuk menjemputnya. Mendengar bahwa Niantong ada disana dan belum pulang, dia pun datang untuk melihatnya.

Gu Niantong tidak mengatakan sepatah katapun, dia benar-benar menderita.

Lu Jingyuan tidak bisa memberi tahu Presdir Gu tentang masalah ini, dia takut Presdir Gu khawatir. Dia tidak tahu apakah Nan Liyuan berada di Amerika atau tidak, tetapi dia memandang wajah Gu Niantong yang merah, lalu dia pun menelepon Nan Liyuan dan memberitahunya bahwa Niantong sepertinya telah diberikan obat perangsang oleh He Ting dan memintanya untuk segera datang.

Nan Liyuan mengerutkan keningnya, dia juga sedang tidak jauh dari tempat itu, lalu dia berkata : “ Aku akan segera datang! ”

Mobil dengan cepat melaju di samping mobil Lu Jingyuan, dan Gu Niantong sedang berbaring di kursi belakang Lu Jingyuan.

Nan Liyuan menggendong Gu Niantong, tubuhnya lemas dan panas. Melihat Nan Liyuan sedang menggendongnya, dia pun terbangun dan berkata : “ He Ting bajingan. ”

Nan Liyuan berterima kasih pada Lu Jingyuan, lalu menggendong Gu Niantong ke mobilnya. Berdasarkan pengetahuannya yang luas, dia pasti tahu bahwa Gu Niantong telah diberi obat perangsang.

Lu Jingyuan batuk dan kemudian berkata : “ Obat di tubuh Niantong belum hilang, jadi ini akan merepotkan Presdir Nan. ”

“ Aku tahu! ”

Di kursi belakang mobil, ketika Nan Liyuan baru saja ingin bangkit, dia pun langsung ditarik oleh Gu Niantong.

Meskipun Gu Niantong telah diberi obat, tetapi dia masih memiliki akal sehat dan pertahanan. Dia tahu apa yang tidak boleh terjadi dan dengan siapa dia tidak boleh melakukannya.

Dia tahu bahwa orang di hadapannya adalah Nan Liyuan.

Nan Liyuan baru saja ingin bangkit, tetapi dia langsung diseret ke bawah, lalu lehernya diraih dan dicium oleh Gu Niantong.

Sangat berantusias.

Nan Liyuan tidak pernah melihat Gu Niantong seperti ini.

Semua ini dilakukan oleh Gu Niantong secara inisiatif.

Ketika sampai di rumah, Nan Liyuan menggendong Gu Niantong ke tempat tidur. Dia sudah tertidur dan obatnya juga sudah hilang, dirinya sekarang sangat lemas.

Nan Liyuan menghubungi tempat dimana He Ting bekerja dan mengatakan bahwa dia punya masalah dengan psikologisnya. Lalu, dia juga menghubungi Cai Cai dan memintanya untuk menyebarkan informasi tentang He Ting yang telah dikumpulkan waktu itu. Jika dia tidak mati, maka lebih baik dia ke Afrika.

Dia menemani Gu Niantong dan berbaring disisinya sebentar. Disaat dimana Gu Niantong akan bangun, dia baru pergi untuk membuatkan sarapan untuknya.

Memikirkan hal ini, pasti akan ada lebih banyak hal seperti ini di masa depan, Niantong baru berusia 20 tahun.

Setelah Gu Niantong bangun, dia melihat Nan Liyuan sedang memasak untuknya dari kanopi. Lalu, dia mengenakan piyama dan turun ke bawah.

Dia memeluk pinggang Nan Liyuan dari belakang.

“ Ponselku diambil oleh He Ting bajingan itu. ” Gu Niantong mengeluh dan kemudian berkata : “ Kamu harus membelikanku yang baru lagi. ”

“ Baik. ” Nan Liyuan berkata sambil memasak.

“ Liyuan... ” Kata Gu Niantong.

“ Ya. ”

“ Aku mencintaimu. ”

Nan Liyuan sedang memasak dan seluruh ruangan hanya terdengar suara masakan di dalam panci.

“ Karena aku telah memberimu obat penawarnya? ”

“ Bukan! Niantong telah memikirkannya, Niantong mencintaimu, mencintai seluruh jiwamu! ” Wajah Gu Niantong menempel di punggung Nan Liyuan.

Saat Nan Liyuan mendengarkan perkataannya, dia merasa sangat senang, karena dia tidak pernah mendengarnya mengatakan itu, dan juga karena dia selalu mengharapkannya.

Tetapi aku merasa bahwa ada yang kurang dalam pernyataan Gu Niantong. Sepertinya ada sesuatu yang kurang dalam pemikiran Gu Niantong.

“ Siapa yang akan kamu cintai jika kamu tidak mencintai suamimu? ” Nan Liyuan tidak mengatakan apa-apa.

Ketika mereka sedang sarapan, Nan Liyuan mengatakan bahwa dia memiliki proyek yang sangat sibuk di kota Jiang dan dia harus ada di lokasi proyek tersebut. Mungkin beberapa hari lagi dia akan pergi. Gu Niantong hanya makan dengan kepala tertunduk dan tidak berbicara.

Hari perpisahan seperti itu hanya dapat diwujudkan dengan menempatkan diri di tempat yang tepat.

Dia tahu bahwa tidak ada pilihan lain.

“ Ketika aku pergi, aku akan meminta Jingjiu untuk menemanimu. Lain kali jangan asal ikut acara pertemuan seperti itu lagi. Sekarang aku telah meminta He Ting untuk menjauhimu dan mencoba untuk membawanya ke Afrika. Jika kamu ada masalah di Amerika, kamu boleh menghubungiku atau Jingjiu. Jika itu sangat mendesak, kamu boleh mencari seseorang dari cabang perusahaanku di Amerika, atau... ” Nan Liyuan tertegun sejenak dan kemudian melanjutkan : “ Atau mencari Lu Jingyuan.

Melalui masalah hari ini, Nan Liyuan merasa bahwa Lu Jingyuan adalah orang yang baik. Jika dia salah, Gu Mingcheng tidak akan memintanya untuk melakukan akuisisi ekuitas.

“ Iya, aku tahu. ” Kata Gu Niantong.

Nan Liyuan merangkulnya.

Dia juga tidak ingin pergi.

Pada hari kelima Nan Liyuan pergi, Gu Niantong menemukan sesuatu hal – dia telah telat datang bulan.

Ini baru beberapa hari tidak datang.

Dia sangat khawatir bahwa dia hamil dan harus cuti sekolah.

Jika dia hamil, dia juga takut untuk memberitahu Nan Liyuan. Karena dia pasti tidak akan membiarkannya melahirkan sendiri.

Ketika dia pergi ke rumah sakit, dia tidak membayar dengan kartu kredit, melainkan dengan uang dari bank. Karena jika dia menggunakan kartu kredit, Nan Liyuan pasti akan mengetahuinya.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu