Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 21 Lain Kali To The Point

Bab 21 Lain Kali To The Point


Gu Mingcheng adalah orang yang cerdik, dia tahu Jiang Shutong berbohong, dia menatap mata Jiang Shutong, lalu menarik kain kursi di sebelahnya, dan kemudian melihat noda darah di atasnya. 


Dia tahu Jiang Shutong berbohong, tapi tidak tahu karena alasan ini, dari tadi otaknya terus memikirkan barang yang lupa di ambilnya, tidak memikirkan dari sisi wanita.


Jiang Shutong tidak sabar ingin mencari lubang untuk sembunyi disana, karena privasinya sudah di lihat oleh pria.


Dia menundukkan kepalanya rendah-rendah.


Gu Mingcheng tidak berkata apa-apa, lalu bilang,“Tunggu disini.”


Lalu dia turun kebawah, Jiang Shutong mengambil kesempatan ini mengenakan mantelnya, kursi ini sudah seperti begini, sudah pasti tidak bisa di duduki lagi, dia sangat ingin melemparnya ke tong sampah, lalu membeli yang baru.


Sesaat kemudian, Gu Mingcheng naik, menyerahkan sebuah kantong berisikan pembalut pada Jiang Shutong.


“Lain kali to the point”, katanya pada Jiang Shutong dengan suara serak.


Eii, lain kali to the point? Langsung bilang padanya dirinya lagi mens? Tapi dia itu atasannya.


Pertama-tama malam itu, dia sudah ingin melupakannya sejak awal.


Jiang Shutong lebih rela malu, dari pada orang ini yang membelikan pembalut untuknya, apa yang terjadi sebenarnya?


“Pergi ganti sana!” perintah Gu Mingcheng.


Dengan malunya Jiang Shutong pergi ke toilet, dan dia bermaksud setelah mengganti, ingin langsung pergi, tidak ingin melihat Gu Mingcheng lagi, ini sangat memalukan.


Dia memakai mantel, dan tasnya, lalu pergi.


Tanpa diduga, di lift, ketemu lagi dengan Gu Mingcheng.


Yang benar saja, dunia begitu sempit, Jiang Shutong dengan hati-hati berdiri di belakang.


“Naik apa pulang?” tanya Gu Mingcheng.


“Naik bus.”


“Ku antar kamu,”


Jiang Shutong tidak menolak, karena sekarang bahkan untuk mengatakan sesuatu dia gemetaran, bagaimana bisa menolak?


Sepanjang perjalanan, kedua orang tidak saling berbicara, ketika segera sampai di rumah Jiang Shutong, di kejauhan dari rumahnya, dia mengatakan,

“Berhenti disini saja.”


Dia takut Gu Mingcheng mengantar terlalu jauh, dan memasuki area pemantauan CCTV, tiba saatnya tidak bisa memberikan penjelasan pada Lu Zhiqian.


“Lu Zhiqian beberapa hari ini kemana?” tanya Gu Mingcheng sambil merokok di mobil, tapi dia membuka jendela mobil, jadi, Jiang Shutong tidak sesak karena asap rokok.


“tidak tahu, sepertinya keluar kota, katanya ada proyek kerja sama dengan orang, aku tidak terlalu banyak tanya, tentang masalah pekerjaannya.” jawab Jiang Shutong, Jiang Shutong yang tiba-tiba menanyakan masalah Lu Zhiqian, merasa sedikit aneh, karena Gu Mingcheng sangat jarang mengungkit Lu Zhiqian di hadapan Jiang Shutong.


“Aku telepon. Kamu tunggu sebentar.” Kata Gu Mingcheng, lalu dia mengambil HP, tidak tahu menelepon siapa memberitahukan keadaan Lu Zhiqian, masalah proyek, mereka semua dalam bidang yang sama, semuanya saling kenal, hanya saja Jiang Shutong tidak mengerti menyuruhnya tetap disini untuk apa, dia hanya bisa duduk di dalam mobil, melihat kaca spion, bagaimana kalau Lu Zhiqian tiba-tiba muncul dari belakang?


Singkatnya, suasana hatinya hari ini naik turun, tidak stabil.


“Kamu biarkan Lu Zhiqian 5 hari lagi baru dinas!”perintah Gu Mingcheng di HP, lawan bicara seharusnya sangat mendengar perkataan Gu Mingcheng, karena dia tidak banyak bicara langsung menutup telepon, dan, kelihatannya lawan bicara bukan bawahan Gu Mingcheng, melainkan teman.


Sebaliknya, Jiang Shutong tidak tahu apa maksudnya, dan berkata dengan ragu, “Aku pergi dulu.”


Gu Mingcheng, mengatakan“ya”.


Jiang Shutong keluar dari mobil, dan angin dingin bertiup, dia membungkus dirinya dengan mantel, semenjak menikah, dia punya kebiasaan memakai sepatu heels, dengan heels yang tajam runcing, yang mengeluarkan suara renyah, angin musim gugur tiba-tiba berhembus, dan di belakang tidak ada suara Gu Mingcheng mengendarai mobil


Jadi, dia masih belum pergi? masih melihat Jiang Shutong dari belakang?


Tiba-tiba, di benak Jiang Shutong muncul sebuah ide.


Karena dia lagi mens, jadi Gu Mingcheng tidak membiarkan Lu Zhiqian dinas, melainkan beberapa hari kemudian baru dinas, ini karena——karena Gu Mingcheng tahu Jiang Shutong lagi mens, Lu Zhiqian sama sekali tidak berhubungan badan dengannya, beberapa hari kemudian baru membiarkannya dinas, ini karena dia tidak ingin Lu Zhiqian dan dia berhubungan—— 


Apakah karena itu?


Wajah Jiang Shutong semakin lama semakin merah, dan dia kembali menatap Gu Mingcheng.


Mobil Gu Mingcheng masih ada di sana, dia merokok di dalamnya dan menyaksikan Jiang Shutong dengan tenang.


Jiang Shutong dengan cepat berbalik dan berlari pulang.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu