Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 40 Hanya Milik Seseorang

Jiang Shutong mengerti, dia tidak mungkin memiliki hubungan dengan Gu Mingcheng, dia sudah punya pacar, dia melindungi pacarnya dengan baik, terus menggoda “Wanita yang sudah menikah”, bahkan tidak memperhatikan tubuhnya, dan membuatnya mengandung anaknya——

Lagi pula, dia sudah menikah, lebih baik jangan mudah bercerai..

Lu Zhiqian tentu saja mengerti maksud Jiang Shutong, setiap hari bertemu dengan orang sexy seperti ini, kalau tidak tergoda pasti bohong.

Malam ini, Jiang Shutong berada di bawah Lu Zhiqian, jantung Jiang Shutong berdetak kencang, dia seperti menderita penyakit jantung, begitu melihat Lu Zhiqian, memikirkan Gu Mingcheng.

Lagi pula, Jiang Shutong sudah dua kali melakukannya dengan orang itu, dia sombong, dia bersikeras, dia mencekiknya, dia membiarkannya pergi ke surga, orang dalam benaknya adalah Gu Mingcheng.

Lu Zhiqian terus berusaha mengatasi rintangan dalam hatinya, tapi mengingat Gu Mingcheng pernah membuat Jiang Shutong hamil anaknya, dia jga ada pria yang tidak dikenalnya sebelumnya, dan sekarang Gu Mingcheng.

Dia adalah pria ketiga Jiang Shutong.

Dia menyeka wajahnya dengan menyakitkan, turun dari tubuh Jiang Shutong dan pergi ke kamarnya dengan cara yang mengerikan.

Air mata Jiang Shutong telah jatuh, Lu Zhiqian masih tidak menyukainya.

Tapi dia tidak bisa menahannya, karena dia tidak bisa melupakan Gu Mingcheng di tempat tidur.

ini aneh, tapi dia tidak bisa mengendalikannya.

Gu Mingcheng membiarkan dua tempat tidur orang keluar dari harmoni dalam pikirannya sendiri, dia memang hebat.

Sepuluh hari kemudian, Jiang Shutong sangat sibuk, ada beberapa proyek yang harus di gambar, mengikuti Manajer Mo memang belajar banyak hal, Manajer Mo juga pernah berjanji sesuai dikatakan dengan Gu Mingcheng, Jiang Shutong benar-benar berusaha keras, dia menggunakan 200% kemampuannya.

Jiang Shutong kembali mengantarkan sketsa gambar untuk Gu Mingcheng.

Gu Mingcheng adalah orang yang paling tidak ingin ditemui Jiang Shutong.

Sebelum mengetuk pintu, dia mendengar suara Gu Mingcheng berbicara dengan orang lain di kantor, dia berdiri di depan pintu, dan dia mendengarnya dengan jelas.

“Presiden Gu, proyek yang kamu minta aku kerjakan di Modou, sudah selesai, setengah bulan ini, aku terus di Modou.” ucap Qiao Wei dengan bangga.

Jiang Shutong mengerutkan kening, pantas saja, akhir-akhir ini Qiao Wei tidak menunggu Jiang Shutong di depan pintu perusahaan, ternyata pergi ke Shanghai, dia kira Qiao Wei tidak datang lagi, karena Lu Zhiqian, sekarang kelihatannya, bukan dia, Lu Zhiqian tidak punya power yang begitu besar.

Gu Mingcheng lah yang sudah melakukan begitu banyak usaha, di hati Jiang Shutong ada semacam perasaan yang tidak bisa di ungkapkan.

“Sudah merepotkanmu.” Gu Mingcheng mengatakannya sambil setengah bercanda, “Proyek sudah berjalan, setengah bulan berikutnya kerja disana, kota Hai ada sedikit tidak rela meninggalkannya?”

“Aku dari kecil jauh dari rumah, ayah ibu tentu saja tidak masalah, uang bisa dicari di luar, bagaimana bisa kota Hai saja tidak dilepaskan! Tapi, tubuh itu——” Qiao Wei seolah mendeskripsikan tubuh Jiang Shutong, tangannya seakan menunjukkan lekuk tubuhnya.

Jelas-jelas berada cukup jauh, Jiang Shutong masih saja merasa seluruh bulu kuduknya berdiri, meskipun kata-katanya sepele, tetapi penampilan orang ini tidak sesepele itu.

Mingcheng mengatakan, “Tubuh yang indah pun, bagaimana cocoknya dengan selera kita, tetap tidak bisa didapatkan, terlebih lagi, dia sudah menikah.”

Sangat ketara, Gu Mingcheng tahu siapa yang dibicarakan Qiao Wei.

“Masih belum didapatkan, tentu saja tidak bisa dilepaskan.”Qiao Wei terus mengatakan sesuatu dalam bahasa yang asik.

“Jangan khawatir, kamu tidak akan mendapatkannya,” jawab Gu Mingcheng.

“Presiden Gu, dia itu bawahanmu, kamu bantu aku jaga dia, kalau nanti aku pulang, dia sudah direbut orang lain, aku tidak akan mengampunimu.” kata Qiao Wei serius.

“Dia juga tidak akan bisa direbut orang lain! Dia dari awal hanya milik seseorang.”

Kata-kata ini membuat hati Jiang Shutong berdetak, Dia mengerti maksud Gu Mingcheng, karena Jiang Shutong dari memang milik pria itu——dia, Gu Mingcheng bermain teka-teki dengan Qiao Wei, sekarang Jiang Shutong mengerti, yang Gu Mingcheng maksud dengan “Orang lain” itu siapa, tidak ada selain dia.

Tapi Qiao Wei tidak mengerti.

“Bantu aku jaga dia.” tambah Qiao Wei, “Lu Zhiqian yang begitu playboy, bagaimana bisa dia layak dengan makhluk ciptaan Tuhan seindah itu, sungguh disayangkan.”

“Tentu saja aku akan menjaganya dengan baik-baik, tidak akan membiarkan orang lain merebutnya.” suara Gu Mingcheng terdengar sombong dan penuh dengan teka-teki, dan sama sekali tidak menaruh Qiao Wei di matanya.

Jiang Shutong mengingat kejadian kemarin dimana Lu Zhiqian yang tidak bisa bergairah, wajahnya merah kembali, kemarin, dia merindukan Gu Mingcheng diranjang, ini sangat memalukan.

Mendengar bunyi langkah kaki Qiao Wei, Jiang Shutong kaget, dia dengan cepat merapikan dan bersiap memasuki kantor Gu Mingcheng, pertama-tama, dia mengetuk pintu dulu, dan berdiri di depan pintu kantor Gu Mingcheng.

Qiao Wei yang melihat Jiang Shutong, langkah kakinya berhenti, matanya bersinar, dan ekspresinya di wajahnya menjadi sangat lembut.

Wajah Jiang Shutong masih merah karena apa yang dia pikirkan tadi.

Gu Mingcheng berkata "Masuk", Jiang Shutong melewati Qiao Wei, wajahnya berubah, Gu Mingcheng sudah melihatnya.

“Presiden Gu, ini adalah versi revisi dari gambar desain, silahkan dilihat” Jiang Shutong menyerahkan gambar ke hadapan Gu Mingcheng.

“Baik, kamu pergilah.” kata Gu Mingcheng pada Qiao Wei, dia pergi dengan tidak ikhlas, dia ingin tinggal lebih lama di kantor, begitu mendengar perintah dari Gu Mingcheng, dia juga tidak enak hati terus menetap, jadinya pergi.

Mata Gu Mingcheng terus tertuju pada gambar, Jiang Shutong ingin mengucapkan terima kasih, tapi begitu kata terima kasih ini ingin diucapkan, ini akan membuktikan dia baru saja mendengarkan pembicaraan di luar pintu, Gu Mingcheng tahu gerak-geriknya, dan akan ketahuan olehnya, setelah dipikirkan ini terlalu berbahaya, dan tidak mengatakannya.

Lagipula dia sudah punya pacar, begitu masalah ini dikatakan, sudah tidak bisa ditarik kembali, dia tidak ingin selingkuh, dan juga tidak ingin memiliki hubungan dengan orang lain.

“Beberapa hari ini kamu kenapa?” tanya Gu Mingcheng, dia jelas-jelas melihat Jiang Shutong sedang dalam suasana hati yang tidak baik.

“Tidak ada, hanya urusan di rumah.” Jiang Shutong mengusap kepalanya.

Beberapa hari ini, Lu Zhiqian terus mencobanya, tapi dia tidak bisa ereksi, bahkan ada sekali, dia menangis, di dada Jiang Shutong, seperti anak kecil, saat itu, dia merasa Lu Zhiqian merangsang sifat keibuannya, dia juga merasa Lu Zhiqian sangat kasihan.

“Masih bertengkar?”

“Tidak, tidak——”Jiang Shutong membantah, “Kami berdua sangat baik sekarang, sangat baik.”

Mata Gu Mingcheng terus melihat Jiang Shutong, seolah-olah itu benar.

“Aku mengerti. Kembalilah,” kata Gu Mingcheng kesal.

Jiang Shutong kembali, seharian dilewati dengan linglung, saat pulang bekerja, dia baru sadar gambarnya belum selesai di gambar, saat seluruh rekan kerjanya sudah hampir pulang semua, Lu Zhiqian datang.

Dia berdiri di hadapan Jiang Shutong, dan berkata “Hari ini aku sudah buat janji dengan psikolog, kita berdua harus pergi, atau mungkin bisa menyembuhkan kita berdua. Jam tujuh mulai, selesai itu kita makan bersama, aku pergi periksa dulu, dokter bilang prosesnya lama, selesai gambar kamu langsung pergi.”

Jiang Shutong mengangguk.

Setelah Lu Zhiqian pergi, pikiran Jiang Shutong tidak bisa beralih ke gambar yang ingin digambarnya, dia tidak tahu keputusannya benar atau salah, dia akan menceraikan Lu Zhiqian, tapi sekarang, Lu Zhiqian berubah, dan dia ingin memadamkan perasaan Gu Mingcheng seperti bintang-bintang, Gu Mingcheng bukanlah orang yang bisa di kontrol, dia ingin menjadi penghancur hubungan seperti Yanxi, merusak keluarga orang lain, dia juga tidak ingin Gu Mingcheng menghinanya sedikit pun, menghamilinya, itu tidak boleh terjadi sama sekali.

Pria seperti ini, dia tidak akan pernah mengerti.

Dengan pensil di tangannya dan matanya tertuju pada struktur gambar, tidak ada ide sama sekali, Gu Mingcheng terus-menerus muncul pada gambar, dan kemudian muncul Lu Zhiqian.

Sudah menikah, dan masih memikirkan pria lain, ini memang sangat lancang.

“Suami sudah pergi, sketsa juga tidak bisa digambar?” terdengar Suara Gu Mingcheng.

Jiang Shutong terkejut dan dengan cepat berdiri dan berkata, “Presiden Gu.”

“Nanti malam makan bersama.” kata Gu Mingcheng.

“Tidak bisa Presiden Gu, Lu Zhiqian dan aku ada hal lain yang harus dilakukan.” Jiang Shutong menundukkan kepalanya dan wajahnya memerah.

“Hal apa?”, Tanya Gu Mingcheng

“Dengan suami ada hal apalagi?” tanya balik, Jiang Shutong, menjawab dengan tidak sabar, dan menatap Gu Mingcheng.

Jelas nada Jiang Shutong mengganggu Gu Mingcheng, tiba-tiba dia mengangkat Jiang Shutong dari kursinya dan menggenggam pundaknya dengan kedua tangan.

Namun, sepuluh sentimeter jauhnya, dia menatap Jiang Shutong dengan mata marahnya.

“Aku benar-benar tidak tahu apa yang kamu dan dia bisa lakukan!”kata Gu Mingcheng, menggertakkan gigi.

Jiang Shutong melihat seluruh wajahnya, orang ini, jelas-jelas punya masa depan, kenapa datang mengganggunya, hatinya terus marah dan membencinya.

“Masalah ranjang! Masih perlu ku katakan lebih lanjut?” Jiang Shutong menengadah melihatnya.

Gu Mingcheng tersenyum “Sudah berhubungan?”

“Karena suami istri, tentu saja harus berhubungan! Tidakkah begitu? Sejak kapan Presiden Gu menjadi tertarik dengan masalah hubungan seks ku? Berkat Presiden Gu, hubunganku dengan Lu Zhiqian sekarang semakin baik.”Jiang Shutong tersenyum.

Cara dia tertawa begitu menyilaukan, bahkan senyum sedih bisa membuat marah semua makhluk hidup.

Gu Mingcheng memandangi Jiang Shutong, mencium lehernya, menggigitnya, Jiang Shutong merasa sakit, tapi dia tidak mengatakan sepatah kata pun, dia menahan, dan paling-paling memberikan erangan..

Wajah Gu Mingcheng menempel dengan wajahnya, “Tidurlah dengannya lagi, coba saja! Aku akan membuatnya hidup enggan matipun tidak! "

“Kamu membuatnya hidup enggan matipun tidak, hal ini adalah hak dia! Presiden Gu, ini kantor, ada CCTV.”

“Kamu kira aku takut? Perusahaan milikku.” bibir Gu Mingcheng perlahan mencium leher Jiang Shutong, membuat Jiang Shutong merasa geli, dia mencoba menghindar, “Aku tahu Presiden Gu tidak takut, tapi memiliki hubungan dengan wanita yang sudah menikah, ini sangat tidak enak di dengar.”

Gu Mingcheng kembali mengigit leher Jiang Shutong, seperti ingin mengigit putus dagingnya, Jiang Shutong menutup matanya dengan erat dan menyeringai.

Lalu, Gu Mingcheng mencampakkan Jiang Shutong ke kursi, dan pergi.

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu