Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 204 Dia Tidak Mandi

Jiang Shutong bosan menunggu naik pesawat di bandara.

Gu Mingcheng menutup matanya di ruang istirahat VIP.

Tinggal semalam di Frankfurt, setelah pulang masih harus mengadakan meeting penting.

Perjalanan ke Frankfrut kali ini memang diluar dugaan, tetapi mengingat “Tenda”, benaknya akan muncul sebuah gambar: Anak tertidur, dia bersandar malu di tepi tenda, pria itu——

Dia selalu memiliki kemampuan untuk membuat darah pria bergejolak.

Menawan dan mempesona.

Jadi dia memesan tiket dan datang.

Terkait Adam, dia tidak ingin mencari tahu bagaimana dia mengenal Jiang Shutong dan bagaimana dia mendekatinya, jika tidak ada perasaan yang mendalam, tidak mungkin Jiang Shutong mengizinkan anak sendiri memanggilnya daddy.

Daddy kata ini sama seperti kata Adam, kata yang tidak ingin Gu Mingcheng pikirkan.

Seumur hidup ini, dia hanya ingin menjadi “Papa”anaknya.

Pengumuman mengatakan, sudah bisa take off, dia menengadah memandang jam tangan, berjalan keluar dari ruang VIP.

Kelas ekonomi dan kelas bisnis melalui pintu yang berbeda.

……

Gu Mingcheng yang kemarin masih sangat normal, bahkan sedikit bersemangat, tetapi setelah menerima sebuah video, tiba-tiba marah berjalan kesana-kemari didalam kamar, lalu memesan tiket terbang ke Jerman.

Ye Xia sudah tinggal dirumah Gu Mingcheng selama beberapa tahun, banyak hal yang dia mengerti, tetapi tidak bisa mengatakannya.

Hari ini, tiba-tiba dia mengatakan kepada Xiao Qu: “Bandara. Pergi jemput dia.”

Melihat reaksi Ye Xia, Xiao Qu sedikit terkejut.

Ye Xia bisa mempunyai reaksi seperti ini, itu artinya dia tidak hanya tahu Gu Mingcheng kemarin pergi ke Jerman, bahkan tahu hari ini dia akan pulang, dan tahu pergi menjemputnya,secara perlahan Ye Xia pasti akan membaik.

Xiao Qu dan Ye Xia naik mobil bersama pergi ke bandara.

Ketika Jiang Shutong keluar, dia melihat seseorang di depannya, sangat mirip dengan Gu Mingcheng.

Dia terdiam sesaat, berpikir dalam hati, dia pergi ke Jerman pasti demi urusan perusahaan, kenapa baru pergi sudah pulang?

Awalnya ingin pergi menyapanya, tetapi ketika melihat ada dua orang wanita yang menjemputnya, Jiang Shutong kembali ragu.

Ini yang disebut Xiao Qu.

Jiang Shutong tanpa sadar menatapnya diam-diam, usianya hampir sama dengan dirinya, rupanya sama seperti yang Ken pernah ceritakan, tidak lebih cantik dari Jiang Shutong, tetapi tidak juga jelek, putri dari keluarga rendah hati, tampak sangat baik.

Kecemburuan dalam hati Jiang Shutong bergejolak, bergelinding dalam dagingnya.

Ketika berjalan melewati samping Gu Mingcheng, dia sedang memanggil Ye Xia dengan terkejut “Ma?”

Selebihnya, Jiang Shutong tidak bisa mendengarnya, dia membawa tas samping, memakai pakaian lebar, berjalan melewati Gu Mingcheng mereka bertiga.

Jiang Shutong memanggil taksi pulang kerumah.

Suasana hati ayahnya tidak baik, Jiang Shutong bertanya bagaimana Jiang Yuwei meninggal, ayahnya berkata, sepertinya dibunuh orang karena hutang dengan rentenir di Guangzhou.

Jiang Shutong terkejut ketakutan, dia bertanya lagi, “Kenapa Jiang Yuwei pergi ke Guangzhou?”

Ayahnya menjawab tidak tahu.

Jiang Shutong tidak mengerti, kenapa Jiang Yuwei berakhir dengan tragis, tidak disangka di keluarga Jiang ada orang yang meninggal menyeramkan seperti ini.

Yang tidak dimengerti Jiang Shutong adalah: Bukankah Jiang Yuwei sangat ingin tetap tinggal di kota Hai melawannya? Tujuan hidupnya adalah tidak boleh membiarkan Jiang Shutong bersama dengan Gu Mingcheng, kenapa pergi ke Guangzhou begitu jauh?

Tidak peduli bagaimanapun, kabar kematian Jiang Yuwei bukan kabar baik, ditambah kejadian kemarin sore, Jiang Shutong merasa sangat lelah, karena perbedaan waktu, jam 6 malam, dia sudah tidur di tempat tidur.

Gambaran bersama dengan Gu Mingcheng kemarin muncul kembali di dalam mimpinya, dia selalu tidak bisa tidur nyenyak, tidak tahu apakah karena ingatan atau mimpi.

Dia melampiaskan begitu banyak pada tubuh Jiang Shutong.

Seolah ini sudah dikumpulkan sejak lama, ketika Jiang Shutong bersama dengannya, sama sekali tidak pernah terjadi keadaan seperti ini.

Jiang Shutong tidak mandi ketika sampai di rumah kemarin sore.

Karena tubuhnya masih ada aromanya, aroma pria, aroma cairan pria itu.

Dia tahu, setelah seorang wanita melakukan ini, harus segera mandi, ini tidak higienis dan mudah hamil.

Tetapi dia tahu, dia dan Gu Mingcheng, mungkin seumur hidup ini hanya bisa sekali saja, dia tidak ingin begitu cepat mandi menghilangkan aromanya, dan tanda yang ditinggalkannya, dia juga tahu aroma ini sangat kuat, ada semacam kebiasaan abnormal dalam melakukan ini, tetapi dia tidak bisa menghentikannya.

Setelah terkena racunnya, seumur hidup ini tidak bisa dihentikan.

Adegan itu, di musim semi Frankfrut, disertai paksaan dan keengganan.

Masuk kedalam tubuhnya, masuk kedalam hatinya

Karena tidak bermasud melakukan persiapan, ketika terjadi hal ini, dia bahagia, membawa sikap pemalu seorang gadis kecil.

Dipaksa oleh pria sendiri melakukan hal ini sangat tidak terucapkan.

Tetapi sekarang dia sudah hampir 30 tahun

Setiap kali bertemu dengan Gu Mingcheng, dia selalu berubah menjadi gadis kecil, tidak tenang dan ingin berteriak.

Di atas ranjang, apakah dia melakukan hal yang sama kepada wanita lain?

Berpikir tentang ini, hati Jiang Shutong menjadi dingin.

Sebelum tertidur, Jiang Shutong mendengar ada suara diluar, sepertinya Jiang Mingqi yang sedang berbicara.

“Waktu itu Jiang Yuwei mengeluarkan apa yang ditulis Gu Mingcheng, dia mendapatkannya dari tong sampah. Kertas itu sudah ditulis oleh Gu Mingcheng, dia ingin melimpahkan tuduhan pembunuhan Ye Xia ke Lu Hai, tetapi tidak tahu kenapa tidak dipublikasi, dan dibuang. Yu Wei mengambil kertas itu dan mengirimkannya ke media. Sebagai pembalasan, dia dipaksa Gu Mingcheng pergi ke Guangzhou, tidak memperbolehkannya kembali, dia kehabisan uang, beberapa hari yang lalu, dia melihat situasi tidak aman, baru memberitahuku.”ucap Jiang Mingqi mulai menangis.

Jiang Shutong menempel telinga di pintu dan mendengarkan dengan teliti.

Hatinya berdegup kencang, dia menggigit jari-jarinya dengan kuat.

Ternyata seperti ini?

Ternyata Jiang Yuwei pelakunya?

Hati Jiang Shutong sakit dan penuh kebencian, dia ingin menangkap Jiang Yuwei, menjambak rambutnya dengan keras, dan menabrakkan ke dinding, melampiaskan semua kebencian di hatinya pada Jiang Yuwei, dia sangat ingin menendang dan memukulnya.

Tetapi Jiang Yuwei sudah meninggal.

Jiang Shutong merasa sangat kecewa dan menyesal.

Dia tidak tahu kenapa Gu Mingcheng setelah menulis kalimat itu membuangnya, mungkin karena memiliki hati nurani, atau mungkin dirinya terlalu banyak berpikir, mungkin merasa kasihan pada Jiang Shutong, jadi tidak mempublikasikannya, malah dimanfaatkan Jiang Yuwei.

Tidak heran ketika dirinya menelepon, tidak dijawab!

Dia juga marah.

Jiang Shutong menutup mulut sendiri, membelakangi pintu, menggunakan telapak tangan sendiri menahan tangisannya.

Jiang Yuwei——

Jika bukan karena dia, dirinya tidak akan pergi empat tahun lalu, jika bukan karena dia, Gu Mingcheng tidak akan marah sampai tidak mengangkat telepon!

Apalagi yang direncanakan Jiang Mingqi dan Jiang Linian.

Jiang Shutong menahan tangisnya dan mendengarkan dengan teliti.

Ternyata, Jiang Mingqi ingin melawan Gu Mingcheng, dia ingin menguak masalah Yexia ibu kandung Gu Mingcheng, sekarang Ye Xia adalah warga negara illegal, dia ingin melaporkan masalah ini ke kepolisian, menyuruh pihak kepolisian menyelidiki sebenarnya apa yang terjadi waktu itu.

Apalagi, kejadian waktu itu, hanya tebakan Jiang Shutong sendiri, tidak ada yang mengetahuinya, tanpa saksi dan bukti fisik, pergi menuntut dipengadilan, pegadilan pasti akan menolaknya, tetapi menyuruh polisi menyelidiki, akan memberikan hasil yang berbeda.

Jiang Linian juga mengatakan, Gu Mingcheng mencelakai putrinya hingga seperti ini, seorang diri menjaga anak, di Jerman——

Jiang Linian tidak mengatakan Ken adalah anak Gu Mingcheng, mungkin dia merasa malu.

Setelah keduanya mencapai kesepakatan, harus menjatuhkan Gu Mingcheng, sekalipun tidak bisa menjatuhkannya, harus membuatnya trauma.

Hati Jiang Shutong sangat sakit.

Jiang Mingqi dan Jiang Linian berdiskusi cukup lama.

Setelah Jiang Mingqi pergi, Jiang Shutong membuka pintu dan keluar.

“Phuu tong” dalam sekejap berlutut didepan Jiang Linian, “Yah, aku mohon, jangan laporkan dia! Jangan!”

“Kamu ini kenapa? Demi Gu Mingcheng berlutut kepadaku?”

“Yah. Dia ayah dari anakku. Priaku, jika kamu melaporkannya, dimana kamu memandang aku sebagai putrimu? Dimana kamu memandang Ken?”ucap Jiang Shutong mulai menangis.

Dia mulai menangis, untuk alasan konyol empat tahun lalu.

Dari usia 24 tahun hingga 29 tahun, dalam hidupnya, hanya ada seorang pria.

Dia yang terjerat dengannya, dan jatuh cinta padanya.

Dirinya sendiri bisa meninggalkannya, tetapi, dia tidak mengizinkan siapapun melukainya.

Tangan Jiang Linian “Piak”memukul kepala Jiang Shutong , “Kenapa kamu begitu bodoh! Kenapa begitu bodoh! Dia sedang mempermainkan kamu, kamu tidak bisa melihatnya? beberapa tahun ini, wanita disamping dia begitu banyak, dia raja berlian, sekalipun sampai usia 70 tahun, wanita yang mengejarnya juga akan banyak, dan kamu, kamu hanya seorang wanita biasa, setahun berlalu, orang yang mengejarmu juga akan berkurang banyak, dan kamu masih mempunyai seorang anak——pernahkah kamu mempertimbangkan ini semua?”

Jiang Shutong terus menundukkan kepala, meneteskan air mata jatuh ke lantai, dia sangat menyedihkan, memegang baju Jiang Linian dengan erat, “Yah, aku tidak menyesal bersama dengannya! Jika paman ingin melapor itu masalah dia, tetapi aku tidak mengizinkanmu melapor, kamu tidak boleh melapornya. Sama sekali tidak boleh! Jika tidak, seumur hidup ini kamu tidak akan bisa bertemu dengan Ken dan aku lagi!”

Jiang Shutong menatap Gu Mingcheng dengan tatapan tajam dan sikap tegas, matanya berlinangan air mata.

“Kamu——”Jiang Linian melototi Jiang Shutong, “Putriku dia yang mencelakaimu hingga seperti ini!”

“Bukan dia. Aku tahu. Jiang Yuwei pelakunya! Paman ada dendam, dia tidak senang jika tidak melapor, tetapi, kamu tidak boleh melapor!”Jiang Shutong masih memegang baju Jiang Linian dengan erat, menengadah menatapnya.

Jiang Linian menghela “Aiyaa”.

Lalu, tiba-tiba dia bertanya, “Apakah kamu masih berfantasi hidup bersama dengan Gu Mingcheng, ingin membangun hubungan kembali dengannya?”

Jiang Shutong tidak tahu, pemikiran ini ada atau tidak, dia bergegas memohon kepada ayahnya, karena reaksi spontannya.

Dia membeku sejenak.

“Kamu takut aku melaporkannya, karena dia ada dendam dengan keluarga kita, dengan adanya perseteruan, kalian berdua kedepannya tidak akan bisa bersama, tetapi paman kamu, pertama kamu tahu karakternya, dia tidak akan puas jika tidak melapor, kedua, meskipun pamanmu melapor, itu juga tidak akan mempengaruhi hubungan kalian, apakah begitu? Putriku, sadarlah!”Jiang Linian memukul pundak putrinya.

Kesal dengan kegagalan seseorang.

Jiang Shutong terbengong, apakah begitu?

Jauh di lubuk hati yang dalam, di bawah alam sadar, apakah dia masih ingin membangun hubungan kembali dengan Gu Mingcheng?

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu