Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 316 Kota Jiang Adalah Kotanya Paman Nan

Di mobil Nan Liyuan menelepon rektor Universitas Kota Jiang, dia menanyakan tentang prosedur mahasiswa pindahan dari Harvard dan apa saja yang perlu diperhatikan.

Sang rektor pun mengiyakan dengan gembira!

Senyum Xi Yao terkembang lebar, tapi dia tidak berkata sepatah pun.

“Jadi tujuanmu adalah menyuruhnya kuliah disampingmu?” Xi Yao tahu kalau yang berkuliah di Harvard adalah Nona Gusan dia melepaskan kesempatan emas untuk kuliah di Harvard dan datang ke kota Jiang, meskipun Universitas Kota Jiang juga lumayan tapi tetap saja tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan Harvard.

Nan Liyuan menutup telepon, dia tidak menjawab.

Xi Yao pun mengalihkan pandangannya keluar jendela.

Beberapa tahun ini, apakah pernah Nan Liyuan bersikap seperti itu pada orang lain? Bahkan tidak ada satupun perempuan, dan sekarang demi seorang mahasiswi tingkat satu, tengah malam dia menelepon rektor universitas ---

Xi Yao bisa melihat perbedaannya!

Rumah Nan Liyuan di pusat kota Jiang, luas apartemennya hampir 500 meter persegi dan dia tinggal sendirian.

Dia tidak membawa banyak barang dalam rangka kepergiannya ke Amerika kali ini, setelah turun dari mobil dia tidak berbicara dan menyeret kopernya, Xi yao mengikutinya dari belakang.

Xi Yao sudah terbiasa mengikutinya dari belakang, meskipun dia sama sekali tidak peduli.

Dia tahu kalau ucapannya tidak dianggap, jadi Nan Liyuan juga diam saja.

Naik keatas, membuka pintu dan menyalakan lampu.

Nan Liyuan hanya menyalakan sebuah lingkaran lampu, dia tidak menyalakan lampu utama, jadi kamarnya yang besar masih agak gelap.

Setelah masuk, Nan Liyuan duduk di sofa, bahkan jasnya pun belum dilepas.

Setelah Xi Yao membereskan barang-barang Nan Liyuan, dia berdiri di sana, sepertinya dia tidak berani memandang Nan Liyuan, jadi dia pun menundukkan kepala.

Selanjutnya, dia mulai melepas bajunya sendiri, sampai --- tidak ada sehelai benangpun!

Bentuk tubuhnya cukup bagus.

Nan Liyuan menatapnya, lalu berkata, “Kenapa?”

“Liyuan, aku sudah mengejarmu selama bertahun-tahun tapi sejak awal sampai akhir kamu tidak menjanjikan apapun padaku. Aku tahu kepergianmu kali ini ke Amerika pasti mencari Nona Gusan tapi aku merasa --- kalian berdua tidak mungkin cocok! Liyuan ---“ Nada ucapan Xi Yao terdengar sangat jelas, kalau dia sedang memohon pada Nan Liyuan supaya malam ini tidur dengannya.

Atau mungkin juga nanti Nan Liyuan punya banyak wanita lain, akan tetapi malam ini yang penting tidur dengannya, maka dia pun tidak akan menyesal!

Wanita sungguh rendah, menyukai seorang pria bertahun-tahun bahkan di akhir masih merugi.

“Malam ini aku lelah! Kamu pulang saja.” Nan Liyuan menunduk, kemudian mengusap-usap keningnya.

Selama bertahun-tahun, pertama kalinya dia melihat tubuh Xi Yao, tapi malah dia tidak bereaksi, dia merasa seperti reinkarnasi Biksu.

Mata Xi Yao berurai air mata, akhirnya dia pun mulai mengenakan kembali pakaiannya.

Dia berlutut di lantai sambil mengenakan pakaian dengan tidak rela, kemudian dia merangkak ke kaki Nan Liyuan, dia memohon pada Nan Liyuan sambil bercucuran air mata, “Liyuan, aku mohon padamu, aku mohon, aku sudah menyukaimu selama bertahun-tahun---“

Dadanya menempel di lutut Nan Liyuan, dadanya bergoyang-goyang dan bergetar.

“Apakah aku harus menggunakan uang lagi?” Nan Liyuan berkata dengan nada gusar.

Lelaki ini benar-benar tega, selama ini asalkan bisa menyelesaikan sesuatu dengan uang, maka dia tidak akan melakukannya dengan tangan sendiri, termasuk urusan Xi Yao.

Di hadapan Nan Liyuan, Xi yao sudah dianggap seperti tumpukan debu yang tidak berharga!

Xi Yao tahu kalau Nan Liyuan adalah orang yang teguh pada pendiriannya, kalau dia sudah memutuskan sesuatu maka tidak ada orang yang bisa merubahnya.

Dia kembali ke tempat dia meletakkan pakaian, kemudian mengenakannya.

Nan Liyuan melihat dia mengenakan pakaian dengan paras yang kasihan, sepertinya dia ingin minta dibantu.

Tapi Nan Liyuan tahu kalau dia sendiri pasti tidak akan bantu.

Atau kalau membantunya mengambil pakaian maka dia akan merasa Nan Liyuan luluh hatinya dan ada kesempatan, atau bisa jadi----

Nan Liyuan sangat mengerti trik-trik seorang wanita.

Namun Gu Saner tidak seperti itu, Nan Liyuan mengerti dengan jelas isi hatinya.

Hatinya yang jernih bagaikan cermin, namun tidak ada rencana tersembunyi, momen inilah yang paling memukamu orang.

Hari kedua Gu Xingjiang bekerja, dia menelepon Gu Saner dan memberinya beberapa pilihan universitas!

“Tentu saja Universitas Kota Jiang, Paman Nan telah menjelaskan padaku, dan aku juga merasa Universitas Kota Jiang adalah yang paling baik.”

Seketika Gu Xingjiang mengerutkan kening, jadi Nan Liyuan pergi ke Amerika dan bertemu dengan Gu Saner?

“Kamu sudah bertemu dengan Kak Nan? Tidak terjadi apa-apa kan?” Gu Xingjiang bertanya mencari tahu.

Pertanyaan ini membuat Gu Saner emosi, “apakah kamu mengira orang lain sama seperti dirimu? Paman Nan adalah Paman Nan, hanya Paman Nan saja, jangan berpikir yang tidak-tidak!” dia baru saja mau menutup telepon, lalu menambahkan lagi, “aku sudah melihat dirimu ketika tidur sambil memeluk Du Ruo!”

Kemudian teleponnya dimatikan, kali ini dia benar-benar marah!

Gu Xingjiang dibuat tidak mengerti, apa yang terjadi beberapa hari ini setelah pergi bertemu calon jodoh, tidak ada orang dirumah yang memberitahu Gu Saner, terlebih Nan Liyuan, lalu bagaimana mereka bisa tahu tentang urusan pindah sekolah?

Dipikir-pikir lagi, Gu Xingjiang juga merasa Universitas Kota Jiang pilihan yang bagus, disatu sisi jurusan desainnya adalah nomor satu, dan disisi lain seperti yang dikatakan oleh Nan Liyuan, dia bisa menjaga Gu Saner, ini jauh lebih baik daripada memaksakan pergi ke kota yang asing, dia juga sudah mempertimbangkan Universitas Kota Hai, tapi kampus itu tidak ada jurusan desain batu permata yang profesional.

Jadi dia memutuskan suatu hari akan pergi meninjau Universitas Kota Hai dengan Gu Weiheng!

Kemudian Gu Xingjiang menghubungi Nan Liyuan lebih dulu, bagaimanapun juga, kota Jiang, adalah kota Jiang milik Nan Liyuan, namanya sudah terkenal luas di kota Jiang, dan dia juga yang menyarankan kampus itu.

Tadinya hari ini Gu Weiheng ada urusan penting yang harus dikerjakan, apalagi dia baru saja menjalankan perusahaan jadi ada banyak urusan yang harus dia pelajari, tapi karena urusan pindah sekolah Gu Saner adalah urusan besar, jadi pagi-pagi dia berangkat mengendarai mobil dari kota Hai, dan bertemu dengan Gu Xingjiang di kampus Universitas Kota Jiang.

Nan Liyuan sudah berada di halaman kampus menunggu mereka berdua.

Tiga orang lelaki modis, tinggi badannya di atas 180 cm, tiap orang mengenakan jaket wool berwarna hitam atau hijau, mereka berjalan dengan langkah-langkah yang lebar, orang-orang menatap mereka semua.

Mereka sama sekali tidak peduli kalau mereka telah menarik banyak perhatian para gadis-gadis, gadis muda itu berpikir bagaimana bisa para cowok ganteng itu berkumpul jadi satu?

“Aku mau yang paling pinggir, keren sekali!”

“Aku yang sebelah sini, sekali lihat ketahuan kalau dia itu direktur!”

“aku merasa yang tengah paling bagus, tenang tapi sedikit menakutkan!”

……

Tapi ketiga cowok ganteng itu tidak peduli semuanya.

Gu Xingjiang berkata pada Nan Liyuan, “Mamaku berniat memindahkan sekolah Saner karena teman sekolahnya Heting beberapa hari yang lalu datang kerumah untuk melamar, sedangkan adik kedua sudah tidak di Harvard, jadi Saner sendirian tidak ada yang jaga!”

Langkah Nan Liyuan terhenti sejenak, lamaran?

Rupanya ada orang yang sudah tidak sabar!

Mereka bertiga pergi ke kantor rektor!

Ini adalah pertama kalinya sang rektor menjamu tiga orang pengusaha besar berbarengan, dia sudah tahu dari awal tentang reputasi Nan Liyuan di kota Jiang, juga tentang Group Liyuan, dan Group Lanjiang, dia sudah dengar.

Masing-masing dari mereka punya nama besar.

Dia mendengar kalau ketiga pria ini datang ke kampusnya demi urusan pindah sekolah seorang gadis muda, mereka menanyakan detail tentang pembelajaran di kampus, kondisi asrama, dia pun menjelaskan dengan detail dan serius, apalagi anak gadis ini pindahan dari Harvard jadi dia merasa nantinya anak gadis ini tidak bisa dianggap remeh.

Mereka bertiga dengan serius memilihkan asrama untuk Gu Saner, karena kalau Gu saner mau tinggal di asrama maka teman seasrama itu sangat penting.

Mereka bertiga memilih seharian, akhirnya memilih sebuah kamar asrama untuk 3 orang, 2 orang teman asramanya adalah anak orang kaya, sikap dan perilakunya juga baik berdasarkan rekomendasi dari rektor.

Kemudian Gu Xingjiang membayar biaya kuliah adiknya, lalu mereka bertiga pun pergi!

Begitu Gu Xingjiang menceritakan hal ini pada Gu Saner, Gu Saner langsung berteriak kegirangan.

Namun Gu saner bukan orang bodoh, karena Gu Xingjiang memberitahunya kalau orang tua Heting sudah datang ke rumah untuk melamar, jadi dia harus hati-hati terhadap Heting, lalu Gu Saner pun tidak memberitahukan soal kepulangannya pada yang lain, hingga pada waktunya dia pulang sendirian dan sedangkan urusan pindah sekolahnya akan diurus oleh kakak keduanya!

Jadi, dua puluh hari kemudian, Gu Saner menenteng kopernya dan turun di bandara kota Jiang.

Ini adalah pertama kalinya dia datang ke kota Jiang.

Udara di kota Jiang sangat segar, dan kota Jiang adalah kota yang sangat indah, ditambah lagi ini adalah kota Jiangnya Paman Nan, dia pikir dengan lindungan dari Paman Nan maka dia tidak takut apapun.

Nan Liyuan menunggunya di pintu keluar, dan Gu Lao er pergi ke Amerika mengurus kepindahannya.

Tadinya Gu Xingjiang juga mau datang, tapi dia malah tertahan oleh orang lain – Du Xuan.

Du Xuan memberinya sebuah gambar!

Lukisan ini ditemukan oleh Du Xuan di jalan Jianjiang.

Kertas tidak bisa membungkus api yang berkobar, Du Xuan akhirnya tahu kalau diam-diam Du Jinming menyuruh Du Ruo pergi ke perusahaan di Jalan Jianjiang, dia mempersiapkan supaya di kemudian hari perusahaan ini bisa dialihkan ke Du Ruo, dan Du xuan bukan tipe lampu hemat energi jadi dia pergi mencari Du Ruo dengan berani.

Du Ruo sedang tidak ada ditempat, namun Du Ruo punya ruangan kantor sendiri, lalu Du Xuan masuk ke kantornya dan mencari jejak Du Ruo untuk menjebaknya, kemudian dia menyadari lukisan yang dilukis oleh Du Xuan.

Lukisannya berupa sketsa seorang dokter yang mengenakan masker, dan mengenakan baju dokter dan sedang menghadap ke arah lampu dan menyentil jarum suntikan, posisinya agak miring sehingga matanya terlihat, sorot matanya tajam dan dingin.

Saat itu Du Xuan tidak memperhatikan, namun ketika dipikir lagi sepertinya dokter itu adalah dokter yang mengoperasi Du Ruo.

Jadi, diam-diam menggambar orang lain, pasti dia adalah pengagum beratnya.

Dan dia juga mendengar kalau sekarang Du Ruo dan Jiang Chaoyuan hubungannya seperti kawat rusak, Du Xuan ingin sekali mencoba sebuah cinta setigia, jadi dia mengambil gambar itu dan pergi mencari Jiang Chaoyuan.

Kutipan “Jiang Chaoyuan” sudah diumumkan ke seluruh perusahaan oleh Shen Ke, jadi orang yang diperusahaan tahu sehingga orang kantor langusng mengarahkan Du Xuan ke kantor Direktur!

Setelah dia pergi ke kantor “Jiang Chaoyuan” Du Xuan melempar gambar tersebut ke hadapan Jiang Chaoyuan dengan puas, “Bukankah kamu melindungi Du Ruo? Du Ruo punya orang yang ditaksir, lihat siapa!”

Gu Xingjiang tadinya malas meladeni orang semacam Du Xuan, seorang bibi seperti ini, benar-benar sangat sial.

Akan tetapi ketika dia melemparkan gambar tersebut, Gu Xingjiang tertawa, ternyata dia.

Gambar itu adalah Gu Xingjiang yang sedang mengoperasi Du Ruo, Gu Xingjiang bertemu dengan Du Ruo untuk pertama kalinya, dan pertama kalinya Gu Xingjiang meraba dada Du Ruo.

Lalu Du Ruo kembali ke kantornya, dan mendengar orang kantor bilang kalau kakaknya mengambil gambarnya, jadi dia tahu kalau kakaknya mengambil gambar tersebut kemudian mencari Gu Xingjiang.

Namun kakaknya itu tidak tahu apa-apa, dai sama sekali tidak tahu kalau Gu Xingjiang sebenarnya adalah Jiang Chaoyuan, Jiang Chaoyuan dan Gu Xingjiang adalah 1 orang yang sama.

Meskipun kakak iparnya sudah pernah bertemu dengan Gu Xingjiang, tapi kakak iparnya juga tidak tahu.

Du Ruo tidak ingin ketahuan oleh orang itu, kalau orang yang ada di hatinya – ternyata dia!

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu