Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 381 Dia Setuju

Saat sedang makan, secara tidak sengaja Miao Yingjiu mengatakan, kalau pamannya(suami dari bibi) memiliki penyakit sirosis hati, masalah beberapa hari ini, sekarang sedang menunggu donor hati.

Gu Niantong berpikir lama, baru teringat kalau paman Miao Yingjiu adalah papa Nan Liyuan, juga berarti adalah papanya.

“Papaku kenapa?” Tangan Gu Niantong yang memegang sumpit terdiam, sangat terkejut.

Begitu Jiang Shutong mendengar kata “papaku” juga terkejut dan heran, tapi setelah berpikir agak lama, baru teringat, yang dikatakan Miao Yingjiu adalah Nan Mingjun, dia juga sangat prihatin.

Miao Yingjiu mengatakan bahwa pamannya saat masih muda sangat berusaha keras, hatinya bermasalah, sekarang sangat parah, tapi walau kakaknya kaya sekali, juga tidak bisa menemukan donor hati.

Gu Niantong tertegun, Liyuan tidak memberitahunya.

Masalah dalam waktu dekat ini, seharusnya sebelum dia pergi ke Prancis, Nan Liyuan agar tidak mempengaruhi perasaannya, memilih tidak memberitahunya.

Gu Niantong merasa sangat tertekan.

Malam ini, Miao Yingjiu setelah selesai makan malam langsung pulang ke rumah, Jiang Shutong yyang mencuci piring.

Karena Nan Liyuan tidak ingin dirinya tahu, maka dia akan anggap tidak tahu apa-apa, Gu Niantong menelpon kakaknya, bagaimanapun kakaknya adalah orang dalam dunia medis, kemungkinan ada beberapa sumber yang bahkan tidak bisa dibeli dengan uang.

Mendengar Gu Niantong berkata begini, Gu Xingjiang mengatakan, “Hal ini kakak Nan tidak memberitahuku, kalau paman Nan sedang sakit, aku akan berusaha membantu!”

Gu Niantong ingin menutup telpon, sebelum menutup telpon mengucapkan sepatah kata lagi pada kakaknya, “Begitu ada kabar langsung beritahu aku ya, tidak bisa ditunda!”

“Tahu!”

Dalam hati Gu Niantong merasa sangat jijik.

Apakah dia menganggap diriku anak kecil? Apa diriku tidak punya kemampuan untuk menanggungnya sedikit pun?

Jiang Shutong memberitahu Gu Niantong, mengatakan kalau Nan Liyuan mau ke sini, besok dia akan pergi tinggal di hotel dekat times square, Gu Mingcheng sudah memesankan hotel untuknya, masalah ini, juga memberi pukul yang tidak kecil pada Jiang Shutong, walau dia memiliki sedikit pandangan pada Nan Liyuan, tapi terhadap Nan Mingjun dari awal sampai akhir tidak ada, dia juga tidak berbuat salah pada Gu Niantong, mengenai masalah pencangkokkan hati, Nan Liyuan tidak bisa menemukan donor hati, dia hanya bisa menelpon mencari Gu Mingcheng.

Tapi di hadapan Niantong, ada beberapa kata yang tidak bisa Jiang Shutong katakan, jadi, keesok harinya saat senja, dia menelpon Gu Mingcheng, mengatakan masalah Nan Mingjun, juga mengatakan masalah mengenai Nan Liyuan tidak memberitahu Niantong, tidak tahu kenapa malah mengungkit Ye Maochen, mengatakan kalau mama Ye Maochen berprofesi sebagai pengobatan tradisional Tiongkok.

“Apa yang mamanya kerjakan?” Jelas sekali poin penting Gu Mingcheng bukan Ye Maochen orangnya.

“Pengobatan tradisional Tiongkok!”

“Orang dalam dunia medis? Apakah mengira hanya keluarga mereka yang ada orang dalam dunia medis?” Raut wajah Gu Mingcheng agak marah mengatakannya.

Jiang Shutong tidak tahu apa maksud dari kata-kata Gu Mingcheng ini.

Gu Mingcheng malah tahu, jika sampai Ye Maochen ini yang bergerak lebih cepat dan mendapatkan apa yang dia inginkan, berhasil mendapatkan donor hati, mungkin, kelak Nan Liyuan pasti akan ada kelemahan di tangannya.

Jurus ini, dia Gu Mingchen selalu waspada terhadap orang tercela, bukannya waspada pada pria sejati!

Dalam berperilaku dan melakukan sesuatu, harus lebih berhati-hati.

Setelah menutup telpon Jiang Shutong, Gu Mingcheng langsung menelpon Gu Xingjiang, Gu Xingjiang sudah mengetahui masalah ini, berkata pada Gu Mingcheng, “Pa, tadi aku sudah bertanya pada kepala rumah sakit dan para rekan dunia medis, pertama aku tidak tahu indeks hati paman Nan dari berbagai aspek, kedua, sekarang di seluruh negeri juga kekurangan, organ manusia memang kurang, ada uang juga tidak bisa membelinya!”

“Aku menyuruhmu bertanya pada satu orang lain!”

“Siapa? Pa?’

“Adam!”

Gu Xingjiang berpikir-pikir, benar juga, daddy bekerja di Swiss, sudah menempati posisi yang sangat tinggi, mungkin, informasinya akan lebih luas, dibandingkan hanya mencari di China, jalan ini lebih luas!

Ada kalanya donor hati yang tidak bisa dibeli dengan uang, mungkin di rumah sakit, bisa dapat gratis dalam waktu itu juga, semua ini, jika tidak berada dalam dunia medis, sangat sulit mengetahuinya.

Tapi kenapa tidak papa sendiri yang menelpon daddy?

Gu Xingjiang menelpon Adam yang jauh berada di Swiss sana!

Suatu malam Nan Liyuan tiba di New York.

Ketika masuk perumahan, melihat Ye Maochen sedang berjalan keluar dari perumahan, dia menggertakkan gigi.

Dia tidak tahu, sebelum dia datang, Ye Maochen sudah berdiri di bawah rumah Gu Niantong, berdiri selama setengah jam, juga sudah merokok selama setengah jam.

Nomor lantai rumah Gu Niantong, hari itu setelah dia melihat Gu Niantong menekan tombol lift, dia menunggu di lantai bawah, melihat lift berhenti di lantai berapa, dan dia memperkirakannya.

“Direktur Ye ke rumahku, apakah tidak menyapaku?” Nan Liyuan terlihat lelah karena perjalanan jauh, tapi malah bisa menahan amarah.

Ye Maochen menjepit sebatang rokok di jarinya, menyipitkan mata dan tersenyum sejenak, “Maaf.”

Berjalan melewati Nan Liyuan, saat akan melewatinya, dia mengatakan sepatah, “Baru-baru ini aku mendengar katanya hati papamu sedang bermasalah, jika butuh bantuanku maka katakan saja. mamaku memasok obat ke berbagai rumah sakit, mungkin ada sumber dalam aspek ini.”

“Terima kasih!” Nan Liyuan selesai mengucapkan kata ini, langsung naik ke atas.

Jadi, sekarang Ye Maochen sudah mulai lebih berani?

......

Sejak hari itu setelah Miao Yingjiu membuatkan masakan untuk mama, Jiang Shutong setiap hari mengatakan pada Gu Niantong untuk belajar dengan Miao Yingjiu, Gu Niantong terus memikirkan Nan Liyuan, sudah belajar dua hari namun tidak terlalu fokus, tapi hidangan yang dibuat, juga ada beberapa kemiripan, bagaimanapun Miao Yingjiu sangat teliti mengajarnya.

Setelah Jiang Shutong pindah ke hotel, Miao Yingjiu dan Niantong tinggal di sini.

Saat makan, Miao Yingjiu menerima satu panggilan telpon, bilang pergi sebentar saja akan segera kembali, jamin akan pulang sebelum Niantong tidur.

Niantong berkata, “Sudah tengah malam, kamu jangan terlalu buru-buru kembali. Malam ini aku berusaha membiasakan diri.”

Kemudian, ada suara pintu, Nan Liyuan masuk.

“Paman Nan? Kenapa kamu begitu malam?” Gu Niantong berdiri dari depan meja makan, berjalan ke hadapan Nan Liyuan, menjinjitkan ujung kaki lalu menciumnya.

Nan Liyuan melihat dua mangkok makan yang ada di atas meja, berkata: “Tadi ada orang yang datang?”

“Eng, Xiao Jiu baru saja pergi. Untung saja kamu datang, jika tidak malam ini aku akan ketakutan sekali.” Gu Niantong membantu Nan Liyuan membuka mantelnya sambil berkata, “Lama tidak bertemu, Niantong sangat rindu padamu!”

Xiao Jiu baru pergi?

Orang itu tidak masuk?

Gu Niantong mendongak, melihat wajah Nan Liyuan yang agak kelelahan.

“Bagaimana dengan papa?” Kedua tangan Gu Niantong diletakkan ke belakang, mendongakkan wajah, menghadap ke wajah Nan Liyuan dan bertanya.

“Kamu sudah mengetahuinya?”

“Eng, Xiao Jiu yang memberitahuku! Kamu jangan panik. Aku percaya tuhan pasti akan memberkati papa.” Gu Niantong menarik Nan Liyuan ke samping meja makan.

“Sangat sulit menemukan donor hati. Sulit ditemukan di seluruh negeri.” Nan Liyuan duduk di samping meja makan sambil mengatakannya, Gu Niantong masih belum selesai makan, masih sambil makan.

“Eng, lalu?”

Nan Liyuan menatap wajah Gu Niantong, “Jika sungguh tidak bisa ditemukan, mungkin aku akan mendonorkan hati untuk papaku!”

“Eng.” Gu Niantong hanya membalas satu kata.

Nan Liyuan mengerutkan kening, menatap Gu Niantong dengan pandangan tidak percaya, “Aku mendonorkan hatiku untuk papa, kamu setuju?”

Gu Niantong mengangkat kepalanya, sangat serius mengatakan, “Aku setuju!”

Tampangnya saat bicara, seolah-olah orang yang tidak berperasaan, membuat Nan Liyuan marah sekali.

Gu Niantong menundukkan kepala lagi, bersiap mau makan, mendadak dagunya dijepit oleh Nan Liyuan ke sana, dengan wajah menghadapnya, “Katakan sekali lagi, kamu setuju!”

Dia membuat Gu Niantong kesakitan, sejak kecil sampai dewasa, sama sekali tidak orang yang memperlakukan Niantong seperti ini.

“Kenapa aku tidak setuju? Apakah harus melihat papa meninggal? Kamu juga sudah mengatakan, jika sudah berada dalam situasi yang tidak ada pilihan lagi!” Tampang Gu Niantong saat bicara, benar-benar seperti orang yang tidak berperasaan sedikit pun.

Dia juga sudah memikirkannya, masalah ini, hanya bisa berusaha sekuat tenaga, sisanya serahkan sama tuhan, jika sungguh tidak bisa ditemukan, dan hanya keluarga dekat yang bisa menyelamatkannya, Nan Liyuan mendonorkan, maka dia akan menyetujuinya.

Mata Nan Liyuan menatap Gu Niantong selama dua menit, rasanya ingin menamparnya.

Dia menyentakkan tangannya ke samping, melepaskan Gu Niantong.

Gadis kecil yang lemah lembut, dia tidak tega turun tangan.

Dalam mata Gu Niantong, dari awal hingga akhir penuh cahaya tidak bersalah.

“Benar juga. Hanya keinginan sepihakku yang mengikatmu, kamu hanya mencari seseorang yang bisa masak gratis, cuci piring, temani tidur, beli rumah, dan membayarkan uang sekolahmu! Benar tidak, Gu Niantong ? Kamu bisa tanpa bertanya sepatah kata pun, langsung mengaborsi anakku, juga bisa berpacaran sesuka hatimu! Kamu tidak ada tanggung jawab apapun.” Selesai bicara, Nan Liyuan langsung pergi ke kamar untuk tidur.

Sejak Nan Mingjun keluar dari rumah sakit, Nan Liyuan langsung ke bandara, bagaimanapun sudah begitu lama tidak melihat Niantongnya.

Tidak menyangka di perumahan melihat orang yang membuatnya kesal, dan orang yang benar-benar bikin kesal, masih ada di rumah.

Loteng ini, total hanya ada dua kamar tidur.

Dia tidak pergi ke kamar tidur yang biasa Niantong tidur.

Gu Niantong melihat sosoknya yang marah dan pergi, tidak tahu dimana letak kesalahannya.

Apakah tidak seharusnya setuju?

Tapi jika papa dan mamanya yang sakit, dia juga akan mendonorkannya pada mereka, orang lain ingin menghentikannya juga tidak akan bisa.

Gu Niantong masih duduk di lantai bawah dan makan, air mata berjatuhan ke dalam mangkok, bagaimanapun tidak bisa makan lagi.

Lampu di lantai atasnya sudah padam, mungkin sudah tidur.

Gu Niantong pergi ke dapur, belajar cuci piring, tidak hati-hati masih menjatuhkan satu piring dan pecah.

Bunyi sekeras ini, Nan Liyuan bahkan tidak ada suara.

Mungkin benar-benar marah padanya!

Gerakan Gu Niantong mencuci piring sangat lambat, terus menggunakan suara air pada keran untuk menutupi suara tangisannya.

Selesai cuci piring, dia langsung pergi tidur.

Gu Niantong menelpon papanya.

Sekarang, di China masih siang hari.

Gu Mingcheng sedang berada di rumah, Xi Yao ke rumah.

Gu Mingcheng duduk di sofa, dengan gaya penguasa, berkata pada Xi Yao, “Aku selalu tidak suka dengan wanita yang tidak perawan, karena hari itu mantan pemilikmu juga ke sana, kamu katakan aku bisa bagaimana lagi? Aku juga selalu tidak suka berbagi satu wanita dengan pria lain. Istriku begini, wanita lain juga begini! Jadi, kamu lihat sendiri harus bagaimana.”

Xi Yao berdiri di hadapan Gu Mingcheng, dirinya merasa sangat malu dan panik.

Hari itu jelas-jelas Gu Mingchen yang membuat janji dengannya untuk pergi ke hotel, tapi siapa yang tahu orang yang masuk ke dalam ternyata orang yang berumur empat puluh lebih, orang ini terlihat sangat berbeda jauh dengan Gu Mingcheng.

Xi Yao berpikir lama sekali baru teringat, orang ini adalah pelanggan pertama yang dilayaninya, saat masih bekerja di tempat hiburan malam!

Orang yang berumur empat puluh lebih itu mengatakan pada Xi Yao, “Karena sudah jadi pelacur, maka tidak perlu berpura-pura polos!”

Kebetulan pada saat ini, Gu Mingcheng masuk, mendadak jadi paham dan mengatakan, “Ternyata kamu pernah bekerja di tempat hiburan malam.”

Pada saat itu, dalam sekejap hati Xi Yao dari atas surga jatuh ke neraka.

Begitu Gu Mingcheng melihat telpon dari Niantong, langsung mengangkatnya, “Kenapa? Niantong?”

Gu Niantong langsung mulai menangis di dalam telpon, saat bicara juga tidak tangkas, hanya mengatakan, “Bagaimana ini, pa?”

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu