Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 354 Sudah Pernah Berhubungan

Bab 354 Sudah Pernah Berhubungan

Setelah selesai makan, Nan Liyuan membereskan piring, pergi ke dapur untuk mencuci piring.

Gu Niantong mengikutinya, menceritakan semua hal yang terjadi di sekolah beberapa hari ini, dan dia tidak berhenti menceritakannya.

Nan Liyuan melipat lengan bajunya, membuka keran air, dan mulai mencuci piring.

Gu Niantong tidak pernah mencuci piring, ini adalah pertama kali dia memperhatikan orang yang sedang mencuci piring dengan begitu teliti, perhatiaan sedikit terpencar, sehingga kurang konsentrasi dan kurang fokus,

Dapur rumahnya sangat besar, Gu Niantong berdiri di salah satu sudut, sehingga dapat melihat seluruh proses Nan Liyuan mencuci piring, Gu Niantong menyadari bahwa jari tangan Nan Liyuan sangat panjang, dan juga sangat seksi, lengannya berotot, dan terlihat kuat, letak wastafel sedikit rendah, dia sangat tinggi, sehingga, Nan Liyuan harus membungkuk pinggang.

Menuang sabun cuci piring, membilas busa, pertama kali Gu Niantong melihat proses mencuci piring, dan merasa pemandangan tersebut begitu indah.

Nan Liyuan begitu sibuk, Gu Niantong tidak mengetahui bahwa pria yang begitu kaya, apa perasaannya setiap hari mencuci piring.

“Mengapa tidak lanjut bercerita lagi?” Nan Liyuan selesai mencuci piring, dia mengeringkan air yang ditangannya, mengelap tangan dengan handuk dapur.

Gu Niantong merasa, pada saat ini, Nan Liyuan bersikap sangat ramah dan lembut, dan juga sangat seksi.

“Tiba-tiba merasa kamu sangat seksi!” Tiba-tiba Gu Niantong berkata seperti itu.

“Apakah suamimu hanya terlihat seksi ketika sedang mencuci piring?” Nan Liyuan menyeringai, dan berkata, mematikan lampu dapur, kemudian keluar, Gu Niantong merasa takut, dan menarik tangan Nan Liyuan.

“Benar juga! Presdir Nan yang menjadi pimpinan ratusan bahkan ribuan orang, dimana saja terlihat seksi.” Gu Niantong tersenyum.

“Bawahan siapa?” Nan Liyuan bertanya.

“Aku.”

“Di atas kasur? Malam ini?” Nan Liyuan bertanya.

Gu Niantong merasa Nan Liyuan sedang mengubah topik pembicaraan, baru saja memuji dia, sudah mulai membahas masalah ranjang, tidak pantas dipuji..

Malam yang tidak bisa tenang, sudah pukul dua belas malam.

Gu Niantong berbaring di lengan Nan Liyuan, berkata, “Tidak boleh, lain kali tidak boleh begini lagi, aku harus tidur sebelum jam sembilan. Jika tidak akan memberikan dampak buruk terhadap kulit.”

“Apabila begitu lain kali lakukan lebih awal.”

Akan tetapi maksud Gu Niantong adalah dia tidak ingin melakukan lagi.

Gu Niantong membalikkan badan, merangkul lehernya, dan menjilat bibirnya, memanggil dengan intonasi manja, “Paman Nan——”

Mengucapkannya di samping telinga Nan Liyuan, Nan Liyuan tidak bisa menahan nada Gu Niantong yang begitu lemah lembut, tidak bisa menahan nada-nada manja yang seperti ini, dan meminta sekali lagi.

Hari sabtu dan hari minggu, mereka berdua makan, baca buku, melewati dengan melakukan hal-hal tersebut.

Hari senin, Nan Liyuan mengantar Gu Niantong ke sekolah, Gu Niantong terus menguap, ketika turun dari mobil, Gu Niantong berkata, “Tidak enggan berpisah dengan kamu, Paman Nan.”

Terakhir kali, dia pergi kuliah di Universitas Harvard, ketika berpisah dengan Paman Nan, enam bulan kemudian baru bisa ketemu lagi, dia merasa sangat-sangat sedih.

“Baiklah. Ketika kamu kangen aku, menelpon ku, aku datang menjemputmu.” Setelah Nan Liyuan selesai berkata, kemudian berpisah di dalam perhatian sekelompok orang, Gu Niantong merasa di saat seperti ini, membuat dia terjebak dalam situasi memalukan, sekarang hampir semua orang yang di sekolah mengetahui bahwa dia sudah menikah, pria yang naksir dia jelas berkurang banyak.

Tentu saja ini juga menyelesaikan masalah kekhawatiran Gu Niantong “Tidak memandang semua pria yang di dunia ini”, akan tetapi dia merasa teman-temannya ngomong dia di belakang, membuat dia merasa malu, selain itu, setiap kali Nan Liyuan mengantar dia pulang, teman-temannya juga sudah mengetahui dia tinggal bersama Nan Liyuan——

Gu Niantong baru berusia dua puluh tahun.

Setelah selesai kelas pagi, Gu Niantong, Qiao Qiao dan Becky bertiga di dalam asrama, baru saja selesai makan siang, dan bersiap-siap untuk tidur siang.

Gu Niantong berbaring di atas meja, memegang pena sambil mengamati jadwal perlombaan, melihat apa yang harus dia mempersiapkan lagi, apakah perlu membawa batu-batuan atau yang lainnya, mengenai masalah meminta izin, tadi pagi dia sudah mengurusnya, gurunya mengetahui Niantong akan mengikuti perlombaan yang begitu besar, secara spontan akan menyetujui, karena biaya pendaftaran perlombaan tersebut sangat tinggi, orang-orang biasa tidak mampu mengikuti perlombaan tersebut.

Qiao Qiao dan Becky berdua sedang ngobrol, Becky mengatakan bahwa dia sudah punya pacar, pada tanggal 1 Mei dia bepergian bersama pacarnya.

“Serius, diam-diam saja kamu, sudah menentukan masa depanmu, Gu Niantong sudah menikah, kamu sudah punya pacar, apakah di asrama ini hanya tersisa aku sendiri saja? Qiao Qiao berkata dengan kecewa, “Siapa pacarmu? Umur berapa?”

“Itu dari Politeknik sebelah, lebih besar satu tahun dari aku. Tidak sanggup jika lebih tua dari aku, tidak bisa berkomunikasi!” Becky sambil merapikan tempat tidur, tanpa sengaja dia mengatakan.

Si pembicara tidak bermaksud apapun, akan tetapi si pendengar sudah menangkap, kata-kata tersebut sudah sampai ke telinga Gu Niantong.

“Pria yang lebih tua lebih penyayang!” Gu Niantong membantah, secara spontan dia teringat adegan Nan Liyuan sedang mencuci piring pada malam itu, Nan Liyuan tidak pernah mengizinkan dia masak di dapur.

Tiba-tiba Becky teringat kondisi suami Gu Niantong, sehingga baru menyadari, dia sendiri salah berkata, “Ngomong-ngomong, Niantong, kamu pergi ke Amerika, Suamimu tidak pergi bersamamu?”

“Tidak! Dia ada urusan, mengapa harus menemani aku, memangnya aku tidak pernah pergi ke Amerika? Gu Niantong yang sedang fokus pada jadwal perlombaan, tiba-tiba membalikan badan.

Qiao Qiao dan Becky sangat kaget, “Perlombaan yang begitu penting dia tidak pergi bersamamu? Dia begitu kaya, mengapa tidak menemanimu?”

Gu Niantong tidak mengerti dengan logika orang-orang ini, “Ada apa jika kaya? Dia mempunyai urusan, lagi pula, apabila dia pergi aku akan merasa gugup!”

Gu Niantong tidak membawa hati terhadap hal tersebut.

Di kelas sore, Qiao Qiao dan Gu Niantong duduk bersebelahan, guru wanita yang mengajari mereka bahasa inggris baru menikah, Qiao Qiao berbaring di atas meja, menghadap ke Gu Niantong dan berkata “Sekarang kamu sama seperti Guru Yang.”

“Kenapa?” Gu Niantong tidak mengerti.

“Wanita yang sudah menikah!”

Gu Niantong mengerucutkan bibir.

……

Waktu yang sama, Kota Hai.

Gu Mingcheng bersama istrinya sedang melayani seorang klien yang sangat penting, mereka sudah saling mengenal sejak sepuluh tahun yang lalu, akan tetapi karena jarak jauh, sehingga jarang bertemu, baru-baru ini kedua keluarga bisa berkumpul lagi, sehingga merasa sangat senang.

“Oh, ngomong-ngomong, Direktur Gu, seingat aku Nona Gu sudah berusia dua puluh tahun, aku pernah bertemu sekali dengan dia di sepuluh tahun yang lalu, sungguh seorang gadis yang cantik, ketika masih kecil seperti seorang princess, putraku baru pulang dari swiss, tidak tahu——” Klien tersebut bertanya dengan sangat ramah.

Gu Mingcheng tersenyum, “Dia sudah menikah!”

Klien tersebut terkejut, “Berapa usia Nona Gu? Masih kuliah? Mengapa sudah menikah?”

“Bertemu dengan orang yang tepat, kemudian menikah, tidak banyak berpikir.” Gu Mingcheng berkata.

Jiang Shutong yang disampingnya terus mengernyit.

Klien tersebut merasa sangat kecewa.

Dalam perjalanan pulang, Jiang Shutong mengeluh dengan Gu Mingcheng, “Mengapa kamu sembarangan memberitahu orang lain bahwa Niantong sudah menikah? Kamu sendiri saja belum pernah melihat fotonya, meskipun Niantong memiliki beberapa pilihan lagi! Lagi pula mereka berdua hanya mendaftar pernikahan.”

Jiang Shutong karena Gu Niantong begitu cepat sudah membuat keputusan untuk masa depannya, merasa menyesal dan sangat marah.

Jiang Shutong juga sama sekali tidak tahu bahwa Gu Niantong dan Nan Liyuan sudah pernah berhubungan.

“Apakah ini adalah pemikiran Niantong? Atau ini adalah pemikiran kamu?” Gu Mingcheng dan Jiang Shutong duduk di kursi belakang mobil, di dalam hati Jiang Shutong merasa sangat kesal dan marah terhadap pernikahan Gu Niantong, Gu Mingcheng mengetahuinya.

“Ini adalah pemikiran aku! Ini adalah pemikiran semua wanita! Aku hanya berharap Niantong bisa mempunyai beberapa pilihan lagi!” Suara Jiang Shutong terdengar sedikit cemas.

“Jadi, apakah kamu merasa menyesal karena pada saat itu kamu tidak ada pilihan yang lain?” Gu Mingcheng memiringkan kepala dan melihat ke arah Jiang Shutong.

“Kamu——” Jiang Shutong tidak bisa menjawab, ini sedang membahas masalah Niantong, mengapa malahan membicarakan tentang dirinya sendiri?

……

Setengah bulan kemudian.

Bandara.

Nan Liyuan membawa mobil mengantar Gu Niantong ke bandara, ini bukan pertama kali dia naik pesawat sendiri, ketika dia berusia sebelas tahun pertama kali dia naik pesawat keluar negeri, tentu saja, Gu Mingcheng meminta bantu kepada orang lain untuk menjaga Niantong sepanjang perjalanan.

Gu Niantong merasa enggan untuk berpisah dengan Nan Liyuan, semakin lama dia hidup bersama Nan Liyuan, dia merasa enggan untuk berpisah.

Perasaan enggan untuk berpisah ini adalah segala macam detail yang dia lakukan, membuat Gu Niantong merasakan kehangatan dan kelembutan dari pria ini, membuat Gu Niantong tidak bisa jauh dari Nan Liyuan, selalu memikirkan dia.

Karena Nan Liyuan pernah memberitahu Gu Niantong, alasan mengapa dia mencuci piring, karena setelah mamanya meninggal, dia yang mencuci semua piring yang di rumah.

Tanpa alasan Gu Niantong merasa lebih dekat dengan hati Nan Liyuan.

Mungkin, keputusan papa itu benar, hanya dengan hidup bersama, sehingga bisa saling mengerti, sehingga bisa lebih mencintai Nan Liyuan.

Sekarang, Gu Niantong tidak bisa menjauh dari Nan Liyuan.

Gu Niantong merangkul leher Nan Liyuan, berpisah di bandara, kata-kata Qiao Qiao masih terngiang-ngiang di telinga Gu Niantong, dia bertanya dengan Nan Liyuan, “Mengapa kamu tidak menemani aku pergi ke Amerika?”

“Aku ada urusan penting di Kanada!”

Gu Niantong tidak memaksa, dia sendiri pergi ke Los Angeles.

Nan Liyuan kembali ke kantor, bertanya kepada Cai Cai apakah sudah mengatur orang disana.

“Presdir Nan, wakil manager kantor cabang yang pergi kesana. Nona Gu tidak pernah bertemu dengan dia, mungkin tidak ada masalah!” Cai Cai berkata.

Nan Liyuan menganggukan kepala.

……

Prinsip Gu Niantong terhadap segala sesuatu yang dia lakukan: Tidak berharap semuanya berjalan dengan lancar, akan tetapi hanya berharap tidak melanggar hati nuranii.

Gu Niantong sudah melakukan banyak persiapan untuk perlombaan ini, meskipun sudah mengetahui bahwa dirinya tidak akan lolos, akan tetapi dia sudah berusaha, itu saja sudah cukup!

Sehingga, setelah mengumpulkan hasil karya, Gu Niantong bersedia memesan tiket pesawat pulang.

Tidak menyangka, baru saja keluar dari tempat perlombaan, bertemu dengan orang yang sudah lama tidak berjumpa——He Ting.

Apa kabar dia sekarang di Wall Street?

“Niantong, lama tidak berjumpa!” He Ting berkata.

“Lama tidak berjumpa, Senior He!” Gu Niantong sengaja memperjelaskan kata “Senior”, tujuannya untuk mengingatkan He Ting, bahwa dia tidak layak menjadi guru Gu Niantong.

“Aku dengar kamu sudah menikah dengan Nan Liyuan, Nan Liyuan kelihatan bermoral akan tetapi hatinya busuk, lagi pula, usia Nan Liyuan jauh lebih tua darimu, apakah kamu mencari papa yang kedua lagi?” sekarang He Ting berkata tanpa berpikir panjang.

Gu Niantong sangat marah, “He Ting, perhatikan kata-katamu!”

“Kata-kata ku? Mengapa? Bukankah dia sebelas tahun lebih tua dari kamu? Apakah hati dia tidak busuk? Mengapa dalam waktu yang begitu singkat, kamu bisa menikah dengan dia? Dan, apabila hatinya tidak busuk, mengapa aku bisa dikeluarkan dari sekolah?” He Ting melipat kedua tangannya, berdiri di bawah musim semi Amerika di bulan mei, berkata tidak sopan!

Gu Niantong tidak mengerti, bukannya He Ting sendiri yang resign kerja? Lu Jingyuan membantu dia untuk mencari kerja, He Ting resign kerja lagi, apa hubungannya dengan Nan Liyuan?

“Aku menyukai dia! Aku ingin berstatus sebagai suami istri dengan dia, menjalani kehidupan sebagai suami istri, dia adalah suamiku! Meskipun kamu memprovokasi hubungan kami, aku juga tidak akan meninggalkan dia, sampai disini saja!” Selesai berkata, Gu Niantong mengambil tas dia kemudian pergi.

Dia mengetahui bahwa, mengapa He Ting bisa resign kerja masih menjadi sebuah pertanyaan, Gu Niantong tidak boleh langsung bertanya kepada He Ting, begitu Gu Niantong bertanya, He Ting akan berusaha, menarik Gu Niantong, Gu Niantong tidak ingin ditarik oleh siapapun, dia ingin pulang ke rumah, dan bertanya dengan Nan Liyuan!

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu