Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 98 Tidak Ingin Terlalu Ramah Padanya (2)

Di rumah sakit Jingan

Jiang Shutong sudah masuk ke kamar perawatan dan dia berbaring dengan tenang, dokter sudah membantunya membersihkan dan membalut lukanya, untuk mengetahui apakah dia terkena gegar otak atau tidak, harus diperiksa selama dua hari dulu, jadi Jiang Shutong sendiri yang mengurus administrasi rawat inap.

Setelah Lu Zhiqian datang, dia yang membantu mengurus semuanya hingga selesai.

Jiang Shutong yang sedang berbaring di ranjang, berkata : “Terima kasih.”

“Apanya yang terima kasih, waktu aku kecelakaan dan masuk rumah sakit, kamu juga merawatku.” Lu Zhiqian menjawab, dan sekarang dia baru menyadari kalau Jiang Shutong adalah tidak seperti wanita pada umumnya, sangat disayangkan karena sebelumnya dia tidak pernah menghargai apa yang ada malah hatinya selalu berkeliaran mencari gadis perawan, namun zaman sekarang ini kalau mau cari gadis perawan hanya bisa mencarinya di Taman Kanak-kanak, sedangkan Jiang Shutong, dilihat dari sisi manapun dia adalah wanita yang cemerlang, terlepas dari persoalan kalau dia bukan perawan.

Ketika mengungkit soal perawan ini, dia pun mulai membenci Gu Mingcheng.

Dan saat ini Gu Mingcheng sedang duduk di kantornya, dan menerima telepon dari Xu Maoshen.

“Jiang Shutong kena masalah.” Suara Xu Maoshen terdengar cukup panik.

Gu Mingcheng mengernyitkan keningnya, “Kenapa?”

“Sepertinya dia kecelakaan, karena hari ini ada angin topan dan ada barang kirimannya yang datang dan dia pergi menjemput barangnya sendiri. Sopirnya bilang kalau dia mengemudikan sendiri mobilnya, dan baru saja aku menelepon ke toko, pegawainya bilang dia kecelakaan, entah lukanya parah atau tidak, tapi dia sekarang ada di RS Jingan!” Xu Maoshen masih ada satu kalimat lagi yang belum dia utarakan, “Lu Zhiqian menjaganya disana.”

Begitu mendengar kabar tersebut, Gu mingcheng langsung memutuskan teleponnya dan menyuruh sekretaris untuk memesan tiket pesawat, dia langsung pergi ke bandara sementara itu sekretarisnya memberitahukan jadwal penerbangannya.

Shu Yao kembali lagi kesini hari ini.

Pacarnya berada di Shanghai dan setelah ditangkap sepertinya bersama dengan seorang wanita, dan mencampakkan Shu Yao, dan dalam kondisi pasrah Shu Yao datang ke kota Hai, dan pada acara temu kangen para sosialita, dia malah bertemu dengan Gu Mingcheng, dan mood Gu mingcheng waktu itu sangat baik, Shu Yao mengajaknya menari dan dia pun tidak menolak.

“Presdir Gu, kamu begitu terburu-buru mau pergi kemana, aku ada urusan yang harus dibahas dengan kamu.” Shu Yao berkata pada Gu Mingcheng.

“Tidak ada waktu!” Setelah Gu Mingcheng menjawab dia pun tidak menghiraukan Shu Yao kemudian langsung pergi.

Shu Yao melambai-lambaikan kedua tangannya, namun dia tidak ada waktu untuk meladeninya, jadi Shu Yao hanya bisa menceritakan hal ini pada orang lain.

Ketika Gu Mingcheng sampai di RS tempat Jiang Shutong dirawat, dokter sedang mengukur tensi Jiang Shutong dan Lu Zhiqian berdiri di depannya.

Begitu melihat Gu Mingcheng memasuki kamar rawatnya, Jiang Shutong pun mengerutkan kening, dia berpikir kenapa Gu Mingcheng bisa datang, namun tiba-tiba sebuah pikiran terlintas dalam benaknya : pasti Xu Maoshen menelepon ke toko untuk memastikan apakah barangnya sudah tiba, dan Lu Zhiqian sudah memberitahu pegawai toko tentang kecelakaan tersebut, lalu Xu Maoshen menelepon Gu Mingcheng-----

Jadi, dia tidak berkata apa-apa.

Karena di depan Lu Zhiqian dia tidak ingin terlihat terlalu ramah pada Gu Mingcheng, dia masih ingat kejadian waktu itu ketika Lu Zhiqian mengirimkan sebuah video untuk Gu Mingcheng, dan dia khawatir kalau Lu Zhiqian akan menggunakan segala cara untuk menghadapinya, bukannya dia khawatir Gu Mingcheng tidak bisa membalas, tapi lebih baik bertambah satu hal dibanding berkurang satu hal.

Sedangkan dia tampil berbeda di hadapan Nie Mingming.

Dia sengaja tampil seperti itu di hadapan Nie Mingming karena dia tidak ingin menambah kerepotan Gu mingcheng, dia hanya ingin supaya Nie Mingming melampiaskan semua kebencian pada dirinya.

Oleh karena itu, saat ini Jiang Shutong terlihat sangat tenang.

Begitu melihat Gu Mingcheng datang, Lu Zhiqian menggertakkan giginya, “Shutong, apa masih ada yang kamu perlukan? Kalau kamu ingin makan sesuatu, aku akan menyuruh Ibu membuatkannya untukmu.”

“Tidak usah, Ibu baru saja selesai operasi, aku tidak ingin merepotkan dia.”

Gu Mingcheng berjalan ke sampingnya, dan berkata pada Lu Zhiqian, “Ada yang ingin kubicarakan dengan Shutong.”

Tadinya Lu Zhiqian ingin berdiri disana dan mengacaukan mereka berdua, namun Gu Minghcheng telah berkata seperti itu, jadi mau tidak mau dia harus pergi.

Dan dia berkata pada Jiang Shutong, “Shutong, aku pulang dulu ya, besok aku datang lagi.”

Jiang Shutong tidak menjawab.

Gu Mingcheng menyibakkan rambut di kening Jiang Shutong, begitu melihat lukanya dia bertanya dengan alis bertaut, “Kenapa bisa sampai seperti ini?”

“Aku menabrak mobil orang dari belakang dan angin sangat kencang jadi tidak bisa melihat dengan jelas! Lagipula, kemampuan mengemudiku kurang baik.” Jiang Shutong menjawab dengan nada dingin.

Dia tidak ingin bersikap terlalu ramah pada Gu Mingcheng di depan Lu Zhiqian, dan disaat yang bersamaan juga dia tidak ingin berbicara tentang mobil pemberian Lu Zhiqian.

Semua karena alasan yang sama.

“Ayo kita jalan-jalan keluar. Angin topannya sudah berhenti dan cuaca cerah, kalau di kamar terus rasanya sumpek!” Jiang Shutong melihat keluar, cuacanya cerah.

Gu Mingcheng berkata, “Ayo.”

Mereka berdua pun berjalan pelan-pelan.

Kamar rawatnya sangat besar, dan setelah dirawat di rumah sakit, dia pun tidak berdandan, kulitnya yang bagus ditambah dengan rambutnya yang lemas terurai di punggung, rambutnya sangat lembut hingga membuat orang terkesima melihatnya.

Mereka berdua duduk di bangku taman, sambil melihat orang-orang di rumah sakit.

Diantaranya ada seorang wanita, sepertinya dia baru saja melahirkan dan akan keluar dari rumah sakit, keluarganya menyambut dia dengan gembira, yang lelaki menggendong anaknya, istrinya mengikuti disamping, dia menggandeng istrinya yang berjalan pelan-pelan karena baru saja melahirkan.

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu