Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 374 Kota Hai Adalah Kota Hai Kamu, Jadi Aku Datang

Gu Niantong berpikir sejenak, “Tidak ada.”

Miao Yingjiu merasa ragu, “Tidak ada ? Kamu keluar begitu lama, sudah ketemu dengan kakakku?”

“Sudah ketemu, dia terus menemaniku !”

“Dia tidak ada bilang apa – apa ?”

“Cuma bilang akan masak setiap hari untukku, masih mungkin bilang apa lagi ?” Gu Niantong langsung berbaring di atas kasur, sangat lelah.

Miao Yingjiu menjadi tidak mengerti, kakak tidak menanyakan Niantong ya ?

Ada lagi, kakak pastinya sudah mengetahui bahwa, dia tidak boleh menyentuh Niantong untuk saat ini, mungkinkah Niantong sama sekali tidak sadar ?

Atau dia merasa dirinya telah menutupi dengan baik ?

.......

Hotel besar Kota Jiang.

Nan Liyuan baru pulang, sudah mulai menghadiri acara, setelah pergi hampir dua bulan, banyak urusan dan janji yang menumpuk.

Nan Liyuan mengenakan setelan jas berwarna hitam, mengenakan dalaman abu – abu gelap, terhuyung diantara sekumpulan orang yang berkelas atas, berbicara dan tertawa dengan santai.

“Oh ya CEO Nan, dengarnya Nyonya Nan kali ini sedang naik daun di Eropa, ini persiapan untuk orientasi secara internasional ya.” Ada yang kebanyakan minum, membahas dengan Nan Liyuan mengenai masalah Gu Niantong.

Nan Liyuan tersenyum ringan.

“Kedengaran lagi, Nyonya Nan demi acara kali ini, sampai menggugurkan anaknya, benar – benar kejam, egois, CEO Nan, kamu membiarkan istrimu bertingkah seperti ini ?” Orang yang berbicara, telah sedikit mabuk.

Nan Liyuan mengerutkan alis, “Kamu dengar dari siapa ?”

“Sudah tersebar dalam bidang kita, jangan – jangan CEO Nan masih belum tahu ya ? Atau berpisah di dua tempat, kamu sama sekali tidak tahu dia sudah hamil ?” Setelah menjawab, orang itu menundukkan kepalanya, sambung dengan tertawa.

Nan Liyuan berdiri, berjalan ke hadapan orang tersebut, menarik kerah bajunya, “Katakan sekali lagi !”

Orang yang berbicara melihat Nan Liyuan menarik kerahnya, sadar dari kemabukan.

Setelah sadar dari kemabukan, dia baru sadar siapa yang telah dikatakannya, nona ketiga dari keluarga Gu yang berada di Kota Hai, istrinya Nan Liyuan.

Nona Gu belum mempunyai reputasi yang seperti ini, dia merasa dirinya telah bertindak keterlaluan.

“Kalau kedepannya masih sembarang berbicara, ya coba saja !” Nan Liyuan melempar orangnya ke atas kursi dengan kasar, meninggalkan tempat.

Nan Liyuan masuk ke dalam mobilnya, mengirimkan pesan kepada Miao Yingjiu, untuk pastikan apakah dia yang membocorkannya.

“Demi Tuhan, kakak, aku hanya kirim padamu saja, kamu masih belum tahu dengan kepribadian aku ya ?”

Bukan Xiao Jiu yang sebarkan, jadi siapa, sudah pasti bukan dirinya yang menyebarkannya.

Jadi siapa yang sebarkan ?

Berita tentang nona Gu, tetap saja tersebar dalam bidang tersebut, bagaimanapun keguguran di usia dua puluh tahun, Nyonya Nan yang naik daun dan populer sebelumnya, tentu saja menarik perhatian semua orang.

Dengan cepat berita ini telah sampai ke dalam telinga Gu Mingcheng.

Dalam waktu dekat ini Gu Mingcheng setuju dengan tawaran makan bersama oleh Xi Yao, katanya sebagai ucapan terima kasih.

Sikap dan gaya Gu Mingcheng yang baik, membuat Xi Yao seperti lebah yang bertemu dengan madu.

Sebelumnya Nan Liyuan tidak pernah makan bersamanya.

Dia merasa bahwa, Gu Mingcheng lebih mudah terjebak dibandingkan dengan Nan Liyuan.

Mengenai masalah Gu Mingcheng makan bersama dengan Xi Yao, Jiang Shutong juga mengetahuinya, hatinya terasa sangat sakit, pahit, meskipun mengetahui Nan Liyuan hanya main bersama dia, namun hatinya tetap merasa tidak enak.

Main saja, suatu saat akan membuatmu mati secepatnya.

Kejadian Gu Niantong keguguran masih tersebar di kelas atas dalam bidang bisnis, jadi, orang sekelas Xi Yao, tentu saja belum mengetahuinya.

Di meja makan, dia hanya membahas kejadian dirinya pada masa sekolah, dan pengalaman hidupnya, dia menutupi bagian ketika berada di bar malam.

Kata – kata yang dikatakan Gu Mingcheng sangat sedikit, paling banyak hanya sebuah kalimat, “Oh ya ?” “Lalu –“ “Jadi –“.

Ketika Gu Mingcheng mengetahui masalah Gu Niantong keguguran yaitu pada perkumpulan dengan rekan bisnisnya pada malam hari, orang bermarga Fang yang memberitahukannya, diam – diam berbisik di telinganya, “Mingcheng, katanya Niantong keguguran ya, kejadian sebelum dia pergi ke Eropa !”

Gu Mingcheg mengerutkan alisnya dengan erat

Dia menyuruh asistennya, langsung menghubungi Nan Liyuan, menyuruh dia datang ke Kota Hai.

“Suruh Nan Liyuan ketemu aku di Kota Hai, tidak boleh tertunda sejenak pun !” Suara Gu Mingcheng, membawa nada amarah yang pasti.

Pada kali ini, dia benar – benar emosi.

Niantong hanya berumur dua puluh saja, mengapa bisa keguguran ?

Ketika Nan Liyuan menerima pemberitahuan dari Gu Mingcheng, dia sedang di dalam ruangan kantornya, mengurus dokumen, dan hanya menjawab “Aku sudah tahu.”

Nan Liyuan merasa Gu Mingcheng sudah mendengar kejadian keguguran Gu Niantong.

Saat ini dia juga tidak mengetahui bagaimana informasi Gu Niantong keguguran dapat tersebar, apalagi masalah ini, semakin diperiksa semakin buruk hasilnya, mendingan jangan cari tahu.

Dia menyuruh Cai Cai masuk ke dalam ruangannya, memberitahukan bahwa dia akan pergi ke Kota Hai, sehingga harus langsung menghubunginya apabila ada informasi apapun.

“Kenapa ? CEO Nan ?” Cai Cai bertanya.

Kota Hai sudah pasti keluarga Gu, mereka tidak ada cabang perusahaan di Kota Hai.

“Bapak mertua suruh aku lapor kerjaan. Aku pergi dulu.” Nan Liyuan mengambil kunci mobil yang berada diatas meja.

Mengendarai mobil sepanjang jalan, menuju Kota Hai.

Pada perjalanan, dia terima pesan dari Gu Niantong, katanya natal hampir tiba, dia akan cuti dan pulang ke rumah.

“Pulang rumah langsung ke Kota Hai, aku suruh orang di cabang perusahaan pesankan tiket untukmu. papamu akan mengatur orang yang jemput kamu pulang !” Nan Liyuan membalas dengan pesan suara.

“Kira – kira besok siang aku sampai ke rumah !” Gu Niantong membalas.

“Baik.” Nan Liyuan meletakkan kembali ponselnya, lanjut mengendarai di jalan besar.

......

Sebenarnya kejadian ini dibocorkan oleh Qiao Qiao dengan tanpa sengaja.

Dikarenakan Gu Niantong keguguran pada sebelumnya, pernah menceritakan pada Qiao Qiao, bahwa dirinya sangat takut, tidak berani pergi.

“Kalau begitu suruh Nan Liyuan menemanimu saja.” Qiao Qiao mendengarkannya, Gu Niantong sendirian di seberang laut, mengalami kejadian seperti ini, juga kasihan, sendirian, tidak berani memberitahukan kepada Nan Liyuan.

Sebenarnya pada saat Qiao Qiao mengetahui kejadian ini, ingin menyampaikan kepada Nan Liyuan, namun dipikirkan lagi, Niantong sendiri saja tidak berani memberitahu Nan Liyuan, apabila dia yang memberitahunya, bagaimana kalau Nan Liyuan tidak mengizinkan Niantong pergi ke Eropa, Niantong pasti akan benci dia selamanya.

Apalagi, Qiao Qiao merasa, wanita berumur dua puluh tahun, juga bukan usia yang baik untuk melahirkan anak.

Seandainya terjadi padanya, dia juga pasti tidak akan mau.

Tetapi kejadian Niantong lebih parah.

Ketika Qiao Qiao pulang pada akhir pekan, dia memberitahukan ke mamanya pada saat pulang, bahwa Niantong sangat kasihan, sudah hamil tapi tidak berani memberitahukan ke siapa pun.

Kebetulan di dengar oleh papanya, dan papanya memberitahukan ke selingkuhannya, selingkuhannya tentu saja berharap kekacauan, sehingga memberitahukan ke semua orang.

Qiao Qiao berada di dalam menara gading, informasi ini, tentu saja dia tidak mengetahuinya.

......

Pada saat Nan Liyuan tiba di Kota Hai, Gu Mingcheng sudah duduk diatas sofa, karena takut Jiang Shutong tidak sanggup mendengar informasi ini, sehingga dia tidak memberitahukannya.

Sejak Gu Niantong menikah, ini pertama kalinya, dia begitu marah pada Nan Liyuan.

Sebelumnya dia berharap ada orang yang dapat sayang pada Niantong seperti dirinya, tidak kepikiran bahwa, Nan Liyuan bukan datang untuk menyayangi Niantong, malahan membuat Niantong menderita.

“Apakah benar informasi Niantong keguguran ?” Tatapan Gu Mingcheng terhadap Nan Liyuan sangat tajam.

“Iya”.

Gu Mingcheng menarik nafas yang panjang, meredakan emosinya.

“Aku membantumu menjadi kambing hitam mengenai masalah Xi Yao, kamu mengira aku enak dipermainkan, lempar masalah sebesar ini lagi padaku ? Aku sekarang jadi ragu apakah aku salah menilai orang !” Gu Mingcheng sangat emosi, sangat – sangat emosi.

“Ini kesalahan aku.” Nan Liyuan berdiri dihadapan Gu Mingcheng, seperti gaya berdiri seorang tentara.

Gaya dia berdiri mirip dengan Gu Niantong, mungkin dirinya tidak menyadari, Gu Niantong juga tidak menyadarinya.

Namun Gu Mingcheng menyadarinya, yaitu melipat kedua tangannya dengan terbalik dibelakang.

Gaya berdiri Gu Niantong bersemangat, feminim namun indah, gaya dia berdiri, seperti tentara yang kuat.

“Kenapa membuat dia hamil ? Tidak mengerti cara kontrasepsi ya, perlu aku yang mengajar kamu ? Ada lagi, kalau sudah hamil kenapa masih tidak mau anaknya ? Membuat Niantong menderita ?” Gu Mingcheng duduk di atas sofa, dalam beberapa tahun ini tidak pernah emosi, ini pertama kalinya.

Anak perempuannya, anak perempuan yang terletak dalam telapak tangannya, hamil anak lelaki ini, lalu digugurkan.

Dia kepikiran kejadian Jiang Shutong keguguran sebelumnya, dia tahu bahwa keguguran adalah tantangan besar dalam sebuah hubungan.

Sejak saat itu meskipun mereka hidup di kota yang sama, namun tinggal di rumah yang berbeda.

Nasib mama dan anak yang begitu persis, dia takut Niantong juga mengalami nasib buruk seperti mamanya, kalau begitu, Gu Mingcheng tidak sanggup menerima !

“Ini kesalahanku !” Dari awal hingga saat ini, hanya beberapa kata ini yang dilontarkan Nan Liyuan.

“Aku tahu ini salahmu !” Nada bicara Gu Mingcheng tinggi secara tiba – tiba.

Anak perempuannya yang manja, baru berumur dua puluh tahun –

“Niantong besok akan pulang. Sampai nanti jangan bertanya padanya, kejadian ini, dia tidak ingin orang lain mengetahuinya.” Nan Liyuan mengatakan kepada Gu Mingcheng.

“Dia mau pulang ? Kenapa aku tidak tahu ?” Gu Mingcheng bertanya.

“Barusan di jalan, dia baru saja memberitahuku, mungkin sebentar lagi akan info papa.” Nan Liyuan tetap berdiri dihadapan Gu Mingcheng.

Dalam hati Gu Mingcheng sangat tidak enak, biasanya hal seperti ini, Niantong akan memberitahunya pada waktu pertama.

Tetapi kalau dipikir kejadian yang dialami oleh Niantong, hati Gu Mingcheng masih terasa pahit.

Gu Mingcheng mengatakan bahwa kalau Niantong besok siang akan pulang ke rumah, Nan Liyuan juga jangan pergi dulu, menginap dirumah saja, tinggal di kamar Niantong.

Gu Mingcheng naik ke lantai atas, dia ingin memberitahukan kepada Jiang Shutong, bagaimanapun selama ini Jiang Shutong sangat menyayangi Niantong, rumor diluar sangat menekan, daripada membiarkan dia mengetahuinya dari orang luar, mendingan dirinya yang memberitahunya.

Beberapa saat kemudian, Nan Liyuan mendengar suara melempar barang yang berasal dari lantai atas, dan suara tangisan serta teriakan Jiang Shuotong.

Nan Liyuan mengetahui bahwa, selama hidupnya, di dalam tangan Jiang Shutong, dirinya tidak dapat terbebaskan !

Pada hari kedua Gu Niantong tiba dirumah sekitar jam sepuluh pagi, melihat Nan Liyuan berada dirumahnya, dia melingkarkan kedua tangannya pada leher Nan Liyuan, bertanya, “Dikarenakan hari raya natal, jadi kamu datang ke Kota Hai ya ?”

“Kota Hai adalah Kota Hai kamu, jadi, aku datang !” Nan Liyuan berdiri di pintu besar rumah Gu, berkata pada Gu Niantong yang baru turun dari mobil.

Selesai mengatakan kalimat ini, baru sadar, salju bertebaran diatas kepalanya.

Nan Liyuan dan Gu Niantong mengangkat kepala dengan serentak, salju yang bertebaran, sangat indah.

Gu Mingcheng dan Jiang Shutong melihat lewat jendela lantai atas vila.

Jiang Shutong tidak mengerti, baru berapa lama saja, Gu Niantong sudah berperlakuan baik terhadap Nan Liyuan ?

Dia orang yang baru saja keguguran.

Gu Mingcheng melihat anak perempuannya, hatinya tetap terasa pahit, kejadian ini, dia tidak akan mengikuti keinginan Nan Liyuan, sudahlah, dia tetap harus bertanya.

Gu Niantong melihat papanya, tetap saja merasakan kehangatan, namun sekarang sudah tidak seperti dulu lagi.

Dalam ruang kerja.

“Kejadian kamu keguguran, dia mengakui semua adalah kesalahannya ! Sekarang, aku mau dengar, bagaimana penjelasanmu ?” Gu Mingcheng memegang bahu Gu Niantong, bertanya padanya.

Gu Niantong sangat kaget, terbengong ditempat.

“Bagaimana dia mengetahuinya ?” Dia balik bertanya.

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu