Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 238 Menekan Istri, Menenangkan Musuh

Pada malam hari, perut Jiang Shutong terasa sakit, terasa cairan haid pelan – pelan mengalir keluar.

Dia sudah lama tidak tidur sendirian, ada sedikit susah ketiduran, tubuhnya terasa kesepian.

Gu Mingcheng mengetahui dia sedang perang dingin sama dirinya, ketika melihat kondom yang ada diatas meja, dia tetap saja terasa emosi.

He, tidak ingin punya anak?

Kalau dia maunya seperti ini, Gu Mingcheng juga membiarkannya.

Dia mau lihat, dia bisa cari perhatian sampai kapan !

Jiang Shutong biasanya memakai toilet yang ada di kamarnya, jadi Gu Mingcheng tidak tahu dia sedang datang bulan.

Pada hari keempat, menstruasinya Jiang Shutong masih belum selesai, tetapi pada saat turun tangga, dia melihat kondom yang tergeletak di meja tamu.

“Ini maksudnya apa?” Gu Mingcheng bertanya, dengan nada santai.

Jiang Shutong tidak berbicara, kepalanya menyimpang sebelah.

Gu Mingcheng berjalan mendekatinya, mencubit dagunya, memaksa Jiang Shutong melihatnya.

Jiang Shutong dengan sikap bandel berkata. “bagusnya kamu pukul aku sampai mati, daripada aku harus tersiksa di sini, melihat wanita yang berbeda – beda datang memprovokasi, suruh kamu mengakui anaknya !”

Gu Mingcheng tersenyum nakal, “pukul kamu atau maki kamu, aku masih belum tega, aku masih berharap nantinya kamu bisa melahirkan anakku, lagian juga, normalnya kalau hal beginian, orang biasanya menantang istri yang sah, kamu sendiri yang bilang, bukan istriku, kenapa orang harus menantangmu?”

“kamu—“ Jiang Shutong jadi emosi karena malu, tidak dapat mengatakan apa – apa, mukanya merona merah.

Barusan dia sendiri yang bilang dia bukan istri Gu Mingcheng, dia simpanannya, dia selingkuhannya, jadinya malah mencelakai diri sendiri.

Jiang Shutong beberapa hari ini, sangat benci sama Gu Mingcheng.

Tidak menghiraukannya, malah pergi ke pabrik !

Pembantu rumah membawa Ken turun tangga dari lantai atas, Gu Mingcheng langsung menyimpan kondom dengan cepat.

“Papa, kamu simpan apa?” Ken bertanya.

Gu Mingcheng melihat sekilas kotak kondom yang ada di tangannya, dengan muka serius dia menjawab, “kartu Remi yang barusan beli !”

“Heh ! Papa bohong, ini kan rokokmu yang dibeli Mama untukmu !” Ken masih di tangga, tidak jalan ke bawah, tetapi, matanya sangat tajam, mata anak – anak biasanya memang tajam.

Gu Mincheng terceplos senyum, dia terhibur oleh anaknya, “Iya ! aku sangat antusias dengan merokok, tapi mama kamu suruh aku harus berhenti, jadinya sangat sengsara !”

Satu bahasa dua maknanya.

“Kalau begitu mintalah sama Mummy, tapi Mummy orangnya, hatinya sangat galak !” Ken sudah duduk di sebelah Gu Mingcheng, ungkit masa – masa Jiang Shutong masih di Jerman, selalu tidak mengizinkan Ken buat ini itu, pokoknya galak.

“Papa, kamu sudah sadar hati Mummy sangat galak?” Ken bertanya pada Gu Mingcheng.

“Sadar !”

Gu Mingcheng selesai membalasnya, lalu memegang dagu sendiri sambil berpikir.

Dekat dekat ini, Grup Mingcheng membeli hak paten sebuah robot, ingin menyalurkan barang jadi di Jerman, tapi sudah jelas, Qiao Sinian juga memiliki ide yang sama, tetapi, dia telat satu langkah, dia selalu fokus dengan perusahaan Mingcheng, apabila terjadi kesalahan kecil, dia pasti langsung menyerangnya, memegang kesempatan untuk merebut kembali hak paten ini.

Beberapa hari yang lalu, Gu Mingcheng hanya merasakan sedikit tidak tenang, sekarang, dia mengetahuinya, alhasil juga perhitungan orang bisnis.

Tetapi Qiao Sinian tidak bakal kepikiran, dia bisa terkait dengan masalah ini, lebih kurang sudah membantu Gu Mingcheng.

Untuk masalah Xiao Qu, membuat Gu Mingcheng sangat pusing.

Dua hari setelahnya, berita Xiao Qu mempunyai rumah di umumkan, Gu Mingcheng yang memberinya.

Berita ini kedengarannya tidak ada hubungan dengan pemerkosaan, hanya berita biasanya – Gu Mingcheng pernah membeli rumah untuk wanita lain.

Sebenarnya ini hanya masalah yang sangat sepele, tidak ada yang tahu siapa Qu Dongdong, tetapi jika berkaitan dengan Gu Mingcheng, masalah ini jadi ramai.

Setelah Jiang Shutong pulang dari Jerman, dalam masalah hubungan asmara, Gu Mingcheng tidak pernah ada gosip apapun, apalagi, dia sudah mempunyai anak, mana mungkin terjadi kejadian ini ?

Ketika membaca informasi ini, Jiang Shutong sedang berada di pabrik, dia marah sampai tangannya gemetaran, jantungnya kejang.

Demi orang itu, dia mengorbankan masa muda, mengorbankan status, jadi ini balasan dia, sampai beli rumah untuk wanita lain !

Awalnya masalah antara Gu Mingcheng dan Xiao Qu, dia pasti tidak akan percaya, tetapi, saat ini, dia harus memikir ulang mengapa Gu Mingcheng mau membeli rumah untuk dia.

Tidak ada yang mengetahui bahwa, berita ini sengaja diumumkan oleh Gu Mingcheng, karena dia tahu, masalah ini, Jiang Shutong cepat atau lambat pasti akan mengetahuinya.

Lebih baik cepat daripada lambat, dia mau tahu dengan hati kejamnya akan ada reaksi seperti apa ?

Bukannya kasih dia kondom ? Bukannyatiap hari pisah kamar, tidak mau memberi ?

Dia tidak akan mengemis dengan orang, hanya bisa membuat orangnya datang sendiri !

Tentu saja, melakukan semua ini bukan hanya demi Jiang Shutong, tetapi juga untuk menenangkan Qiao Sinian.

Barangkali ketika Qiao Sinian melihat ini, akan sangat senang.

Gu Mingcheng hanya orang kaya biasa, akan melakukan kesalahan yang dilakukan semua orang kaya.

Reaksi Qiao Sinian benar – benar seperti ini.

Tetapi dia tidak sadar, Gu Mingcheng sedang berusaha terapkan hak paten yang dibeli pada proyeknya, berjuang agar dapat menampilkan di pasar.

Menghantam Qiao Sinian habis – habisan.

Di masa lalu, Qiao Sinian bukan saingan ayahnya.

Waktu melewati dua puluh tahun, dia tetap saja bukan saingan Gu Mingcheng.

Memanfaatkan sebuah rumah, dapat menekan istri, sambil menenangkan musuh.

Kecerdasan pemikiran ini, bagi Gu Mingcheng, sangat mudah.

Jiang Shutong marah sampai meneteskan air mata, tangan masih gemetaran.

Hari itu juga, dia membawa mobil mengikuti Xiao Qu yang baru pulang kerja dari rumah sakit.

Xiao Qu sudah tinggal di rumah baru.

Memasuki area rumah, Jiang Shutong melihat sekelilingnya, ternyata lumayan berkelas, proyek yang dieksplorasi Grup Mingcheng selalu berkualitas tinggi, apalagi tipe rumahnya tergolong besar, disediakan untuk orang kaya, Jiang Shutong berani bertaruh, hanya dengan pendapatan Xiao Qu, dia bahkan tidak dapat membelinya meskipun kerja seumur hidup.

Apa yang diberitakan juga sangat tepat, rumah ini benar – benar dibelikan Gu Mingcheng untuk Xiao Qu.

Jian Shutong turun dari mobil, diam – diam mengekor Xiao Qu, setelah melihat dia naik lift, berhenti di lantai 26 !

Tipe rumah disini bentuknya satu lantai satu penghuni.

Jiang Shutong juga ikut naik ke atas, mengetuk pintu rumah Xiao Qu.

Xiao Qu sangat kaget.

Jiang Shutong melihat Xiao Qu, dengan perlahan – lahan berkata, “menghebohkan masalah ini, bagimu memang lebih menguntungkan, apa yang terjadi sebenarnya, aku berharap kamu dapat klarifikasi secepatnya, jangan membuat para penonton salah pengertian, dan jangan tidak menghiraukan nama baik Mingcheng, saham di Grup Mingcheng sudah ada fluktuasi tipis, karena berita Presdir Gu tidak setia ! Wanita yang baik, seharusnya berpikir panjang demi lelaki yang dicintai, jadi ini caramu demi kebaikannya ?”

Oleh karena Jiang Shutong sangat yakin, masalah rumah, pasti dibocorkan oleh Xiao Qu sendiri, karena rumah tipe ini baru dibangun, dihitung sejak renovasi, sampai sekarang bisa ditinggal, seharusnya sudah membeli dalam jangka waktu yang lama, dalam jangka waktu ini, tidak terjadi masalah apapun, tetapi mesti disaat inilah terjadi masalah, pasti karena dibocorkan Xiao Qu sendiri.

Xiao Qu juga sadar, dia diberitakan.

Berkaitan dengan Presdir Gu, tetapi, dalam hatinya sangat senang, daripada berhubungan dengan orang itu.

Tetapi pada hari ini, Jiang Shutong mengunjunginya lagi, dan memberi pelajaran, Xiao Qu mengbibirt bibir, dan dengan kejamnya, menggunakan nada yang sangat rendah berkata, “Nona Jiang, kamu juga bukan siapanya Presdir Gu, lebih tepatnya, kamu hanya wanita yang pernah tidur berkali – kali dengan Presdir Gu, melahirkan seorang anak, dan melahirkan di Jerman malahan, itu karena Presdir Gu mau mengakuinya, kalau aku, aku harus pertimbangkan siapa sebenarnya ayah kandung dari anak ini ! Bagaimanapun sudah lewat empat tahun, sudah terjadi banyak kejadian ! Terus terang saja, aku dan kamu adalah wanita yang sama, suka dengan Presdir Gu, tetapi kenyataannya, biarpun kamu tidur dengannya sudah banyak tahun, tetap saja juga tidak bisa menginjak ke dalam pintu keluarganya ? Kamu tiap hari menjaga rumahnya seolah – olah kamu nyonya rumahnya, tidak merasa malu ya ?”

Jiang Shutong terdiam terbengong.

Orang seperti Xiao Qu, di hari biasanya kelihatan polos, tetapi memahami isi hatinya dengan jelas.

Pada waktu yang tepat, dapat menyerang pada tempat yang sakit.

Hari ini, Jiang Shutong jadi canggung diserangnya.

Meskipun pada kondisi ini, Xiao Qu masih saja, sepatah demi sepatah, tiap kata mengiris di hati Jiang Shutong.

Tetapi seberapa sakitnya hati Jiang Shutong, dia tetap saja menunjukan muka tidak peduli, “ingin bersaing ?”

“Aku tidak keberatan mencobanya ! aku tahu dengan tubuhku yang tidak perawan, Presdir Gu tidak mungkin suka, tetapi aku hanya ingin memberitahumu, jangan mentang – mentang melahirkan anak Presdir Gu, langsung menganggap dirimu sudah jadi istrinya ! Kamu tidak pantas !” Langsung “Pa” menutup pintunya.

Jiang Shutong berdiri terbengong diluar pintu,

Sebenarnya hari ini dia hanya datang memperingatkan Xiao Qu, tetapi tidak terduga bahwa dapat hasil yang mengejutkan.

Jiang Shutong tidak sadar bagaimana dia turun dari lift dan balik ke mobilnya, dia merasa tidak sadar diri.

Setelah duduk di dalam mobil, Jiang Shutong duduk terbengong di kursi.

Selanjutnya, dia tersenyum pahit, sebenarnya Xiao Qu hanya membahas masalah yang sering dibahas, masalah ini, Jiang Shutong sendiri bahkan sudah memikirkannya berkali – kali, dia sendiri juga telah menerima kenyataan ini, bahkan sampai menyindir status diri sendiri di depan Gu Mingcheng.

Tetapi kalau diucapkan dari mulut wanita ini, rasanya jadi berubah.

Sindiran, tekanan, posisi dia saat ini, racun seorang wanita, semuanya menyembur pada Jiang Shutong, membiarkannya jatuh ke jurang, tidak dapat bangkit lagi.

Dia juga tersenyum pahit bahwa, kenapa dia tidak membalas Xiao Qu, biarpun kamu sangat suka dengan Presdir Gu, kamu juga bukan perawan lagi, dia inginnya berdebat lagi dengan Xiao Qu, tetapi, dia sudah tidak ada semangat lagi !

Jiang Shutong saat ini sangat tidak ingin pulang ke rumah, tidak ingin bertemu dengan Gu Mingcheng.

Di mukanya masih tersisa bekas air mata, dia berkeliling di Kota Hai, lalu pulang ke rumahnya seakan – akan tidak terjadi apapun.

Hari ini, kejadian Jiang Shutong pergi menantang Xiao Qu, Xiao Qu sudah menceritakannya pada Gu Mingcheng.

Menceritakan seolah - olah dia adalah korban, bagaimana kurang ajarnya Jiang Shutong, tetapi tidak menceritakan kata – kata yang dibalasnya kepada Jiang Shutong, karena secara psikologi, masalah tidak menikah seharusnya masalah yang membuat Jiang Shutong minder, dia pasti tidak akan menceritakan kepada Gu Mingcheng hal yang membuat dia menjadi rendah diri.

Xiao Qu bertaruh.

Gu Mingcheng kali ini, hanya bisa diam menertawakan Jiang Shutong !

Tujuan Xiao Qu sangat sederhana. Dia hanya ingin membuat Jiang Shutong malu di depan Gu Mingcheng, semakin malu, dia akan semakin senang !

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu