Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 69 Naksir Nona Jiang (2)

Sekarang posisi Deng Xianyu lebih kurang sama dengan Jiang Yuwei, oleh karena itulah kenapa Jiang Yuwei berkata begitu padanya.

“Yuwei!”ucap Jiang Shutong menoleh memarahi Jiang Yuwei, jangan mengatakan sesuatu yang tidak berlandaskan bukti pada Deng Xianyu, bukankah ini sama saja memperkeruh hubungan dua pria ini.

Jiang Yuwei tidak peduli dengan kata-kata Jiang Shutong, malah sebaliknya, Deng Xianyu memiliki beberapa pencerahan.

Deng Xianyu tertegun berdiri didepan Jiang Shutong memandang lurus kedepan, Jiang Shutong kira Deng Xianyu takut dengan kata-kata Jiang Yuwei.

Jiang Yuwei yang berdiri dibelakang Jiang Shutong masih terus mengoceh, “Direktur Deng, Gu Mingcheng sekarang sengaja mengerjaimu, kamu tidak sadar ya?”

Deng Xianyu tidak mengatakan apa-apa.

“Iya sengaja mengerjainya, bagaimana?”terdengar suara dari belakang Jiang Shutong, dan orang itu adalah —— Gu Mingcheng.

Empat orang ini, Jiang Shutong, Jiang Yuwei, Gu Mingcheng berdiri disisi yang sama.

Sedangkan disisi satunya hanya ada Deng Xianyu seorang.

Jiang Shutong tidak tahu bagaimana Gu Mingcheng datang, tapi dia jelas menambahkan banyak warna untuk pertengkaran hari ini, tapi itu tampak hidup.

“Karena aku mendekati nona Jiang?”Ucap Deng Xianyu pada Gu Mingcheng, dengan mencengkram erat kepalan tangannya hingga terdengar bunyi ‘kretak kretak’ dan matanya memerah.

“Tentu saja, orang-orang mengatakan kita harus berhati-hati melakukan sesuatu. Dan pastinya aku sudah membatalkan niatmu mengantarnya keatas untuk kedua kali, bukankah begitu?”ucap Gu Mingcheng yang sudah berdiri disamping Jiang Shutong.

Ternyata, kejadian Deng Xianyu memapahnya keatas, dilihat Gu Mingcheng, dan, dia balas dendam padanya cukup kejam, tanpa beri ampun.

Bahkan Jiang Shutong merasa hatinya menggigil, dan berpikir: dia juga tidak bisa membayangkan, kalau suatu hari ini nanti dia menyinggungnya, bagaimana dia membalas dendam padanya?

Deng Xianyu berdiri ditempat, tanpa bertanya apa-apa, lalu berbalik pergi.

Jiang Yuwei yang melihat Gu Mingcheng mengabaikannya, wajahnya memerah, dia yang ingin mengatakan sesuatu tapi tidak bisa terucap, lalu berjalan pergi.

Dia marah, pria yang dia cintai, ternyata bersama dengan kakaknya sendiri.

Gu Mingcheng menarik tangan Jiang Shutong naik keatas.

Sambil jalan Jiang Shutong sambil berkata, “Kalau suatu hari nanti aku menyinggungmu, apakah kamu juga akan balas dendam padaku?”

“Tentu saja.” dua orang ini naik tangga, lalu dia berbisik di telinga Jiang Shutong, “Di ranjang, membuatmu tiga hari tiga malam tidak bisa turun dari tempat tidur.”

“Jahat kamu!”Jiang Shutong berbalik memukul dada Gu Mingcheng.

Gu Mingcheng senang menikmati kegembiraan Jiang Shutong, seperti seekor burung kecil yang membuat keributan dengannya, lalu mereka tertawa bahagia.

“Kamu sudah lihat aku kirim email ke keluarga Nie? Apa pendapatmu?”tanya Gu Mingcheng.

“Itu masalahmu dengannya, apa hubungannya denganku?” jawab Jiang Shutong seakan tidak ada hubungannya dengan dia.

Gu Mingcheng tidak terus menanyakannya, menulis email ke keluarga Nie itu artinya sudah memutuskan hubungan kedua keluarga, tidak mungkin ada perkembangan lebih lanjut, Jiang Shutong benar-benar tidak bisa membantu apa-apa pada masalah ini.

Keluar dari lift, Jiang Shutong mengambil kunci berdiri didepan pintu rumah sendiri, melihat ada dua orang, yang satu besar dan yang satu kecil, mereka adalah Xu Maoshen dan Xu Shenjing.

Xu Maoshen tahu Jiang Shutong tinggal di sini karena dia pernah menyelamatkan Jiang Shutong.

Jelas, begitu Gu Mingcheng melihat Xu Maoshen muncul di sini, wajahnya berubah gelap, Alasan kenapa wajahnya tidak sepenuhnya hitam adalah karena sebelumnya mereka berdua adalah teman baik.

“Mingcheng juga datang?”ucap Xu Maoshen inisiatif menyapa Gu Mingcheng.

Gu Mingcheng menjawab “Ehn” lalu batuk sebentar.

Xu Shenjing mulai memeluk Jiang Shutong, dan tidak membiarkan Jiang Shutong bergerak, seperti domba kecil yang terus memeluk leher Jiang Shutong, lalu Jiang Shutong berjongkok, dan bagaimanapun Xu Shenjing tidak ingin melepaskan tangannya.

Kedua pria ini berdiri menyaksikan seorang wanita memeluk anak kecil.

Jiang Shutong menepuk punggung Xu Shenjing, “Kenapa?”

“Kak, aku rindu ibu!”Xu Shenjing mulai meneteskan air mata, dia yang seperti itu, terlihat sangat menyedihkan.

Xu Maoshen mengatakan setelah cerai dengan ibunya, ibunya pergi ke luar negeri dan tidak pernah melihat Xu Shenjing.

“Kalau kamu rindu ibumu, kedepannya aku yang menjadi ibumu, oke?”Jiang Shutong tidak berpikir banyak saat mengatakan kalimat ini, dia hanya berdiri dari perspektif anak kecil yang merindukan ibu, dia sama sekali belum pernah melahirkan, dia merasa Xu Shenjing sangat dekat dengan anaknya, dan dia juga jatuh cinta dengan anak ini.

Hanya itu saja.

Tapi begitu kalimat ini sampai ke telinga Gu Mingcheng, tidak terdengar seperti itu.

Terutama ketika ayah anak ini diam-diam memiliki maksud tertentu pada Jiang Shutong, kata, “Ibu” di telinga Gu Mingcheng mempunyai makna yang mendalam.

Xu Shenjing sepertinya malu memanggil Jiang Shutong ibu, lalu dia memanggil “Kakak” dengan pelan.

Jiang Shutong memeluk Xu Shenjing cukup lama, baru melepaskannya dan membuka pintu.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu