Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 172 Orang Yang Sangat Disukai

Latar belakang Qiao Wei juga merupakan anak orang kaya, kemampuannya tidak mumpuni namun karena dia mengandalkan kekuasaan ayahnya jadi kekuatannya juga tidak bisa diremehkan, untuk pertukaran sumber daya pun dapat dengan mudah dilakukan olehnya.

Beberapa waktu lalu, ketika Gu Mingcheng tidak berniat datang, dia malah membuat serangan yang tak bisa terhindarkan.

“Dia tidak membiarkan diriku menyentuh kekasihnya, kalau tidak maka dia akan menyerahkan barang ini ke polisi! Apa kamu sudah puas, presdir Gu?”

Qiao Wei mengucakan perkataan ini dengan nada mengecam, dan dia sangat marah!

Lagi-lagi Gu Mingcheng mengepalkan tinju di bawah bibirnya, dan tertawa.

……

Kali ini Jiang Shutong bepergian sendiri, tujuan utamanya adalah pergi ke Amerika dan beberapa negara di sekitar Amerika, lagipula dia pernah datang ke Amerika jadi bisa dibilang dia tidak asing, bahkan dia masih menghadiri seminar di sebuah universitas, dan professor yang menyampaikan kuliah membuat sebuah percobaan paru-paru buatan dari kapas, lalu memasangkan perangkat elektronik pada kapas itu untuk menyerap asap rokok, setelah satu batang rokok habis terbakar, kapasnya berubah menjadi kuning, dan setelah beberapa batang rokok, kapas itu pun berubah menjadi hitam!

Awalnya dia hanya berjalan masuk ke dalam kampus, kemudian melihat kata “rokok” yang membuatnya teringat oranbg itu, maka dia pun berjalan masuk ke dalam ruangan dan ikut seminar, banyak gambar-gambar efek dari rokok yang ditampilkan cukup mengerikan, tapi meskipun dia cukup kaget melihat itu semua, dia masih saja sangat terkejut.

Pemandangan itu sampai merasuk ke dalam benaknya!

Jiang Shutong sampai dibuat melongo dan dia menutup mulut dengan tangannya, dia sangat terkejut.

Dia sudah memfoto percobaan ini dan bersiap mengirimkan fotonya pada lelaki itu.

Seorang mahasiswi yang duduk disamping Jiang Shutong bertanya padanya dengan bahasa Inggris, “Apakah ada orang yang merokok di sekitarmu?”

“Ya!” Jiang Shutong menunduk sambil menyahut dan merapikan videonya.

“Siapanya dirimu? Ayahku juga merokok, aku akan kirimkan ini padanya! Biasanya begitu orang yang merokok melihat video ini, maka dia akan merasa takut, mereka akan merasa paru-paru mereka yang berubah menjadi hitam! Aku ingin cepat-cepat memperlihatkan video ini pada ayahku, bagaimana denganmu? Siapa yang merokok?” Mahasiswi itu terus berbicara tanpa jeda sambil menunggu videonya selesai dikirim.

Jiang Shutong tertegun sejenak, dia berpikir kemudian menjawab, “orang rumah.”

“Orang yang kamu suka ya?”

“Uhm, orang yang sangat aku sukai.”

“Iya kan, mereka tidak tahu kalau kita merasa khawatir akan kondisi mereka!” Gadis itu sepertinya bergumam, kelihatannya ini bukan pertama kalinya dia mengingatkan ayahnya untuk tidak merokok lagi, pengaruh rokok lebih besar dari cinta sang anak.

Jiang Shutong sendiri tidak berpikir terlalu banyak, dia hanya berharap supaya bisa lebih cepat melihat video ini.

Gu Mingcheng sedang merokok ketika melihat video ini.

Karena belakangan ini ancaman dari Qiao Wei sudah tidak ada, ditambah lagi Gu Mingcheng juga sudah antisipasi sehingga tidak ada yang bisa mempersulit dirinya, maka saham Group Mingcheng pun mulai merangkak naik dengan stabil, dan semuanya kembali ke posisi normal.

Namun dia tahu meskipun Qiao Wei sudah menghentikan tindakannya, akan tetapi para reporter masih terus memanas-manasi, dia pernah memberitahu reporter kalau dia sudah berpisah dengan Jiang Shutong, jadi kalau mereka rujuk kembali maka para reporter itu pasti akan membuatnya menjadi headline berita.

Dia bertaruh kalau Jiang Shutong pasti tidak ingin melihatnya, karena para reporter ini tidak henti-hentinya menggali masa lalu Jiang Shutong hingga membuat dia tidak bisa menghadapi luka masa lalunya, jadi pada waktu itu cepat atau lambat mereka pasti akan putus.

Dia tertawa getir, bisa dibilang lebih baik seperti sekarang, hubungan mereka tidak begitu jelas!

Video tentang rokok ini durasinya lima menit, dan jujur dia tidak punya kesabaran untuk menontonnya sampai habis.

Tapi karena video itu dikirimkan oleh Jiang Shutong, dia pun menonton hingga selesai.

Tiba-tiba dia mematikan rokoknya.

Jiang Shutong mengirimkan sebuah chat, “Sudah lihat belum?”

“Belum lihat, tidak ada waktu.”

“Cepat dilihat!” Nada suaranya sedikit memaksa, orang lain saja sudah kebakaran jenggot masa dia sendiri masih santai.

Benar-benar membuat orang kesal!

“Katakan saja padaku apa isinya”

“Isinya tentang bahaya merokok, kalau kamu melihat paru-parumu berubah menjadi hitam, baru dirimu mau berhenti merokok!” Nada bicaranya agak marah.

Gu Mingcheng tertawa kecil, kemudian dia membalas pesannya, “Kamu begitu perhatian padaku ya?”

Jiang Shutong dibuat terpana, kemudian dia membalas dengan nada kesal, “Ya sudah kalau tidak mau lihat!”

Dan Gu Mingcheng tertawa semakin keras …..

Sekarang dia baru menyadari kalau ternyata dia sangat senang menggoda Jiang Shutong, mungkin dulunya mereka berdua lebih banyak menghabiskan waktu di atas ranjang.

Dia tidak menyangka kalau Lin Meisu akan datang, dia tertegun dan ekspresi wajahnya berubah menjadi kelam.

“Ada urusan apa?” Gu Mingcheng bertanya dengan nada dingin.

“Tentu saja. presdir Gu, aku sudah melihat berita yang beredar di internet, maafkan aku, aku bersalah padamu!” Dalam sekejap Lin Meisu tidak bisa mengendalikan dirinya kemudian menjatuhkan dirinya di atas meja kantor Gu Mingcheng dan menangis dengan keras.

Berhadapan dengan orang yang menangis seperti ini tidaklah mudah karena hanya akan menambah dan menggantung masalah.

“Bicaralah. Apa maksudnya ini?” Nada bicara Gu Mingcheng terdengar tidak senang.

“presdir Gu, maaf, aku benar-benar minta maaf! Aku sudah bertanya pada ayahku, dia bilang kalau waktu itu memang pernah memaksa Bibi Gu, maaf, maafkan aku --- aku sudah berhari-hari menangis dirumah, namun karena aku tidak bisa membohongi hati nuraniku, maka aku datang kemari untuk meminta maaf padamu!” Lin Meisu menangis tidak karuan hingga kepalanya pusing.

Gu Mingcheng mengerutkan alis, kemudian menggendong dan meletakkannya di atas sofa, lalu menuangkan segelas air untuknya.

Baru saja dia menaruh teko air di atas meja, Lin Meisu sudah memeluk lengan Gu Mingcheng dengan erat.

Gu Mingcheng tidak berhenti mengerutkan alis, dia ingin melepaskan diri namun tidak bisa, wanita ini memeluk dirinya seperti lem, dan lagi dia menangis tidak karuan sehingga Gu Mingcheng melepaskannya dengan pelan.

“Mingcheng, maafkan aku, maafkan aku!” Dalam sekejap Lin Meisu berdiri kemudian merangkul punggung Gu Mingcheng, “Aku sama sekali tidak menyukai Deng Xianyu, sedikit pun tidak! Sekarang aku merasa diriku sangat kotor, amat sangat kotor, Mingcheng ---“

Akhirnya Gu Mingcheng bisa melepaskan pegangan tangan Lin Meisu, lalu dia berkata, “Kamu harus memperjuangkan kebahagiaanmu sendiri!”

Selesai bicara, dia berbalik dan kembali ke meja kantornya.

Gu Mingcheng merasa tangannya kotor karena telah menyentuh Lin Meisu, dia ingin pergi mencuci yangan toilet di dalam ruangannya.

Yang tidak dia ketahui adalah ketika dia pergi mencuci tangan ke toilet, Lin Meisu sudah menaruh sebungkus obat ke dalam gelasnya.

Lalu Gu Mingcheng keluar, dia duduk di depan mejanya dan meminum air tersebut.

Lin Meisu melirik diam-diam, yang penting Gu Mingcheng telah meminum obat tersebut, maka segalanya akan mudah baginya, yang dia khawatirkan adalah kalau Gu Mingcheng tidak mau meminumnya!

Setelah beberapa saat, Gu Mingcheng merasa pandangan matanya mulai kabur, dia tahu kalau Lin Meisu telah memberinya obat, dia menyalahkan dirinya kenapa malah tidak waspada kepada wanita ini, bisa jadi Lin Meisu terinspirasi dari peristiwa Gu Mingcheng memberinya obat waktu itu ----

Kenapa mata ini rasanya berkunang-kunang dan terasa berat?

Gu Mingcheng berusaha sekuat tenaga menggunakan kesadarannya yang tersisa untuk mengirimkan wechat ke Xue Lan, dia menyuruhnya naik ke atas : Naik ke atas.

Tapi bagaimana kalau dia naik ke atas dan Lin Meisu mengunci pintunya dari dalam? Apa yang harus dia lakukan?

Rasa kantuknya tidak tertahankan dan dia sudah tidak sempat berpikir lagi, kemudian dia sudah jatuh tertidur diatas meja kerjanya.

Lin Meishu tahu kalau kesempatannya sudah tiba, dia bergegas bangkit dari sofa, mengunci pintu kantor dan menutup tirai jendela.

Kebetulan sekali kursi yang diduduki oleh Gu Mingcheng bisa digerakkan kesana kemari, jadi dia bisa menghemat tenaganya, kemudian dia mendorong Gu Mingcheng ke kamarnya, lalu memindahkannya ke atas ranjang --

Ketika mata Gu Mingcheng sedang terpejam, dia sama sekali tidak terlihat arogan dan cerdas, Lin Meisu mengagumi perawakannya yang tampan dan sifat kerasnya begitu lama---

Namun dia tidak memberikan kesempatan untuknya, dan di dalam hatinya hanya ada satu wanita yang telah menikah dua kali – Jiang Shutong.

Hari ini dia ingin memperlihatkan pada Jiang Shutong, sebenarnya Gu Mingcheng ini milik siapa!

Jari-jemari Lin Meisu yang ramping seperti giok mulai membuka kancing baju Gu Mingcheng, tak butuh waktu lama dada Gu Mingcheng yang bidang mulai terlihat.

Kulitnya yang kuning langsat, tenaga, aura pahlawan, dan satu lagi, gairah.

Lin Meisu adalah seorang wanita matang, dan dia sangat menyukai pria macam Gu Mingcheng.

Tapi bukankah dia mau merekam video untuk Jiang Shutong kan?

Kemeja Gu Mingcheng sudah terbuka semua, dia kini bertelanjang dada.

Pandangan Lin Meisu jatuh pada bagian bawah tubuhnya.

Seluruh wanita di kota Hai sangat mendambakan bagian pribadi lelaki ini.

Dia punya uang, punya gairah, serta punya tampang dan berkarakter!

Seluruh tubuhnya adalah permata.

Kemudian Lin Meisu telah membuka ikat pinggang Gu Mingcheng.

Namun ketika dia menjulurkan tangannya ke dalam celana, dan belum sampai pada sasaran, tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar.

Sialan!

Lin Meisu sengaja tidak menjawab, seakan-akan Gu Mingcheng tidak ada di kantor, dia pikir orang lain biasanya akan segera pergi apabila tidak ada jawaban.

Setelah dikagetkan oleh ketukan pintu, dalam sekejap gairahnya padam,

Yang akan dia lakukan sekarang ini adalah mengirimkan video ini pada Jiang Shutong.

Jiang Shutong baru saja kembali ke hotel untuk beristirahat.

Hotelnya terletak di seberang universitas, jadi jaraknya sangat dekat.

Bahkan dia bermimpi, dalam mimpinya itu Gu Mingcheng mencium, mengigitnya, dan memasuki dirinya kemudian menyodok dirinya hingga dia memohon-mohon dengan air mata bercucuran, akan tetapi dia masih saja sekuat tenaga dan tertawa, dia terlihat sangat seksi ----

Jiang Shutong tidak mampu menahannya.

Namun hanya sesaat kemudian dia terbangun.

Dia mengelus-elus wajahnya sendiri, dia merasa dirinya sangat memalukan, bagaimana mungkin wanita baik-baik bisa bermimpi seperti itu?

Dia duduk di kasur dengan kaki terlipat, sepertinya mimpi itu benar-benar nyata!

Semenjak tahun kemarin dia sudah tidak memiliki kehidupan seks lagi, kira-kira sudah setengah tahunan!

Ketika dia sedang melamun memikirkan hal tersebut, dia menerima sebuah chat, ternyata kiriman video, jelas terlihat dalam video itu adalah Gu Mingcheng, dia bisa mengenali tubuhnya bahkan meskipun sudah dibakar hingga menjadi abu.

Tangan wanita itu meraba dadanya, kemudian masuk ke dalam celana dan meraba bagian pribadinya.

Reaksi Jiang Shutong ketika melihatnya adalah marah dan cemas.

Sangat jelas kalau Gu Mingcheng sudah dijebak oleh orang lain!

Kalau tidak bagaimana mungkin dia tidak bergerak sama sekali?

Tangan Jiang Shutong gemetar, kelihatannya lokasinya di kantor Gu Mingcheng.

Dan menurut tebakannya, wanita yang mengirimkan video ini adalah Lin Meisu, dia pasti mengunci pintu kemudian melakukan hal seperti ini!

Dia juga tidak tahu kapan hal ini terjadi, kalau misalnya hal ini sudah terjadi dari awal maka----

Maka Gu Mingcheng ----

Rasa perih di hatinya sudah naik ke tenggorokan, dia bahkan merasa ingin mati!

Ketika pacarmu berbagi kemesraan dengan wanita lain, rasanya hati ini seperti dicabik-cabik, amarah yang menggila namun dia menangis tanpa air mata, dan dirinya seperti jatuh ke dasar jurang----

Seumur hidupnya Jiang Shutong merasakan moodnya naik dan turun seperti roller coaster.

Kemudian dia menelepon Xue Lan dan bertanya dia ada dimana.

Xue Lan bilang kalau dia sedang berada di depan pintu ruangan presdir, tadi presdir memanggilnya ke atas, tapi dia malah mendapati pintu ruangannya terkunci, dia pun merasa heran dan bersiap-siap kembali ke kantornya.

“Cepat cari bantuan lelaki untuk membuka paksa pintu itu! Kalaupun tidak bisa dibuka, paling tidak buatlah keributan denagan suara yang paling kencang!” Nada bicara Jiang Shutong amat sangat cepat, hatinya terasa gemetar, dia membenci dirinya saat ini tidak bisa langsung pulang ke sisi Gu Mingcheng.

Dia ingin menampar wanita ini!

Xue Lan masih ingin bertanya kenapa dia harus melakukan hal yang diperintahkan, namun Jiang Shutong tidak membiarkan dia bertanya lagi karena waktunya sudah tidak cukup.

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu