Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 589 Ayah Kandung Si Anak, Begitu Kejam (2)

Miao Yingdong bersuara “Hm”.

Seperti kedua orang yang sudah sangat mengenal sampai tidak bisa mengenal lebih lagi.

Miao Yingdong melihat perut kecilnya, ada semacam keseksian yang tidak ada sebelumnya.

Akhir-akhir ini, kulitnya menjadi lebih baik, bentuk tubuhnya dibandingkan yang lalu, walaupun perutnya sedikit membengkak, tetapi juga menjadi lebih langsing, auranya sangat baik.

Auranya, Miao Yingdong merasa, semakin hari semakin baik.

Dia tidak tahu, ujung dari auranya ada dimana.

Sekarang, ia terlihat tidak begitu rendah diri lagi.

Baginya, sudah tidak begitu menyebalkan lagi.

“Orang yang kamu inginkan, ada di dalam perutku, kali ini, aku akan melahirkannya dengan baik-baik, kamu tenang saja!” Qiu Dongyue sambil sedikit menaikkan kepala.

"Sangat baik!” katanya.

Seperti ada banyak tembok dalam hatinya, reaksi semua orang tidak bisa membuat hatinya tergerak.

Miao Yingdong sedang meminum teh, Qiu Dongyue pergi ke kamar untuk mengganti baju, lalu duduk didepan komputer di ruang tamu dan mulai membaca buku.

Suara membalikkan halaman per halaman.

“Kamu kapan akan memberiku surat perceraian?” Qiu Dongyue membicarakan ini dengan datar, sambil membalik halaman buku selanjutnya.

“Tunggu setelah kamu melahirkan.” Kata Miao Yingdong.

Qiu Dongyue sekarang merasa, jarak antara dirinya dengan Miao Yingdong benar-benar sangat besar, semua yang dipaksakan tidak akan berbuah dengan baik.

Lagi pula dia hanya menjadikannya alat untuk melahirkan, jadi, ia menjadi lega.

Tidak perlu memberinya begitu banyak cinta, ia tidak bisa mengembalikannya.

Sekarang psikologinya perlahan-lahan mengarah ke arah yang lebih baik, tapi diantara mereka masih ada tekanan yang lebih besar.

Melepaskan adalah yang terbaik.

“Ada lagi, cheng, kalau kamu tidak ingin membiarkan mama merawatnya, kamu antar dia ke Ji Hong saja, lagipula dia adalah anak kandungnya, ia sudah menerima hukuman, kali ini pasti belajar menjadi lebih baik.” Lanjut Qiu Dongyue.

Entah bagaimanapun juga, tempat seperti panti asuhan, jelas Qiu Dongyue tidak akan membiarkan cheng disana.

“Masalah ini kamu tidak perlu khawatir.” Kata Miao Yingdong.

Dia yang sekarang duduh di sofa yang ada di belakang Qiu Dongyue.

Melihat Qiu Dongyue dari belakang, punggungnya sangat bagus, tidak menunjukkan tanda-tanda kehamilan sama sekali.

Ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengannya setelah ia hamil, dalam beberapa bulan, ia sudah menjadi lebih dewasa, ada pesona di sudut alis dan matanya.

Saat ini dia sangat ingin merokok, pandangannya bingung melihatnya.

Tetapi akhirnya dia tidak merokok.

Qiu Dongyue membuat kemajuan yang mengejutkannya, dia sedikit tidak mengenalinya lagi.

Ponsel Qiu Dongyue berdering, penulis Spanyol yang menelpon.

Karena penerjemah tidak mengerti pemikiran penulis, ia menelpon guru pembimbing, meminta guru pembimbing menghubungi penulis, lalu penulis menelponnya, ia ingin mendengar pemikiran dan perasaan dari tulisan ini.

Qiu Dongyue menjawab menggunakan bahasa Spanyol, nadanya berirama.

Miao Yingdong hanya mengerti sedikit tentang bahasa Spanyol, semua bahasa di dunia, dia hanya mengerti sedikit, tidak mengerti semua artinya.

Seperti mendengar beberapa kata ini “novel” “pemikiranmu” “aku mengerti”.

Miao Yingdong tidak tahu, Qiu Dongyue sedang berusaha keras memasuki hati orang lain.

Setelah Qiu Dongyue selesai menelpon, lagi-lagi ingin muntah, berdiri dan berlari kearah kamar mandi.

Bibi dengan cepat mengikuti.

Ketika keluar lagi, Miao Yingdong sudah pergi.

Lihat, ayah dari anak ini, sangat kejam!

Cinta dimasa lalu nya tidak palsu, karena Qiu Dongyue menggugurkan seorang anak tanpa ijin, dia berubah menjadi seperti ini.

Dulu Qiu Dongyue sering tidak bisa memahami pemikiran Miao Yingdong, kemudian hari menjadi lebih memahami.

Disaat dia baik kepadanya, dia membuka hati, sekarang, dia menutupnya lagi.

Qiu Dongyue berkeliaran di depan hati nya.

Ia sekarang merasa ia tidak memahami Miao Yingdong lagi.

Namun ada sebuah kalimat Miao Yingdong yang benar: dalam hidup ini, dia tidak akan menjadi orang yang romantis, juga tidak akan menjadi santo cinta.

Kalimat ini membuat Qiu Dongyue merasa tenang.

Kalau dia menjadi orang yang romantis atau santo cinta, ia tidak mampu menanggungnya.

Dia pantas menjadi lebih baik.

Saat kehamilan Qiu Dongyue dibulan ke lima, Miao Yingdong datang sekali lagi.

Masih dengan tujuan yang sama, masih tindakan yang sama.

Namun kali ini, dia sangat berhati-hati, saat menarik tangan Qiu Dongyue, sangat pelan, Qiu Dongyue bisa mengikuti.

Diatas ranjang, dia selalu memeluk Qiu Dongyue, tangannya memegang perut Qiu Dongyue dari bawah, dia membiarkan Qiu Dongyue duduk diatasnya.

Dia berbicara disebelah telinga Qiu Dongyue, “Akan menjadi seorang ibu, apa tidak ada perasaan apa-apa?”

“kalau kamu, ada perasaan apa?” tanya Qiu Dongyue.

Kali ini, nada bicaranya, tidak manis, hanya pertanyaan formalitas.

Berbeda dari hari-hari yang lalu.

Di masa lalu, Miao Yingdong datang, menarik Qiu Dongyue kekasur.

Setelah selesai langsung pergi.

Kali ini, pertama kalinya, mereka berdua berbicara.

“Mama besok ingin bertemu dengan mu. Aku sudah bilang, akan membawamu padanya. Kata-kata yang tidak harus dikatakan, kamu mengerti kan.” Kata Miao Yingdong.

Hati Qiu Dongyue terasa dingin, ternyata ada urusan besok sehingga mencarinya, jadi hari ini baru berbicara dengannya.

“Mengerti.” Qiu Dongyue hanya bicara satu kata.

Malam ini Miao Yingdong, menginap semalam.

Semalaman, dia memegangi perut Qiu Dongyue, sedikit bulat, keseksian yang tidak bisa diungkapkan.

Qiu Dongyue yang dulu memiliki tubuh yang sangat kurus, setelah ada anak ini, menjadi tidak begitu kurus lagi.

Qiu Dongyue malam ini tidur dengan nyenyak.

Hari kedua, saat pergi kerumah Xu Qian, Xu Qian menepuk wajah Qiu Dongyue, berkata, “Sudah begitu lama, tidak tahu datang mengunjungi mama? Aku mau pergi, kata Yingdong kamu sekolah, sangat sibuk.”

Lalu dia menatap perut Qiu Dongyue yang sedikit membesar, “masih belum tahu laki-laki atau perempuan?”

Pemeriksaan Qiu Dongyue selama ini, hanya dokter yang datang ke rumah untuk memeriksa, dokternya juga adalah dokter yang dicarikan oleh Miao Yingdong.

Laki-laki atau perempuan, Qiu Dongyue tidak begitu peduli, juga tidak bertanya.

“Tidak tahu!” jawab Qiu Dongyue.

Xu Qian memperhatikan Qiu Dongyue sebentar, lalu melihat nya dari belakang juga, “Kenapa aku merasa seperti anak laki-laki?”

“Iya kah? Aku tidak tahu.” Jawab Qiu Dongyue.

Ia sekarang sudah tidak mempedulikan apa yang diinginkan Miao Yingdong.

Orang yang begitu tega, ia tidak ingin mempedulikannya.

“Kakak perempuan, kamu akan memiliki bayi? Nanti bayinya akan memanggilku apa?” cheng bertanya pada Qiu Dongyue.

“Panggil kamu?” Qiu Dongyue berpikir panjang, karena belum pernah memiliki pengalaman di bidang ini, tidak memiliki hubungan seperti ini, ia juga tidak pernah memanggil orang, jadi disaat itu tidak terpikirkan memanggil cheng apa.

“Panggil kamu paman kecil.” Kata Miao Yingdong

Qiu Dongyue sedikit mengernyit, sepertinya benar, paman kecil.

“Kamu kenapa tidak tinggal bersama dengan Yingdong?” tanya Xu Qian lagi.

Qiu Dongyue melihat Miao Yingdong sebentar, “Aku—aku suka iklim diatas gunung, dia harus bekerja, jadi—kadang bisa terpisah. Lagipula, mama juga tahu, suami istri yang sedang mengandung, ma, kamu pasti mengerti.”

Xu Qian tersenyum kecil, “mengerti.”

Saat kembali, sudah hampir sore, Xu Qian ingin menyuruh Qiu Dongyue dan Miao Yingdong makan dirumah, Miao Yingdong bersikeras ingin makan diluar, Xu Qian tidak memaksa.

Di jalan, pandangan mata Qiu Dongyue terus melihat ke luar jendela.

“Apa maksudnya yang kamu bicarakan dengan mama?” tanya Miao Yingdong.

“Apa yang apa maksudnya?” tanya Qiu Dongyue.

“Mama pasti mengerti?” tanya Miao Yingdong lagi.

Nada bicaranya biasa aja.

Qiu Dongyue membalikkan wajah, menatapnya, tapi sekarang dilihat-lihat, melihat dengan tenang, tanpa ekspresi.

“Kamu tidak mengerti kah?” tanyanya.

“tidak mengerti.” Jawabnya.

Tidak mengerti, Qiu Dongyue juga tidak ingin banyak bicara, ia sekarang juga tidak ingin berbicara dengannya.

Memenjarakannya, mengabaikannya, memperlakukannya sebagai alat untuk melahirkan, datang saat membutuhkan, setelah itu pergi begitu saja, tidak mempedulikannya sedikitpun.

Qiu Dongyue tidak menggodanya disaat santai.

Lagipula, setelah melewati masa hidup atau mati saat semester pertama kehamilan, siksaan psikologis, sudah membuatnya seperti terlahir kembali, sekarang cara pandangnya sudah berubah.

Saat dia ingin berubah maka akan berubah, saat ingin bicara maka akan bicara?

Qiu Dongyue sekarang— tidak ingin berbicara.

Mereka berdua sudah sampai di sebuah restoran.

Miao Yingdong memesan makanan, lalu meminta pelayan untuk membuka anggur merah yang dulu pernah dia minum disini.

Semua makanan dia yang pilih.

Qiu Dongyue menundukkan kepala, memegangi meja, tidak ingin melihat dia, dan bosan setengah mati.

Pelayan menuangkan anggur merah untuk Miao Yingdong.

Miao Yingdong berkata, “tuangkan segelas untuknya.”

Qiu Dongyue menutupi gelas yang ada ditangannya, mengernyit sambil melihat Miao Yingdong.

“Kamu tidak mengerti keadaan ku kah?” ia membalik gelas yang ada diatas meja.

Tangan Miao Yingdong mengangkat gelas anggur, sudut bibir nya seperti sedikit tersenyum.

Senyuman itu, seperti ada, tapi juga tidak ada.

Qiu Dongyue tidak mengerti pemikirannya, tidak tahu dia sedang memikirkan apa.

Apakah semua orang yang ada di puncak piramida, seperti kak Dong, membuat orang lain tidak bisa menebak isi kepalanya?

Sejak hamil, Qiu Dongyue selalu ke toilet, jadi, ia pergi ke toilet.

Miao Yingdong sendirian mengangkat gelas anggur, mengaksikan New York Lantern dari ketinggian, memutar anggur yang ada didalam gelas.

Kebetulan, Qing Yu juga datang ke hotel ini, dan selalu memperhatikan Miao Yingdong dan Qiu Dongyue.

Perut Qiu Dongyue yang membesar, ia sudah mengerti apa yang terjadi.

Ternyata, Qiu Dongyue pergi ke atas gunung, untuk mengamankan bayi!

Ia marah, barusan juga meminum beberapa gelas anggur, wajahnya menjadi merah.

Ia tidak mengerti, tidak mengerti Miao Yingdong yang tidak menginginkan banyak wanita, tetapi memilih Qiu Dongyue yang tidak memiliki apa-apa.

Qing Yu berjalan mendekati, memegangi lengan Miao Yingdong.

Miao Yingdong bergerak sedikit, membuat tangan perempuan itu terlepas.

Qing Yu gila sampai ingin mati, “Ethan, begitu banyak wanita yang ingin melahirkan anak mu, semua kamu tolak, kenapa tidak mau, kenapa tidak mau?”

“Tidak peduli!”

Qiu Dongyue sudah keluar dari toilet, tubuh Qing Yu menghalangi diantara dirinya dengan Miao Yingdong, namun percakapan keduanya, ia sudah mendengar.

Dalam hati berpikir: begitu banyak yang ingin memberinya keturunan, dia tidak peduli, harus ia yang tidak ingin melahirkan untuknya.

Pemikiran laki-laki, benar-benar tidak bisa ditebak.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu