Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 66 Kakak Perempuanmu Yang Gigit (1)

Jiang Shutong tidak ada mood menanggapi candaan Gu Mingcheng, Dia pergi ke pintu dan mengeluarkan sandal buat Gu Mingcheng dari kabinet di sampingnya.

Karena Jiang Shutong menemukan bahwa Gu Mingcheng mengenakan sepatu tadi malam dan tidak ganti.

"Untuk aku?" Gu Mingcheng bertanya, "bukan untuk pria itu?"

Wajah Jiang Shutong sedikit berubah, Di rumah ini, hanya Deng Xianyu yang pernah kesini, Apakah Gu Mingcheng merujuk kepadanya?

Jiang Shutong sekarang berjongkok di lantai, menunggu Gu Mingcheng mengenakan sepatu, Meskipun Gu Mingcheng sudah mau pergi, dia harus mencoba sandalnya, Jiang Shutong membelikannya no. 44.

"Bagaimana kamu bisa tahu dia pernah ada di sini?" Jiang Shutong bertanya.

"Di masa depan, hal-hal seperti itu tidak akan terjadi lagi." Suara Gu Mingcheng dingin sekali.

Hati Jiang Shutong terasa dingin, Apakah Gu Mingcheng telah melihat Deng Xianyu waktu itu? Oleh karena itu, Deng Xianyu diturunkan dari Kepala Wilayah menjadi direktur penjualan, jadi Gu Mingcheng dengan marah berkata kepadanya pada hari itu, "kalau mau kerja, silahkan, kalau tidak mau, silahkan pergi!"

Apakah Gu Mingcheng cemburu karena melihat Deng Xianyu waktu itu?

Jiang Shutong berjongkok di bawah tubuh Gu Mingcheng, ibarat burung kecil yang tak bisa bilang apa-apa.

Jiang Shutong membuka pintu untuk Gu Mingcheng, tetapi melihat ada orang dengan tangannya terangkat, yang tampaknya mau mengetuk pintu Jiang Shutong.

Jiang Shutong terkejut, Itu adalah Jiang Yuwei.

Itu seperti cakar kucing yang menggaruk jantungnya.

Jiang Yuwei tidak tahu hubungannya dengan Gu Mingcheng, Dia menatap Jiang Shutong masih dengan pakaian tidur dan Gu Mingcheng yang baru keluar dari rumahnya.

Apa hubungannya diantara mereka, lihat saja sudah tahu.

Jiang Shutong juga terbengong, Sebaliknya, Gu Mingcheng malah seperti tidak terjadi sesuatu, sangat tenang.

Jiang Yuwei memandang Gu Mingcheng dan berkata, "Presdir Gu."

Gu Mingcheng hanya menjawab "Ehm" , lalu pergi dari sisi Jiang Shutong.

"Presdir Gu " Jiang Yuwei sepertinya enggan membiarkan Gu Mingcheng pergi, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa, jadi dia hanya berdiri terbengong di sana.

Gu Mingcheng menoleh ke belakang dan menunggu Jiang Yuwei buka mulut.

"Presdir Gu, bibirmu pecah!" Tidak dapat menemukan kata yang tepat, Jiang Yuwei mengatakan kalimat ini untuk menyembunyikan rasa malunya.

Gu Mingcheng menggerakkan bibirnya, menatap Jiang Shutong dan berkata, "Kakak perempuanmu yang menggigitnya."

Lalu pergi.

Jiang Shutong hampir ingin mati saat itu juga, Gu Mingcheng mengumumkan hubungannya dengan Jiang Yuwei, tetapi Jiang Shutong tidak tahu bagaimana Jiang Yuwei akan menanggapi hubungan ini.

Jiang Yuwei berjalan ke kamar Jiang Shutong dan menatap lurus ke depan, Untuk sesaat, penyesalan, rasa malu dan kemarahan muncul di benaknya.

Namun, ketika Jiang Yuwei melihat ke bawah, dia melihat ada empat atau lima buah kondom di tong sampah di tengah ruang tamu Jiang Shutong, tong sampahnya penuh dengan bekas orang yang baru berhubungan badan.

Jiang Yuwei tersenyum pahit, ah, kondom, kondom lagi.

Apa yang terjadi pada pria itu dan Jiang Shutong sudah sangat jelas.

Mata Jiang Shutong mengikuti tatapan Jiang Yuwei dan jatuh pada tong sampah, wajahnya Jiang Shutong menjadi sangat malu sehingga dia ingin bunuh diri saat itu juga.

Jiang Shutong hanya berdiri di samping dengan tidak nyaman dan tidak berbicara, tidak tahu bagaimana menjelaskan hubungannya dengan Gu Mingcheng.

Bagaimanapun, Jiang Shutong dicurigai sudah selingkuh.

Jiang Yuwei duduk sebentar, berdiri dan pergi.

Setelah beberapa hari, Gu Mingcheng tidak datang ke rumah Jiang Shutong, dan tidak ada tindakan berlebihan di kantor, ketika Gu Mingcheng mengadakan pertemuan antar departemen, Jiang Shutong menuangkan segelas air padanya, dan dia berkata, "terima kasih."

Tanggal pernikahan Gu Mingcheng semakin dekat, Dia tidak memberi tahu Jiang Shutong tentang rencananya, Jiang Shutong berpikir bahwa itu untuk menahan tubuh dan pikirannya dan bersiap untuk menikahi seorang wanita cantik.

Jiang Shutong merasa kesepian tanpa alasan.

Kesepian untuk kehilangan, tetapi Jiang Shutong tahu kondisinya sendiri tidak pantas untuknya, jadi tidak boleh menuntut terlalu banyak.

Hari itu, Jiang Shutong baru saja pulang kerja, Jiang Yuwei meneleponnya untuk mengajak dia pergi.

Jiang Shutong bilang cuaca sedang buruk, kalau ada apa-apa yang penting, lebih baik bicarakan besok saja.

"Keluar, aku akan membawamu ke suatu tempat." Kata Jiang Yuwei.

Jiang Shutong tidak mampu melawan Jiang Yuwei, jadi dia akhirnya pergi.

Ketika Jiang Shutong turun, ada petir, sudah mau turun hujan, Untungnya, mobil Jiang Yuwei berhenti di lantai bawah.

Mobil itu melaju di antara lampu-lampu kota dan segera tiba di sebuah klub malam bernama "Night Shanghai City".

Jiang Shutong tidak tahu kenapa Jiang Yuwei membawanya ke tempat ini, jadi hanya mengikutinya saja.

Jiang Yuwei naik tiga lantai, Di pintu sebuah ruangan pribadi, Jiang Yuwei diam-diam membuka pintunya.

Karena suara bising di dalam, gerakan Jiang Yuwei sangat ringan, jadi bahkan jika pintu dibuka, orang-orang di dalamnya tidak menyadarinya.

Jiang Yuwei memberi isyarat kepada Jiang Shutong untuk melihatnya sendiri.

Jiang Shutong masih tidak mengerti dan melihat, pemandangan di dalamnya membuat hatinya pecah menjadi berkeping-keping, mengambang di laut.

"Presdir Gu…..apakah suara aku bagus?"

Pria itu duduk di sofa, dengan kaki terlipat, merokok, dengan sikap arogan, seolah merendahkan semua makhluk disekitarnya, dan kemudian, perlahan-lahan mengucapkan : bagus.

"Apakah kamu masih ingin mendengar aku bernyanyi?" katanya.

Pinggang gadis itu sangat ramping, dan kulit di wajahnya sangat bening sampai bisa mengeluarkan air.