Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 111 Shutong Cemburu (2)

Terlebih lagi, Jiang Shutong tahu bahwa ada alasan yang lebih dalam mengapa Lu Zhiqian ingin mencari perusahaannya, karena hanya dengan menkamutangani perusahaan Jiang Shutong, Gu Mingcheng tidak akan menyusahkannya, karena dia memiliki peran Jiang Shutong.

Pikiran pria itu terlalu dalam.

Paman kedua, Jiang Mingqi mencari Jiang Shutong tepat setelah Lu Zhiqian pergi.

Jiang Shutong sudah lama tidak bertemu Jiang Mingqi. Paman keduanya tampak sedih. Dia mengatakan ingin Jiang Shutong pergi menenangkan Alex, karena Jiang Yuwei sedang tidak enak hati baru-baru ini.

Jiang Shutong bertanya dengan hati-hati, "apakah dia mengatakan mengapa dia berada dalam suasana hati yang buruk?"

Jiang Shutong tentu saja tahu alasan suasana hatinya yang buruk, hanya saja dia takut paman keduanya akan tahu.

Jiang Mingqi menggelengkan kepalanya. "Mungkin karena dia kehilangan pekerjaan, lagipula, penghasilannya sangat tinggi, dan dia telah mencapai posisi itu. Aku mengatakan kepadanya bahwa dia tidak kekurangan uang di rumah. Bekerja di perusahaan yang berkaitan dengan luar negeri, sangat melelahkan, tapi dia tidak mau mendengarkan. "

Jiang Shutong merasa sedikit lega. Lagi pula, semakin sedikit orang yang tahu tentang hubungan Jiang Yuwei diperkosa, semakin baik.

Jiang Shutong tahu bahwa dirinya tidak hanya memikirkan Jiang Yuwei, tetapi juga Gu Mingcheng, karena begitu seseorang mengetahuinya, dia pasti akan melibatkan Gu Mingcheng.

Ketika Jiang Shutong tiba di rumah Jiang Yuwei, Jiang Yuwei berbaring di tempat tidur, benar-benar tidak terlinagt memiliki semangat yang biasanya seperti api.

Melihat Jiang Shutong datang, dia tidak mengatakan apa-apa.

"Karena kamu sangat tidak bahagia, pergi untuk laporkan kejahatan. Kamu tidak bisa membiarkan orang itu tidak dihukum!" Jiang Shutong duduk di kursi di sebelahnya dan mengatakan hal ini.

Jiang Yuwei menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?"

"Jika aku melaporkan kasus ini, masalah Presdir Gu pasti akan makin besar. aku tidak mau. Itu tidak baik untuk reputasinya!" Jiang Yuwei mengatakannya seolah-olah memang seharusnya begitu.

Jiang Shutong cemburu sesaat. Dia tidak ingin membiarkan lebih banyak orang mengetahuinya,juga karena hal ini.

Dia tidak menyangka Jiang Yuwei juga berpikir begitu.

Tiba-tiba, dia merasa jatuh dalam cinta segitiga, Gu Mingcheng, pria ini, tidak hanya dia yang peduli, tetapi juga Jiang Yuwei, dia merasa bahwa perasaannya untuk Gu Mingcheng telah dibagikan pada orang lain.

Pemikiran semacam ini membuat hatinya sakit. Dia menggigit bibir bawahnya dan hanya berkata kepada Jiang Yuwei, "kalau begitu kamu tenangkan hati dan atur mood mu baik-baik."

Lalu dia pergi.

Sambil menunggu bus di dekat pintu rumah Jiang Yuwei, Jiang Shutong melihat mobil Gu Mingcheng datang.

Ada banyak orang di jalan besar, dan mobil-mobil datang dan pergi. Dia tidak yakin bahwa itu benar Gu Mingcheng yang datang. Namun, ketika mobil berhenti di pintu rumah Jiang Yuwei, seorang pria tinggi dan tampan turun dari mobil -itu Gu Mingcheng.

Sejak Jiang Yuwei mengatakan terakhir kali bahwa dia pergi menemui Gu Mingcheng, Jiang Shutong mulai lebih banyak memikirkan apa yang dikatakannya tentang Gu Mingcheng tadi.

Wanita adalah makhluk emosional, kadang-kadang mereka tidak bisa menahan sedikit pasir di mata mereka.

Setelah Jiang Shutong naik bus, ia mengirim pesan wechat ke Gu Mingcheng: di mana?

Gu Mingcheng hari ini ke sini untuk memberi Jiang Yuwei cek 1 miliar rupiah, dia sudah membuat janji sebelumnya, dan Jiang Yuwei juga terluka secara fisik.

Setelah meletakkan cek di meja untuk Jiang Yuwei, ia menerima pesan wechat Jiang Shutong.

Dia menjawab dengan santai: di perusahaan.

Sama sekali tidak berpikir apapun.

Jiang Yuwei duduk dari tempat tidur, melirik cek di atas meja, mendengus, dan berkata, "sepertinya aku di mata Presdir Gu, seorang wanita yang dapat digunakan dengan uang!"

Gu Mingcheng mengangkat alisnya dan mencibir, “Terlalu sedikit? Jika terlalu sedikit, aku bisa memberikan lagi,Kamu disini, yang bisa aku berikan hanyalah uang, hal lain, yang benar-benar diinginkan Nona Jiang, aku sungguh tidak punya "

Jiang Yuwei melihat keluar jendela dan tidak mengatakan apa-apa.

Ponsel Gu Mingcheng berdering lagi: Aku ingin menemuimu di perusahaan sekarang.

Gu Mingcheng melihat arlojinya. Jika dia pergi ke perusahaan sekarang, dia harusnya segera tiba.

Untuk menghindari keraguan Jiang Shutong, dia tidak bertanya lebih banyak, hanya mengatakan satu kata: Oke.

Arah bus Jiang Shutong dan perusahaan Gu Mingcheng berada di arah yang berlawanan. Untuk pergi ke perusahaannya, dia harus menunggu bus tiba di stasiun, dan kemudian mengambil arah yang berlawanan. Ketika dia turun dari bus dan menunggu bus lagi, Gu Mingcheng telah kembali ke perusahaannya. Pada dasarnya, masalah Jiang Yuwei tidak memiliki ujung. Yang bisa dia lakukan adalah ini.

Ketika Jiang Shutong tiba di perusahaan Gu Mingcheng dan naik, dia kebetulan bertemu Xue Lan. Melihat penampilan Jiang Shutong yang tidak senang dan khawatir, Xue Lan bertanya, "Kenapa? Shutong? Cemburu ya?"

“Mana ada?” Jiang Shutong terlihat sedikit panik, berpikir, ekspresi cemburunya, dia sekarang juga menunjukan dengan sangat jelas?

Xue Lan tidak menunggu jawaban Jiang Shutong, tetapi berjalan di sisinya, perkataannya itu jelas merupakan fakta yang valid.

"Tunggu sebentar," Jiang Shutong berbalik dan bertanya padanya, "kamu kenapa bisa tahu aku cemburu?"

"Benar cemburu? Aku hanya menebak, lihat ekspresimu, sepertinya kamu ditelikung sama orang lain!" selesai berkata, dia pergi sambil tertawa.