Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 101 Ingin Mendengar Dia Berkata "Suka" (1)

Investasi Jiang Shutong sebesar 1 miliar rupiah baru saja dia terima.

Terlalu pintar!

Apakah ini rencana Ye Qiu ,atau benar-benar kebetulan?

Mengapa pembayarannya dilakukan sehari sebelum Jiang Shutong membayarnya?

Jika Ye Qiu tahu tentang fakta bahwa Jiang Shutong ingin berinvestasi, maka Ye Qiu benar-benar hebat!

Ye Qiu ingin memberi tahu Gu Mingcheng bahwa Jiang Shutong telah menginvestasikan uang yang diberikan Ye Qiu padanya.

Gu Mingcheng berpikir: Tidak mungkin. Investasi Jiang Shutong sudah diputuskan sejak lama. Alasan mengapa dia tidak memberikan uang kepadanya adalah karena hal ini tertunda. Ye Qiu baru saja memanfaatkan perbedaan waktu ini.

Dalam waktu satu hari. Ye Qiu benar-benar bisa memperkirakan.

Gu Mingcheng mengenal baik Ye Qiu.

Dia sepertinya baru saja mengerti Jiang Shutong,

Dia tahu bahwa Jiang Shutong bukan orang yang seperti itu.

Kartu Jiang Shutong tiba-tiba bertambah 1 miliar rupiah, 1 miliar rupiah yang diberikan Ye Qiu jelas-jelas tidak bisa dia terima.

Karena tidak ada nomor akun Ye Qiu, jadi dia menambahkan nomor ponsel Ye Qiu, karena itu dia mempunyai wechatnya.

"Apakah ini bibi Ye?" Untuk menghindari kerugian yang tidak perlu, dia bertanya terlebih dahulu.

(wechat bisa di add dengan nomor HP atau username. Sehingga mungkin saja nomor HP dan pemilik akun bukan orang yang sama)

"Nona Jiang?"

Jiang Shutong tidak menjawab. Tampaknya orang ini memang Ye Qiu. Dia langsung mentransfer uang itu ke Ye Qiu dengan wechat. wechat hanya dapat mentransfer 400 juta rupiah dalam sekali transaksi. Dia meminta Ye Qiu untuk menyetujui pertemanan, setelah wechat petugas toko Jiang Shutong meng-add wechat Ye Qiu. Dia bilang untuk mencari dia jika ada masalah , karena dia bilang dia akan mengembalikan uang ke Ye Qiu, tapi tentu saja dia tidak dia tidak bisa mentransfer lebih lagi.

Setelah petugas toko menambah kontak Ye Qiu, dia memberikan 400 juta rupiah dan 200 juta rupiah kepada Ye Qiu.

Jiang Shutong sangat marah. Dia meninggalkan pesan untuk Ye Qiu di belakang: apakah bibi Ye berpikir anakmu bernilai 1 miliar rupiah?

Setelah beberapa saat, Ye Qiu membalas: Petugas toko kamu, aku sudah masukkan semuanya ke dalam daftar hitam (di-block). Alasannya kamu tahu.

Jiang Shutong sangat marah hingga dia ingin menangis. Ye Qiu adalah orang kelas atas. Tentu saja, dia tidak ingin para pegawai menempati ruang mana pun di wechatnya. Karena alasan ini, dia tidak bisa memberi tahu para petugas toko.

Tetapi semua petugas toko datang untuk mengeluh: bos, orang ini benar-benar tidak tahu terimakasih.

"Nona Jiang mentransfer uang itu kepada aku lagi, apakah ini berarti tidak menganggap perjanjian yang sudah kita buat?”

Jiang Shutong menulis: Jangan khawatir bibi Ye, orang yang aku sukai adalah orang yang punya minat sama denganku. Tampaknya putramu belum mencapai tahap ini.

Dia dipaksa Ye Qiu sampai berbicara seperti ini.

Jiang Shutong sangat marah hingga seluruh tubuhnya bergetar.

Ye Qiu memberikan screenshot kata-kata Jiang Shutong kepada Gu Mingcheng, yang dia pasti salah paham tentang 1 miliar rupiah yang diinvestasikan oleh Jiang Shutong. Gu Mingcheng tidak tahu bahwa Jiang Shutong telah mengembalikan 1 miliar rupiah tersebut kepada Ye Qiu.

Gu Mingcheng sedang ada di kantor ketika dia menerima screenshot ini.

minat sama dengannya? Xu Maoshen?

Oh, dia mendengus dingin.

Dia menelepon sekretarisnya dan memintanya memesan satu tiket ke Shanghai untuknya.

Ketika Jiang Shutong kembali ke rumah pada sore hari, dia merasa lemas. Tepat ketika dia tiba di pintu, dia melihat Gu Mingcheng sedang berdiri di pintu sambil merokok. Ketika dia melihat Jiang Shutong, dia menyipitkan mata padanya.

"Kenapa kamu di sini lagi?" Jiang Shutong bertanya.

"Lagi? Apa kamu tidak berharap aku datang?" Gu Mingcheng bertanya dengan tidak sabar.

Jiang Shutong tidak menjawab. Dia terlalu lelah hari ini.

Tepat setelah memasuki ruangan dan mengganti sepatu hak tingginya, seluruh tubuhnya dipeluk oleh Gu Mingcheng dan dia ditekan ke pintu di belakangnya.

"Orang yang punya minat sama denganmu?" Gu Mingcheng menatap Jiang Shutong dengan cemburu.

Jiang Shutong mengerti. Ye Qiu yang menunjukkan Gu Mingcheng screenshot wechatnya. Dia langsung merasa dikhianati. Hari ini, dia memang sangat marah. Dia juga tahu bahwa Ye Qiu tidak akan memberikan semua kata-katanya kepada Gu Mingcheng. Hanya bagian yang dapat menyebabkan kesalahpahaman.

Dia menoleh ke satu sisi dan tidak berbicara.

"Siapa orang yang punya minat sama denganmu? Xu Maoshen? Hah?" Suaranya serak dan rendah.

Kepala Jiang Shutong menyimpang lagi, dia masih tidak berbicara. Apakah hari ini pasangan ibu dan anak ini bersatu untuk menganiaya dia hari ini?

Gu Mingcheng melihat Jiang Shutong yang keras kepala dan marah, dan dia tiba-tiba memeluk Jiang Shutong dan membawanya ke tempat tidur.

Anehnya, Jiang Shutong tidak melawan, karena dia tahu bahwa dia bukan lawan Gu Mingcheng, tiap kali dia melawan dia akan berakhir kelelahan.

Gu Mingcheng melihat Jiang Shutong, dia menjadi marah tanpa alasan. Ketika dia marah, dia selalu memiliki cara menggoda yang berbeda.

Tindakan intensif Gu Mingcheng, Jiang Shutong menahan leher Gu Mingcheng.

Bagian bawah tubuhnya telah menjadi Samudra Pasifik. Jiang Shutong tahu bahwa Gu Mingcheng tidak bisa mengendalikannya. Dia juga merasa malu. Setiap kali dia selalu basah seperti ini, seperti dia tidak sabar akan Gu Mingcheng.

Gu Mingcheng menggigit telinga Jiang Shutong dan bertanya, "Siapa yang kamu suka?"

"Siapa yang aku suka? Kenapa kamu bertanya padahal kamu sudah tahu jawabannya?" Jiang Shutong sangat marah. Dia bermaksud mengatakan bahwa ada kesalahpahaman.

Hari ini, Ye Qiu memasukkan pegawainya ke dalam daftar hitam, membuatnya merasakan ketidaksetaraan di antara orang-orang, lalu dia memberikan screenshot pada Gu Mingcheng. Suasana hatinya memang sedang buruk. Sekarang Gu Mingcheng malah menganiaya dia.

Melihat air matanya jatuh di bantalnya, Gu Mingcheng memperlambat gerakannya dan menjadi sangat lembut.