Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 362 Mahasiswa Magang

Sudah mau bulan juni, cuaca tidak termasuk panas, yang pasti juga tidak sejuk.

Gu Niantong memakai kaos polos berwarna hitam putih dengan gambar kartun, beserta celana jeans, pinggangnya terlihat sangat kurus, seolah-olah bisa dipatahin, Gu Niantong mengikat sebagian kecil rambutnya menjadi kuncir kecil, kemudian Gu Niantong pun berangkat ke kantor Nan Liyuan dengan satu tas ransel.

Kalau bukan tinggi badannya, semua orang akan mengira Gu Niantong masih merupakan remaja.

Nan Liyuan berkata dia akan menunggu Gu Niantong di ruang rapat.

Nan Liyuan sedang melihat ppt rapat nanti, ppt ini dibuat oleh Cai Cai, Nan Liyuan hanya memberi tahu Cai Cai poin inti yang harus dimasukin ke dalam.

Karena jam rapat adalah jam 2 siang, banyak atasan dari luar pun belum tiba.

Nan Liyuan sedang membaca ppt sambil menunggu di ruang rapat.

Gu Niantong pun memasuki ruangan.

Nan Liyun menoleh kepadanya.

Gaya berpakaian Gu Niantong memang selalu mengutamakan nyaman dan casual, jadi Nan Liyuan juga tidak berkomentar apa pun terhadap cara berpakaian Gu Niantong hari ini.

Gu Niantong mengeluarkan nota atb itu dari atasnya dan memberikan kepada Nan Liyuan, "Biaya atb rumah kita, sudah boleh bayar!"

Nan Liyuan mengambil kertas tersebut dan membacanya sebelum menoleh ke Gu Niantong, "Kamu juga sudah berkata itu rumah kita, mengapa kamu tidak mau membayarnya?"

"Semua uangku itu diberikan oleh kamu, kalau aku bayar aku harus meminta uang dengan kamu lagi, mendingan kamu yang bayar saja" Gu Niantong mengeluh sambil menatap ke judul ppt yang tertera di laptop Nan Liyuan, 'Rencana Utama Perusahaan Nan Tong, konsep utama desain beserta rancangan penjualan' judul yang panjang ini membuat orang merasa isi pptna juga sangat panjang.

"Apakah ada cemilan?" Gu Niantong bertanya.

Nan Liyuan melirik Gu Niantong dengan tatapan seolah-olah tidak mengenalnya, "Sini adalah ruang rapat, bukan ruang gossip!"

Gu Niantong menundukkan kepalanya dengan kecewa,

"Ruanganku ad jus jagung yang aku buat untuk kamu, pergi ambil!" Nan Liyuan menambah setelah melihat ekspresi Gu Niantong yang sedih.

Gu Niantong pergi ke kantor Nan Liyuan, di tengah jalan dia bertemu dengan banyak wajah yang asing, seharusnya semua itu adalah atasan dari berbagai daerah.

Tidak tahu sejak kapan, ruangan Nan Liyuan memiliki mesin jus, jus jagung di dalamnya masih bertahan hangat, di samping mesin itu masih ada beberapa gelas plastik, hal ini membuat Gu Niantong merasa agak aneh, mengapa gelas di ruangan Nan Liyuan itu sama dengan gelas warung yang menjual jus jagung di kampus?

Mereka menggunakan gelas yang dibuat dengan bahan daur ulang yang tidak menyebabkan polusi dan merusak rasa jus tersebut.

Mungkin semua ini hanya merupakan sebuah kebetulan.

Gu Niantong mengambil satu gelas jus dan pergi ke ruang rapat lagi.

Di ruang rapat sudah ada beberapa orangm mereka sedang berbicara.

Melihat Gu Niantong masuk, Nan Liyuan tidak berbicara dan hanya meminta dia untuk duduk di sudut yang berjarak sangat jauh dengannya.

Sangat-sangat jauh dengannya.

Gu Niantong pun duduk di tempat itu.

Setelah itu, seseorang yang duduk di samping Gu Niantong bertanye kepadanya, "Adik kecil, apakah kamu juga merupakan karyawan perusahaan perhiasan?"

Setelah berpikir, Gu Niantong mengangguk, "Iya, mahasiswa magang"

"Aku melihat usiamu sepertinya juga masih sangat muda. Apakah Presdir tidak akan marah kalau kamu minum jus?" Orang itu bertanya lagi.

Pada saat itu Gu Niantong masih sedang menghisap sedotannya, "Bukannya rapat masih belum mulai? Aku hanya seorang mahasiswa magang, seharusnya Presdir Nan tidak akan begitu jahat dengan aku!"

Kemudian orang itu pun mengangguk.

"Apakah kamu tahu topik rapat hari ini itu apa?" Orang itu bertanya lagi.

"Seharusnya tentang Rencana Utama Perusahaan, konsep utama desain beserta rancangan penjualan" Gu Niantong masih mengingat isi dasarppt Nan Liyuan tadi.

Orang itu mengangguk lagi, "Mahasiwa magang benar-benar lebih serius dari pada kami!"

Pada saat itu, seseorang memasuki ruangan lagi, dia berbicara dengan Nan Liyuan dengan senang hati, ruang rapat ini sangat besar, tetapi karena jumlah orang yang sedikit ditambah suara orang itu yang besar, jadi Gu Niantong mendengar percakapan mereka dengan jelas.

"Presdir Nan, aku mendengar kamu sudah menikah secara resmi beberapa saat lalu, sekarang kan sudah legal juga, kapan kami bisa melihat Presdir Nan kecil?" Orang itu berkata sambil mengeluarkan laptopnya dan bahan rapat lain.

Gu Niantong yang mendengar kata-katanya langsung tersedak dan mulai batuk.

Pria tampan di sampingnya mulai menepuk bagian belakang Gu Niantong, "Apakah kamu baik-baik saja?"

"Iya!" Gu Niantong duduk dengan tegak dan wajahnya terlihat memerah, dia berpura-pura fokus minum jus, tetapi sebenarna telinganya sedang fokus mendengar jawaban Nan Liyuan.

"Kalau ini sepertinya susah!"

"Kenapa?" Pria gendut itu menoleh ke Nan Liyuan dengan ekspresi yang sangat kaget.

Gu Niantong mengingat sepertinya dia tidak melihat orang ini di acara mengundang para atasan kota kota Jiang kemarin, mungkin orang itu berasal dari luar daerah, sehingga dia tidak mengenal Gu Niantong dan tidak tahu Gu Niantong sedang duduk di sudut ruangan ini.

"Istriku------- tidak mau membuat bersamaku" Nan Liyuan melirik ke Gu Niantong.

"Kalau begitu apakah kamu bisa menahannya?" Sepertinya orang itu sudah mengenal Nan Liyuan banyak tahun, jadi dia pun berkata dengan terus terang.

"Tidak bisa!"

Di ruangan ini hanya terdapat beberapa orang, semua orang pun menganggap hal ini hanya canda antara para lelaki, pada saat itu pria gendut itu baru saja sadar ada seorang gadis kecil di sudut, sehingga dia berkata dengan panik, "Maaf maaf! Aku berkata kata-kata yang tidak pantas, wajah anak kecil saja sudah memerah!"

Gu Niantong menundukkan kepalanya dan berpikir : Nan Liyuan itu berkata kata-kata itu untuk siapa?

Cai Cai memasuki ruangan, rapat pun mulai.

Cai Cai melihat Gu Niantong yang berada di sudut, tetapi Nan Liyuan memberi kode kepadanya jangan memberi tahu semua orang identitas Gu Niantong.

Nan Liyuan berdiri dari kursi dan mulai menjelaskan rencana perusahaan ke depan, manajeman atasan, konsep desain beserta teknik penjualan.

Nan Liyuan sendiri tidak profesional di bidang perhiasan, kali ini dia telah mencari tahu bidang ini dengan banyak profesionalis dan orang terkenal di bidang itu.

Setelah mencapai prestasi tertentu, tanpa meminta bantuan, orang itu akan dibantu oleh banyak orang.

Gu Niantong menyandar di kursi dan mendengar dengan serius, dia merasa Nan Liyuan yang sedang mengadakan rapat sangat seksi, sesuai dengan apa yang dikatakan Nan Liyuan sendiri, dia tidak hanya terlihat seksi pada saat mencuci piring.

Keseksian Nan Liyuan tertampil pada saat dia bergerak dari waktu ke waktu, kepercayaan dia terhadap market di masa depan dan desain perhiasan, meskipun Nan Liyuan bukan orang profesional di bidang ini, tetapi Gu Niantong sendiri merasa banyak sudut pandang dan pendapatnya benar-benar sangat luar biasa.

Angin meniup dari jendela, rambutnya yang bergerak menarik perhatian Gu Niantong.

Rambut Nan Liyuan sangat hitam dan keras, seperti Nan Liyuan sendiri juga, dia memiliki pemikiran yang sangat tetap, masalah yang sudah dia tetapkan tidak akan bisa berubah lagi.

Gu Niantong melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap ke penampilan Nan Liyuan dengan penuh peminatan.

Gu Niantong sudah pernah mengikuti Gu Mingcheng menghadiri rapat beberapa kali, cara Gu Mingcheng dan Nan Liyuan memimpin rapat sangat berbeda, tetapi mereka berdua menampilkan aura yang hanya dimiliki oleh seorang Presdir luar biasa dengan jelas.

Selain angin, cahaya juga terpantul ke dalam ruangan, kebetulan terpantul ke arah Gu Niantong duduk, hal ini membuat Gu Niantong merasa sangat silau.

Gu Niantong mengeluarkan sepasang kaca mata dari tasnya dan memakainya, kaca mata berkaca merah jambu ini memiliki fungsi menghalang pantulan cahaya yang silau, sementara Gu Niantong tidak tahu seberapa seksi penampilannya setelah mengenakan kaca mata ini sambil menyandar di kursi tanap bergerak.

Melihat penampilan Gu Niantong saat ini, Nan Liyuan merasa sangat tergoda.

Nan Liyuan tahu Gu Niantong bukan sengaja sedang bermain dengannya, dia tidak memiliki niat begitu.

Gerakan memakai kaca mata Gu Niantong saja bisa membuat Nan Liyuan merasa panik.

"Mahasiswa magang yang duduk di barisan terakhir, apakah kamu bisa melepaskan kaca mata kamu? Silau!" Nan Liyuan melihat ke belakang.

Tatapan semua orang pun tertujut Gu Niantong, pada saat itu Gu Niantong baru sadar yang Nan Liyuan berkata adalah dirinya.

Gu Niantong melepaskan kaca mata dan menggeserkan tempatnya agar pantulan cahaya tidak kena dia lagi.

Tetapi, bagaimana Nan Liyuan bisa tahu Gu Niantong berkata kepada orang lain bahwa dia adalah mahasiswa magang?

Dia menebaknya? Bagaimana dia bisa menebak hal yang sama dengan Gu Niantong ?

Rapat selesai.

Nan Liyuan mengemudi membawa Gu Niantong pergi makan, Gu Niantong merasa sangat capek dan ingin cepat pulang tidur.

Di jalan pulang ke rumah.

"Apakah kamu sudah memikirnya?" Nan Liyuan bertanya.

"Apanya?" Gu Niantong tidak mengerti, "Aku sudah ngantuk, aku mau pulang tidur"

"Aku tebak kamu tidak berpikir dan hanya berpikir mau tidur!" Nan Liyuan mengemudi dengan kecepatan yang sangat lambat, dia parkir mobilnya di tepi jalan yang gelap dan sepi, kemudian dia mematikan lampu mobilnya dan pada saat itu Gu Niantong sudah ngatuk sampai setengah sadar diri.

Nan Liyuan megendong Gu Niantong ke atas pahanya dan mulai melepaskan tali pinggang Gu Niantong.

Teringat dengan Xi Yao, Gu Niantong bertanya, "Apakah kamu pernah tidur bersama Xi Yao? Kalau pernah, aku merasa kamu sangat kotor, jangan menyentuh aku selamanya"

"Aku tidak menyukai wanita yang memiliki tujuan di matanya! Sama sekali tidak suka!" Nan Liyuan hanya menjawab begitu.

Gu Niantong berpikir, seharusnya tidak pernah, seharusnya Xi Yao sengaja membuat dia marah!

Gu Niantong tidak pernah melakukan hal seperti ini di luar, walaupun dia suka melakukan bersama Nan Liyuan, dia juga tidak ingin melakukan di sini.

Nan Liyuan menurunkan sandaran kursinya, Gu Niantong benar-benar tidak mengerti apa pun, dia hanya merasa wajahnya sangat panas.

Gu Niantong menebak sepertinya kata-kata pria gendut itu membuat Nan Liyuan merasa emosional.

Gu Niantong berposisi di atas, Nan Liyuan berposisi di bawah.

Nan Liyuan mengelus bagiang belakang Gu Niantong dengan lembut.

Seolah-olah masih tidak puas, Nan Liyuan meletakkan Gu Niantong ke belakang mobilnya lagi.

Karena Gu Niantong sudah menyaksikan sisi seksi Nan Liyuan yang lain hari ini, jadi dia bisa bekerja sama dengan Nan Liyuan dengan baik hari ini.

Setelah tiba di rumah, Gu Niantong pun tidur di kamar Nan Liyuan, awalnya Gu Niantong mengira Nan Liyuan tidak akan membuat hal itu lagi di rumah, siapa tahu Gu Niantong disiksa sekali lagi di tengah ngantuk.

Besok paginya, Gu Niantong tidak bisa bangun, Nan Liyuan yang membangunkan dia dan mengantar dia ke sekolah.

Nan Liyuan berkata dia akan datang menjemput Gu Niantong nanti sore, setelah rapat, masalah perusahaan perhiasan sudah hampir selesai, makanya Nan Liyuan tidak begitu sibuk baru-baru ini, untuk sore hari asrama wanita itu terbuka untuk pria, jadi Nan Liyuan bisa pergi ke asrama Gu Niantong untuk menjemputnya.

Gu Niantong juga setuju dengan hal itu.

Setelah kelas berakhir pada jam 3 sore, Gu Niantong pun berada di asrama bersama Qiao Qiao dan Becky.

"Niantong, kamu sudah baikan bersama suami kamu?" Qiao Qiao bertanya.

Gu Niantong sedang mempelajari tuags hari ini.

"Iya, lumayan" Gu Niantong menjawab tanpa fokus.

"Apakah kamu menyukai suami kamu?" Qiao Qiao bertanya lagi/

"Suka"

"Seberapa suka?"

Gu Niantong berpikir sejenak, "Sangat suka!"

"Kalau begitu kamu mencintainya?"

Kebetulan pada saat itu Nan Liyuan tiba di depan pintu ruangannya, sebelum sempat mengetuk pintu, Nan Liyuan sudah mendengar suara Gu Niantong.

Gu Niantong menggerakan penanya dan berpikir sejenak, "Tidak tahu. Orang-orang berkata, daripada mencari seseorang yang kamu cintai, mending mencari seseorang yang mencintai kamu, dia sangat sayang kepada aku, sepertinya dia menyukai aku, kondisi ekomoni dan bidang lainnya juga sangat bagus, orangnya juga sangat baik. Dia adalah pilihan yang lumayan bagus"

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu