Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 396 Gu Weiheng Sudah Punya Pacar

“Calon pacar saja belum ada, bagaimana bisa punya calon mertua?” Shenyang bertanya.

“Sudah punya target dong. Dan kali ini aku sangat menyukai orang itu!” Miao Yingjiu berbicara sambil menyetir.

Ketika mereka sampai di hotel kota Hai, waktu menunjukkan jam lima sore, di musim semi seperti ini jam lima sore masih terang.

Shenyang membawakan banyak hadiah untuknya, hanya berupa pakaian dan kosmetik, dan tentunya semua adalah merk-merk ternama.

“Kebetulan sekali aku tidak bawa kado, jadi aku pinjam kadomu untuk oleh-oleh ya, makasih!” Miao Yingjiu tidak sungkan-sungkan menerima hadiahnya kemudian pergi.

Dia sudah tahu posisi rumah vila keluarga Gu yang berada di tengah gunung.

Dirumah hanya ada Jiang Shutong dan Gu Mingcheng, dan Bibi sedang sibuk di dapur.

Bibi membuatkan sup sarang burung walet untuk Miao Yingjiu, serta memasak banyak makanan, rasanya seperti acara pesta saja.

Meskipun anak-anak mereka tidak ada, tapi Gu Mingcheng tidak merasa kesepian.

Dia dan Jiang Shutong --- menikmati waktu bersama-sama.

Tiap kali Jiang Shutong bertemu dengan Miao Yingjiu, kedua matanya langsung bersinar-sinar.

Kebalikannya malah Gu Mingcheng tidak memiliki perasaan apapun pada Miao Yingjiu, dia bahkan tidak merasakan dimana daya tarik Miao Yingjiu terhadap pria.

Memang cantik, bentuk tubuhnya juga bagus, tampilannya terlihat sempurna, tapi tidak seperti Jiang Shutong ataupun Niantong yang punya daya tarik tersendiri, istri dan anaknya memang menarik tapi mereka terlihat lembut jadi lelaki pasti jatuh hati ketika melihatnya.

Mungkin benar kata orang kalau wanita yang popular di kalangan para wanita, biasanya tidak popular di kalangan pria.

Jiang Shutong sudah memberitahunya tujuan mengundang Miao Yingjiu kesini, namun dia merasa tidak yakin kalau Tuan Gu Kedua menyukainya.

Kemudian, Jiang Shutong menerima telepon dari Gu Weiheng, katanya malam ini dia mau lembur dan rapat jadi tidak pulang untuk makan malam.

Miao Yingjiu mendengar telepon ini dan merasa agak kecewa tapi dia tidak memperlihatkannya.

Dia bahkan berkata kalau sup manis hari ini sangat enak, dan hari ini dia menerima banyak hadiah kosmetik dari rekanannya dan dia tidak tahu harus membawakan hadiah apa untuk Jiang Shutong jadilah dia menggunakan hadiah pemberian dari rekannya kemudian untuk diberikan lagi pada Jiang Shutong.

“Nanti akan banyak kesempatan untuk datang kesini dan minum sup manis, jadi tidak usah selalu membawakan sesuatu untukku.” Kedua tangan Jiang Shutong bertumpu di atas meja makan sambil menatap Miao Yingjiu.

Kenapa di antara dia dengan Niantong tidak ada suasana yang menggetarkan dan menggelora seperti dia dengan Miao Yingjiu?

Dia bertanya pada dirinya sendiri, mungkin seumur hidupnya memang tidak akan pernah ada!

……

Sesampainya dirumah, Nan Liyuan menggendong Niantong turun dari mobil.

Sepanjang jalan Niantong selalu menatap dirinya, entah kenapa rasa cinta itu semakin tebal.

“Suamiku, Niantong mencintaimu!” Niantong mengucapkan kata ini dengan manis, seperti baru saja makan permen.

Dulu bahkan kata “suami” pun dia malu untuk mengatakannya, dan sekarang tatapan matanya begitu manis seperti madu.

Nan Liyuan mengakui kalau tubuhnya mulai merespon, setelah membuka pintu dia meletakkan Niantong ke atas ranjang.

Sudah beberapa hari ini tidak bertemu dengannya!

Sangat sangat kangen.

Tahu kalau bagian pribadinya telah mengeras dan menyentuh perut Gu Niantong, dia pun bertanya, “Apakah kamu mau?”

“Tentu saja!”

Dia mengigit pelan telinga Gu Niantong, lalu bertanya, “Apa yang kau inginkan?”

“Kamu, dan ----“ Tangan Gu Niantong menyentuh bagian bawahnya, “Dia!”

Gu Niantong tidak sedang merayu, dia memang sedang menginginkannya, sudah lama dia tidak bisa meninggalkan Nan Liyuan!

Gu Niantong dan Nan Liyuan sudah mulai masuk ke dalam suasana panas dimana mereka saling melengkapi satu sama lain.

……

Saat ini Gu Weiheng sedang berada di kantor, dia baru saja selesai rapat dengan tim kecil, bersiap-siap untuk memperluas ruang lingkup bisnis Group Liyuan, berdiri di atas bahu orang yang lebih tua memang nyaman, tapi tujuannya bukan itu.

Presdir Gu, perusahaan K&D sudah menerima orderan baju seragam kita, tapi Presdir mereka meminta tambahan harga, karena perusahaan K&D sebenarnya hanya menerima orderan pakaian berkelas, aku memaksa mereka menerimanya.” Sekretarisnya, Yang Liu sedang melapor pada Gu Weiheng.

“Akhirnya kamu sudah belajar untuk “memaksa” ya?” Gu Weiheng sedang menulis, dia berkata pelan-pelan.

Yang Liu tertawa kecil, “seperti kata pepatah, tidak ada prajurit yang lemah dibawah pimpinan jenderal yang kuat! Tepat seperti yang Presdir Gu katakana, kalau ketika kondisi memungkinkan maka kita harus maju, apabila kondisi tidak memungkinkan maka kita harus menciptakan yang baru dan terus maju.”

“Sudahlah, urusan penambahan harga kamu putuskan saja sendiri, tidak usah tanya padaku, aku masih harus mengerjakan yang lain.”

Dia menelepon memberitahu Jiang Shutong kalau rapatnya sudah selesai, jadi kalau dirumah masih ada nasi maka sisakan untuk dirinya, sebentar lagi dia akan pulang makan.

Selesai mengecek dokumen, sudah jam 6.

Miao Yingjiu masih berada di rumahnya, dia minum sup pelan-pelan.

Dia juga mendengar kalau Gu Weiheng tadi menelepon ibunya.

“Oh iya, beberapa hari yang lalu ada orang dari Venezuela mengantarkan sebotol anggur merah kemari, mau coba?” Jiang Shutong bertanya pada Miao Yingjiu.

“Boleh juga! Tapi aku bawa mobil.”

“Tidak apa, kamu bawa mobil, aku akan menyuruh Anak kedua mengantarmu pulang, sebentar lagi dia akan pulang!

Dia hanya beralasan kalau dia tidak bisa minum.

“Hmm, kalau begitu baiklah, terima kasih Bi, apakah Paman tidak ikut minum?” Miao Yingjiu memandang Gu Mingcheng yang diam seribu bahasa.

Sepertinya ada yang tidak beres, kata orang, di keluarga Gu semuanya menuruti omongan Gu Mingcheng, sedangkan Jiang Shutong hanya mengikuti saja.

Namun situasi hari ini rasanya berbeda.

Gu Weiheng sudah pulang, dia menaruh kunci di atas meja, kemudian dia melihat Miao Yingjiu.

Dia tidak begitu ingat nama perempuan ini, namun dia ingat kalau perempuan ini pernah memberinya sebuah ikat pinggang.

“Sudah datang ya?” Dia bertanya.

“Ya. Tuan Kedua Weiheng, dan Presdir Gu kecil jangan-jangan kamu lupa akan namaku ya?”

Gu Weiheng merapikan serbet makan dan menundukkan kepala. Dia memang lupa.

“Tuan Kedua Weiheng, ingat ya, aku bermarga Miao, huruf M-I-A-O, Ying artinya air sungai yang jernih, sedangkan Jiu angka Sembilan! Kali ini jangan lupa lagi ya!” Miao Yingjiu berkata dengan mata bersinar.

“Uhm.” Selesai bicara, Gu Weiheng naik ke atas, masuk ke kamarnya.

Hari ini dia sangat lelah.

Jiang Shutong merasa kenapa Anak kedua tidak bereaksi terhadap Miao Yingjiu yang sangat cemerlang?

Lantas apakah sekarang dia sedang menjodohkan anaknya?

Meskipun baru minum segela anggur merah, Miao Yingjiu tetap saja tidak boleh mengemudi.

Jiang Shutong naik ke atas, dia menyuruh Anak kedua untuk mengantar Miao Yingjiu pulang.

Gu Weiheng tidak terbiasa memakai mobil orang lain, ditambah lagi kalau dia harus mengemudikan mobilnya Miao Yingjiu untuk mengantarnya pulang maka dia sendiri harus pulang naik angkutan umum.

Lalu dia mengambil kunci mobil Range Rover miliknya dan menyuruh Miao Yingjiu naik ke mobil.

Miao Yingjiu sendiri merasa kalau mobilnya ditinggal di rumah Gu Weiheng juga bagus.

Dengan begitu dia punya alasan untuk datang.

Di dalam mobil, Miao Yingjiu mencium ada aroma rosemary samar-samar.

Tapi karena dia adalah orang yang berjalan lebih dulu dibanding orang lain maka aroma semacam ini tidak bisa disembunyikan dari Miao Yingjiu.

Aroma parfum Chanel.

Dan Miao Yingjiu juga sangat pasti kalau ini bukanlah aroma parfumnya Jiang Shutong, juga bukan milik Gu Niantong, karena aroma yang tercium dari tubuh mereka adalah aroma alami, sedangkan ini jelas-jelas adalah aroma parfum.

Mungkin orang biasa indera penciumannya tidak tajam seperti dia.

“Mobil ini kondisinya cukup bagus, siapa yang biasa pakai?” Miao Yingjiu menatap Tuan Gu Kedua dari samping.

Wajah Gu Weiheng dari samping sangat tampan, terlihat gagah dan keren, persis seperti ayahnya, Gu Mingcheng.

Benar-benar tingkat dewa.

“Mobil ini biasanya aku yang pakai, terkadang ayahku juga pakai. Belakangan ini aku yang sering pakai!” Gu Weiheng bicara tanpa basa-basi.

“Oh!” Miao Yingjiu seperti menyadari kalau dia salah paham lalu mengangguk.

Di tubuh Tuan Kedua Weiheng, selain aroma lelaki yang tajam, tidak ada aroma lainnya.

Jadi, aroma rosemary itu milik siapa?

Miao Yingjiu mengarahkan Gu Weiheng ke depan rumahnya, dia turun kemudian Gu Weiheng pergi.

Tiba-tiba sebuah pemikiran muncul di dalam hati Miao Yingjiu dan membuatnya tidak senang : sepertinya Tuan Gu Kedua sudah punya pacar!

Di jalan Gu Weiheng memikirkan nama “Miao Yingjiu”, apakah yang dimaksud adalah “Xiao Jiu dari keluarga Miao?”

Gu Weiheng bisa melihat dengan jelas niatnya.

Sejak gadis itu memberikan ikat pinggang untuknya pun tujuannya sudah terlihat jelas.

Atau apakah dia tidak tahu kalau para wanita di keluarga Gu selalu memberikan ikat pinggang untuk lelaki yang disukai, tapi dia adalah orang yang transparan seperti dia tidak mencari tahu lebih dulu?

Sesampainya dirumah, dia mengeluarkan handphone dan membaca pesan dari Xiao Jiu, yang dia tahu hanyalah dia seorang wanita, selebihnya tidak tahu.

Gu Weiheng menghentikan permainan catur Go di handphonenya.

Setelah Miao Yingjiu sampai durmah, dia juga membuka handphonenya.

Biasanya ketika tidak ada kesibukan, setelah pulang kerja dia suka main catur Go.

Dia cukup menyukai “Feng Guo Wu Heng” yang tidak banyak bicara, tapi begitu mulai bermain catur, rasanya Miao yingjiu terbawa olehnya.

Ada sebuah pesona tersendiri.

Tapi, “Feng Guo Wu Heng” yang sedang online tiba-tiba menghilang.

Kemana dia?

……

“Apakah kau merasa Miao Yingjiu dan Anak kedua cocok?” Gu Mingcheng bertanya pada Jiang Shutong.

“Sangat cocok! Pencapaian hidup Miao Yingjiu merupakan tujuan semua wanita di dunia.”

“Atau mungkin Anak kedua tidak suka tipe yang seperti ini, terlalu cerdas dan punya pendirian sendiri, serta terlalu flexible, aku juga tidak suka!” Gu Mingcheng duduk di sofa.

“Kamu tidak suka ya?Karena dia dan aku juga Niantong kesemuanya bukan satu tipe! Kamu tidak suka, justru aku malah semakin suka.” Jiang Shutong mengucapkan perkataan ini dengan nada puas.

Gu Mingcheng melirik Jiang Shutong dengan pandangan menyelidik, “Kapan kamu bisa lebih dewasa sedikit?”

“Bukankah orang dewasa di keluarga kita adalah kamu?”

……

Hari kedua.

Yang Liu membawa cek yang sudah di tanda tangani bersama dengan ukuran baju seragam ke K&D, lalu mencari Miao Yingjiu untuk konfirmasi.

Karena Miao YIngjiu sudah berpesan pada asistennya kalau urusan baju seragam Group Mingcheng sepenuhnya akan dia handle.

Kali ini Group Mingcheng hanya memberikan sebagian uang muka pada K&D, ketika pembuatan seragam sudah selesai maka sisa pembayarannya akan dilunasi.

Miao Yingjiu menandatangani slip pembayaran dari Group Mingcheng.

Sore hari.

Yang Liu pergi mencari Gu Weiheng untuk tanda tangan.

Slip pembayaran yang telah di tanda tangani oleh Miao Yingjiu dibawa, kemudian akan diserahkan kepada bagian keuangan.

Gu Weiheng jarang mengurus masalah keuangan.

Namun, dia tidak melihat yang lain kecuali “Miao Yingjiu”.

“Kenapa bisa dia lagi?” Gu Weiheng berkata sambil mengerutkan kening.

Dari “Xiao Jiu keluarga Miao” sampai ke K&D, si Miao Yingjiu ini suka mengejar orang sampai tidak ada jeda sama sekali?

“Posisi Miao Yingjiu di perusahaan K&D menjabat sebagai apa?” Tanya Gu Weiheng.

“Direktur Bagian Design!”

“Posisinya cukup tinggi!”

“Dengar-dengar perusahaan itu dibangun oleh dia dan partnernya, Presdir Gu, mungkin anda masih belum tahu kalau nama K&D sudah terkenal di dunia internasional, kalau tidak baju seragam pesanan kita tidak akan dihargai dengan mahal oleh mereka!” Yang Liu berkata.

Yang Liu menjelaskan kenapa dirinya telah membuat perusahaan mengeluarkan uang banyak.

“Aku sudah tahu!” Gu Weiheng menjawab.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu