Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 50 Masih Sangat Pemalu

Kecepatan mobil Gu Mingcheng sangat cepat, lalu mobilnya tiba-tiba berhenti di pinggir jalan, dia menoleh dan menatap Jiang Shutong, "Kenapa?"

Jiang Shutong mengerutkan alisnya dan berkata, "Direktur Gu, aku sudah memikirkannya dengan baik, aku tidak bisa berbuat seperti ini, tidak peduli Lu Zhiqian seperti apa, aku tetap tidak bisa melakukan hal ini. Ini sangat tidak bermoral, selama buku nikah kami masih ada, maka hubunganku dengan dirinya masih ada."

Jiang Shutong sedikit menutup matanya dan berkonsentrasi memikirkan sesuatu, matanya bagaikan tertutupi selapis kabut tipis.

Gu Mingcheng terus menatapnya, seperti sedang mempelajari kembali Jiang Shutong yang dia kenal.

Beberapa saat kemudian, Gu Mingcheng berkata, "Dulu aku benar-benar sudah meremehkanmu."

Jiang Shutong tidak mengerti maksud perkataannya, tetapi dia sudah memanggil taksi melalui ponselnya, mungkin sebentar lagi akan datang, dia mau pulang kerumah.

Tangan Gu Mingcheng membelai bibir bawah Jiang Shutong, "Benar-benar mau pulang? Kenapa tidak membiarkanku mengantarmu?"

"Aku takut." dari dulu Jiang Shutong memang tidak punya nyali, kemarin malam dia sudah merasa sangat bersalah, perasaan bersalah karena melakukan hal yang tidak bermoral ini membuatnya merasa bagaikan seorang pendosa yang pantas dikutuk.

Mobil sudah datang, Jiang Shutong berkata kepada Gu Mingcheng, "Sampai jumpa, Direktur Gu."

Setelah itu dia turun dari mobil.

Gu Mingcheng memandang punggung Jiang Shutong dari dalam mobil, mantel yang panjang membuat tubuhnya terlihat ramping.

Di dalamnya dia mengenakan kemeja putih dan rok pendek berbahan wol, dari arah Gu Mingcheng tidak terlihat, tetapi dia mengingatnya, dari belakang, dia hanya dapat melihat tungkainya yang dibungkus dengan stoking hitam dan kakinya yang mengenakan sepasang sepatu bot kulit.

Rambutnya yang tidak tahu sejak kapan diluruskan, jatuh seperti air di bahunya, tangannya menenteng tas tangan, benar-benar seorang wanita yang sangat menarik, caranya berjalan juga sangat elegan.

Setelah Jiang Shutong naik ke mobil, dia tidak menoleh ke belakang lagi, dia tahu kalau Gu Mingcheng sedang menatapnya, dia pergi begitu saja.

Gu Mingcheng tertawa, wanita itu benar-benar sangat kejam.

Gu Mingcheng pergi mengendarai mobilnya, liburan tahun baru kali ini, akan terasa sangat membosankan.

Jiang Shutong sudah sampai di rumah, dia mengira kalau akan disambut oleh kesunyian, tetapi ibu mertuanya tanpa diduga datang lagi, dia berdiri di depan pintu, tidak masuk ke dalam.

Saat bertemu dengan ibu mertuanya di jalan Luo Shi, Jiang Shutong sudah tahu kalau dia tidak akan bisa lari dari saat ini.

Jiang Shutong mengambil kunci dan membuka pintunya.

Ibu mertuanya berkata, "Kamu tidak perlu membukakan pintu untukku, aku takut akan melihat seseorang yang tidak seharusnya aku lihat, jadi lebih baik aku tidak masuk ke dalam!"

Wajah Ibu mertuanya terlihat marah.

Jiang Shutong mengeratkan kedua bibirnya, memang dia yang salah, jadi dia hanya bisa menunduk bagaikan murid sekolah dasar yang sedang ditegur oleh gurunya.

Memang benar, Lu zhiqian masuk penjara karena dirinya, delapan bulan memang bukan waktu yang panjang, tetapi reputasinya menjadi jelek karena pernah masuk penjara, selain itu, hubungan Jiang Shutong dan Gu Mingcheng juga sudah dipergoki oleh ibu mertuanya.

Meskipun ibu mertuanya tahu kalau Lu Zhiqian dan Jiang Shutong tidak akan bisa bersama lagi, tetapi dia tetap tidak akan melepaskan Jiang Shutong dengan begitu mudahnya.

Ada sebuah mobil Toyota yang diparkir di depan rumah Jiang Shutong, kemudian dari dalamnya keluar seorang pria.

Ternyata orang itu adalah Xu Maoshen.

"Shutong, ternyata kamu berada disini, begini, aku membawakanmu tabel anggaran yang kamu buat pada saat hari pertama tahun baru." Xu Maoshen berkata dengan terengah-engah, dia bersikap seolah-olah hal ini sangat mendesak.

Jiang Shutong tidak mengerti maksudnya, tetapi Xu Maoshen jelas-jelas memegang sebuah tabel anggaran di tangannya.

Setelah Jiang Shutong berpikir cukup lama, dia baru menyadari kalau saat ini Xu Maoshen sedang menolongnya.

"Oh, terima kasih, karena sibuk seharian, aku bahkan lupa membawa ini." Wajah Jiang Shutong terlihat sedikit canggung, "Aku berharap Direktur Gu tidak menyalahkanku."

"Tidak akan." Xu Maoshen berkata, "Aku dan Mingcheng tahun ini tidak dapat liburan dengan baik, kami berdua terus sibuk mengerjakan ini, berkat bantuan nona Jiang, akhirnya kami bisa menyelesaikannya."

Ibu mertuanya awalnya datang untuk menanyai Jiang Shutong, tetapi dia akhirnya mengetahui semuanya setelah mendengar perkataan Xu Maoshen, menurut pemikiran awalnya, Jiang Shutong pergi berkencan dengan Gu Mingcheng, tetapi sekarang kelihatannya tidak seperti itu.

Seketika itu juga, wajahnya terlihat canggung.

Setelah Xu Maoshen pergi, ibu mertuanya menatap Jiang Shutong dan berkata, "Aku juga tidak tahu apakah hal itu benar atau tidak!" setelah itu, dia pergi.

Setelah itu barulah Jiang Shutong menghela nafas panjang, dia membuka pintu dan mengirimkan pesan melalui Wechat kepada Xu Maoshen, kemarin, mereka berdua sudah menambah akun masing-masing di Wechat mereka, biar bagaimanapun mereka adalah teman, selain itu, Xu Maoshen juga berkata kalau istrinya selalu tidak ada di rumah, mungkin saja nanti giliran anaknya.

"Hari ini aku benar-benar berterima kasih kepadamu, jika tidak, aku tidak tahu harus mengatakan apa kepada ibu mertuaku." Jiang Shutong mengirimkan sebuah chat.

"Untuk apa berterima kasih kepadaku, Gu Mingcheng yang menyuruhku datang, dia tahu kalau kamu mungkin akan berada dalam masalah."

Jiang Shutong tertegun sebentar, pantas saja, jika tidak Xu Maoshen tidak akan tahu dengan jelas soal kapan dia pulang dan juga pertemuannya dengan ibu mertuanya, semua detail kecil ini, hanya diketahui oleh Gu Mingcheng.

"Akan tetapi untung saja ibu mertuamu bertemu denganmu hari ini, jika dia tahu kemarin malam kamu juga tidak pulang, maka habislah kamu." Setelah Xu Maoshen mengatakan hal ini, di belakangnya dia menambahkan emotikon tertawa, Jiang Shutong dapat mengetahui nada bicaranya, dia merasa sangat bersyukur.

Hati Jiang Shutong tiba-tiba terasa dingin, bukankah kemarin malam dia sudah pergi duluan, kenapa dia bisa tahu kalau dia tinggal di rumah Gu Mingcheng?

Kalau begitu selanjutnya Jiang Shutong tidak perlu bertanya lagi, jika tidak dia akan merasa canggung sendiri.

Jiang Shutong memiliki pertanyaan di dalam hatinya : apakah Gu Mingcheng yang memberitahu Xu Maoshen kalau dirinya masih belum pergi?

Tidak tahu apakah karena kebetulan atau karena mereka memang mempunyai pemikiran yang sama, selama 6 hari setelahnya, Jiang Shutong dan Gu Mingcheng tidak saling menghubungi satu sama lain, tidak ada satu teleponpun, wechat juga tidak ada.

Sepertinya setelah melewati malam penuh gairah itu, mereka berdua seperti orang asing yang tidak memiliki hubungan apapun lagi.

Terhadap hubungan yang seperti ini, Jiang Shutong tersenyum pahit, mereka hanyalah teman tidur!

Beberapa waktu belakangan ini, jika tidak pergi shopping, maka Jiang Shutong pergi main keluar, bahkan suatu hari Xue Lan mengajak Jiang Shutong keluar, mereka berdua pergi ke kafe untuk minum kopi.

Kemudian Xue Lan tiba-tiba bertanya kepadanya, "Kamu berencana seperti ini saja?"

Awalnya Jiang Shutong tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Xue Lan, tetapi pasti ada hubungannya dengan Gu Mingcheng.

Tangannya sedikit bergetar, dia hanya mengatakan, "Tidak tahu."

Dalam sekejap, satu minggu sudah berlalu, Jiang Shutong kembali bekerja.

Hari pertama bekerja, tentu saja semua orang tidak memiliki mood untuk bekerja, tidak terkecuali Jiang Shutong.

Tetapi dia tidak menyangka kalau Gu Mingcheng akan datang ke ruangan mereka dan membagikan angpao.

Jiang Shutong merasa sangat heran, dia berkata kepada orang yang duduk di sampingnya, "Kenapa dia yang membagikan angpaonya sendiri, kenapa tidak dibagikan di grup saja?"

"Banyak orang yang tidak masuk ke dalam grup perusahaan, lagipula, semua orang berebutan angpao yang tebal, jadi terasa tidak adil bagi orang-orang yang bekerja lebih keras dibandingkan yang tidak, selain itu presdir tiap tahun pergi ke setiap departemen untuk membagikan angpaunya sendiri, dia benar-benar sangat perhatian kepada kita." kakak di samping Jiang shutong memberikan tatapan genit kepadanya.

Jiang Shutong memikirkannya, iya juga, tetapi setelah mendengar perkataan kakak ini, hati Jiang Shutong yang dari awal memang sudah merasa gelisah, sekarang semakin tidak bisa tenang, dia terus menunggu kedatangan pria itu.

Dia sudah beberapa hari tidak bertemu dengannya.

Terjadi sedikit kehebohan di Departemen design, Gu Mingcheng datang dengan diikuti oleh banyak orang, dia sudah datang.

Jantung Jiang Shutong bagaikan ingin melompat keluar, dia menunduk dan melihat gambar-gambar designnya, saat Gu Mingcheng berjalan ke depannya, dia baru bangkit berdiri.

Hari ini Gu Mingcheng mengenakan mantel wol berwarna abu-abu gelap, matanya menatap Jiang Shutong, sebaliknya Jiang Shutong sedikit tidak berani menatapnya.

Selain itu, ada banyak orang yang mengikuti Gu Mingcheng di belakangnya.

Saat Gu Mingcheng melihat wajah malu-malu Jiang Shutong, dia berkata, "Kenapa? Nona Jiang sudah datang bekerja selama beberapa bulan di perusahaan ini, namun kenapa masih sangat pemalu?"

Senyumannya terlihat tenang dan juga penuh dengan toleransi, itu adalah senyuman seorang atasan kepada bawahannya.

Senyuman ini membuat Jiang Shutong tidak tahu harus menjawab apa.

Kenapa dia bisa beralih dari seorang teman tidur menjadi seorang atasan dengan begitu naturalnya?

Orang-orang yang mengikuti Gu Mingcheng juga ikut tertawa.

Gu Mingcheng mengambil sebuah angpao dari tangan rombongan yang mengikutinya, lalu memberikannya kepada Jiang Shutong.

Di atasnya tertulis nama Jiang Shutong.

Jiang Shutong belum lama bergabung dengan perusahaan, jadi tentu saja angpaonya tidak banyak, dia tidak begitu tertarik terhadap uang, jadi dia hanya meletakkannya di dalam laci.

Hanya saja, saat Gu Mingcheng lewat di sampingnya, dia membawa aroma musim dingin di tubuhnya, aroma seperti ini membuat dia sulit bernafas dan hatinya bergejolak.

Jiang Shutong duduk kembali.

Setelah Gu Mingcheng mengelilingi departemen design, dia pergi dari sana, sepertinya sebelum dia keluar dari sana, dia melirik lagi tempat Jiang Shutong berada, dia hanya meliriknya sekilas, jadi Jiang Shutong tidak begitu yakin apakah Gu Mingcheng memang sedang melihat dirinya atau bukan.

Sore harinya Jiang Yuwei datang mencari Jiang shutong, karena dia tidak bisa mendapatkan Gu Mingcheng, Jiang Yuwei akhir-akhir ini sangat murung, pada malam hari mereka berdua makan bersama.

Meskipun tahun baru sudah lewat, tetapi suasana hati Jiang Yiwei masih tetap buruk, hari ini dia datang mencari Jiang Shutong adalah untuk curhat kepadanya.

Tidak tahu kenapa, mereka mulai membicarakan Gu Mingcheng dan Nie Yingying.

Mereka berdua berada di satu rumah makan mie yang sangat bersih, pada saat itu, tidak begitu banyak orang, di dalam rumah makan yang panas itu, hanya ada mereka berdua.

Begitu mendengar nama Nie Yingying, sumpit Jiang Shutong berhenti sebentar.

"Waktu itu aku melihat Nie Yingying." Jiang Yuwei berkata dengan tidak bersemangat.

Tangan Jiang Shutong bergetar kembali, dia sekali lagi dibuat tidak nyaman oleh seseorang yang tidak pernah di temuinya itu.

"Dia--cantik tidak?" ini adalah hal yang paling dipedulikan olehnya.

Jiang Yuwei tentu saja juga merasa cemburu, dia berkata dengan kesal, "Di seluruh kota ini, siapa yang bisa menang jika dibandingkan dengan dirimu, tentu saja dia tidak secantik dirimu, tetapi dia cukup menarik."

Jiang Shutong lanjut memakan mienya, tangannya masih terus gemetar.

Hatinya masih terus memikirkan arti dari kata "menarik" ini.

Jiang Yuwei berkata saat liburan tahun baru, pernah sekali saat dia sedang berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan, dia melihat Gu Mingcheng dan Nie Yingying sedang keluar dari dalam pusat perbelanjaan, Nie Yingying naik ke dalam mobil Gu Mingcheng.

Jiang Shutong berkata tanpa berpikir, "Gu Mingcheng bukan orang yang bisa diharapkan oleh orang-orang seperti kita, lebih baik makan saja. Selain itu, kamu bahkan tidak berbicara dengannya, dari mana kamu tahu kalau itu adalah Nie Yingying?"

"Mungkin firasat seorang wanita, terlebih lagi firasat seorang wanita yang menyukai seorang pria." Jiang Yuwei benar-benar sangat kesal.

"Kamu sudah menikah, tentu saja tidak perlu mengharapkan dirinya, tetapi kelihatannya aku tidak ada harapan lagi." Jiang Yuwei berkata dengan tatapan berharap.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu