Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 66 Kakak Perempuanmu Yang Gigit (2)

Di depan Gu Mingcheng, ada juga deretan gadis seperti itu, Ya, dia memang orang kaya, membeli klub malam seperti ini juga tidak masalah, apalagi hanya bersenang-senang.

Jiang Shutong sebenarnya sudah tidak mampu menonton adegan yang menyakitkan hati seperti itu, tapi dia masih bertahan dan menonton di balik pintu, katanya di dalam klub malam semacam ini apapun bisa terjadi, apa yang tidak terpikir oleh kamu, semuanya bisa terjadi disini.

Mungkin nanti, Gu Mingcheng akan menekan seorang gadis di sofa dan berhubungan badan dengannya, karena selama ini Jiang Shutong tahu nafsu Gu Mingcheng sangat kuat.

Selama periode waktu ini, Gu Mingcheng sangat dekat dengan Jiang Shutong, mungkin Jiang Shutong hanya dianggap sebagai objek seks saja.

Hati Jiang Shutong penuh dengan amarah dan matanya masih tertuju pada Gu Mingcheng.

Gu Mingcheng tampaknya menyadari ada seseorang di luar, Dia memiringkan kepalanya dan melihat sepasang mata di pintu, Lalu Gu Mingcheng mengerutkan kening.

Jiang Shutong takut ketahuan dan menarik Jiang Yuwei dan pergi.

Di mobil, hujan mulai deras, Jiang Shutong di dalam mobil, masih melamun, memandangi bagian depan, wiper mobil yang bergerak cepat.

"Shutong, kamu kenapa tidak berpikir, Bagaimana mungkin karakter orang seperti Gu Mingcheng bisa mencintai kamu? Aku bukannya memandang rendah kamu, Kamu memang cantik, Tapi aku akan secara objektif menganalisanya untuk kamu, Pertama-tama, perceraian adalah penghalang yang tidak bisa dilewati, Sekarang, siapa orang yang berkelas tinggi yang suka menikahi wanita yang sudah pernah dimainkan oleh pria lain? Selain itu, perceraian juga tidak terkesan baik buat wanita, "Kata Jiang Yuwei.

Jiang Shutong tahu apa maksud Jiang Yuwei, Jika dia tidak bisa mendapatkan Gu Mingcheng dan malah Jiang Shutong yang mendapatkannya, dia merasa tidak nyaman.

Lagipula, mereka berdua adalah sepupu, bukan saudara kandung, tapi hubungan kerabat seperti ini cukup dekat, Jika kelak harus melihat Gu Mingcheng setiap hari, hati Jiang Yuwei pasti akan sedih.

Mungkin juga Jiang Yuwei benar-benar ingin menyadarkan Jiang Shutong, Tidak peduli bagaimana Jiang Yuwei bisa tahu bahwa Gu Mingcheng suka datang ke tempat seperti ini, tapi, satu hal, Jiang Shutong bisa yakin, itu pasti tidak dirancang dan direncanakan oleh Jiang Yuwei untuk membuat Gu Mingcheng pergi ke klub malam itu, Jiang Yuwei tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan Gu Mingcheng.

Jiang Yuwei melihat Jiang Shutong dalam suasana hati yang sangat buruk, Ketika sudah tiba di lantai bawah, dia berkata, "hati-hati, kakak." Lalu dia pergi.

Kembali ke rumah, Jiang Shutong menangis lagi, Tidak jelas bahwa ini yang ke berapa kalinya adalah Jiang Shutong menangis untuk Gu Mingcheng.

Pria itu, telah mempengaruhi hatinya, tetapi tidak memberikan sepenuh hatinya pada Jiang Shutong.

Cinta jadi benci, hati Jiang Shutong sangat sakit.

Jiang Shutong menangis lama di rumah, Ketika hendak bangun dan menuangkan segelas air, Jiang Shutong mendengar ada suara ketukan di pintu.

Jiang Shutong melihat ke arah jam, Sekarang jam setengah sebelas, Siapa ini?

Dengan mata yang masih bengkak, Jiang Shutong pergi membuka pintu.

Di pintu, pria itu berdiri di sana dengan iringan angin dan hujan, seolah-olah dia masih terengah-engah.

Tanggapan naluri Jiang Shutong adalah: langsung menutup pintu.

Tapi pintu itu ditahan dengan kakinya, Jiang Shutong tidak bisa menutupnya,

Dia menoleh dan membiarkan pintu terbuka, Jiang Shutong melangkah pergi ke kamarnya sendiri.

Terdengar suara pelan, Mungkin pria itu sudah masuk.

Pinggang Jiang Shutong dipegang oleh pria itu dari belakang.

Jiang Shutong menduga bahwa dia mungkin tahu bahwa Jiang Shutong baru saja mengunjunginya, kalau tidak, dia tidak mungkin akan terburu-buru datang, tidak sejalan dengan kebiasaan dia yang selalu hati-hati.

"Marah?" Kepala Gu Mingcheng bersandar di bahu Jiang Shutong, dan lidahnya berputar di sekitar telinga Jiang Shutong.

Jiang Shutong tidak berbicara, Wajar kalau marah.

"Bukannya kamu tidak membiarkan aku menikah?" Gu Mingcheng menambahkan.

Pakaiannya basah, lengket, menempel di baju tidur Jiang Shutong, membuatnya sangat tidak nyaman.

Jiang Shutong tidak bisa memahami hubungan antara tidak membiarkan dia menikah dan pergi mencari kesenangan di klub malam.

"Mandi dulu." Bagaimanapun, Gu Mingcheng sudah datang malam ini, Jiang Shutong merasa bahwa setidaknya dia memiliki sikap untuk mengakui kesalahannya.

"Tidak marah lagi?" Gu Mingcheng menarik tubuh Jiang Shutong dan bertanya.

Jiang Shutong berbalik tapi tidak berbicara.

Gu Mingcheng membungkuk dan mencium Jiang Shutong, Gu Mingcheng sangat lembut sekali menciumnya, Jiang Shutong belum pernah merasakan kelembutan dari ciuman seperti ini sebelumnya, Sampai napas Gu Mingcheng semakin terengah-engah, Jiang Shutong mendorongnya, "Pergi mandi sana."

Gu Mingcheng melihat nada bicara Jiang Shutong sudah mereda, tersenyum dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Ketika keluar, Gu Mingcheng hanya membungkus badannya dengan handuk putih Jiang Shutong di pinggangnya.

Jiang Shutong tersipu dan bertanya mengapa Gu Mingcheng tidak mengenakan kembali pakaiannya.

"Bajuku basah semua, mungkin aku tidak bisa keluar sampai besok atau lusa." Gu Mingcheng mengatakannya dengan santai.

Jiang Shutong panik dan segera memasukkan pakaiannya kedalam mesin cuci, Kaus kaki dan celana dalamnya masih di kamar mandi, Jiang Shutong akan mencucinya besok.

Mereka naik ke tempat tidur, Jiang Shutong membelakangi Gu Mingcheng, Gu Mingcheng memeluknya dari belakang, mencium aroma rambutnya, suara juga berubah menjadi lebih serak sekarang, "Kamu pasti tidak tahu betapa cemasnya aku ketika melihat kamu ada di pintu? "

"Mencari kesenangan dengan wanita adalah kebutuhan dan hobi pria, Kamu tidak perlu menjelaskan apapun kepadaku, Kamu seharusnya menjelaskan pada……." Hati Jiang Shutong melonjak sedikit dan sakit hati ketika berbicara sampai sini, "Kamu jelaskan saja dengan calon istrimu."

Gu Mingcheng tersenyum dan mengusap kepalanya dan bahu Jiang Shutong, "Bukankah kamu calon istriku?"

Singkatnya, kalimat itu memprovokasi suasana hati Jiang Shutong menjadi hangat.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu