Cinta Seumur Hidup Presdir Gu - Bab 230 Pergi Mengakui Kesalahan Kepada Papa

Waktu berputar, Jiang Shutong berdiri di lantai bawah, mengangkat kepalanya menatap Gu Mingcheng, perlahan tatapannya melemah, kemudian berkata dengan lembut, “Maaf!”

Dia menyesal karena ia membohonginya.

Tetapi karena pengasuh berada disampingnya, ia malu mengatakannya.

Amarah Gu Mingcheng sudah sedikit reda, hanya berkata sepatah kata, “Pakai sendalnya!” kemudian langsung naik ke lantai atas.

Dia mengira Shutong meminta maaf karena telah mengarbosi anak.

Jiang Shutong menghela nafas lega.

Setelah memakai sandal, ia pergi ke kamar Ken di lantai atas.

Berbaring menyamping, kepalanya menimpa lengannya, melihat Ken yang tertidur, anak berusia segini, sangat imut, hidung, bulu mata, dan wajah yang putih bersih.

Ken terbangun, kemudian membuka matanya, melihat mamanya berbaring dihadapannya, berkata, “Mummy?”

Jiang Shutong melihat tatapan polos Ken, berkata, “Ken, mama telah berbuat salah!”

Sangat frustasi, dan tatapan penuh penyesalan.

“Terhadap siapa?”

“papamu.”

“Jika begitu kamu pergi meminta maaf kepada papa saja.” Mata besar Ken berkedip-kedip.

Tidak tertahan akhirnya Jiang Shutong tertawa, dunia anak kecil, hitam adalah hitam, putih adalah putih, jelas berbeda, begitu baik.

“Tetapi mama dalam keadaan menaiki harimau!”

“Apa maksud dari menaiki harimau?”

“Yaitu mama sudah melakukan suatu kesalahan, kemudian mama meletakkan kesalahan itu diposisi yang sangat tinggi, mama tidak berani turun!” Jiang Shutong tidak mengerti apa yang dijelaskan apakah bisa dimengerti oleh Ken, tetapi ia sungguh berada di posisi yang sulit, ia tidak tau harus berbuat apa, Gu Mingcheng bahkan sudah mencari pengasuh untuknya.

Lagipula, siapa yang membuat masalah siapalah yang menyelesaikannya, menurut Jiang Shutong, jika ingin menyelesaikan kesalahpahaman ini, pertama harus mencari siapa yang telah menjebakinya, jika tidak mencari tau, dan ia bertindak ceroboh, takutnya akan terjebak dalam jebakan lawan.

Hanya bisa menyelesaikan masalah dari sumbernya.

Ken mengelus kepala Mummy, “Meminta maaf saja sama papa, dia tidak akan menyalahkanmu.”

Tetapi telah disalahkan.

Jiang Shutong menggendong Ken dari ranjangnya, membawanya pergi buang air kecil.

Kemudian membawanya turun ke lantai bawah, Jiang Shutong menggunakan Wechat menceritakan secara detail kepada Bai Mei, semalam ketika Jiang Shutong memperlihatkan laporan dokter kepada Jiang Shutong, Jiang Shutong melihat nama dokternya adalah He Wenxin.

Menurut Jiang Shutong, walaupun jika ada yang ingin mencelakainya, tetapi nama rumah sakit dan nama dokter, tidak mungkin palsu, jika tidak Gu Mingcheng pasti akan menyadarinya.

Karena Gu Mingcheng mengira bahwa ia mengaborsi, menguncinya di dalam rumah, jadi, masalah ini hanya bisa memohon pada Bai Mei.

Bai Mei bilang dia ada koneksi di rumah sakit Kota Hai, jadi masalah ini pasti akan ketahuan.

Jiang Shutong selalu merasa tenang jika Bai Mei melakukan sesuatu.

Ken bermain di lantai bawah, Jiang Shutong menatapinya, terdengar suara yang datang dari tangga sebelah, Jiang Shutong tau pasti Gu Mingcheng telah turun dari lantai atas.

Setelah ia turun ke bawah, ia bahkan tidak berbicara dengan Jiang Shutong, tetapi bermain dengan Ken.

Pengasuh membawa semangkuk sup ayam, Jiang Shutong berdiri dan minum.

Lagipula sup ayam itu, tidak aborsi juga boleh minum!

Sepertinya Gu Mingcheng tidak pergi ke kantor hari ini, sekejap hari sudah sore, ketika makan, ia juga mengabaikan Jiang Shutong, menghabiskan milik sendiri, sesekali berbicara dengan Ken, sesekali mengambil dan melihat ponselnya.

Jiang Shutong selalu menatapnya dengan hati-hati.

Selesai makan, masing-masing kembali ke kamar, setelah Jiang Shutong membujuk Ken untuk tidur, ia menggendong selimutnya, dan mengetuk pintu kamar Gu Mingcheng.

Gu Mingcheng berkata “masuk”, mengangkat matanya, melihat Jiang Shutong menggendong selimutnya, berjalan mendekat.

Meletakkan selimut di ranjangnya, ia memakai baju tidur bertali, dan berbaring.

Seolah ia berjalan ke ruangannya, dan mengganggap Gu Mingcheng tidak ada.

Gu Mingcheng menutup buku bacaannya dan meletakkan di mejanya, meletakkan kedua tangannya dibelakang kepala, menatapi Jiang Shutong.

Ia menghadap ke arah Gu Mingcheng, tersenyum dengan manis.

Jika tidak tau bahwa ia ada maksud, Gu Mingcheng pasti akan mengira ia mengigau, salah masuk kamar.

“Apa maksudnya? Salah kamar?” Gu Mingcheng memiringkan kepalanya, menatapi dia yang terbaring.

Tiba-tiba Jiang Shutong mengulurkan kedua tangannya, menaik ke leher Gu Mingcheng, menariknya turun, mulai menciumnya.

Ciuman yang sangat gila.

Kecanggungan, dan hindaran yang dulu sudah tidak ada, hanya membawa semacam perasaan, yang ingin memiliki orangnya.

Gu Mingcheng tertangkap lengah, harus mencari posisi yang nyaman, berbaring disisinya.

Setelah selesai menciumnya, Jiang Shutong menarik kepalanya meletakkannya di bahunya.

Awalnya adalah Jiang Shutong yang menciumnya, tetapi kemudian, berubah menjadi Gu Mingcheng yang menciumnya, mencium hingga ia tersedak, dan bibir bengkak.

Sepertinya beberapa tahun ini, ini adalah kali pertama Jiang Shutong menciumnya duluan.

Rasa seperti ini, cukup luar biasa, sangat memuaskan nafsu Gu Mingcheng sebagai seorang pria.

“Maaf, maaf!” Jiang Shutong sambil berbicara, sambil meneteskan air mata, kedua tangannya di bahu Gu Mingcheng, membelai lembut.

“Tau berbuat salah padaku, lakukan hal seperti itu?” Suara tertahan emosi, sedikit tertekan.

Sebenarnya Jiang Shutong ingin memberitahu bahwa, ia tidak hamil, ia juga tidak aborsi, tetapi kata-kata itu tertelan lagi.

Harus menunggu bukti dari Bai Mei baru bisa memberitahunya.

“Hari itu aku pergi ke penjara menjenguk paman, perkataan dia, membuat hatiku sakit, bingung! Aku hanyalah wanita biasanya, walaupun aku mengerti, tetapi hatiku tetap saja sakit, aku bukan orang suci!” Jiang Shutong memeluknya dengan erat.

Ia adalah orang dekatnya, satu-satunya orang yang bisa ia curahkan isi hatinya dalam seumur hidup ini, tetapi, selamanya ia bukanlah siapa-siapa baginya.

Gu Mingcheng tau ia sedih, ia tidak berbicara.

Tetapi, dari perkataanya dapat didengar, bahwa sebenarnya ia ingin menikah dengannya.

Malam ini, Gu Mingcheng memeluknya, Jiang Shutong memanjat lehernya.

Kalau malam dulu, itu merupakan gerakan yang dilakukan sebagai seorang wanita, tetapi malam ini, ini merupakan gerakan inisiatif perasaan Jiang Shutong.

Ia ingin dekat dengan Gu Mingcheng, hingga tak berjarak.

Gu Mingcheng memeluknya dengan sangat erat, seolah-olah seperti harta yang sangat berharga.

Gu Mingcheng masih mengira bahwa Jiang Shutong mengaborsi, tidak menginginkannya.

Jiang Shutong masih menyalahkannya membuat bibirnya merah dan bengkak, sedikit takut pria itu menginginkan dirinya.

Hari-hari sebelumnya, kehidupan Jiang Shutong sepenuhnya terhubungi dengan kata “Merah dan bengkak” 3 kata itu.

Bibir merah dan bengkak, mata merah dan bengkak juga.

Jiang Shutong memikirkan hal-hal itu, mendekat lebih erat ke pelukan Gu Mingcheng.

Aroma rambut Jiang Shutong melekat dalam lubuk hati Gu Mingcheng.

Hari kedua, keduanya bangun terlambat.

Hingga Ken berdiri di samping ranjang mereka.

Selama ini, Ken jika tidak tidur dengan papa, ia tidur dengan mummy, tetapi, melihat papa dan mummy tidur bersama, untuk pertama kalinya, ia sangat terkejut.

Karena kedua tangan mummy di leher papa, kepala terangkat sedikit, ketika ia masuk, Jiang Shutong masih tidur.

Gu Mingcheng sudah bangun, ia menyelimuti Jiang Shutong, “Ken sudah bangun?”

“Em.”

“Mummy saja sudah tidur memeluk papa, nanti mana mau memelukku tidur lagi?” Ken bertanya.

“Mau, tetapi, Ken semakin lama semakin dewasa, kedepannya harus tidur sendiri.” Suara Gu Mingcheng sangat rendah, dengan hati-hati menjaga Jiang Shutong yang tertidur.

Ken mengerutkan kening, artinya, kedepannya Mummy hanya akan tidur memeluk papa.

Sedikit sedih!

meskipun semalam Jiang Shutong berinisiatif meminta maaf, tetapi masih tidak bisa menghilangkan perasaan marah Gu Mingcheng.

Anak telah tiada.

setelah Jiang Shutong bangung, ia selalu menatap matanya dengan hati-hati, takut ia marah lagi.

……

Koneksi Bai Mei di rumah sakit Kota Hai sangat luas, jika ingin menyelidiki masalah ini, merupakan hal yang mudah baginya, sangatlah mudah jika ia sudah mengenal He Wenxin.

Dia juga sangat populer di Kota Hai.

Dari awal ia sudah mengenal He Wenxin, tetapi He Wenxin hanya mengenal uang, memiliki sifat kasar dan ketidaksopanan yang biasanya dimiliki oleh wanita paruh baya yang lebay.

Bai Mei tidak banyak bicara, ia langsung meletakkan uang 20 juta di atas mejanya.

Bai Mei tidak ingin transfer apalagi wechat (dompet elektronik).

Pertama, Bai Mei takut mengotori tangannya sendiri, kedua, transfer akan meninggalkan bukti, jika kelak ada masalah, akan digunakan dia, akan susah untuk dijelaskan.

Kedua mata He Wenxin bersinar saat melihat semua itu, Qiao Wei hanya memberikannya 4 juta, tetapi itu juga setara dengan gajinya selama 10 hari, Bai Mei lebih murah hati.

Jadi, He Wenxin memberitahukan semua secara detail tentang Qiao Wei, dan juga, mengenai kasus Jiang Shutong, ia tidak tau, karena Ia sama sekali tidak melihat orang ini.

Bai Mei tidak percaya, takut bahwa Jiang Shutong meninggalkan jejak apa-apa di tangan He Wenxin, orang ini, kasar, licik.

Ia ingin melihat daftar pasien He Wenxin beberapa tahun ini, ia mencari Jiang Shutong.

Ternyata memang tidak ada, setelah ia mencari.

Betul juga, Jiang Shutong hanya berobat keluar negri, tidak mungkin muncul didaftar ini.

Akhirnya Bai Mei tenang.

Ketika He Wenxin menghapus nama Jiang Shutong, tiba-tiba satu nama di notifikasi bawah computer, yaitu Qu Dongdong.

“Tunggu sebentar.” Bai Mei menghentikan tangan He Wenxin, ia melihat dengan dekat alamat Qu Dongdong, tertulis rumah sakit pengobatan tradisional, namun tidak tertulis secara detail.

Sepertinya psikiater Ye Xia bernama Qu Dongdong, tetapi orang-orang memanggilnya Xiao Qu Xiao Qu, menjadi lupa dengan nama aslinya, Bai Mei tau, bahwa Xiao Qu bekerja di rumah sakit pengobatan tradisional.

“Tunjukkan padaku filenya!” Bai Mei mengerutkan alisnya.

Awalnya hanya ingin menyelidiki masalah Jiang Shutong, tidak terpikir bahwa hari ini ada penemuan baru.

Kasus ini mengatakan, Qu Dongdong pernah memeriksa ke rumah sakit….hamil, kemudian kedua kali ia mengaborsi.

Semua sudah diperiksa, kenapa ia mengaborsinya ketika kedua kali ia datang?

Menanyakan Qu Dongdong, karena setahun yang lalu, ketika Shutong berada di Jerman, Xiao Qu sangat sering datang ke rumah keluarga Gu.

Menurut Bai Mei, perempuan seperti Qu Dongdong, postur menengah keatas, sekarang juga dapat dilihat, bahwa ia menyukai Gu Mingcheng dalam diam, dan disisi Gu Mingcheng tidak ada wanita lain, tidak ada seorang wanita yang menemani disisi seorang pria selama 4 tahun, itu hal yang tidak mungkin, terkecuali Xu Maoshen.

Karena diwajah Xu Maoshen tertulis : tidak sembarangan dekat dengan orang, sangat kuno.

Berbeda dengan Gu Mingcheng, suaranya seksi dan menggoda, ada uang ada paras, merupakan hormon yang berjalan, membuat semua wanita di Kota Hai tersentuh, jika bilang ia tidak memiliki wanita selama 4 tahun ini, pukul mati pun tidak akan percaya.

Ia melihat tanggalnya dengan detail, tanggal 1 bulan Sembilan tahun lalu, ia mengarbosi janin berusia 5 minggu.

Ia ingat, untuk memberitahu Jiang Shutong.

Tetapi ketika jalan pulang, ia terpikir : apakah baik, jika memberitahukan langsung seperti ini kepada Jiang Shutong?

Lagipula dalam 4 tahun ini, Jiang Shutong dan Gu Mingcheng, tidak saling memberikan kabar, sama saja dengan putus, jika bukan baikan baru-baru ini, mungkin keduanya sudah tidak akan ada masa depan.

Jadi, Bos Gu begini, bisa juga dianggap alamiah manusia, lagipula pria juga membutuhkan kebutuhan fisik, Xiao Qu paling dekat, lebih mudah.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu